Abstrak
Kecenderungan wilayah pemukiman kota besar di Indonesia relatif terkonsentrasi dalam
komplek-komplek perumahan. Kondisi iklim di Indonesia memiliki potensi besar untuk
mendukung pertumbuhan dan transpirasi tanaman sepanjang tahun, maka pengolahan air
limbah menggunakan Waste Water Garden (WWG) diperkirakan dapat berjalan dengan
optimal. Ada 2 (dua) tujuan dari perencaan kali ini yang pertama untuk merancang dan
memberikan desain Waste Water Garden (WWG) dan yang kedua memberikan alternatif lain
dalam pengolahan limbah dengan memanfaatkan tanaman air. Metode yang digunakan
adalah deskripsi, uji sampel air limbah dengan cara uji laboratorium dan perhitungan
efesiensi pada bak pengolahan.
Tanaman yang digunakan adalah Cattail (Typha
Angustifolia) yang mampu menurunkan BOD 77,9% dan TSS 69,6%, Kala Lili mampu
menurunkan BOD 15,77% dan TSS 2,54% dan Nelumbo Nucifera (Lotus) yang berguna
untuk menambah nilai estetika. Unit Waste Water Garden (WWG) yang akan dibangun
berdimensi panjang 11 m, lebar 8,8 m, tinggi 1,5 m dan freeboard 0,5 m.
Kata Kunci : Limbah Cair Domestik, Cattail, Kala Lili, Lotus, Fitoremediasi, Waste Water
Garden.
Abstract
The tendency of residential area in big city of Indonesia is relatively consentrated in the
housing complex. Climatic conditions in Indonesia has great potential to support plants
growth and transparency through out the year, so the waste water treatment by using Waste
Water Garden (WWG) is estimated can be running optimally. There are two objectives of the
current planning, the first to design Waste Water Garden (WWG) and the second provides
another alternative sewage treatment by utilizing water plant. The method used is the
description, testing of samples of waste water by means of laboratory tests and calculation
efficiency in the tank.Plants that used are Cattail (Typha Angustifolia) that can reduce BOD
77,9% and TSS 69,6%, Kala Lili that can reduce BOD 15,77% and TSS 2,54% and Nelumbo
Nucifera (Lotus) that can be use to add aesthetic value. Waste Water Garden (WWG) unit
will built in dimension length of 11 m, width 8,8 m, height 1,5 m and freeboard 0,5 m.
Keyword : Waste Water Domestic, Cattail, Kala Lili, Lotus, Fitoremediation, Waste Water
Garden.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Umumnya,
pengolahan
limbah
dilakukan melalui penambahan bahan
kimia misalnya bahan koagulan yang
harganya semakin meningkat sehingga
dikhawatirkan terjadi resiko dan sejumlah
hasil akhir yang tidak dikehendaki
(Buthelezi et al., 2009 dalam Priadie).
Salah satu pemikiran yang dapat
dikembangkan adalah pemanfaatan sumber
daya alam yang telah diketahui memiliki
kaitan erat dengan proses penjernihan
limbah rumah tangga, dalam hal ini
berbagai jenis tanaman air yang dapat
tumbuh
pada
kolam-kolam
atau
genggaman air disekitar pemukiman
(Yusuf dalam Agie Syirban, 2013).
Pemanfaatan tanaman sebagai agen proses
biologis dalam pengolahan limbah biasa
disebut juga dengan fitoremediasi.
Kondisi iklim di Indonesia yang
memiliki
potensial
besar
untuk
mendukung pertumbuhan dan transpirasi
tanaman
sepanjang
tahun,
maka
pengolahan air limbah menggunakan
Waste Water Garden diperkirakan dapat
berjalan dengan optimal. Pengolahan air
limbah domestik dengan sistem WWG di
Indonesia sendiri telah diterapkan di Bali
yang terkenal dengan sebutan Taman Bali.
Taman Bali tidak hanya berfungsi ekologi
tetapi juga estetik.
1.2. Objek Lokasi
Penelitian ini menggunakan objek di
Perumahan Nusantara Permai Sukabumi
Bandar Lampung yang bergerak dalam
bidang properties dengan pembuatan dan
pemasaran rumah-rumah.
Perumahan
Nusantara Permai Terletak di Jln.
Tirtayasa Sukabumi Bandar Lampung.
1.3. Perumusan Masalah
Bagaimana
merencanakan
dan
mendesain unit Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) yang sesuai dengan
kriteria teknis dan lingkungan dari sistem
Waste Water Garden di Perumahan
Nusantara Permai
Lampung?
Sukabumi
Bandar
Pra Sedimentasi
Waste Water
Garden
Perhitungan
Efisiensi
removal
Konsentrasi minyak 1,14
mg/l x 100% = 1,14 mg/l
Minyak tersisa = 1,14 mg/l
1,14 mg/l = 0 mg/l
BOD
Konsentrasi BOD 46 mg/l x
30% = 13,8 mg/l
BOD tersisa = 46 mg/l
13,8 mg/l = 32,2 mg/l
SS
Konsentrasi SS 148 mg/l x
70% = 103,6 mg/l
SS tersisa = 148 mg/l
103,6 mg/l = 44,4 mg/l
CATTAIL
BOD
Konsentrasi BOD 32,2 mg/l
x 77,9% = 25,08 mg/l
BOD tersisa = 32,2 mg/l
25,08 mg/l = 7,12 mg/l
SS
Konsentrasi SS 44,4 mg/l x
69,6% = 31 mg/l
SS tersisa = 44,4 mg/l 31
mg/l = 13,4 mg/l
KALA LILI
BOD
Konsentrasi BOD 7,12 mg/l
x 15,77% = 1,12 mg/l
BOD tersisa = 7,12mg/l
1,12 mg/l = 1,59 mg/l
SS
Konsentrasi SS 13,4 mg/l x
2,54% = 3,4 mg/l
SS tersisa = 13,4 mg/l 3,4
mg/l = 10 mg/l
b. Perhitungan Debit
Jumlah rumah
= 667 rumah
Kebutuhan Air
= 170 l/o/h
Debit air limbah
= 667 x 6 orang x
170 l/o/h x 80%
= 544.272 l/h
= 544 m3/hari
Debit direncanakan = 544 m3/hari
c. Unit Waste Water Garden
Waktu detensi = 7 jam = 25200 dt
Q
= 0,00567 m3/dt
1. V Bak
= td x Q
= 25200 x 0,00567 m3/dt
3
= 142,884 m3
= 8,733 m
P
= 1,25 L
= 1,25 x 8,8 m
= 11 m
Ho = Kedalamn Bak + Freeboard
= 1 + 0.5
= 1,5 m
4. Volume Aktual = P X L X H
= 8,8 m x 11 m x 1,5 m
= 145,2 m3 145 m3
5. Cek waktu tinggal air limbah pada bak
pemisah minyak dan lemak
td
=
= 0,2959 hari
Ukuran
Panjang
11 m
Lebar
8,8 m
Tinggi
1,5 m
Freeboard
1m
Waktu tinggal
426 menit
(Sumber : Hasil analisa perhitungan penulis, 2014)
Kala Lili
Total diameter bunga dan jarak yang
digunakan adalah 100 cm. 1 (satu) kg
tanaman dapat memuat 5 tangkai tanaman
maka, dalam 1 (satu) kg tanaman diameter
yang dimiliki adalam 1000 cm.
a. Perhitungan luas lahan
Luas lahan persegi= panjang x lebar
= 4 m x 8,8 m
= 35,2 m
b. Perhitungan tanaman
= 3,52 m = 1,76 kg tanaman
kala lili
lotus
3.2. Pembahasan
a. Efesiensi Removal
Efisiensi
removal
merupakan
perhitungan pengurangan limbah yang
efektif dan dikira efisien yang dapat dilihat
dari penelitian sebelumnya yang telah
ditetapkan, pada perencanaan ini penulis
mengikuti acuan dari Metcalf & Eddy
tahun 1981 dan 1978 yang dapat dilihat
pada table dibawah ini :
No
1
2
Unit
Pengolahan
Screening
Pemisah
Minyak
Ekualisasi
Pra
Sedimentasi
SS
-b
-b
Minyak
Lemak
-b
-b
-b
100 b
-b
25 4
40 a
33,3
Waste Water 47,4
5
c
Garden
91,6
83,3 c
Ketrangan: a = Metcalf & Eddy (2003)
b = Metcalf & Eddy (1981)
c = Euis Nurul Hidayah
3
-b
25 40 a
-b
-a
-c
b. Perhitungan Debit
Perhitungan debit berguna untuk
mengetahui jumlah buangan air limbah
yang keluar perharinya dengan debit
maksimum sebesar 612,5 m3/hr, debit ratarata sebesar 490 m3/hr dan debit minimum
sebesar m3/hr.
c.
Lotus
Total diameter bunga dan jarak yang
digunakan adalah 75 cm. 1 (satu) kg
tanaman dapat memuat 5 tangkai tanaman
maka, dalam 1 (satu) kg tanaman diameter
yang dimiliki adalam 375 cm.
a. Perhitungan luas lahan
Luas lahan persegi= panjang x lebar
= 3 m x 8,8 m
= 26,4 m
b. Perhitungan tanaman
Kala Lili
Hasil percobaan menunjukkan bahwa
dengan menggunakan tanaman Kala Lili
dalam mengolahan air limbah domestik
dapat menyisihkan kandungan pencemar
dalam air limbah dengan waktu tinggal
selama 7 jam. Penyisihan BOD terbaik
sebesar 15,77% pada jarak tanaman 15cm
dan waktu tinggal 7 jam dan didapat
penyisihan TSS terbaik sebesar 2,54%
pada saat waktu tinggal 7 jam.
Perencanaan kali ini penulis akan
menggunakan tanaman kala lili sebanyak
1,76 kg dan berukuran 85 cm dengan jarak
tanaman 15 cm.
Lotus
Tanaman terakhir yang dipilih penulis
dalam perencanaan kali ini adalah bunga
lotus. Bungan lotus dipilih karena lotus
merupakan salah satu tanaman hias yang
indah sehingga dapat menambah nilai
estetika. Perencanaan kali ini penulis akan
menggunakan tanaman lotus sebanyak
14,8 kg dan berukuran 60 cm dengan jarak
tanaman 15 cm.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
1. Berdasarkan hasil analisa limbah
sebelum perencanaan di Dinas
Kesehatan UPTD Balai Laboratorium
Kesehatan Provinsi Lampung maka
pencemaran air limbah domestik di
Perumahan
Nusantara
Permai
melebihi baku mutu dengan kadar
TSS 148 mg/l, BOD 46 mg/l dan
minyak lemak 1,14 mg/l.
2.
Panjang
(m)
Bak
Lebar
(m)
Tinggi
(m)
Free
board
(m)
Saluran
pembawa
0,5
0,4
0,15
0,1
Sumur
pengumpul
2.2
1,7
2,5
Pemisah
minyak dan
lemak
2,4
2,5
Pra
sedimentasi
3,37
0,5
Waste
water
garden
11
8,8
1,5
0,5
3.
5.2. Saran
1. Apabila fasilitas pengolahan air limbah
domestik ini dibangun, sebaiknya
pemerintah setempat berperan aktif
mengadakan
sosialisasi
akan
pentingnya
keberadaan
IPAL
domestik, sehingga diharapkan peran
serta masyarakat untuk mendukung
keberhasilan dari maksud dan tujuan
pembangunan IPAL tersebut.
2. Perlu dilakukan perawatan secara rutin
terhadap IPAL sehingga proses dapat
berjalan dengan semestinya.
COD
Pada
Industri
Tahu
Menggunakan
Tanaman
Cattail
(Typha Angustifolia) Dengan Sistem
Constructed Wetland. Universitas
Negri Semarang. Semarang.
Supradata. 2005. Pengolahan Limbah
Domestik Menggunakan Tanaman
Hias Cyperus Alternifolius, L. Dalam
Sistem Lahan Basah Buatan Aliran
Bawah Permukaan (SSF-Wetlands).
Tesis.
Syirban,
Agie
Gizawi.
2013.
Perbandindan Potensi Tanaman Air
Echinodorus Palaefolius, Pontederia
Lanceolata
dan
Zantedeschia
Aethiopica
Sebagai
Agen
Fitoremediasi
Limbah
Rumah
Tangga. Universitas Pendidikan
Indonesia.
BPPT. 2012. Bab 3 Semi Komunal.
Jakarta Pusat.
Yayasan IDEP-PT Alam Santi. 2012.
Desain dn konstruksi. Indonesia.
Wisdom
Local.
Fitoremediasi
Lingkungan dalam Taman Bali. UPT
Balai Konservasi Tumbuhan Kebun
Raya Purwodadi LIPI.
http://alamendah.org/2013/04/03/mengenal
-bunga-seroja-atau-bunga-lotus/
http://shyntaabdarishynta.blogspot.com/2012/01/fitoremedias
i.html
http://chaerulfidia.blogspot.com/2011/10/t
ugas-kkpi.html Penanganan Limbah
Komoditas Perusahaan PT.IGN.
http://eeqbal.blogspot.com/2007/12/metod
e-perencanaan-partisipatif-dalam.html
Metode Perencanaan Partisipatif
Dalam Pembangunan Masyarakat.
http://agentpump.blogspot.com/2012/12/dosingpump-pcm.html
http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimiaindustri/limbah-industri/equalisasipada-pengolahan-limbah-cair/
Setyowati Suparni Rahayu. 2009.
Equalisasi Pada Pengolahan Limbah
Cair.
http://id.wikipedia.org/wiki/Seroja
http://id.wikipedia.org/wiki/