Judul Penelitian
Kajian AMS (Anisotropy of Magnetic Susceptibility) Bidang
Sesar Batuan Sedimen Formasi Kebo Butak, Pegunungan
Baturagung, Klaten
B.
Bidang Ilmu
Bidang ilmu adalah ilmu-ilmu MIPA (Geofisika ).
C.
Pendahuluan
Geofisika adalah cabang ilmu kebumian yang mempelajari
aspek-aspek dan fenomena-fenomena fisis bumi dengan menggunakan metoda-metoda ilmu fisika. Salah satu metode geofisika
adalah metode AMS (Anisotropy of Magnetic Susceptibility). Metode
ini menggunakan sifat magnetic untuk mengungkap penjajaran
mineral batuan yang diteliti.
Batuan yang dipilih untuk penelitian ini adalah batuan
sedimen dari Formasi Kebo Butak, bagian bawah berupa
batupasir berlapis baik, batulanau, batulempung, serpih, tuf,
dan aglomerat; bagian atasnya berupa perselingan batupasir dan
batulempung dengan sisipan tipis tuf asam.
Formasi Kebo Butak tersebar di kaki utara pegunungan
Baturagung, sebelah selatan Klaten, tertindih selaras Formasi
Semilir dan diduga menindih takselaras Formasi Wungkal.
Batuan
semacam
ini
sangat
baik
digunakan
untuk
penelitian AMS karena materialnya banyak mengandung butiranbutiran yang bersifat magnetik.
Sepengetahuan peneliti hingga kini belum ada makalah
hasil penelitian tentang pola AMS bidang sesar secara rinci dari
Formasi Kebo Butak. Diharapkan penelitian ini dapat membantu
mengungkapkan sebagian gejala-gejala fisis berupa kompresi
1
Perumusan Masalah
Menurut Mahfi dan Khumaedi (1998) penjajaran mineral
E.
Tinjauan Pustaka
1. Jenis-Jenis Sesar
Anderson, 1951 (vide Hills, 1970) membagi sesar menjadi
tiga macam, yaitu sesar naik ( reverse faul t), sesar geser (strike
fault ) dan sesar turun ( normal fault ). Penyebab terbentuknya
jenis sesar
Aki
dan
Richard (1980)
horisontal
rake
adalah
kadang-kadang
dijumpai
sisipan
lempung
dan
4
batupasir
volkanik.
Material-material
ini
mayoritas
adalah
belum
ada
tulisan
atau
hasil
penelitian
yang
dari
metode
yang
digunakan,
metode
AMS
AMS
sendiri
adalah
suatu
gejala
yang
perbandingan
antara
suseptibilitas
maksimum
dengan
suseptibilitas minimumnya.
Secara umum dapat dikatakan ada dua penyebab yang
berpengaruh terhadap adanya AMS pada batuan, yaitu bentuk
butiran material magnetik dan ketidak-isotropian kristal (Uyeda
dkk, 1963), secara umum faktor itu bekerja secara bersamaan,
tetapi pada kemagnetan batuan efek itu sering bekerja secara
terpisah. Bentuk butir-butir mineral batuan yang tidak bulat,
adakalanya
menimbulkan
foliasi
yang
kasat
mata,
tetapi
menen-tukan
pengamatan.
Hal
ini
sering
banyak
berbentuk
memanjang
cenderung
sejajar
terhadap
Phonolite
menunjukkan
dan
bahwa
batuan
arah
sumbu
malihan
terlipat,
suseptibilitas
juga
minimum
Indonesia
sembilan
penelitian
puluhan
disebabkan
oleh
belum
tidak
suseptibilitas batuan.
semacam
pernah
adanya
itu
sampai
dikembangkan,
alat
untuk
tahun
hal
ini
mengukur
pada
Formasi
Kebo
Butak
Kabupaten
Gunungkidul
di
lapangan
melalui
arah
silang-siur
dan
suatu
zantara
yang
secara
magnetik
linear,
dihubungkan
dalam
sistem
koordinat
kartesian.
11 12 13
= o
21 22 23
H2
31 32 33
H3
(1)
8
sebagai
komponen-komponen
tensor
orde
dua,
i,j = 1, 2, 3
(3)
dan dengan demikian hanya akan terdapat enam komponen
bebas.
Jika arah tertentu yang dipilih didefinisikan melalui vektor
satuan d , maka matriks yang menyatakan vektor tersebut juga
dinyatakan dengan d .
d
1
d
d
2
(4)
Dipilih vektor intensitas medan magnetik H sejajar dengan
arah ini, sehingga berlaku
H
Hd
(5) dengan H selalu positip yang menyatakan besar
intensitas medan magnetik.
Vektor polarisasi magnetik imbas J pada umumnya mempunyai arah menyimpang terhadap arah vektor H. Jika proyeksi
tegak lurus ke arah d dinyatakan dengan JD, maka
JD = dT J
(6)
dengan dT adalah matriks transpose dari d .
Dari persamaan 2, 5 dan 6 diperoleh persamaan,
JD = dT d H
(7)
Jika dT dinyatakan dengan notasi D, maka persamaan (7)
dapat dinyatakan menjadi lebih sederhana.
JD = D d H
(8)
Besaran D yang didefinisikan di atas disebut suseptibilitas
zantara yang terarahkan terhadap arah d .
1 T
11 22 33 12 23 31
D D1 D 2 ............ Dn
(11)
B merupakan matriks 6 x n dan Matriks B tetap untuk sistem
yang telah ditetapkan dan dengan mudah dapat dihitung.
F.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
G.
Kontribusi Penelitian
Ditinjau dari tujuan yang akan dicapai, yaitu mendapatkan
dalam
perencanaan
pengembangan
dan
Metode Penelitian
Penelitian ini akan mengungkap pola anisotropi magnetik
penelitian
berupa
cuplikan
batuan
sedimen
12
yang telah diketahui terdiri dari tuf, breksi, batu apung dasitan,
batupasir tufan dan serpih.
2. Alat Penelitian
Alat yang digunakan untuk penelitian ini dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu terdiri dari alat yang dipakai di
lapangan untuk memperoleh contoh batuan terorientasi dan alat
yang dipakai di laboratorium untuk pengukuran AMS. Alat-alat
ini dapat diuraikan sebagai berikut.
sebelum
dibor.
Langkah
ini
dimaksudkan
untuk
ini
digunakan
magnetik batuan
untuk
pengukuran
suseptibilitas
SI.
suseptibilitas
Dari
pengukuran
magnetik
batuan
ini
dapat
yang
diketahui
akan
diambil
apakah
dapat
dan
energi
karena
peneliti
tidak
akan
melakukan
untuk
melewatkan
air
sebagai
pendingin
saat
meja
papan.
menentukan
sudut
Sedangkan
jurus
kompas
(strike)
digunakan
sampel
yang
untuk
dicuplik.
pemotong
ini
dapat
dikatakan
sangat
teliti
karena
14
ini
digunakan
untuk
menganalisis
dan
Hasil
analisis
data
antara
lain
berupa
besarnya
suseptibilitas magnetik dan arah suseptibilitas utama masingmasing spesimen, plot stereonet arah suseptibilitas utama
sejumlah spesimen.
3. Jalan Penelitian
3.1. Survai lapangan
Langkah ini ditujukan untuk melihat jenis dan kondisi
batuan serta memilih daerah penelitian sehingga peneliti tidak
mengalami kesulitan dan salah dalam mengambil contoh batuan.
Hasil survai adalah pembuatan strategi calon singkapan yang
akan diambil.
15
contoh
batuan
terorientasi
dipotong
di
cm
dengan
gergaji
batu
dan
selanjutnya
specimen
dengan
15
posisi
pengukuran
sesuai
dengan
mengubah
posisi
pengukuran,
pengukur
memutar
holder
17
lower
hemisphere
projection
).
Dari
plot
stereonet
suseptibilitas utama dan rerata berdasarkan bobot masingmasing suseptibilitas utama akan dapat diketahui pola anisotropi
magnetik yang terekam dalam tubuh batuan formasi yang
terambil .
18
I.
JADWAL PENELITIAN
Bulan ke
Kegiatan penelitian
Persiapan :
a. Studi pustaka, proposal
b.Orientasi & perijinan
c. Persiapan kerja lapangan
Pelaksanaan :
a. Kerja lapangan :
- survai
- pencuplikan sampel
b. Kerja laboratorium :
preparasi, pengukuran dan
data entry
Penyelesaian :
a. Pengolahan data
b. Pembahasan dan kesimpulan
c. Penulisan laporan
J.
Personalia Penelitian
1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dengan gelar
b. Golongan Pangkat dan NIP
658
c. Jabatan sekarang
d. Jabatan Struktual
e. Fakultas/Program Studi
f. Perguruan Tinggi
g. Bidang Keahlian
h. Waktu yang disediakan
Untuk penelitian ini
1. Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap dengan gelar
b. Golongan Pangkat dan NIP
462
c. Jabatan sekarang
d. Jabatan Struktual
e. Fakultas/Program Studi
f. Perguruan Tinggi
g. Bidang Keahlian
h. Waktu yang disediakan
Untuk penelitian ini
Lektor
-FMIPA/Fisika
UNNES Semarang
Geofisika
10 jam/minggu
Asisten Ahli
-FMIPA/Fisika
UNNES Semarang
Geofisika
8 jam/minggu
19
K.
2.
Uraian
Besarnya
2 rim
2buah
c. Spidol permanen
d. OHP Plastic film
e, Buku Tulis Tebal
10 buah
4pak
5 buah
f. Disket
2 box
Rp. 60.000,-
Rp. 120.000,-
g. Plastik klip
3pak
Rp. 10.000,-
Rp. 30.000,-
Sewa alat
a. Kappameter KLY-2.1 1 buah
1 set
c. Universal cutter
1 set
Rp. 750.000,-
Rp. 750.000,-
d. Orientasi medan
1 buah
Rp. 250.000,-
Rp. 250.000,-
e. Kompas Brunton
2 buah
Rp. 250.000,-
Rp. 500.000,-
Jumlah
Rp.5.455.000,i
Uraian
1.
Besarnya
Rp. 700.000,Rp. 700.000,Rp. 1.400.000,-
--
.....,3. Pos Anggaran : Laporan Penelitian
.,.,...-.,.. . ,;
No Uraian
Banyaknya 1 Harga
Besarnya,
satuan
1. Penggandaan
16 buah
Rp. 45.000,- Rp. 720.000,2.
Pengiriman
Jumlah
21
Uraian
Besarnya
Konsumsi
Biaya penyelenggaraan
Berperan aktif dalam pertemuan HAGI
(Himpunan Ahli Geofisika Indonesia)
sebagai pemakalah
Berperan aktif dalam pertemuan IAGI
(Ikatan Ahli Geologi Indonesia) sebagai
pemakalah
Jumlah
Rp. 1.825.000,-
Rp. 600.000,-
Uraian
Besarnya
Rp. 500.000,-
Jumlah
Rp. 500.000,-
Rp. 5.455.000,-
Perjalanan
Rp. 1.400.000,-
Laporan penelitian
Rp.
Seminar
Rp. 1.825.000,-
Biaya lain-lain
Rp.
Jumlah
820.000,-
500.000,-
22