Tugas Perencanaan Pabrik
Tugas Perencanaan Pabrik
(105100213111002)
Suroto
(105100213111015)
Aminatus Zuhriyah
(105100613111001)
PENDAHULUAN
Menurut Bylund (1995), tahap-tahap proses pembuatan susu bubuk adalah
perlakuan pendahuluan, pemanasan pendahuluan dan pengeringan. Perlakuan
pendahuluan antara lain penyaringan atau klarifikasi, separasi dan standardisasi.
Pemanasan pendahuluan adalah menguapkan sebagian air yang terkandung oleh
susu, sampai mencapai kadar kurang lebih 45-50% menggunakan evaporator.
Menurut Miller(1999), pengeringan merupakan usaha yang dilakukan
untuk mengurangi air yang ada dalam bahan pangan sampai kadar air seimbang
dengan kelembaban relatif sekitarnya. Proses pengurangan air atau pengeringan
pada susu dapat dilakukan dengan berbagai alat baik dengan spray dryer dan
drum atau roller dryer (suhu tinggi) maupun freeze dryer (suhu rendah).
Dari pustaka diatas kami mencoba untuk menerangkan langkah-langkah
dan proses pembuatan susu bubuk, serta membuatnya dalam bentuk
bagan/rangkaian proses menggunakan Aplikasi Edraw. Proses pengolahan susu
bubuk meliputi beberapa tahapan. Proses tersebut secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Wet Process (Proses Basah), Dry Process
(Proses kering) dan Blending (Pencampuran).
(2003)
menyatakan,
bahwa
pengeringan
dengan
3. Dry Blending
Dry blending adalah proses pencampuran base powder yang dihasilkan
spray dryer dengan raw material lainnya seperti whey powder, gula dan
material premix. Vitamin yang ditambahkan adalah vitamin dan mineral yang
tahan pemanasan. Material tersebut ditampung dalam hopper tersendiri.
Sebelum dilakukan pencampuran di lindor blender material dilewatkan pada
conveyor untuk ditimbang dahulu di weight hopper.
Dari weight hopper, material akan tertahan di hopper lindor yang berfungsi
untuk mengurangi tekanan yang besar dari aliran material. Dalam hopper
lindor, terdapat hammer silicon yang dihubungkan dengan slang pneumatic
untuk memperoleh hembusan udara dari luar. Hammer berfungsi untuk
menggetarkan dinding hopper agar semua material dapat turun ke lindor
blender untuk dicampur. Lindor blender memiliki kapasitas maksimal 4 ton,
tetapi untuk mempermudah pencampuran digunakan 2 ton bahan. Pencampuran
dilakukan selama 5 menit dengan frekuensi putaran 40 Hz.
Sebelum diisikan ke dalam wooden bin, powder dari lindor diperiksa oleh
QC. Setelah dinyatakan released, powder diisikan ke wooden bin melalui bin
filling. Bin filling dilengkapi dengan metal detector sehingga ketika ada logam
yang terdeteksi maka pengisian powder ke wooden bin terhenti secara otomatis.
Wooden bin merupakan tempat penyimpanan sementara susu bubuk sebelum
dikemas. Wooden bin memiliki kapasitas 700 kg.
Daftar Pustaka
Bylund, G. 1995. Dairy Processing. Tetra Pak Processing System, Sweden.
Miller G., J. Jarvis and L.M. Bean. 1999. Handbook of Dairy Foods and Nutrition.
Edisi ke-2. National Dairy Council CRC Press, New York.
Moster, K. 1997. Spray dryers. In: Baker, C.G.J. (edition). Industrial Drying of
Food. Blackie Academic and Professional an Aimprint of Chapman and
Hall, New York.
Widodo. 2003. Teknologi Proses Susu Bubuk Cetakan 1. Lacticia Press,
Yogyakarta.