Depresiasi Mesin
Rp. 3.000.000
Rp. 3.000.000
Rp. 6.500.000
Rp. 26.500.000
Rp. 32.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 6.500.000
Rp. 32.000.000
Akumulasi depresiasi :
2011 : 11 bulan
= Rp. 5.500.000
2012 : 12 bulan
= Rp. 6.000.000
2013 : 12 bulan
= Rp. 6.000.000
2014 : 12 bulan
= Rp. 6.000.000
2015 : 6 bulan
= Rp. 3.000.000
Rp. 26.500.000
Rp. 5.500.000
____________
Rp. 1.000.000
____________
Asuransi Bersama
Syarat asuransi bersama adalah syarat yang menyatakan bahwa aktiva yang
diasuransikan (dipertanggungkan) dengan jumlah yang lebih rendah daripada
suatu persentase tertentu dari harga pasar aktiva tersebut pada saat terjadinya
kebakaran, maka perusahaan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian
karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan
persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut.
Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling
rendah dari jumlah berikut :
=Rp. 12.000.000
Perusahaan Asuransi B
= Rp. 3.000.000
Kerugian kebakaran sebesar Rp. 4.000.000 dan nilai harta pada saat kebakaran
sebesar Rp. 20.000.000,-
Polis Gabungan
Bila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis
itu akan menunjukkan syarta alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktivaaktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran.
Misalnya polis asuransi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 3.000.000
untuk mesin-mesin dan gedung dengan syarat asuransi bersama 80%.
Pada saat kebakaran, harga pasar mesin sebesar Rp. 2.000.000,- dan gedung Rp.
4.000.000,-. Kebakaran melanda gedung dan perhitungan ganti rugi untuk
gedung sebagai berikut :
Pertanggungan Rp. 3.000.000,- dialokasikan kepada :
Mesin
Gedung = 4.000.000/6.000.000 X Rp. 3.000.000,- = Rp. 2.000.000,Coinsurance requirement : 80% X Rp. 4.000.000 = Rp. 3.200.000,Perhitungan rumus coinsurance :
Rp. 10.000
Rp. 64.000
Pada tanggal 1 Juli 2015 terjadi kebakaran yang merusak seluruh Mesin dan
Perabot, persediaan barang (harga pokok ditaksir sebesar Rp. 600.000 dan tidak
diasuransikan) dan dua pertiga gedung.
Harga pasar barang-barang yang terbakar pada saat kebakaran adalah Mesin
dan Perabot Rp. 200.000, Gedung Rp. 5.250.00 dan persediaan barang Rp.
600.000.
Perhitungan nilai buku, jumlah kerugian dan jumlah yang akan diterima dari
perusahaan asuransi sebagai berikut :
Mesin dan Perabot
Terbakar semua, jumlah kerugian sebesar
Nilai Buku :
Harga perolehan
Rp. 480.000,Akumulasi penyusutan
Rp. 240.000
Depresiasi 6 bulan Rp. 60.000
___________
Rp. 300.000,Nilai Buku
Rp. 200.000,-
Rp. 180.000.-
Rp. 200.000,-
Rp. 3.500.000
Rp. 6.000.000
Rp. 2.000.000
Rp. 100.000
Rp. 2.100.000
____________
Nilai buku
Rp. 3.900.000,Nilai buku yang terbakar 2/3 X Rp. 3.900.000 = Rp. 2.600.000
Jumlah yang akan diterima dari perusahaan asuransi :
Karena jumlah pertanggungan di bawah harga pasar maka ganti rugi sebesar :
Saldo sebesar Rp. 380.000 merupakan rugi yang timbul karena kebakaran. Saldo
ini nantinya akan ditutup ke rekening Laba Rugi.
Dalam contoh di atas premi asuransi yang belum dibebankan menjadi biaya
tidak dibebankan ke rekening Rugi Kebakaran, karena dianggap perusahaan akan
mengganti aktivanya yang terbakar dan melanjutkan perjanjian asuransinya.
Bila perjanjian asuransi dibatalkan maka jumlah premi asuransi yang belum
menjadi biaya dibebankan ke rekening Rugi Kebakaran dan jumlah uang premi
yang dikembalikan dikreditkan ke rekening Rugi Kebakaran.
Rp. 74.000
Rp. 480.000
Rp. 240.000
Rp. 6.000.000
Rp. 2.000.000