Anda di halaman 1dari 2

Pencemaran Timor

Bermula dari ledakan yang terjadi di rig West Atlas pada tanggal 21 Agustus 2009,
yaitu ketika sebuah platform sumur minyak Montara di Laut Timor yang terletak sekitar 690
km arah barat Darwin mengalami kegagalan dalam pengeboran minyak sehingga
mengakibatkan ledakan yang terjadi pada salah satu pipa penyalur minyak dari dasar laut ke
permukaan. Lokasi kilang minyak tersebut memang berada dalam yurisdiksi Australia,
namun yang menjadi masalah adalah ketika tumpahan minyak tersebut memasuki yurisdiksi
negara lain yang dalam hal ini adalah Indonesia. Ledakan kilang minyak tersebut
mengakibatkan perairan Australia Barat, Timor Leste dan Indonesia tercemar oleh minyak
mentah, dimana tumpahan minyak tersebut berlangsung selama 74 hari, hingga 3 November
2009. Sejak itulah hasil tangkapan laut nelayan serta aktivitas ekonomi masyarakat pesisir
Provinsi NTT merosot tajam, hingga tinggal delapan persen dari hasil normal sebelum
pencemaran terjadi.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menanggulangi pencemaran laut akibat
tumpahan minyak :
a. Dispersan (emulsifier dispersants and physical removal)
Proses emulsifikasi minyak dalam air dapat dipercepat dengan cairan kimiawi
yang disebut dispersan. Cairan tersebut disemprotkan kepada oil slick dari
permukaan laut. Namun, dispersan ini juga dapat berakibat buruk.
b. Ditenggelamkan (sinking)
Konsep utama dari menenggelamkan minyak adalah dengan membebani
minyak dengan muatan yang lebih besar sehingga minyak akan terdorong ke
dasar laut. Namun, terdapat kekhawatiran bahwa ke depannya minyak tersebut
akan kembali ke massa awalnya, sehingga menyebabkan minyak kembali naik
ke permukaan.
c. Pembakaran (burning)
Tindakan lain yang dapat diambil adalah membakar minyak tersebut. Namun,
pada dasarnya membakar bukanlah opsi yang dianjurkan untuk
menghilangkan minyak dari laut.
d. Proses pengentalan (gelling agents)
Cairan kimiawi telah dikembangkan menjadi cairan yang dapat mengubah
bentuk minyak dari cairan menjadi gel. Secara teori, cairan tersbeut
disemprotkan kepada oil slick sehingga dapat digulung seperti karpet. Namun,
kesulitan dalam hal ini adalah luasnya wilayah tumpahan minyak sehingga
cairan ini kurang efektif.
e. Pembersihan pantai (beach cleaning)
Untuk keadaan khusus di mana minyak sudah mencapai pesisir, maka
diwajibkan untuk melakukan pembersihan pantai karena apabila minyak sudah
mencapai pesisir, maka lebih besar lagi dampak yang dihasilkan terkait
kesehatan lingkungan.
f. Tidak melakukan apa-apa (do nothing)
Setiap kali terjadi tumpahan minyak, selalu terbuka opsi untuk tidak
melakukan apapun dan membiarkan minyak larut secara alami.

Anda mungkin juga menyukai