Kanker Kulit
Kanker Kulit
Kanker Kulit
Anggota
74
75
Kanker Kulit
Kanker Kulit
Kanker Kulit
Tumor primer tidak dapat diperiksa (karena shave biopsi atau melanoma
yang mengalami regresi)
Tidak ditemukan tumor primer
Melanoma in situ
Melanoma tebalnya <1,0mm dengan atau tanpa ulserasi
Melanoma tebalnya <1,0mm dan level II atau III tanpa ulserasi
Melanoma tebalnya <1,0mm dan level IV atau V atau ada ulserasi
Melanoma tebalnya 1,01-2,0mm dengan atau tanpa ulserasi
Melanoma tebalnya 1,01-2,0mm tanpa ulserasi
Melanoma tebalnya 1,01-2,0mm dengan ulserasi
Melanoma tebalnya 2,01-4,0mm dengan atau tanpa ulserasi
Melanoma tebalnya 2,01-4,0mm tanpa ulserasi
Melanoma tebalnya 2,01-4,0mm dengan ulserasi
Melanoma tebalnya >4,0mm dengan atau tanpa ulserasi
Melanoma tebalnya >4,0mm tanpa ulserasi
Melanoma tebalnya >4,0mm dengan ulserasi
76
Kanker Kulit
STADIUM HISTOPATOLOGIK
Stadium 0
pTis
N0
M0
Stadium IA
pT1a
N0
M0
Stadium IB
pT1b
N0
M0
pT2a
N0
M0
Stadium IIA
pT2b
N0
M0
pT3a
N0
M0
Stadium IIB
pT3b
N0
M0
pT4a
N0
M0
Stadium IIC
pT4b
N0
M0
Stadium IIIA
pT1-4a N1a M0
pT1-4a N2a M0
Stadium IIIB
pT1-4b N1a M0
pT1-4b N2a M0
pT1-4a N1b M0
pT1-4a N2b M0
pT1-4a/b N2c M0
Stadium IIIC
pT1-4b N1b M0
pT1-4b N2b M0
Tiap pT N3 M0
Stadium IV
Tiap pT TiapN M1
Klasifikasi
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Clark
: Sel melanoma terletak di atas membrana basalis epidermis (insitu)
: Invasi sel melanoma sampai lapisan papilaris dermis
: Invasi sel melanoma sampai dengan perbatasan antara lapisan
papilaris dan retikularis dermis.
Tingkat IV : Invasi sel melanoma sampai lapisan retikularis dermis
Tingkat V : Invasi sel melanoma sampai jaringan subkutan.
Klasifikasi Breslow
Golongan I : kedalaman (ketebalan) tumor < 0,76 mm
Golongan II : kedalaman (ketebalan) tumor 0,76 mm 1,5 mm
Golongan III : kedalaman (ketebalan) tumor > 1,5 mm
A (Asymetri)
B (Border)
: tidak teratur
: tepi tak teratur
77
Kanker Kulit
: warna bervariasi
: umumnya > 6 mm
: permukaan yang tidak teratur
78
Kanker Kulit
Lokasi: letak kaki, tumit, telapak tangan, dasar kuku, ibu jari tangan.
Lesi: macula, warna bervariasi, pada permukaan timbul papul, nodul,
ulserasi, kadang- kadang lesi tidak mengandung pigmen.
V. PROSEDUR TERAPI:
A. Lesi Primer
Tindakan : Eksisi luas
No Keterangan
1.
Melanoma maligna in situ
2.
< 0,76 mm
3.
0,76 1,5 mm
4.
> 1,5 mm
5.
Subungual
Safety Margin
0,5 cm
1 cm
1,5 cm
2 cm
Amputasi proksimal dari interphalangeal joint
Tindakan
Diseksi inguinal superfisial
Diseksi aksila sampai level II
Diseksi leher radikal
Bila kelenjar getah bening teraba secara klinis dan terbukti metastasis secara PA,
dilakukan tindakan limfadenektomi atau diseksi radikal, sbb :
- Bila lesi primer 0,76 1,5 mm dianjurkan diseksi kelenjar getah bening
regional
- Bila fasilitas memungkinkan, dapat dilakukan diseksi kgb selektif
dengan bantuan sentinel node mapping.
C. Kasus rekuren
Lesi primer :
- operabel re-eksisi
- inoperabel radiasi
Metastasis regional :
radiasi
Adjuvant terapi : pada stadium III dapat diberikan berupa radioterapi,
kemoterapi atau imunoterapi
Metastasis jauh : diberikan terapi paliatif
D. In transit metastasis
Lokasi tersering di ekstremitas bawah.
Terapi yang dianjurkan :
79
Kanker Kulit
IN TRANSIT METASTASIS
Soliter
Multipel
Eksisi luas
E. Metastasis jauh
Terapi tergantung dari tempat metastasis.
Tempat metastasis
Tindakan
Paru-paru
Reseksi
Gastro intestinal
Operasi paliatif
Tulang
Radioterapi paliatif
Otak
Kortikosteroid
Bila tindakan di atas tidak memungkinkan, dapat diberi terapi berupa
kemoterapi dan atau imunoterapi sebagai berikut :
a. Decarbazine
- Decarbazine + Tamoxifen
- Decarbazine + IFN-2b
- Cisplatin / Vinblastine / Decarbazine
b. IL-2
- IFN-2b
- Vaksinasi melanosomal proteins
80
Kanker Kulit
81
II
III
IV
tiap
T. tiapN. M1
Kanker Kulit
T
Tx
T0
Tis
T1
T2
T3
T4
N
Nx
N0
N1
M
Mx
M0
M1
Tumor Primer
= Tidak dapat dievaluasi
= Tidak ditemukan
= Kanker in situ
= Tumor ukuran terbesar 2cm
= Tumor ukuran 2 s/d 5 cm
= Tumor > 5 cm
= Tumor
menginvasi
struktur
ekstradermal
dalam,
misalnya
kartilago, otot skelet atau tulang
Nodus Regional
= Tidak dapat diperiksa
= Tidak ada metastasis nodus regional
= Ada nodus regional
Metastasis jauh
= Tidak dapat diperiksa
= Tidak ada metastasis jauh
= Ada metastasis jauh
Kanker Kulit
5. Jenis fibroepitelial
Lokasi : punggung.
Lesi : soliter, nodul keras, sering bertangkai pendek.
Permukaan halus, sedikit kemerahan (mirip fibroma).
6. Sindroma karsinoma sel basal nevoid (sindroma Gorlin Galzt).
Autosomal dominan, sindroma terdiri dari :
a. Kelainan kulit :
- Ca sel basal multiple jenis nevoid
- Cekungan (pits) pada telapak tangan dan kaki.
- Milia, lipoma, fibroma.
b. Kelainan tulang :
- Kista pada rahang
- Kelainan tulang iga dan tulang belakang (scoliosis,
spinabifida)
c. Kelainan system saraf :
- Perubahan neurologik (EEG abnormal, cerebeller
meduloblastoma)
- Retardasi mental
d. Kelainan mata : katarak, buta kongenital.
e. Lain-lain :
- Kalsifikasi falks serebri
- Fibroma ovari dengan kalsifikasi
- Kista limfatik di mesenterium
7. a. Jenis linier and generalized follikuler basal cell nevi (jarang).
Sejak lahir.
Lesi : jenis linier, berupa nodul + komedo dan kista
epidermal tersusun seperti garis dan unilateral.
Lesi tetap dengan bertambah usia.
b. Jenis Generalized follikuler : ada kerontokan rambut terhadap akibat
kerusakan folikel rambut karena pertumbuhan tumor
B. Pemeriksaan penunjang
1. Foto polos di daerah lesi untuk melihat infiltrasi, kalau perlu
dilakukan CT-scan
2. Biopsi insisi/eksisi untuk menentukan diagnosis histopatologis
V. PROSEDUR TERAPI
Dalam penatalaksanaaan basalioma, kita harus mencapai
- Eksisi lesi primer yang radikal
- Rekonstruksi dengan memperhatikan fungsi dan kosmetik terutama yang di
daerah wajah.
Terapi yang dianjurkan adalah eksisi luas dengan safety margin 0,5 - 1 cm. Bila
radikalitas tidak tercapai, diberi terapi adjuvant radioterapi.
Untuk lesi di daerah canthus, nasolabial fold, peri orbital dan peri auricular,
dianjurkan untuk melakukan Mohs micrographic surgery (MMS). Bila tidak ada
fasilitas, dapat dilakukan eksisi luas. Untuk lesi di kelopak mata dan telinga
dapat diberikan radioterapi.
83
Kanker Kulit
Eksisi luas
Safety margin 0,5-1 cm
Radioterapi
Eksisi luas
LESI REKUREN BCC
MMS
Kanker Kulit
Karsinoma sel skuamosa adalah neoplasma maligna dari keratinizing cell dengan
karakteristik anaplasia, tumbuh cepat, invasi lokal dan berpotensi metastasis
Patogenesis karsinoma sel skuamosa sama seperti karsinoma sel basal yaitu :
adanya peran paparan sinar ultraviolet sinar matahari yang menyebabkan
terjadinya mutasi gen supresor, disamping itu terdapat pula peran imunosupresi
dan infeksi virus.Karsinoma sel skuamosa dapat pula terjadi pada parut/scar luka
bakar, yang disebut sebagai Marjolin ulcer.
Yang berisiko tinggi untuk mendapat kanker kulit adalah penderita kelainan pre
kanker (xeroderma pigmentosum, keratosis senilis, compund nevus, multiple
dysplatic nevi), bangsa kulit putih, terbakar sinar matahari, terpapar sinar
pengion, arsen, jelaga, keloid luka bakar, penderita dengan fistula, immuno
supresi, dsb.
Insidens tertinggi pada usia 50 70 tahun, paling sering pada kulit berwarna di
daerah tropik. Laki-laki lebih banyak dari wanita. Lesi dapat timbul dari kulit
normal atau dari lesi prakanker, pada orang kulit kulit putih hal ini diduga akibat
rangsangan sinar ultraviolet, karsinogen kimia (Coal tar, arsen, hidrokarbon
polisiklik). Sedangkan pada kulit berwarna : predisposisi trauma, ulkus kronik,
jaringan parut dan dapat pula terjadi dari fistel yang tidak sembuh-sembuh
Predileksi : kulit yang terpapar sinar matahari, membrana mukosa, lokasi
terbanyak (orang kulit putih : wajah, ekstremitas atas, kulit berwarna :
ekstremitas bawah badan, dapat pada bibir bawah, dorsum manus).
85
Kanker Kulit
Tis
T1
T2,T3
T4
Tiap T
Tiap T
N0
N0
N0
N0
N1
Tiap N
M0
M0
M0
M0
M0
M1
V. PROSEDUR TERAPI
86
Kanker Kulit
Terapi untuk SCC hampir sama dengan basalioma. Jenis tindakan tergantung dari
ukuran lesi, lokasi anatomi, kedalaman invasi, gradasi histopatologi dan riwayat
terapi.
Prinsip terapi yaitu eksisi radikal untuk lesi primer dan rekonstruksi penutupan
defek dengan baik. Penutupan defek dapat dengan cara penutupan primer,
tandur kulit atau pembuatan flap. Untuk lesi operabel dianjurkan untuk eksisi
luas dengan safety margin 1 2 cm. Bila radikalitas tidak tercapai, diberikan
radioterapi adjuvant.
Untuk lesi di daerah cantus, nasolabial fold, peri orbital dan peri aurikular,
dianjurkan untuk Mohs micrographic surgery (MMS), bila tidak memungkinkan
maka dilakukan eksisi luas.
Untuk lesi di kepala dan leher yang menginfiltrasi tulang atau kartilago dan
belum bermetastasis jauh, dapat diberikan radioterapi.
Untuk lesi di penis, vulva dan anus, tindakan utama adalah eksisi luas,
radioterapi tidak memberikan respon yang baik.
Untuk kasus inoperabel dapat diberikan radioterapi preoperatif dilanjutkan
dengan eksisi luas atau MMS.
Untuk kasus rekurens sebaiknya dilakukan MMS atau eksisi luas
Bila terdapat metastasis ke kgb regional, dilakukan diseksi kgb, yaitu diseksi
inguinal superfisial, diseksi aksila sampai level II atau diseksi leher modifikasi
radikal.
LESI PRIMER SCC
Operabel
Tubuh &
Ekstremitas
Eksisi luas
Safety margin 1-2 cm
Inoperabel
MMS
Radioterapi
ADENOKARSINOMA
Adenokarsinoma kulit, kanker yang berasal dari sel adneksa kulit.
87
Kanker Kulit
PENDAHULUAN
-Tumor: di kulit atau subkutan yang melekat dengan kulit, konsistensi padat.
-Nodus: mungkin ada pembesaran kelenjar limfe regional.
-Metastasis: mungkin terdapat tanda-tanda metastasis jauh.
KANKER MERKEL
Berasal dari sel neuroendokrin kulit.
DERMATOFIBROSARKOMA PROTUBERANS
-Tumor: di kulit tumbuh menonjol di atas kulit, dengan kulit diatasnya berwarna
kecoklatan seperti keloid, konsistensi padat keras.
-Nodus: jarang terdapat pembesaran kelenjar limfe regional.
-Metastasis: mungkin ada tanda-tanda metastasis jauh.
DAFTAR PUSTAKA
88
Kanker Kulit
89
Kanker Kulit
90