BAB V
kontraktor utama ( Main Contractor ) adalah PT. CITRA BANGUN MANDIRI . Dalam
pekerjaan yang tepat, agar perencanaan dapat terwujud seperti yang di inginkan. Faktor
ketelitian, teknik pelaksanaan di lapangan, serta mutu bahan / material yang berkulitas dan
tepat sangat menentukan hasil dari pelaksanaan pekerjaan. Selain itu faktor dari pengawasan
yang ketat dari Quality Control ( QC ) juga sangat mempengaruhi semua aspek pekerjaan,
kaarena bangunan yang di bangun bukan hanya di pakai dalam waktu yang sebentar tetapi di
pakai dalam waktu yang puluhan tahun oleh karena itu semua mutu pekerjaan harus sesuai
dengan standart yang telah di tentukan agar tidak ada masalah di kemudian hari yang
dan pengolahan bulan dan peralatan yang baik, karena hal ini sangat menunjang kelancaran
Bahan dan peralatan ini merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung dan
ataupun gangguan dalam penerimaaya, maka akan mengalami penundaan yang berarti terjadi
pemborosan waktu dan biaya, karena saja progres / target pekerja akan tertunda sedangkan
biaya tukang / pekerja tetap di hitung penuh meskipun mereka hanaya bekerja dengan
seadanya dan atau bahkan tidak dapat bekerja sama sekali karena bahan materialnya tidak
ada. Selain itu bahan – bahan yang akan di gunakan untuk pekerjaan memenuhi syarat –
Dalam Proyek City Light Apartement ini kontraktor utama mempunyai gudang
penyimpanan bahan / material yang cukup, gudang penyimpanan biasa digunakan untuk
menyimpan bahan / material yang rentan terhadap hujan saja seperti semen dan alat – alat
yang setiap hari terpakai tapi tidak boleh terkena hujan. Pengaturan, pengelolaan, dan
penympanan bahan – bahan menjadi tanggung jawab bagian logistik dan gudang.
di rencanakan terlebih dahulu agar alat – alat tersebut dapat di pergunakan secara optimal.
Pemeliharaan dan perawatan alat juga harus dilakukan dengan baik, agar pada saat di
perlukan tidak terjadi kerusakan atau hal – hal tidak di inginkan lainnya. Alat –alat yang akan
dipergunakan di lapangan harus mendapat ijin dari kepala bagian peralatan dan gudang
Pengaturan dan penempatan bahan – bahan konstruksi dan peralatan yang di pakai
harus benar – benar cermat dan tepat. Sehingga apabila pelaksanaan pekerjaan telah di mulai
tidak akan terjadi gangguan akibat penempatan peralatan dan bahan – bahan konstruksi yang
tidak pada tempatnya, penempatan bahan dan alat ini juga harus di lokasi yang mudah di
Pada proyek ini Bahan atau material yang di bahas adalah bahan – bahan pembentuk
beton bertulang dan bahan lain. Bahan / meterial yang di kirim suplier kemudian di simpan di
dalam gudang atau tempat yang telah di sediakan, yang di awasi oleh kepala gudang dan
kepala logistik proyek dari kotraktor, sehingga keamanan baha / material dapat terjaga dan
dapat terlindung dari panas matahari, air hujan ataupun suhu yang tidak tetap sehingga mutu
Pada proyek Gedung Living Plaza ini bahan / material yang di gunakan adalah:
A. Ready Mix Concrete / Di Campur sesuai dengan Mutu Beton yang di Rencanakan di Buat
a. Semen Portland
- Semen porland yang boleh di gunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis
- Semua semen yang dipakai harus dari satu merek dan tipe yang sama dan dalam
keadaan baru .
- Semen yang dikirim harus terindung dari hujan dan air serta terbungkus dalam sak
- Semen harus di simpan di gudang dengan ventilasi yang baik, tidak lembab dan
- Sistem penyimpanan semen harus diatur sedemikian rupa, sehingga semen tersebut
- Semen yang diragukan mutunya seperti sudah mengeras tidak boleh dipakai.
- Bahan yang telah di tolak harus segera di keluarkan dari proyek paling lambat 2
b. Agregat Kasar
- Bahan beton lain yang pentig adaah agregat kasar yang ukuran nominalnya tidak
melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau 1/3 dari tebal
pelat, atau 3/4 jarak bersih minimum antar batang tulangan, berkas batang tulangan
- Gradasi dari agregat tersebut secara keseluruhan harus sesuai dengan yang
Ayakan 31,50 mm 0
Ayakan 4,00 mm 90 – 98
- Agregat kasar yang digunakan tidak boleh mengandung kadar lumpur lebih dari
1%.
c. Agregat Halus
- Agregat halus harus terdiri butir – butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan –
- Agregat halus harus terdiri dari butir – butir yang beraneka ragam besarnya dan
Ayakan 4,00 mm ≥ 02
Ayakan 1,00 mm ≥ 10
Ayakan 0,25 mm 80 - 90
- Agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaanya dan harus
- Air yang digunakan untuk campuran beton maupun air kerja harus bersih, tidak
boleh mengandung minyak, asam alkali, garam, zat oraganis atau bahan lain yang
- Air tersebut harus diperiksa pada laboratorium yang disetujui oleh konsultan MK.
- Jika air pada lokasi pekerjaan tidak memenuhi syarat untuk digunakan, maka
memperbaiki sifat suatu campuran beton. Jenis, jumlah bahan yang ditambahkan dan
cara penggunaan bahan tambahan tersebut harus disetujui oleh Konsultan MK.
Manfaat dari bahan tambahan harus dibuktikan melalui hasil uji dengan
menggunakan jenis semen dan agregat yang akan dipakai pada pada proyek ini. Bahan
B. Besi Beton
- Besi beton dengan diameter ≥ 10 mm adalah besi beton ulir ( deformed bars ) mutu BJTD
40. Besi beton dengan diameter < 10 mm adalah tulangan polos ( plaains bars ) mutu BJTP
24.
Baru, bebas dari kotoran, lapisan miyak, karat dan tidak cacat.
Merek besi diantaranya; Krakatau Steel, Cakratunggal Steel, Master Steel atau
setara.
Besi beton harus berasal dari satu pabrik, tidak di benarkan untuk
Besi beton harus dilegkapi dengan mill certificate / sertifikat pabrik yang
memuat label dan nomor pengecoran serta tanggal pembuatan besi beton.
C. Kawat Pengikat
- Kawat pengikat pada besi beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal
1mm
lapangan, sehingga di usahakan agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak ada alat yang rusak /
tidak dapat di pakai, kalaupun ada alat yang mengalami kerusakan pada saat pelaksanaan
pekerjaan maka haruslah dengan cepat di adakan penggantian alat baik sementara maupun
seterusnya.
Pada proyek Gedung Living Plaza ini jenis peralatan utama pelaksanaan pekerjaan di
A. Tower Crane ( TC )
Tower Crene ( Keran Angkat ) banyak di gunakan ntuk mengangkat dan bahan
bangunan ke lokasi pengerjaan. Pada proyek ini tower Crane yang di gunakan memakai
rel ( lengan rel ± 50 m ), sehingga tower crene dapat mencapai semua tempat penyimpanan
bahan bangunan, mesin campur dan seluruh luas bangunan yang di rencanakan, dengan
memperhatikan kekuatan tower crane ini akan tidak bergerak apabila beban yang di angkat
terlalu berat ( over load ). TC dalam proyek ini sangat membantu mempercepat
pelaksanaan pekerjaan. Pada pelaksanaan proyek ini, tower Crene yang di gunakan ada 1
( satu ) unit.
Barang atau bahan bangunan yang ringan dapat diangkat oleh cargo lift, tentunya juga
dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Pada proyek ini di gunkan 1 ( satu ) unit cargo
lift. Cargo lift pada proyek ini beda di sisi depan bangunan proyek, letak cargo lift pada
posisi ini karena semua bahan – bahan material bangunan pertama datang dan lokasi
evakuasinya ada di daerah depan / pintu masuk dan tidak mengganggu mobilisasi bahan
dan alat – alat yang lainnya. Cargo lift ini di gerakan oleh listrik yang terpasang dari
C. Compressors ( Kompresor )
Salah satu kegunaan alat ini adalah, dalam proyek ini kompresor di gunakan pada saat
pembersihan bekisting dari kotoran sisa pekerjaan, pada saat pengecoran akan di
laksanakan.
Pada saat pengecoran vibrator concrete di gunakan untuk menghindari adanya udara
dalam campuran beton atau dengan kata lain beton yang sedang di cor ini di vibrator untuk
menghindari agar beton tidak terjadi kekeroposan, agar beton menjadi lebih padat sesuai
yang di rencanakan, beton berkualitas dan beton yang homogen. Pada waktu vibrator, ini
harus di tangani oleh orang ahli, sebab jika vibrator terlalu lama maka akan membuat
bekisting akan lari dari as bahkan jebol / rusak, maka di perlukan orang yang sudah ahli
karena akan tahu dari suara yang di timbulkan oleh beton dan vibrator.
Pada Proyek ini kapasitas getar tergantung dari diametenya, bila diameternya 60 mm
E. Theodolit
Alat ini di pakai pada saat pekerjaan pengukuran, untuk menentukan posisi dari
ini di pakai juga pada saat pengecekan kembali atau penyetelan kelurusan kolom misalnya,
untuk melakukan penyetelan berdasarkan garis – garis acuan yang telah di tentukan
sebelumnya. Setelah selesai maka dapat di lakukan pengecoran. Pada proyek ini jenis
theodolit yang di pakai adalah jenis theodolit digital, theodolit ini lebih mempermudah
pengerjaan, karena semua angka – angka dan koordinat yang sudah tercatat dan tampil
dengan sendirinya, tidak seperti theodolit manual kita harus membaca sudut dan derajat,
F. Waterpass
Waterpass di pakai untuk mengukur level / ketinggian suatu bidang, atau untuk
waterpass akan selalu tegak lurus terhadap bidang secara gravitasi bumi, tentunya dengan
pengaturan nivo ( gelembug udara dalam air ) berfungsi agar alat statis dan waterpass
H. Bucket
Alat ini berfungsi sebagai alat angkut beton ke tempat pengecoran dengan bantuan
alat angkat tower crene. Biasanya bucket di gunakan dalam pengecoran tempat – tempet
yang jauh, pada proyek ini biasa di gunakan bucket ini dalam pengecorannya meskipun
pernah juga menggunakan conrete pump. Backet ini mempunyai kapasitas tampung beton
sebanyak 1 m3.
Alat ini adalah alat yang di gerakan oleh mesin mobil / dinamo yang membantu dalam
proses pengecoran, pada proyek ini CP ( Concrete Pump ) di gunakan hanya beberapa kali,
CP ( Conrete Pump ) di pergunakan untuk engecor area yang cukup luas ( kebikasi > 75 m 3 )
dan mudah di jangkau seperti pelat dan balok. Pada proyek ini alat CP ( Concrete Pump)
dengan menyewa dan yang di pakai adalah mobil Concrete Pump dengan tenaga gerak mesin
itu sendiri. Untuk mencapai area pengecoran area tersebut masing – masing di pasang dan di
hubungkan oleh pipa – pipa yang terbuat dari baja dan dapat di sambung sampai mencapai
lokasi pengecoran kemampuan dari pompa tersebut dapat mencapai 60 m3 per jam.
Peralatan diatas adalah peralatan yang sangat penting dan dipakai dalam suatu proyek
pembangunan gedung bertingkat pada pelaksanaan pekerjaan struktur. Alat – alat pendukung
lainnya adalah seperti : ember proyek, meteran, gergaji, cangkul,linggis dan sebagainya.
Laporan Kerja Praktek 68
Muhammad Adi Saputra (121-11-0008)
BAB V. PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
J. Scafolding
Alat ini digunakan sebagai penyangga bekisting balok dan lantai. Scaffolding dapat
dibuat dari bahan kayu dan besi yang didesain sesuai kebutuhan dengan memperhatikan
kekuatan bahan serta beban yang akan diterima. Seperti Gambar Scafolding di bawah ini jenis
Four Way.
Pada pekerjaan struktur, baik struktur bawah / sub structure ataupun struktur atas
pekerjaan ini sangatlah penting, tahapan – tahapan ini di susun dan rencanakan selain dapat
mempermudah pekerjaan dan juga kita dapat mengontrol setiap tahapan pekerjaan dengan
mudah sehingga pekerjaan kita dapat terlaksana dengan baik dan teratur serta selesai dengan
tepat waktu. Dalam laporan kerja peraktek ini penulis akan menjelaskan tahapan pelaksanaan
pelaksanaan struktur bawah maupun atas. Pekerjaan pengukuran pada struktur atas di lakukan
untuk menentukan posisi dari bagian- bagian konstruksi serta kelurusan kolom. Pengukuran
Theodolit
Waterpass
Waterpass Mistar
Statip
Meter band
Unting – Unting
Mistar siku
Pengukuran di gunakan dengan memakai theodolit, adalah untuk mengukur sudut atas
tegak lurusnya kolom Verticality as kolom. Pada proyek ini kontraktor mempunyai 2
Surveyor, hal ini di maksudkan akan mempermudah pegerjaan dan pengerjaan sewaktu di
wilayah lokasi menjadi tidak terlalu banyak sehingga keakurasianya pembacaannya menjadi
tepat Pengukuran pada proyek Gedung Living Plaza di butuh kan pada saat sebagai berikut :
Pada saat penyetelan bekisting kolom, yang akan di cor agar kolom tegak lurus sesuai
Pada saat menentukan garis acuan untuk pemasangan dinding precast, pada pekerjaan
arsitektur
lain, seperti pemasangan bekisting baik kolom, pelat, balok, ataupun dinding. Kemudian di
lantai / sab, kolom, balok ataupun Core wall dan shear wall dengan bahan – bahan tertentu,
kemudian di cor dan jadilah bentuk – bentuk struktural yang di inginkan. Pada pekerjaan
struktur beton, pekerjaan bekisting merupakan bagian yang cukup penting. Dimensi, maupun
elevasi dari beton yang direncanakan sangat tergantung pada cetakan / acuan yang di buat.
Karena itu bekisting yang di buat harus mempunyai kekuatan dan ketepatan dalam ukuran
Pada proyek City Light Apartement untuk pengecoran Balok dan Pelat memakai
core wall memakai metode Bekisting Sistem. Bekisting yang di buat harus seoptimal
mungkin dengan bahan/ material yang cukup efisiean, dari segi kekuatan dan ketepatan yang
Adapun spesifikasi bahan / material bekisting dalam pada proyek ini adalah :
Pipa Support
Poly Filem 15 mm
Jack Base
Poly Filem 15 mm
Kerangka memakai Scaffolding jenis 4 way / fourway dan kaso balok ukuran
8/12
Pipe Support
Bahan - bahan dan material bekisting tidak boleh terlalu lama di pakai secara
berulang – ulang karena begesting sudah akan mengalami perubahan bentuk dari semula
akibat pemakaian yang berulang tersebut seperti penggelembungan pada balok dan kolom.
Pada proyek Gedung Living Plaza cara pemasangannya di lapangan antara lain :
Setelah selesai pembesian kolom dan beton deking telah terpasang, posisi kolom
yang telah di marking sesuai dengan Ukuran Kolom yang akan di cor cara
markingan lalu di tembak garis lurus ke arah kolom yang sejajar lalu beri tanda
setelah beri tanda tarik benang yang di beri tanda lalu lalu buat garis markingan
kolom
penyimpanan panel, yang di pakai panel yang di pakai untuk bekisting kolom ada
4 Bidang panel di pasang di sisi kolom sesuai dengan garis Marking kolom,
terdapat pada klem tersebut disetel sehingga sesuai dengan Ukuran bekisting
Pasang pipe support pada keempat sisi dari bekisting dan dengan memasang
unting – unting pada bagian atas masing – masing panel yang di maksudkan untuk
Bila ketegakan kolom dan bekisting sudah tepat dan cukup kuat, maka
Dari pekerjaan pengukuran didapat garis as balok yang terdapat pada permukaan
Letakan balok melintang dengan ukuran balok kayu 5/7 diatas scaffoldig 4way
dan kemudian letakan pula Skafolding jenis 4way secara memanjang diatas balok
Untuk kedataran dari bekisting balok, buatlah ukuran bantuan tinggi 1 m pada
tulangan kolom.
Naikan dan turunkan scaffolding jenis 4way tersebut, sehingga posisi bekisting
datar permukaanya.
Setelah bekisting balok induk dan anak terpasang, lanjutkan dengan pemasangan
bekisting pelat.
diatas tinggi balok kemudian dipaku terhadap panel bekisting sisi tegak pada
balok.
Buat lubang – lubang untuk peempatan pipa – pipa mekanikal elektrikan sesuai
bekisting selesai dilakukan. Pada proyek Gedung Living Plaza ini pembesian di kerjakan
dengan memakai besi baja Tulangan Deform / tulangan ulir semua atau di singkat BJTD, dari
besi yang mempunyai diameter 10 mm sampai besi dengan diameter 25 mm,besi yang di
gunakan pada proyek ini di pesan dari berbagai perusahaan besi, yang mempunyai standrat
PBBI 197. Pada proyek ini tentunya setiap besi baja yang di masuk kan terlebih dahulu di
lakukan pengetesan / uji kualitas bahan, uji kualitas bahan di lakukan dengan 2 (dua) jenis
pengujian yaitu dengan uji tarik dan uji lengkung besi. Pada proyek ini uji tarik dan uji
lengkung besi di lakukan di BPPT dan menggunakan standart SNI 07-2052-2002 hasilnya
dari besi terkecil diameter 10 mm setelah di uji mempunyai kuat tarik sebesar 599
N/mm2 sampai besi terbesar diameter 25 mm setelah di uji mempunyai kuat tarik 622
N/mm2 untuk lebih lengkap nya untuk hasil uji tarik dan uji legkung bisa di lihat pada
pengecoran dan besi tersebut diangkut menggunakan TC (tower crene ) dari Pabrikfikasi
pembesian
Pada proyek City Light Apartement ini pelaksanaan Besi beton antara lain :
Penyimpanan
Besi beton harus di simpan pada tempat yang bersih dan di tumpu secara baik
Pada proyek ini pembengkokan dan pemotongan besi di lakukan ditempat terpisah
dari dengan pembesian beton bertulang Pembengkokan besi beton harus dilakukan
sesuai dengan gambar dan berdasarkan standar detail yang ada. Pembengkokan
tersebut harus di lakukan dengan menggunakan alat yaitu Bar Bender sedemikian
rupa sehinga tidak menimbulkan cacat patah, retak – retak dan sebagainya. Semua
menggunakan Bar Cutter. Pemotongan dan pembengkokan dengan sistem panas sama
sekali tidak di izinkan. Untuk itu Kontraktor harus membuat gambar kerja
mendapatkan persetujuan.
Bebas Karat
Pemasangan dan penyetelan berdasakan elevasi yang sesuai dengan gambar dan harus
besi beton harus bebas dari karat, minyak dan lain – lain yang dapat mengurangi
Selimut Beton
Besi beton harus di lindungi oleh selimut beton yang sesuai dengan gambar
detail.pemasangan tulangan utama beton tarik dan tekan penampang beton harus
dipasang sejauh mungkin dari garis tengah penampang, sehingga pemakaian selimut
Besi beton yang akan dipasang harus sesuai dengan standar detail pada gambar
rencana meliputi kait – kait, panjang penyaluran, penjangkaran, letak sambungan, dan
lain – lain. Untuk balok panjang penyalurannya ada 12 d atau 12 x diameter tulangan
yang disambung.
Penyetelan besi harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan yang kokoh
tidak kurang dari 16 gauge atau klip yang sesuai pada setiap tiga pertemuan.
Pembesian Pembesian harus ditunjang dengan beton tahu atau penunjang besi, spacers
atau besi penggantung seperti yang ditunjukkan pada gambar standar atau
berhubungan dengan acuan. Ikatan dari kawat harus dimasukkan kedalam penampang
Sengkang ‐ Sengkang
Pada proyek ini besi yang di gunakan untuk tulangan sengkang besi Ulir D 10
menjamin bahwa perilaku elemen struktur sesuai dengan rencana, maka sengkang
harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai dengan gambar. Akhiran /
kait sengkang harus dibuat seperti yang disyaratkan di dalam gambar standar agar
sengkang dapat bekerja seperti yang diinginkan. Demikian juga untuk besi pengikat
BetonTahu/Spacer
Beton tahu harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan, dan
minimum mempunyai kekuatan beton yang sama dengan beton yang akan dicor. Jarak
Kaki ayam / atau cakar ayam berfungsi memberikan tulangan rangkap dua pada pelat
agar memperoleh tinggi antar tulangan pelat pada proyek ini cakar ayam yang di
gunakan adalah besi Ulir D 10 dengan jarak sesuai dengan ketebalan pelat.
Luas penampang besi beton pada setiap penampang tidak boleh kurang dari rencana.
Khusus untuk balok portal, jumlah luas penampang besi beton harus mendekati luas
pengecoran.
Pada proyek Gedung Living Plaza ini pengerjaan peulangan struktur Kolom, Balok,
1. Penulangan Kolom
Penulangan kolom di lakukan di luar area pengecoran yaitu di area pembesian pada
proyek.
Pada waktu pembesian kolom, dalam proyek ini di tentukan pada semua sambungan
besi / panjang penyaluran atau bisa di sebut orang lapangan overlap. Tulangan –
tulangan sengkang di pasang sesuai jumlahnya ( jarak antar sengkang untuk ¼ tinggi
untuk BJTD D 25 dengan K 300 adalah 968 mm dan untuk BJTD D 25 dengan K
Kemudian kerangka besi kolom di angkut memakai TC dari area pembesian ke area
Kemudian pasang beton deking untuk tiap sisinya dengan tebal deking adalah 4 cm
Kontrol dengan unting – unting dan meteran agar tulangan pokok pada kolom tegak
lurus vertikal.
2. Penulangan Balok
Pekerjaan penulangan balok induk dapat di kerjakan setelah bekisting balok dan
Dengan mengikuti jalur bekisting tersebut, tulangan pokok dan tulangan extra di
Perhitungan gaya geser ( gaya lintang ) dipakai tulangan sengkang BJTD D 10,
dengan jarak antar sengkang untuk ¼ L bentang daerah tumpuan 100 mm dan jarak
tumpuan.
Semua balok untuk daerah ¼ L bentang tumpuan luar dan tumpuan dalam di pasang
tulangan pokokya lebih banyak tulangan atasnya dibanding tulangan bawahnya sebab
diagram momen tarik pada tumpuan berada di serat atas, sedangkan ½ L bentang
banding tulangan atasnya sebab diagram momen tarik berada di serat bawah .
Panjang penyaluran pada tulangan balok di temukan lapangan bahwa semua sama
sepanjang 12 d yaitu 12 x diameter tulangan pokok yang di sambung dan di ikat oleh
kawat besi.
Pemasangan pelat lantai dapat dilaksanakan setalah bekisting untuk plat da tulangan
balok terpasang
Tulangan Pelat menggunakan penulangan Kromo. Pada proyek ini pelat tulangan
Kromo termasuk pelat dua arah sehingga di pasang rangkap atas dan bawah, dengan
kromo tulangan bawahnya dibengkokan pada tulangan bawah yang di pasang pertama
dan tulangan bawah yang di pasang kedua seperti pada gambar lampiran seperti
gambar lampiran sedangkan untuk panjang peyaluran tulangan kolom memakai 12d
atau 12 kali diameter tulangan pokok tentang penulangan pelat pada jarak ¼ panjang
untuk memberi jarak antara tulangan bawah dan tulangan atas di pakai besi BJTD D
10 dan di ikat dengan kawat yang di beri nama cakar ayam / kaki ayam.
pembesian sudah selesai di lakukan. Sebelum pengecoran ini di lakukan hal – hal yang di
perhatikan meliputi semua hal mulai dari posisi bekisting, elevasi, dimensi elemen struktur,
tulangan terpasang, alat – alat yang akan tertanam di dalam beton, alat bantu seperti Spacer
( beton tahu ), alat penerangan, Vibrator, Kompressor ( pembersih kotoran ). Juga harus di
Pada proyek Gedung Living Plaza setelah pekerjaan bekisting dan pembesian sudah
selesai di kerjakan maka langkah – langkah yang di lakukan adalah sebagai berikut :
Beton harus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat tiba di lokasi
Pengecoran menggunakan ready mix beberapa pabrik beton yang di pakai dalam
Usahakan agar waktu tempuh kurang dari 1 jam. Jika waktu tempuh lebih lama, maka
beton.
Mutu beton yang di pakai untuk pengecoran Balok dan Pelat dan kolom di gunakan
mutu beton K 300 dan untuk kolom Basement dan lantai dasar memakai mutu beton
K 400.
Sebelum pengecoran terlebih dahulu di uji Slump ( uji kekentalan beton ) untuk
Pada saat pengangkutan juga harus di perhatikan agar tidak terjadi pemisahan antara
Ketika pengecoran beton, tinggi jatuh beton segar kurang dari 1,50 meter. Hal ini
agar tidak terjadi pemisahan antara agregat kasar yang berat dengan pasta beton.
Untuk memenuhi ketentuan, maka harus di gunakan alat bantu pipa tremie. Dalam
pengecoran beton segar harus terjaga agar tetap dalam kondisi plastis.
Pada proyek ini pengecoran struktur di lakukan memakai 2 jenis cara antara lain :
dinamo.
Jenis pengecoran yang sering di gunakan pada proyek ini adalah cara yang memakai
bucket sebab walaupun pekerjaanya sedikit dan lebih memakan waktu akan tetapi
bucket ini bisa di pakai dalam pengecoran dengan skala yang lebih kecil atau jumlah
kubikasinya yang sedikit, sedangkan jika memakai cara conrete pump hanya di pakai
untuk pengecoran yang mempunyai jumlah kubikasinya yang cukup besar, karena
juga di kenai biaya sewanya cukup besar, biasanya CP ini di gunakan jika sewaktu
terjadi kerusakan TC maka pengecoran harus tetap dilaksanakan agar tidak terjadi
Beton yang sudah di cor harus segara di padatkan dengan alat pemadat ( vibrator ).
Pemadatan bertujuan untuk mengurangi udara pada beton yang akan mengurangi
kualitas beton. Biasanya pada cuaca yang panas kelecakan beton menjadi singkat dan
menjadi masalah, maka dari itu harus di sediakan vibrator dalam jumlah yang
Setelah di lakukan pemadatan beton yang sudah di cor harus di ratakan meggunakan
alat scoope dan untuk melihat rata atau tidak di lakukan menembakkan
menempatkan alat ukur di area dak setelah itu surveyor yang satunya membawa
tongkat yang di beri tanda lalu alat ukur waterpass di tembak kearah tanda pada
tongkat tadi apakah sasaran nya tadi pas tidak mengenai tanda pada tongkat jika
Untuk mengetahui temperatur dalam beton segar dalam waktu 2 menit setelah
contoh di ambil, sebuah termometer yang mempunyai skala -5 s/d 100ºC, harus di
masukan kedalam contoh tersebut sedalam 10 mm, jika temperatur sudah stabil
selama 1 menit, maka temperatur tersebut harus di catat degan ketelitian 1ºC.
Perawatan beton bertujuan untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan zat cair pada
saat pengikatan awal terjadi, dan mencegah penguapan air dari beton pada umur beton awal,
dan juga mencegah perbedaan temperatur dalam beton yang dapat menyebabkan terjadinya
keretakan dan penurunan kualitas beton. Perawatan beton harus dilakukan begitu pekerjaan
pemadatan beton sudah selesai. Untuk itu harus dilakukan perawatan beton sedemikian
sehingga tidak terjadi penguapan yang cepat terutama pada permukaan beton yang baru
dipadatkan.
Pada proyek City Light Apartement pekerjaan curing beton berkut tahapan tahapan nya :
Permukaan beton di rawat dengan cara di basahi dengan air bersih selama 7 hari
segera setelah pengecoran selesai. Untuk elemen vertikal seperti kolom maka beton
tersebut harus di selimuti dengan karung goni yang telah di basahi terus menerus
selama 7 hari
Dalam proyek ini beton dengan ketebalan lebih dari 600 mm, maka permukaan beton
harus di lindungi dengan material khusus agar dapat memantulkan radiasi akibat
panas. Material tersebut harus dibuat kedap, agar kelembaban permukaan beton dapat
dipertahankan.
Setiap acuan yang terbuat dari metal, beton ataupu material lain yang sejenis, harus di
dinginkan dengan air sebelum pengecoran di lakukan. Acuan tersebut harus dihindari
dari terik matahari, karena sifatnya yang mudah menyerap dan mengahantarkan panas.
Perlakuan yang kurang baik akan menyebabkan retak – retak yang parah pada
permukaan beton.
Pembongkaran bekisting di lakukan dalam sesuai dengan umur rencana beton yang
sudah di cor. Pembongakaran Bekisting kolom , pada Proyek City Light Apartement ini
hanya pada umur beton kolom 1 hari / 24 jam, sedangkan pembongkaran untuk balok dan
pelat membutuhkan waktu yang sampai 7 hari, sebab kolom hanya menahan beban sendri
saja sedangkan untuk balok dan pelat menahan beban sendri dan beban mati.
Dalam hal ini penulis mendapatkan potensi besar kecelakaan sewaktu pembongkaran
misalnya saja sewaktu pembongkaran yang terlalu ceroboh atau terlalu terburu – buru atau
juga ketidak tahuan pekerjaan uratan – urutan pembongkaran bekisting, dan tidak hati – hati
kecelakaan akibat tertimpa material bekisting. Dalam hal ini maka team K3 harus memasang
material harus sudah di kumpulkan dalan satu tumpukan agar tidak terinjak benda tajam dari
bekistingnya.