Test konfrontasi.
Lapangan pandang perifer dapat secara kasar diperiksa dengan test konfrontasi. Syarat
untuk ini pemeriksa sendiri harus mempunyai lapangan pandang normal.
Caranya :
Pasien dan pemeriksa berhadapan dengan mata kiri
pasien melihat pada mata kanan pemeriksa. Mata kanan
pasien dan mata kiri pemeriksa ditutup. Pemeriksa
menggerakkan tangannya pada jarak 0,5 meter dari arah
luar cke dalam. Pasien harus mengatakan kapan ia mulai
melihat tangan pemeriksa. Hal ini diulang untuk semua
meridian.
Bila hasil pasien dan pemeriksa sama, maka lapangan
pandang pasien normal. Tetapi dengan cara ini hanya
dapat diketahui kerusakan luas.
2.
Bjerrum screen.
Dipakai untuk memeriksa lapangan pandang sentral seluas 30.
Dilakukan pemeriksaan jarak 1 meter dengan menggunakan
objek putih dengan diameter 1mm. Titik buta (blind spot)
yakni proyeksi papil terletak pada 15 - 20 temporal dari
titik fiksasi.
3.
Sentral
Parasentral
Cincin (ring scotoma)
Perifer
-
Scotoma sentral sesuai dengan kelainan di titik fiksasi (macula) dan dapat
menyebabkan visus menjadi sangat berkurang, malahan dapat hilang sama sekali.
Contoh dari jenis ini adalah perdarahan di macula.
Scotoma perifer hanya sedikit memberi keluhan, bahkan kadang-kadang tidak diketahui
jika letaknya jauh dari titik fiksasi.
Contohnya Choroiditis disseminata.
Scotoma positif.
Scotoma jenis ini terlihat oleh pasien seperti bercak hitam di
lapangan pandang. Ini disebabkan oleh kelainan di media atau
retina. Bila ada kekeruhan di corpus vitreum, scotoma ini dapat
bergerak-gerak dalam lapangan pandang.
2.
Scotoma negatif.
Merupakan defek dalam lapangan pandang, tetapi tidak disadari
oleh pasien dan baru diketahui ketika dilakukan pemeriksaan
lapangan pandang.
Amblyopia
Amblyopia adalah penurunan visus yang tak dapat diperbaiki dengan pemberian kacamata dan
tidak terlihat adanya kelainan-kelainan di dalam mata.
Beberapa jenis amblyopia a.l adalah :
1. Amblyopia toksis
2. Amblyopia congenital
3. Amblyopia ex-anopsia
1. Amblyopia toksis :
Biasanya unilateral.
Sering berhubungan dengan kelainan refraksi yang tinggi di satu mata myopia,
hypermetropia atau astigmatisme tinggi unilateral.
Keadaan ini dapat tidak terdeteksi selama bertahun-tahun dan hanya ditemukan
dengan tidak sengaja pada suatu pemeriksaan.
Akibat kelainan refraksi tsb, bayangan yang sempurna tidak dapat difokuskan di
retina, sehingga macula tidak dapat berkembang dengan sempurna.
Akibatnya pemberian koreksi yang maksimalpun tak dapat mencapai visus normal.
Terapi :
Pada anak-anak visus dapat diperbaiki dengan pemberian kacamata yang sesuai dan
oklusi dari mata yang sehat.
3. Amblyopia ex-anopsia
-
Ini berarti amblyopia yang terjadi karena mata tidak dipakai untuk melihat
(amblyopia from non-use).
Ini disebabkan karena ada gangguan dalam penglihatan yang terjadi baik congenital
atau dalam masa sangat muda (early life) yang menghalangi bayangan yang
sempurna difokuskan di macula.
Causa :
- Salah satu sebab yang sering dijumpai adalah cataract congenital. Maka
cataract ini harus dioperasi agar tidak terjadi amblyopia ex-anopsia.
- Sebab lain adalah ptosis congenital unilateral. Disini karena mata yang lain
sehat, bayi tidak berusaha untuk mengangkat palpebra superior yang turun,
sehingga mata tsb. tidak dipakai untuk melihat.
Terapi :
Hanya dapat berhasil jika anak belum berusia 7 tahun. Dalam hal ini mata yang
sehat ditutup, mata yang sakit dipaksa untuk bekerja.