Anda di halaman 1dari 3

Umur

Bintil Tahap Nodulasi

(Hari)
0
1-2

Bakteri masuk ke daalm rambut akar/sel epidermis


Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan memasuki

3-4
5
7-9
12-18

korteks
Suatu massa kecil sel-sel terinfeksi dalam premordium bintil
Pembagian pesat dari sel-sel bakteri dan sel-sel inang
Bintil mulai Nampak
Pertumbuhan lanjut dari bintil menjadi jaringan bakteroid merah

Tahap

muda, multi terjadi fiksasi N


23
Bintil berlanjut menjadi periode aktif fiksasi N
28-37
Bintil mencapai besar maksimal dan fiksasi N berlanjut
50-60
Pelapukan bintil
Pembentukan Bintil Akar

Mekanisme Penambatan Nitrogen oleh bakteri bintil akar :


Untuk menambat nitrogen, bakteri ini menggunakan enzim nitrogenase, dimana
enzim ini akan menambat gas nitrogen di udara dan merubahnya menjadi gas amoniak. Gen
yang mengatur proses penambatan ini adalah gen nif (nitrogen-fixation). Gen-gen nif ini
berbentuk suatu rantai, tidak terpencar ke dalam sejumlah DNA yang sangat besar yang
menyusun kromosom bakteri, tetapi semuanya terkelompok dalam suatu daerah.

hizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau pada beberapa tanaman, seperti
Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan
karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi
akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), daya tangkap dan efisiensi penyerapan
nitrogen oleh tanaman akan berkurang cukup signifikan. Bintil-bintil akar melepaskan
senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian
terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
Tujuan utama bakteri mengikat nitrogen adalah untuk bertahan hidup. Dalam upaya
untuk bertahan hidup, bakteri ini melakukan simbiosis dengan tanaman polong-polongan atau
hidup sendiri. Bakteri ini mengikat nitrogen sebagai bagian dari siklus metabolisme mereka.
Enzim yang digunakan bakteri untuk mengikat nitrogen disebut nitrogenase. Tanpa adanya
nitrogenase, bakteri tidak akan mampu melakukan proses pengikatan nitrogen.
Produk akhir dari proses pengikatan nitrogen adalah Amoniak (NH3) dan air. Enzim
nitrogenase akan hancur ketika kontak dengan oksigen. Oleh karena itu, proses pengikatan
nitrogen hanya terjadi pada kondisi anaerob (tanpa oksigen) atau oksigen yang dinetralkan
dengan bahan kimia lain seperti Leghemoglobin.

Peranan Rhizobium
Bakteri Rhizobium hidup dalam akar tanaman, terutama tanaman leguminosae
yang menjadikan hubungan ini sebagai bentuk simbiosis mutualisme. Bakteri melakukan
penetrasi ke dalam akar tanaman melalui akar serabut dan kulit akar-akar halus, kemudian
melakukan fiksasi atau penambatan terhadap nitrogen bebas di udara dan membentuk bintil
akar. Karena itulah, bakteri ini dalam dunia pertanian disebut juga sebagai bakteri bintil akar.
Nitrogen bebas di udara yang telah diikat oleh bakteri tersebut kemudian dilepas menjadi
bentuk tersedia di dalam tanah.
Rhizobium mampu menghasilkan hormon pertumbuhan berupa IAA dan giberellin
yang dapat memacu pertumbuhan rambut akar, percabangan akar yang memperluas
jangkauan akar. Dengan demikian, tanaman dapat menyerap hara lebih banyak sehingga
dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Penggunaan bakteri ini tidak mempunyai bahaya
atau efek sampingan. Efisiensi penggunaan Rhizobium dapat ditingkatkan sehingga bahaya
pencemaran lingkungan oleh pupuk buatan dapat dihindari.

Anda mungkin juga menyukai