Anda di halaman 1dari 13

Proses Penyiapan Crude

Oil

MKKD-1029
PENGOLAHAN DAN
TRANSPORTASI MIGAS

D-3 Perminyakan
Institut Teknologi Petroleum Balongan
2022
Proses Persiapan Crude Oil

01 02 03 04

Pemisahan Pemisahan Pemisahan Sulfur


Air Gas Garam
Proses penyiapan crude oil adalah proses pemisahan
senyawa-senyawa yang tidak diinginkan (Impurities)
dan senyawa-senyawa yang lainnya. Crude Oil (minyak
mentah) sebelum diolah terlebih dahulu disiapkan agar
tidak terjadi permasalahan didalam proses
pengolahannya.
Di dalam penyiapan umpan tersebut, minyak mentah
(CO) dipisahkan dari senyawa- senyawa yang tidak
dikehendaki yang mana senyawa-senyawa tesebut
akan mengganggu jalannya operasi pengolahan
1. Pemisahan Air
Air didalam minyak bumi harus dikurangi serendah mungkin karena bila
kena suhu tinggi pada waktu minyak dipanaskan air akan menguap
sehingga akan menimbulkan tekanan yang tinggi pada peralatan di unit
proses. Selain itu air dapat membentuk emulsi (campuran minyak dan air)
yang sulit untuk dipisahkan.

Adapun pengambilan air dari minyak bumi dapat dilakukan dengan cara
setling (didiamkan), tapi ini jarang dilakukan karena memakan waktu yang
cukup lama untuk memisahkan, pemisahan cara ini berdasarkan perbedaan
SG antara air dan minyak, bila perbedaan SG nya sangat kecil maka
pemisahannya memerlukan waktu makin lama. Cara lain untuk pemisahan
air dari minyak dapat dilakukan dengan cara memberikan bahan kimia atau
deimigator.
1. Pemisahan Air

Dengan cara bahan kimia atau Deimigator ini


berfungsi mengikat emulsi air yang ada dalam
minyak supaya partikel-partikel air yang kecil
menjadi partikel besar yang sehingga air dapat segera
turun kebawah/dibawah minyak karena beda SG (SG
air lebih besar dari minyak mentah) sehingga air
akan mudah dipisahkan
2. Pemisahan Gas
Gas C1 dan C2 selalu terikut di minyak bumi dari sumur perlu
dipisahkan dari minyak mentah, karena gas-gas ini akan memberikan
tekanan yang cukup tinggi di proses pengolahan, selain itu gas ini
juga sangat sulit untuk dikendalikan karena perlu penampung
(tangki) yang harus benar-benar rapat, bila dibiarkan terlarut dalam
crude oil nantinya akan mudah lepas dalam penyimpanannya
sehingga banyak terjadi loses, maka gas ini harus dipisahkan dari
crude oil dan diolah tersendiri.

Untuk memisahkan gas dari minyak mentah dapat dilakukan dengan


menggunakan separator atau dengan kolom stabilizer
3. Pemisahan Garam (Desalter)

Desalter adalah suatu proses pemisahan garam NaCl yang terikut dalam
minyak mentah atau crude oil. Crude oil biasanya mengandung garam
antara 0 - 1000 PTB (pound per thausand barel / lb/1000 barel).

Garam NaCl bila dibiarkan dalam crude oil nantinya akan merusak
peralatan proses pengolahan karena garam-garam ini bila kena panas
akan membentuk asam kuat yang akan membuat peralatan logam
menjadi korosif.
3. Pemisahan Garam (Desalter)

Keadaan normal operasi antara 10 - 200 PTB, apabila kandungan garamnya melebihi
batas tersebut perlu dikurangi dengan dilakukan proses di desalter.
Garam-garam ini bisa dari crude oil sendiri ataupun berasal dari luar yakni dari air
bilas (air pencuci/bekas)

Proses penghilangan garam ini menggunakan listrik dengan tegangan tinggi 15 - 25


Kv. Adanya medan listrik ini timbullah kutub-kutub yang akan mengakibatkan
gerakan partikel-partikel air dan minyak berhamburan sehingga saling terjadi tabrakan
dimana air yang bermuatan positif akan tarik menarik dengan air yang bermuatan
negatif sehingga menjadi molekul air yang besar dan akibatnya air yang mempunyai
berat jenis yang lebih besar mengendap
3. Pemisahan Garam (Desalter)

Dengan adanya pencampuran minyak dan air yang disebut emulsi ini sulit
untuk dipisahkan sehingga perlu diproses dengan De Emulsifier yaitu suatu
proses untuk menghilangkan emulsi-emulsi yang timbul. Proses deemulsifier
ini bisa dilakukan juga dengan medan listrik bertegangan tinggi. Adanya
medan listrik tegangan tinggi maka akan menimbulkan gerakan-gerakan
hamburan dari partikel-partikel air dan ini akan saling bertumbukkan
sehingga air dapat menggumpal menjadi lebih besar kemudian akan turun
kebawah.
4. Belerang (S)

Kandungan belerang dalam proses dapat menimbulkan karat pada peralatan


proses maupun pada tanki penimbun.

Cara Pencegahan
–          Dalam jumlah besar dapat dilakukan cara proses desulfurisasi
–          Produknya (gasoline/naphtha) dicuci dengan soda api (NaOH)
atau proses Hydrotreating
4. Belerang (S)

Selain di atas masih ada beberapa impurities lain seperti nitrogen,


oksigen, logam (contohnya vanadium, nikel) dll. Biasanya dalam
minyak bumi impurities tersebut kadarnya tidak terlalu besar
terutama untuk minyak bumi yang dihasilkan di Sumatera,
Kalimantan dan Jawa. Sedangkan minyak bumi yang dihasilkan dari
Indonesia timur seperti Irian biasanya kadar impuritiesnya besar.
Sehingga dibutuhkan treatment sebelum proses pengolahan dan
produknya dilakukan proses hydrotreating terlebih dahulu untuk
spesifikasi bahan bakar minyak.
4. Belerang (S)

Persyaratan kadar sulfur yang semakin rendah tentu menjadi tantangan


untuk di kilang. Proses ini membutuhkan gas hydrogen dan katalis. Semakin
rendah kadar sulfur maka bahan untuk hydrotreating (gas hydrogen dan
katalis) yang digunakan semakin banyak dan proses semakin keras
(temperature dan tekanan lebih tinggi). Hal ini disebabkan umpan yang
digunakan di kilang semakin lama merupakan minyak bumi dengan kadar
sulfur semakin tinggi. Hal  ini akan menambah biaya operasional di kilang
tersebut. Disisi lain karena persyaratan sulfur di peraturan menyebabkan
kilang tetap menjalankan proses yang semakin mahal ini
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai