INDUSTRI SUSU
KELOMPOK 6 :
1. MEGA SIDHI NUGRAYANTI ( 1014040016 )
2. ANNISA ROSYIDAH ( 1014040017 )
3. DELLA MAHDALINA ( 1014040018 )
Proses Pengolahan Susu Bubuk
Wet Process
(Proses Basah)
Blending
(Pencampuran)
A. Wet Process (Proses Basah)
Proses basah adalah proses yang menggunakan bahan-
bahan yang masih berupa liquid atau cairan. Proses basah
melalui beberapa tahap, yaitu :
1. Penerimaan susu segar
2. Proses pendinginan
3. Pasteurisasi
4. Compounding (Pencampuran Basah)
5. Sterilisasi
6. Homogenisasi
Penerimaan Susu Segar
Susu diangkut
Koperasi Unit truck ke
PETERNAK
Desa perusahaan /
pabrik
Pelampung yang terdapat pada pompa Balance Tank menggunakan sistem batch,
dimana pelampung tersebut berfungsi untuk menjaga permukaan air susu dalam
tangki tetap konstan. Setelah penuh, katup secara otomatis akan menutup pipa
pemasukan dan proses pengisian berhenti atau dengan istilah delay.
Suhu maksimal 14ºC
Pendinginan
Media ChilledWater
Susu dialirkan ke plate - plate dengan arah yang berlawanan dengan media
pendingin. Dalam suhu rendah mikroba akan menjadi nonaktif, reaksi enzimatis terhambat
serta reaksi kimia yang menyebabkan kerusakan dapat dicegah.
Susu kemudian dialirkan ke dalam Fresh Milk Tank (FMT). Tangki ini dilengkapi
pengaduk untuk menjaga susu tetap homogen, mencegah terbentuknya krim dan dilapisi
dengan whole glass untuk menjaga suhu susu tetap 4ºC.
Pasteurisasi
Pasteurisasi bertujuan untuk membunuh semua mikroba pathogen yang
dapat merusak susu serta menyebabkan penyakit pada bayi.
Pasteurisasi juga dimaksudkan untuk memperpanjang daya simpan
produk dengan cara menginaktivasi enzim yang terdapat dalam susu
seperti lipase, fosfatase, peroksidase dan katalase.
Pasteurisasi dilakukan secara kontinyu menggunakan suhu tinggi dalam
waktu singkat, atau disebut sistem HTST (High Temperature Short Time).
Suhu yang digunakan adalah 83ºC dengan penahanan dalam holding tube
selama 15 detik. Waktu yang singkat dimaksudkan untuk mencegah
kerusakan nutrisi terutama protein yang mudah mengalami denaturasi.
Susu dipanaskan dengan steam hingga Susu ditahan suhunya 15
suhu 83ºC detik
Unit compounding
Pendinginan bertujuan untuk shocking bacteria, yakni
mematikan bakteri yang tahan terhadap suhu pasteurisasi.
Apabila kondisi pasteurisasi tidak mencapai suhu dan waktu
yang ditentukan, maka secara otomatis susu kembali ke
balance tank untuk diproses ulang. Selanjutnya susu dialirkan
ke unit compounding.
Compounding ( Pencampuran Basah )
Pencampuran komponen bubuk (susu bubuk, skim, gula, whey,
pemberi aroma, emusifier/stabilizer yaitu lechitin, vitamin dan
mineral, susu segar dan minyak dilakukan di compounding tank.
Proses pencampuran berlangsung pada suhu 60ºC - 70ºC. Pada
kisaran suhu tersebut, susu bubuk memiliki sifat dapat terbasahi
serta campuran memiliki viskositas yang rendah sehingga proses
pencampuran berlangsung cepat dan sempurna. Compounding
tank terdiri dari dua bagian dan digunakan secara bergantian
bergantian, satu tangki untuk proses compounding, satu tangki
untuk transfer
Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan menggunakan sistem
Steam dengan suhu 85ºC selama
4 detik Ultra High Temperature (UHT) dengan
Tabung
Sterilisasi cara menyemprotkan atau menginjeksikan
steam (Direct Steam Injection/ DSI ) ke
dalam campuran susu yang bergerak dalam
suatu tabung sterilisasi. Proses DSI terdiri
Steam dengan suhu 120ºC
selama 1 detik dari dua tahap, yaitu DSI I, susu
Tabung
Sterilisasi dipanaskan pada suhu 85ºC selama 4 detik,
kemudian dilanjutkan dengan DSI II susu
Tujuan utama dari proses sterilisasi dipanaskan pada suhu 120ºC selama 1
adalah menurunkan jumlah total sel detik. Sterilisasi dilakukan dengan dua
mikroba dan spora agar susu dapat tahap untuk mencegah denaturasi dan
tanpa pendinginan
Homogenisasi
Tekanan 80 bar
Homogenizer Mixed Storage Tank
Proses homogenisasi dilakukan dalam dua Susu kemudian ditampung di Mixed Storage
tahap. Pada tahap pertama digunakan Tank (MST). Tangki ini dilengkapi dengan
tekanan 200 bar dan pada tahap kedua mantel berisi air dingin untuk menjaga
digunakan tekanan 80 bar. Tahap kedua kestabilan suhu campuran serta dilengkapi
dimaksudkan untuk memecah globula pengaduk berkecepatan 400 rpm untuk
lemak yang belum pecah pada tahap menghomogenkan campuran selama dalam
pertama serta untuk mencegah penyimpanan. Mixed Storage Tank (MST)
penggabungan kembali globula lemak berjumlah 4 buah, masing-masing memiliki
hasil pemecahan pada tahap pertama. kapasitas 10.000 liter.
B. Dry Process (Proses Kering)
Proses kering yaitu proses untuk menghasilkan susu
1. Evaporasi
dalam susu untuk memperoleh susu pekat dengan kadar padatan sesuai
dengan yang dikehendaki. Total solid bahan meningkat 10% (dari 40
menjadi 50 %) agar proses pengeringan selanjutnya lebih efisien.
Evaporator tipe falling film. Susu mengalir dari atas ke bawah pada
bagian dalam tabung evaporator dan membentuk lapisan tipis yang
mudah menguap oleh panas dari uap yang berada di sekeliling luar
tabung. Evaporasi dilakukan dalam satu tahap yang terdiri dari tiga fase
sehingga prosesnya lebih efisien.
Prinsip Kerja Evaporator
ditimbang
Spray Dryer Hopper Weight Hopper
Material tertahan
Wooden Bin
Limbah Sludge Susu yang sudah ditiriskan Limbah Sludge Susu yang sudah ditiriskan
MERUBAH LIMBAH SLUDGE SUSU
MENJADI PUPUK
kandungan Kalium yang tinggi pada limbah sludge susu merupakan
unsur hara essensial yang digunakan hampir pada semua proses untuk
menunjang hidup tanaman.
Petani sering menyebut bahwa kalium adalah unsur hara mutu, karena
berpengaruh pada ukuran,rasa,bentuk,warna dan daya simpan.Kalium
(K) merupakan unsur hara utama ketiga setelah N dan P.
Sludge Setelah Screw Press Siap Untuk
Sludge Setelah Screw Press Siap Untuk
Dikeringkan menjadi bahan
Dikeringkan menjadi bahan baku pupuk
baku pupuk