Anda di halaman 1dari 6

TEKNOLOGI KONSTRUKSI

PEKERJAAN SHOTCRETE DAN SHEET PILE

Oleh:
Lusiana Nurhayati Siregar 051001800125
Muhammad Almer Zada 051001800126

Dosen:
Ir Susianti Winoto, MT

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
2020
1. Pekerjaan Shotcrete Untuk Perbaikan Tanah
a. Shotcrete adalah prinsip pengaplikasian adukan beton pada suatu bidang
dengan sistem spray (penyemprotan) menggunakan alat mekanis (mesin
shotcrete yaitu Dry Mix Spraying Machine). Teknik ini dapat diaplikasikan pada
semua jenis atau bentuk permukaan, termasuk permukaan vertikal atau overhead
beton khusus yang diaplikasikan dalam konstruksi memiliki banyak peranan, salah
satunya sebagai pengokoh dari bangunan tersebut.

Shotcrete pertama kali ditemukan oleh Carl Ethan Akeley (1864-1926) pada
1907. Shotcrete pada awalnya adalah mortar semprot atau semen semprot
(Cement Gun) atau Gunite. Carl Akeley dulu emnggunakannya untuk
memperbaiki façade yang runtuh di Field Columbian Museum di Chicago (Istana
Seni Rupa lama dari Pameran Kolumbia Dunia ), yaitu membuat patung
dinosaurus dengan material kawat berbalut semen. Mengingat ukuran struktur, ia
mempunyai ide untuk mengembangkan "semen gun" mesin yang
memungkinkan penyemprotan dari cementitious mortar, maka dinamakanlah
Shotcrete. Pada tahun yang sama, Kaspar Winkler mendirikan Sika. Sejak
saat itu Sika telah memberikan kontribusi sangat besar bagi perkembangan
teknologi Shotcrete, baik bahan kimia dari materialshotcrete itu sendiri
(Sigunit) maupun peralatannya yang dikenal dengan nama Alliva Machine.

Proses pengerjaan shotcrete adalah:


1.) Pemasangan Wire Mesh
Wire mesh yang merupakan tulangan dari shotcrete dikaitkan dengan paku
yang ditancapkan pada bidang miring tanah dengan diberi beton decking di
bawah. Pemasangan besi tulangan / wire mesh 150 x 150 x 6 mm dan 150
x 150 x 8 mm sebanyak 1 lapis atau 2 lapis disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi lapisan tanah. Setelah selesai basahi permukaan lereng
sebelum memulai shotcrete (Bila dipergurakan lapisan coredrain, maka
lapisan coredrain yang
dibasahi dengan air).

2.) Pekerjaan Shotcrete


a) Scbclum pekerjaan shotcrcte dilaksanakan, terlebih dulu dilakukan
pencampuran adukan kering / dry mix dengan concrete mixer /
molen agar didapat adukan yanghomogen. Adukan Dry Mix tidak
boleh dibiarkan lebih lama dari 1 -11/2 jam sebelum pelaksanaan
chotcrete.
b) Penyediaan air dengan pompa air bertekanan tinggi dan disalurkan
melalui pipa dengan nozzle dan valve yang berhubungan dengan
pipa dari Dry Mix. Nozzle dioperasikan oleh operator untuk
mendapatkan volume air dan tekanan yang sesuai.
c) Perencanaan ketebalan shotcrete yang diinginkan sesuai gambar
kerja. Pada pelaksanaannya pengukuran ketebalan digunakan
dengan benang ataupun lidi pengukur. Ketebalan dibatasi 5 cm
untuk bidang vertikal. Untuk ketebalan lcbih dari tersebut diatas
harus dilaksanakan beberapa lapis dengan menunggu ± 1 jam
sebelum lapis berikutnya.

Contoh Komposisi Adukan Shotcrete K-350/m³:


- Semen : 380 kg
- Agregat 0 – 5 mm : 1000 kg
- Agregat 5 – 10 mm : 850 kg
- Air : 170 liter

d) Dilakukan shotcreting yaitu menembakkan adukan beton ke


permukaan bidang sampai ketebalan yang direncanakan dengan
menggunakan Dry Mix Spraying Machine. Shotcreting harus
dilakukan dengan jarak nozzle kepermukaan bidang adalah ± 100
cm dalam arah tegak lurus permukaan rebound minimal dan
diperoleh kepadatan maksimum. Tulangan harus dipastikan bersih
dan shotcrete ditempatkan di belakang tulangan sehingga dapat
mencegah terjadinya rongga atau penumpukan pasir kosong.

3.) Perawatan/Curing
Guna menghindari keretakan pada beton shotcrete akibat susut, maka
setelah shotcrete setting diperlukan curing/membasahi permukaan beton
dengan jalan menyemprotkan airsecara berkala selama ± 3 hari.

4.) Pembuatan Sample dan Pengujian


Pembuatan sample/contoh untuk pengnian kekuatan tekan beton yang
disyaratkan, adalah dengan menembakkan adukan beton pada sebuah
kotak dan selanjutnya akan dicoring untuk mendapatkan sample silinder
dengan rasio tinggi/diameter = 1/2 s/d 2. Sample pengujian dibuat setiap
1.000 m² snotcreting atau sesuai ketentuan yang disyaratkan.

Bahan-bahan yang dibutuhkan pada proses Shotcrete:


a. Semen Portland Type I
b. Batu Granular 5-10 mm
c. Pasir 5 mm yang bersih dan kering
d. Air

Tenaga kerja yang terlibat antara lain:


a. Supervisor
b. Tenaga Cor Beton
c. Tenaga Bantu

Peralatan yang diperlukan antara lain:


a. Dry Mix Spraying Machine
Contoh: Turbosol TSB 215
(Source: https://theroris.wordpress.com/2012/07/09/shotcrete/ )

b. High Pressure Water Pump 12 bar


c. Concrete Mixer 0,30 m³
d. Air Compressor

b. Perkerjaan shotcrete biasa digunakan untuk perbaikan tanah antara lain:


1. Perkuatan Lereng Tebing
Pada permukaan tanah yang tidak horizontal atau miring, komponen gravitasi
cenderung untuk menggerakkan tanah kebawah. Jika komponen gravitasi
sedemikian besar sehingga perlawanan terhadap geseran yang dapat di
kerahkan oleh tanah pada bidang longsornya terlampaui, maka akan terjadi
kelongsoran lereng. Dilakukan shotcrete pada lereng untuk mencegahnya.

Campuran semen dan pasir (Beton) ditembakkan dengan alat shotcrete agar
bisa menempel pada dinding lereng. Pada saat menutup lereng dengan
shotcrete, maka aliran air dari dalam tanah terhambat. Oleh karena itu
dibuatkan saluran pipa- pipa air pada dinding lereng. Biasanya desain galian
pada lereng menggunakan kemiringan 1:2 atau 1:1.5 atau sesuai perencanaan.
Galian yang tinggi biasanya setiap 5 m galian diberi Bench sekitar 1-2 m. Hal
ini dilakukan agar kondisi galian lebih stabil walaupun nanti pada akhirnya
tetap diberi perkuatan tanah.

Contoh:
Di sejumlah titik yang berpotensi longsor antara Tembolon hingga Tangsaran
diberi shotcrete (penyemprotan beton) ke dinding lereng badan jalan.
(Source: https://lintasgayo.co/mantap-jalan-lintas-gayo-lues-di-shotcrete/)

2. Sistem Perkuatan Terowongan


Perbedaan antara shotcrete dan beton cor bukanlah kekuatan produk akhir
melainkan proses penempatannya. Dalam tunneling, shotcrete diterapkan
untuk menutup permukaan yang terbuka akibat pengeboran dan untuk
mendukung rongga.

(Source: https://www.youtube.com/watch?v=HtrVmpNJojs)

c. Ada dua metode pada penyemprotan shotcrete sebagai berikut.


1. Campuran kering: semen kering dan agregat diangkut secara pneumatik, dan
air ditambahkan pada nosel
(Source: dspace.uii.ac.id )

2. Campuran basah: beton campuran siap dipompa ke nosel digerakkan oleh


udara bertekanan. Karena bertambahnya berat nosel, campuran basah lebih
baik disemprot dengan robot.

d. Video Shotcrete diambil dari Youtube, berjudul “Shotcrete machine works” oleh
channel Yuhan Sui (Link: https://www.youtube.com/watch?v=K_s0d_CgLjk )

Anda mungkin juga menyukai