Anda di halaman 1dari 12

1

Judul Penelitian : Minat, Motif, Tujuan, dan Manfaat Membaca Novel Teenlit bagi
Mahasiswa: Studi Kasus Mahasiswa dan Peran Perpustakaan Fakultas
Ilmu Budaya

A. Latar Belakang dan Masalah


1. Latar Belakang
Timbulnya minat membaca seseorang disebabkan oleh adanya rasa ketertarikan,
kepentingan, dan perhatian pada suatu objek. Objek bisa berupa benda-benda kebutuhan
jasmani dan rohani, salah satu kebutuhan rohani tersebut adalah bahan bacaan, misalnya
karya sastra. Untuk menumbuhkan minat baca mahasiswa terhadap karya sastra tidak
semudah yang dibayangkan. Faktanya, materi mengenai karyasastra yang diberikan oleh
dosen kepada mahasiswa hanya untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Apabila dosen
memberikan tugas untuk membaca beberapa karya sastra setiap minggunya, maka dapat
dipastikan hanya beberapa karya sastra yang akan dibaca, sesuai dengan yang ditugaskan
tersebut.
Sebagaimana disebutkan di atas, objek kebutuhan rohani tersebut salah satunya
adalah bahan bacaan. Oleh karena itu, setiap lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar
sampai perguruan tinggi dituntut supaya memberikan rangsangan kepada peserta didik
agar mereka mampu menumbuhkan dan meningkatkan budaya membaca. Dengan begitu,
akan lahir keseimbangan antara kebutuhan fisik dan kebutuhan nonfisik. Seiring dengan
datangnya era informasi, mahasiswa masa depan akan dihadapkan pada persaingan yang
lebih bersifat pengetahuan. Cara pandang mahasiswa modern akan lebih banyak
ditentukan oleh seberapa jauh penguasaan informasi. Membaca itu referensi untuk bisa

menulis. Bagaimana mungkin seseorang menulis jika tidak suka membaca. Selain itu,
faktor lain yang memengaruhi keduanya juga terletak pada proses kegiatannya. Membaca
termasuk kegiatan yang pasif dan bisa dilakukan di mana saja. Berbeda dengan menulis
yang termasuk kegiatan aktif.
Menurut penulis tradisi atau kebiasaan membaca menjadi faktor penting dalam
proses memahami karya sastra. Akan tetapi, budaya membaca merupakan budaya yang
belum melekat di kalangan mahasiswa. Mahasiswa lebih menyukai kegiatan menonton
televisi atau kegiatan lain yang bersifat hiburan daripada kegiatan membaca. Mahasiswa
masih menganggap bahwa membaca adalah kegiatan sepele dan mudah. Mahasiswa
menganggap bahwa mereka telah menguasai keterampilan membaca ketika mereka mampu
mengenali huruf dan mampu merangkainya sebagai suatu kata atau kalimat yang lazim
diucapkan dan mengandung makna.
Menurut pengamatan penulis kebanyakan mahasiswa lebih menyukai membaca
novel teenlit, kerena berisi tentang kehidupan sehari-hari remaja/mahasiswa. Masalah
remaja/mahasiswa sering sekali menjadi topik utama. Bahkan tidak jarang kisah yang
diceritakan adalah kisah yang diambil dari kehidupan nyata dari pengarang. Kemungkinan
besar karena hal inilah maka mahasiswa menyukai membaca novel tersebut. Mereka
merasa bahwa kisah-kisah yang ada tidak jauh berbeda dengan kisah kehidupan mereka
sehari-hari. Atas alasan tersebut, benarkah mahasiswa saat ini lebih menyukai karya sastra
jenis novel teenlit; apakah ada motif tertentu yang melatarbelakangi kegemaran tersebut;
untuk apa mereka membaca novel teenlit; dan mengapa mereka menyukai novel jenis itu?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan persoalan-persoalan penting berkaitan dengan

tradisi membaca karya sastra di kalangan mahasiswa; kuantitas dan kualitas bahan bacaan
karya sastra yang dikonsumsi mahasiswa, intensitas pembacaan karya sastra oleh
mahasiswa, tingkat apresiasi sastra para mahasiswa, dan sebagainya. Tentu saja jawaban
atas persoalan-persoalan tersebut dapat diperoleh apabila dilakukan penelitian tentang
persoalan itu. Itulah sebabnya, penulis menganggap penting penelitian ini dilakukan.
Dalam penelitian ini yang penulis jadikan sasaran atau objek penelitian adalah
mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,
angkatan 2008-2011. Dengan pertimbangan bahwa mahasiswa angkatan tersebut masih
aktif dalam perkuliahan sehingga penulis anggap masih intensif terlibat dengan kegiatan
membaca karya sastra, baik dalam konteks tugas kuliah maupun kesadaran, minat, hobby,
atau sekadar ikut-ikutan. Selain itu, juga pertimbangan bahwa ada keterkaitan antara tradisi
membaca karya sastra di kalangan mahasiswa dengan keberadaan perpustakan jurusan
maupun fakultas. Artinya, apakah di dalam perpustakaan tersedia koleksi buku-buku karya
sastra yang memadai, yang memungkinkan mahasiswa dapat memperoleh bahan bacaan
karya sastra dengan mudah. Dengan mempertimbangkan keterkaitan antara kegiatan
membaca karya sastra dan keberadaan perpustakaan tersebut diasumsikan bahwa mestinya
tradisi membaca karya sastra di kalangan mahasiswa tumbuh dan berkembang dengan
baik; atau sebaliknya, kegiatan dan tradisi membaca karya sastra di kalangan mahasiswa
sama tidak ada hubungannya dengan keberadaan perpustakaan jurusan maupun fakultas.
Untuk memastikan kebenaran asumsi-asumsi itulah penulis menganggap penting
melakukan penelitian ini, yakni penelitian terhadap minat, motif, tujuan, manfaat membaca

karya sastra popular jenis novel teenlit, dan kontribusi perpustakaan dalam mendukung
kegiatan dan tradisi membaca karya sastra di kalangan mahasiswa.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan
sebagai berikut.
a.

Bagaimana minat membaca karya sastra populer jenis novel teenlit, mahasiswa tinggi
atau rendah?

b. Apa motif mahasiswa membaca karya sastra populer khususnya sastra populer jenis
novel teenlit?
c. Apa tujuan mahasiswa membaca sastra populer jenis novel teenlit?
d. Apa manfaat yang diperoleh mahasiswa setelah membaca sastra populer jenis novel
teenlit.
e. Bagaimana peranan perpustakaan fakultas dalam meningkatkan minat baca
mahasiswa.

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini
bertujuan:
a. mengukur

tinggi

rendahnya

minat

teenlit,mahasiswa angkatan 2008- 2011;

membaca

karya

sastra

populer

jenis

b. mengungkapkan motif mahasiswa membaca karya sastra populer khususnya sastra


populer jenis teenlit;
c. mengungkapkan tujuan mahasiswa membaca karya sastra populer khususnya sastra
populer jenis teenli;
d. mengungkapkan manfaat mahasiswa membaca karya sastra populer khususnya sastra
populer jenis teenlit.
e. menjelaskan peranan Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya dalam menunjang minat
baca mahasiswa.

2. Manfaat Penelitian
Secara umum sebuah penelitian haruslah dapat memberikan suatu manfaat, baik secara
teoretis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
secara teoretis dapat digunakan sebagai bahan acuan dan pendukung untuk penelitian
sejenis dan usaha pengembangan lebih lanjut dimasa yang akan datang. Bagi perpustakaan,
hasil penelitian ini secara praktis dapat memberikan masukan positif untuk mengevaluasi
dan meningkatkan kelengkapan koleksi karya sastra Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya.
Adapun bagi lembaga hasil penelitian dapat memberikan masukan pada lembaga untuk
lebih meningkatkan budaya membaca di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan sosiologi
sastra dan resepsi Sastra. Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan
Sastra Indonesia angkatan 2008-2011.

Angkatan 2008 berjumlah 49 Mahasiswa

Angkatan 2009 berjumlah 70 Mahasiswa

Angkatan 2010 berjumlah 115 Mahasiswa

Angkatan 2011 berjumlah 111 Mahasiswa

345 Mahasiwa
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

D. Landasan Teori
Teori Resepsi
Penelitian resepsi sastra adalah telaah sastra yang berhubungan dengan penerimaan
pembaca. Sebagaimana teks sastra akan menyangkut dua kutub yang lain, yaitu pembaca
dan pengarang. Asumsi dasar resepsi sastra adalah karya sastra yang diciptakan untuk
dibaca. Karya sastra merupakan media komunukasi yang efektif antara pengarang dan
pembaca. Penelitian resepsi sastra merupakan ilmu sastra modern. Orientasi penelitian ini
akan mengungkap: (a) apa yang dilakukan pembaca dengan karya sastra, (b) apakah yang
dilakukan karya sastra dengan pembacanya, (c) apa tugas pembaca sebagai pemberi
makna. Permasalahan tersebut menandakan bahwa pembaca merupakan faktor hakiki yang
menentukan makna karya sastra (Endraswara, 2003:121).
Alasan penulis menggunakan resepsi sastra sebagai landasan teori, karena resepsi
sastra mengungkap pembaca sebagai pemberi makna terhadap karya sastra yang
dibacanya (Junus, 1985:1). Uraian lebih rinci tentang teori resepsi ini akan penulis
paparkan pada bagian tersendiri, yaitu bab II, subbab B (LandasanTeori).

E. Metode dan Langkah Kerja Penelitian


1. Metode Penelitian
Pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan disebut
sosiologi sastra. Damono mengungkapkan bahwa sosiologi adalah telaah yang objektif dan
ilmiah tentang manusia dalam masyarakat; telaah tentang lembaga dan proses sosial.
Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia
berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-lembaga sosial
dan segala masalah ekonomi, agama, politik, dan lain-lain yang kesemuanya itu merupakan
struktur sosial mendapatkan gambaran tentang cara-cara manusia menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, tentang mekanisme sosialisasi, proses pembudayaan yang
menempatkan anggota masyarakat di tempatnya masing-masing (Damono, 2003:10).
Rene Wellek dan Austin Warren menjelaskan sosiologi sastra dalam tiga klasifikasi.
1. Sosiologi pengarang, yang mempermasalahkan tentang status sosial, ideologi politik,
dan hal-hal yang menyangkut pengarang.
2. Sosiologi karya sastra, yang mempermasalahkan tentang apa yang tersirat dalam karya
sastra tersebut dan apa tujuan yang hendak disampaikan dalam karya itu.
3. Sosiologi pembaca, yang menjelaskan pengaruh karya terhadap pembaca dan
pengaruhnya terhadap masyarakat (1990:111).

2. Langkah Kerja Penelitian

Penelitian ini dikerjakan melalui tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap
pengolahan data, dan penyajian hasil pengolahan data.

a.

Tahap Pengumpulan Data


Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif (termasuk
penelitian historis dan deskriptif) adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model
matematika, statistik. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan
berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Sedangkan instrumen penelitian atau
perangkat untuk menggali data primer dari responden sebagai sumber data terpenting
dalam sebuah penelitian survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
instrumen kuesoner (Suyanto, 2005:59).
Adapun populasi dan teknik sampling yang penulis gunakan, dalam peneltian ini adalah:
1. Populasi dan Teknik Sampling
a. Populasi Sasaran
Yang menjadi populasi sasaran adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra
Indonesia Angkatan 2008-2011. Selain itu, penulis juga telah mengetahui situasi dan
kondisi pembelajaran yang dilakukan hingga memudahkan penulis untuk melakukan
penelitian.
b.

Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Melalui
cara ini popolasi akan dipilah-pilah terlebih dahulu ke dalam stratum (tingkatan) yang
relavan.
c.

Jumlah Sampel

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 35 mahasiswa, yang diambil
10% dari jumlah mahasiswa dari tiap-tiap angkatan. adapun perincian jumlah mahasiwa
tiap-tiap angkatan sebagai berikut:
d. Angkatan 2008 berjumlah 49 Mahasiswa
e. Angkatan 2009 berjumlah 70 Mahasiswa
f. Angkatan 2010 berjumlah 115 Mahasiswa
g. Angkatan 2011 berjumlah 111 Mahasiswa

345 mhs
4.

Tahap Pengolahan Data


1. Editing, yaitu menyeleksi/meneliti kembali data kuesoner yang masuk agar sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan, seperti adanya kekeliuran, ketidak lengkapan,
kepalsuan, dan penyimpangan data.
2. Memberi data/koding, yaitu mengklarifasi jawaban-jawaban responden, menentukan
katagori tertentu dan memberi skor untuk tiap katagori.
3. Tabulasi, yaitu menyajikan data yang diperoleh dari hasil penelitian dalam tabel.

10

5.

Penyajian Hasil Pengolohan Data

Data-data yang dikumpukan kemudian dianalisis. Dalam penelitian ini dipergunakan data
statistic deskriptif. Pada uaraian analisis akan lebih banyak ditampilkan deskripsi-deskripsi
guna mendukung temuan penelitian tentang tanggapan responden Mahasiswa Sastra
Indonesia angkatan 2008-2011.

G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca memahami isi, maka penulisan skripsi ini disusun secara
sistematis dalam lima (4) bab, yang disusun berurutan, yaitu:
Bab I berupa pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian
landasan teori, dan sistematika penulisan.
Bab II berupa tinjauan dan landasan teori yang akan dipakai dalam penelitian.
Bab III berupa pemaparan data, memuat tabulasi dari setiap kuesoner
Bab IV berupa analisis, memuat analisis motif, analisis tujuan, analisis manfaat dan
analisis tanggapan pembaca terhadap teenlit berdasarkan kuesoner.
Bab V berupa penutup yang memuat simpulan dan saran.

11

DAFTAR PUSTAKA
Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Singkat. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dwi P, Maria. 2002. Motif, Tujuan, dan Manfaat Siswa membaca karya sastra Populer
Jenis Teenlit. Skripsi (S-1). Semarang: Fakultas Sastra, Universitas Diponegoro.
Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media press.
Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra (diindonesiakan Ida Sundari Hussein). Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia .
Hidayatulloh, Syarif. 2002. Minat Membaca Karya Sastra Mahasiswa Jurusan Sastra
Indonesia Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang Angkatan
Tahun1998-2000, Skripsi (S-1). Semarang: Fakultas Sastra, Universitas
Diponegoro.
Junus, Umar. 1985. Resepsi Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia
Nafiyah, Khifdiyatun. 2010. Tanggapan (Pembaca) Santriwati Terhadap Novel
Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah el Khaelaqy Pondok Pesantren
Al-Itqon. Skripsi (S-1). Semarang: Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Diponegoro.
Noor , Redyanto. 2004. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Setijowati, Adi. 1996. Anak-Anak, Buku Komik, dan Character Building. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Soeratno, Chamamah Siti, 2011. Sastra Teori dan Metode. Jogyakarta: Elmatera
Sumardjo, Jakob. 1978. Novel Populer Indonesia. Yogyakarta: Nur Cahaya.
Suyanto, Bagong, dkk. 2005. Metode
Pendekatan. Jakarta. Kencana.

Penelitian

Sosial:

Berbagai

Alternatif

Thohir, Mujahirin (Ed). 2011. Refleksi Pengalaman Penelitian Lapangan: Ranah IlmuIlmu Sosial dan Humaniora. Semarang: Fasindo.

12

Waluyo, Karjo. 2002. Kritik Sosial dalam Novel Bukan Karena Kau Karya Toha Sebuah
Tinjauan Sosiologi Teks. Skripsi S-1. Semarang: Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Dipenegoro.
Wellek, Rene dan Austin Warren.1989.Teori Kesusastraan (Terjemahan Melani
Budianta). Jakarta: PT. Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai