Anda di halaman 1dari 8

Inilah Cara Penghentian Aktiva Tetap dan Pencatatan Akuntansinya

Begini Pemberhentian aktiva tetap

Penghentian Aktiva Tetap bisa dilakukan karena alasan tertentu. Cara


pemberhentian pemakaian aktiva tetap bisa dengan dijual, ditukarkan, ataupun
karena rusak.
Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian maka semua rekening yang
berhubungan dengan aktiva tetap tersebut dihapuskan.
Apabila aktiva tetap tersebut dijual maka selisih antara harga jual dan nilai buku
atau nilai residu dicatat sebagai laba rugi.
Lalu bagaimana dengan pencatatannya?
Berikut ini contohnya:
Misalnya mesin yang dibeli pada tanggal 01 Februari 2011 dengan harga Rp.
32.000.000,- .
Pada tanggal 01 Juli 2015 dijual dengan harga Rp. 6.500.000,- .
Mesin tersebut ditaksir umurnya 5 tahun dan perhitungan nilai depresiasinya
dengan menggunakan cara garis lurus (straight line method).
Baca juga : metode penghitungan nilai depresiasi.
Taksiran nilai residu sebesar Rp. 2.000.000.
Pencatatan jurnal untuk penjualan mesin pada tanggal 01 Juli 2015 adalah
sebagai berikut :

Depresiasi Mesin

Rp. 3.000.000

Akumulasi Depresiasi Mesin

Rp. 3.000.000

Perhitungan Nilai Depresiasi :


6/12 X 1/5 X ( Rp. 32.000.000 Rp. 2.000.000 ) = Rp. 3.000.000
Kas

Rp. 6.500.000

Akumulasi Depresiasi Mesin


Mesin
Laba Penjualan Mesin

Rp. 26.500.000
Rp. 32.000.000
Rp. 1.000.000

Perhitungan Laba Penjualan Aktiva Tetap :


Harga jual

Rp. 6.500.000

Nilai buku mesin:


Harga perolehan

Rp. 32.000.000

Akumulasi depresiasi :
2011 : 11 bulan

= Rp. 5.500.000

2012 : 12 bulan

= Rp. 6.000.000

2013 : 12 bulan

= Rp. 6.000.000

2014 : 12 bulan

= Rp. 6.000.000

2015 : 6 bulan

= Rp. 3.000.000

Laba Penjualan Aktiva Tetap

Rp. 26.500.000
Rp. 5.500.000
____________
Rp. 1.000.000
____________

-Asuransi Kebakaran Aktiva Tetap


Untuk menghindari timbulnya kemungkinan kerugian karena sesuatu yang tidak
diinginkan misalnya kebakaran maka perusahaan mengasuransikan aktiva yang
dimilikinya.
Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis.
Perusahaan asuransi akan mengganti kerugian sebesar jumlah pertanggungan
yang dinyatakan dalam polis bila terjadi kebakaran.
Perusahaan yang mengasuransikan harta bendanya membayar premi asuransi
dan biasanya pembayarannya di muka untuk jangka waktu tertentu.
Misalnya, PT Hebat Banget mengasuransikan gedungnya dengan jumlah
pertanggungan sebesar Rp. 50.000.000,-.
Pada tanggal 20 Oktober 2015 gedung tersebut terbakar habis. Setelah dinilai,
disetujui nilai gedung pada saat terbakar senilai Rp. 55.000.000,- (harga pasar).
Karena jumlah kerugian (Rp. 55.000.000) lebih besar dari jumlah pertanggungan
maka yang diganti oleh perusahaan asuransi hanya sebesar jumlah
pertanggungan (Rp. 50.000.000).

Apabila jumlah kerugian di bawah jumlah pertanggungan maka perusahaan


asuransi akan mengganti seluruh kerugian.
Perjanjian asuransi yang sudah berjalan dapat dibatalkan. Bila pembatalan
dilakukan oleh perusahaan asuransi maka premi yang sudah dibayar akan
dikembalikan sebesar jumlah premi untuk periode mulainya pembatalan sampai
selesainya perjanjian.
Tapi bila pembatalan itu dilakukan oleh pihak yang mempertanggungkan maka
premi yang diembalikan dihitung dengan tarif yang lebih rendah (short rate).

Asuransi Bersama
Syarat asuransi bersama adalah syarat yang menyatakan bahwa aktiva yang
diasuransikan (dipertanggungkan) dengan jumlah yang lebih rendah daripada
suatu persentase tertentu dari harga pasar aktiva tersebut pada saat terjadinya
kebakaran, maka perusahaan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian
karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan
persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut.
Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling
rendah dari jumlah berikut :

Jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung


dengan cara asuransi bersama.
Jumlah pertanggungan dalam polis.
Jumlah kerugian yang sebenarnya.

Bila aktiva dipertanggungkan ke beberapa perusahaan asuransi maka


penggantian kerugian dihitung dari masing-masing perusahaan asuransi
sebanding dengan jumlah pertanggungan total seluruh polis.
Sebagai ilustrasi, berikut ini contohnya:
Harta perusahaan yang diasuransikan ke perusahaan asuransi adalah sebagai
berikut :
Perusahaan Asuransi A

=Rp. 12.000.000

Perusahaan Asuransi B

= Rp. 3.000.000

Kerugian kebakaran sebesar Rp. 4.000.000 dan nilai harta pada saat kebakaran
sebesar Rp. 20.000.000,-

Polis Gabungan
Bila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis
itu akan menunjukkan syarta alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktivaaktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran.
Misalnya polis asuransi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 3.000.000
untuk mesin-mesin dan gedung dengan syarat asuransi bersama 80%.
Pada saat kebakaran, harga pasar mesin sebesar Rp. 2.000.000,- dan gedung Rp.
4.000.000,-. Kebakaran melanda gedung dan perhitungan ganti rugi untuk
gedung sebagai berikut :
Pertanggungan Rp. 3.000.000,- dialokasikan kepada :
Mesin

= 2.000.000/6.000.000 X Rp. 3.000.000,- = Rp. 1.000.000,-

Gedung = 4.000.000/6.000.000 X Rp. 3.000.000,- = Rp. 2.000.000,Coinsurance requirement : 80% X Rp. 4.000.000 = Rp. 3.200.000,Perhitungan rumus coinsurance :

2.000.000/3.200.000 X Rp. 4.000.000 = Rp. 2.500.000


Karena jumlah pertanggungan yang dialokasikan untuk gedung (Rp. 2.000.000)
lebih rendah dari pada kerugian (Rp. 4.000.000) dan hasil perhitungan dengan
rumus asuransi bersama (Rp. 2.500.000) maka ganti ruginya sebesar Rp.
2.000.000.
Pencatatan Asuransi Kebakaran
Bila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah-langkah yang
dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinyaadalah sebagai berikut :

Menyusun kembali catatan-catatan yang terbakar (jika ada).


Menyesuaiakan buku-buku agar dapat menunjukkan keadaan yang
sebenarnya pada saat terjadinya kebakaran.
Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar.
Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya-biaya yang
timbul pada saat kebakaran ke rekening KERUGIAN KEBAKARAN.
Menentukan jumlah yang akan diterima dari perusahaan asuransi.
Rekening Kerugian Kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang
diterima dari penjualan aktiva yang terbakar.
Menutup saldo rekening Kerugian ke rekening Laba Rugi. Saldo ini
menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran.

Bila pencatatan persediaan menggunakan metode buku, saldo persediaan


barang yang ada pada saat kebakaran dapat diketahui dari buku-buku.
Tapi bila digunakan metode FISIK maka jumlah persediaan yang terbakar ditaksir
dengan metode LABA BRUTO.
Berikut ini contoh pencatatan kerugian karena kebakaran :
Misalnya beberapa rekening buku pada PT Hebat Banget pada tanggal 1 Januari
2015 menunjukkan saldo sebagai berikut :
Asuransi dibayar dimuka
Rp. 74.000
Mesin dan Perabot (umur ekonomis 4 tahun) Rp. 480.000
Akumulasi Penyusutan Mesin dan Perabot
Rp. 240.000
Gedung (umur ekonomis 30 tahun)
Rp. 6.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung
Rp. 2.000.000
Asuransi Dibayar di muka adalah premi untuk 2 buah polis sebagai berikut :
1. Untuk mesin dan perabot, jumlah pertanggungan Rp. 480.000 tanggal 1
Juli 2014, jangka waktu 3 tahun, premi Rp. 12.000.
2. Untuk gedung, jumlah pertanggungan Rp. 3.360.000,- tanggal 1 Januari
2014, jangka waktu 3 tahun dengan syarat asuransi bersama 80%, premi
Rp. 96.000.

Pada tanggal 1 januari 2015, rekening Asuransi Dibayar Di muka menunjukkan


jumlah sebagai berikut :
Mesin dan Perabot
Gedung

Rp. 10.000
Rp. 64.000

Pada tanggal 1 Juli 2015 terjadi kebakaran yang merusak seluruh Mesin dan
Perabot, persediaan barang (harga pokok ditaksir sebesar Rp. 600.000 dan tidak
diasuransikan) dan dua pertiga gedung.
Harga pasar barang-barang yang terbakar pada saat kebakaran adalah Mesin
dan Perabot Rp. 200.000, Gedung Rp. 5.250.00 dan persediaan barang Rp.
600.000.
Perhitungan nilai buku, jumlah kerugian dan jumlah yang akan diterima dari
perusahaan asuransi sebagai berikut :
Mesin dan Perabot
Terbakar semua, jumlah kerugian sebesar
Nilai Buku :
Harga perolehan
Rp. 480.000,Akumulasi penyusutan
Rp. 240.000
Depresiasi 6 bulan Rp. 60.000
___________
Rp. 300.000,Nilai Buku

Rp. 200.000,-

Rp. 180.000.-

Jumlah yang akan diterima dari perusahaan


Asuransi adalah sebesar jumlah kerugian

Rp. 200.000,-

Premi asuransi yang dibebankan sebagai biaya tahun 2015 (6 bulan) :


6/12 X 1/3 X Rp. 12.000
Rp. 2.000,Gedung
Terbakar 2/3, jumlah kerugian :
2/3 X Rp. 5.250.000 =
Nilai buku :
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Penyusutan 6 bulan
6/12 X 1/30 X Rp. 6.000.000

Rp. 3.500.000
Rp. 6.000.000
Rp. 2.000.000

Rp. 100.000
Rp. 2.100.000
____________
Nilai buku
Rp. 3.900.000,Nilai buku yang terbakar 2/3 X Rp. 3.900.000 = Rp. 2.600.000
Jumlah yang akan diterima dari perusahaan asuransi :
Karena jumlah pertanggungan di bawah harga pasar maka ganti rugi sebesar :

Rp. 3.360.000/(80% x Rp. 5.250.000) X Rp. 3.500.000 = Rp. 2.800.000


Premi asuransi yang dibebankan sebagai biaya tahun 2015 (6 bulan):
= 6/12 X 1/3 X Rp. 96.000 = Rp. 16.000
Persediaan Barang
Terbakar semua, jumlah kerugian
Rp. 600.000
Nilai Buku
Rp. 600.000
Jumlah yang akan diterima dari perusahaan
Asuransi
Rp. 0
Jurnal-jurnal yang dibuat untuk mencatat kejadian di atas sebagai berikut :
a. Untuk menyesuaikan buku-buku

b. Jurnal untuk mencatat kerugian kebakaran

c. Jurnal untuk mencatat jumlah yang akan diterima dari perusahaan


asuransi

Sesudah jurnal-jurnal di atas dibukukan maka rekening RUGI KEBAKARAN akan


menunjukkan keadaan sebagai berikut :

Saldo sebesar Rp. 380.000 merupakan rugi yang timbul karena kebakaran. Saldo
ini nantinya akan ditutup ke rekening Laba Rugi.
Dalam contoh di atas premi asuransi yang belum dibebankan menjadi biaya
tidak dibebankan ke rekening Rugi Kebakaran, karena dianggap perusahaan akan
mengganti aktivanya yang terbakar dan melanjutkan perjanjian asuransinya.
Bila perjanjian asuransi dibatalkan maka jumlah premi asuransi yang belum
menjadi biaya dibebankan ke rekening Rugi Kebakaran dan jumlah uang premi
yang dikembalikan dikreditkan ke rekening Rugi Kebakaran.

Asuransi dibayar dimuka


Mesin dan Perabot (umur ekonomis 4 tahun)
Akumulasi Penyusutan Mesin dan Perabot
Gedung (umur ekonomis 30 tahun)
Akumulasi Penyusutan Gedung

Rp. 74.000
Rp. 480.000
Rp. 240.000
Rp. 6.000.000
Rp. 2.000.000

Anda mungkin juga menyukai