KEPERAWATAN MATERNITAS
OLEH:
Ari Sulistianto
PO 0320110005
Made Asma
PO 03201100
DOSEN PEMBIMBING:
Yanti Sutriyanti, SKM
KATA PENGANTAR
Curup,
April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
...........................................................................1
Kata Pengantar
...........................................................................2
Daftar Isi
...........................................................................3
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
...........................................................................5
B. Tujuan
...........................................................................5
C. Rumusan Masalah
...........................................................................6
D. Manfaat
...........................................................................6
BAB II
Laporan Pendahuluan
A. Konsep Preeklamsia
1. Pengertian
...........................................................................7
2. Etiologi
...........................................................................8
...........................................................................9
4. Patofisiologi
...........................................................................9
5. WOC
...........................................................................11
6. Komplikasi
...........................................................................12
7. Klasifikasi
...........................................................................12
8. Manifestasi Klinik
...........................................................................13
...........................................................................14
A. Pengkajian
...........................................................................21
B. Analisa Data
...........................................................................25
C. Prioritas Masalah
...........................................................................26
Penutup
3
A. Kesimpulan
...........................................................................
B. Saran
...........................................................................
Daftar Pustaka
...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pre-eklamsia dan eklamsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu
hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi, proteinuria dan
oedema, yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak
menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya (Mochtar,
1998).
Tingginya kejadian pre-eklamsia- eklamsia di negara-negara berkembang
dihubungkan dengan masih rendahnya status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan
yang dimiliki kebanyakan masyarakat. Kedua hal tersebut saling terkait dan sangat
berperan dalam menentukan tingkat penyerapan dan pemahaman terhadap berbagai
informasi/masalah kesehatan yang timbul baik pada dirinya ataupun untuk lingkungan
sekitarnya (Zuhrina, 2010).
Menurut World Health Organization (WHO), salah satu penyebab morbiditas
dan mortalitas ibu dan janin adalah pre-eklamsia (PE), angka kejadiannya berkisar
antara 0,51%-38,4%. Di negara maju angka kejadian pre- eklampsia berkisar 6-7%
dan eklampsia 0,1-0,7%. Sedangkan angka kematian ibu yang diakibatkan preeklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi (Amelda, 2008).
Berdasarkan kejadian tersebut, maka kami tertarik untuk membahas hal ini,
serta sebagai tugas dalam makalah Keperawatan Maternitas Asuhan Keperawatan Ibu
Hamil dengan Preeklamsi.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep dasar dari Preeklamsia beserta Asuhan Keperawatan
pada ibu hamil dengan Preeklamsia.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pengertian dari Pre Eklamsi
2) Untuk mengetahui etiologi dari Pre Eklamsi
3) Untuk mengetahui Patofisiologi dari Pre Eklamsi
4) Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Preeklamsi
5) Untuk mengetahui Web of Cause dari Preeklamsi
5
RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian dari Pre Eklamsi
2) Bagaimana etiologi dari Pre Eklamsi
3) Bagaimana Patofisiologi dari Pre Eklamsi
4) Apa tanda dan gejala dari Preeklamsi
5) BagaimanaWeb of Cause dari Preeklamsi
6) Apa komplikasi dari Preeklamsi
7) Apa klasifikasi dari Preeklamsi
8) Bagaimana manifestasi Klinik dari Preeklamsi
9) Apa pemeriksaan Penunjang dari Preeklamsi
10) Bagaimana penatalaksanaan dari Preeklamsi
11) Bagaimana konsep Asuhan Keperawatan dari Preeklamsi
D.
MANFAAT
1) Untuk mengetahui pengertian dari Pre Eklamsi
2) Untuk mengetahui etiologi dari Pre Eklamsi
3) Untuk mengetahui Patofisiologi dari Pre Eklamsi
4) Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Preeklamsi
5) Untuk mengetahui Web of Cause dari Preeklamsi
6) Untuk mengetahui komplikasi dari Preeklamsi
7) Untuk mengetahui klasifikasi dari Preeklamsi
8) Untuk mengengetahui manifestasi Klinik dari Preeklamsi
9) Untuk mengetahui pemeriksaan Penunjang dari Preeklamsi
10) Untuk mengetahui penatalaksanaan dari Preeklamsi
11) Untuk mengetahui konsep Asuhan Keperawatan dari Preeklamsi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP PREEKLAMSI
1.
PENGERTIAN
Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil,
bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak
menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan
gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih
( Rustam Muctar, 1998 ).
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema
akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan
(Mansjoer, 2000).
Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh
hipertensi, edema, dan proteinuria (Dorland,2000).
Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil,
bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak
menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan
gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu Preeklampsia
(toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan
proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang
terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah
persalinan (Manuaba, 1998).
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema
akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan
(Mansjoer, 2000).
Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh
hipertensi, edema, dan proteinuria (Dorland,2000). atau lebih ( Rustam Muctar,
1998 ).
2. ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
teori teori dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan
penyebabnya. Oleh karena itu disebut penyakit teori namun belum ada
memberikan jawaban yang memuaskan.
Di Indonesia, setelah perdarahan dan infeksi pre eklampsia masih
merupakan sebab utama kematian ibu, dan sebab kematian perinatal yang tinggi.
Oleh karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan
eklampsia, serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan anak.
Penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui. Tetapi ada teori
yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklamsia, yaitu :
a. Bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion,
dan mola hidatidosa.
b. Bertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan.
c. Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam
uterus.
d. Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.
Beberapa teori yang mengatakan bahwa perkiraan etiologi dari kelainan
tersebut sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory.
Adapun teori-teori tersebut antara lain :
a. Peran Prostasiklin dan Tromboksan .
b. Peran faktor imunologis.
c. Beberapa studi juga mendapatkan adanya aktivasi system komplemen pada
pre-eklampsi/eklampsia.
d. Peran faktor genetik /familial
e. Terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi preeklampsi/ eklampsi
pada anak-anak dari ibu yang menderita preeklampsi/eklampsi.
f. Kecenderungan meningkatnya frekuensi pre-eklampsi/eklampspia dan anak
dan cucu ibu hamil dengan riwayat pre-eklampsi/eklampsia dan bukan pada
ipar mereka.
g. Peran renin-angiotensin-aldosteron system (RAAS)
tromboksan
akan
menyebabkan
terjadinya
vasospasme
Vasospasme
bersama
dengan
koagulasi
intravaskular
akan
10
11
akumulasi gas yang meningkat, merangsang mual dan timbulnya muntah sehingga
muncul diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh. Pada ektrimitas dapat terjadi metabolisme anaerob menyebabkan ATP
diproduksi dalam jumlah yang sedikit yaitu 2 ATP dan pembentukan asam laktat.
Terbentuknya asam laktat dan sedikitnya ATP yang diproduksi akan menimbulkan
keadaan cepat lelah, lemah sehingga muncul diagnosa keperawatan intoleransi
aktivitas. Keadaan hipertensi akan mengakibatkan seseorang kurang terpajan
informasi dan memunculkan diagnosa keperawatan kurang pengetahuan.
5. WOC
12
6. KOMPLIKASI
Tergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk
komplikasi antara lain:
a. Pada Ibu
Eklapmsia
Solusio plasenta
Ablasio retina
b. Pada Janin
Prematur
Asfiksia neonatorum
7. KLASIFIKASI
Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut :
a. Preeklampsia Ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut:
Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring
terlentang; atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih; atau kenaikan
sistolik 30 mmHg atau lebih .Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2
kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau
lebih per minggu.
b. Preeklampsia Berat
13
8. MANIFESTASI KLINIK
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan
berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria.
Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala gejala subyektif. Pada pre
eklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah prontal, diplopia, penglihatan
kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah. Gejala gejala ini sering
ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa
eklampsia akan tim Tes Diagnostik.
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
2) Urinalisis
14
b. Radiologi
1) Ultrasonografi
Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus
lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
2) Kardiotografi
Diketahui denyut jantung janin bayi lemah.
10. PENATALAKSANAAN
Adapun penatalaksanaannya antara lain :
Deteksi prenatal dini
Waktu pemeriksaan pranatal dijadwalkan setiap 4 minggu sampai usia
kehamilan 28 mingg, kemudian setiap 2 minggu hingga usia kehamilan 36
minggu, setelah itu setiap minggu.
Penatalaksanaan di rumah sakit
Analisis untuk proteinuria saat masuk dan kemudian paling tidak setiap 2
hari
Pengukuran tekanan darah dalam posisi duduk setiap 4 jam kecuali antara
tengah malam dan pagi hari
Evaluasi terhadap ukuran janin dan volume cairan amnion baik secara
klinis maupun USG
Terminasi kehamilan
15
Pada hipertensi sedang atau berat yang tidak membaik setelah rawat inap
biasanya dianjurkan pelahiran janin demi kesejahteraan ibu dan janin.
Persalinan sebaiknya diinduksi dengan oksitosin intravena. Apabila tampaknya
induksi persalinan hampir pasti gagal atau upaya induksi gagal, diindikasikan
seksio sesaria untuk kasus-kasus yang lebih parah
2. Terapi obat antihipertensi
Pemakaian obat antihipertensi sebagai upaya memperlama kehamilan atau
memodifikasi prognosis perinatal pada kehamilan dengan penyulit hipertensi
dalam berbagai tipe dan keparahan telah lama menjadi perhatian.
Penundaan pelahiran pada hiperetensi berat
Wanita dengan hiperetensi berat biasanya harus segera menjalani pelahiran.
Pada tahun-tahun terakhir, berbagai penelitian diseluruh dunia menganjurkan
pendekatan yang berbeda dalam penatalaksanaan wanita dengan hiperetensi
berat yang jauh dari aterm. Pendekatan ini menganjurkan penatalaksanaan
konservatif atau menunggu terhadap kelompok tertentu wanita dengan
tujuan memperbaiki prognosis janin tanpa mengurangi keselamatan ibu.
16
B.
PENGKAJIAN
Data yang dikaji pada ibu dengan pre eklampsia adalah :
a. Data subyektif :
-
Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida , < 20 tahun atau > 35
tahun
b. Data Obyektif :
-
Pemeriksaan penunjang ;
Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali
dengan interval 6 jam
17
2.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan
fungsi organ ( vasospasme dan peningkatan tekanan darah )
b. Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan
perubahan pada plasenta
c. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan
pembukaan jalan lahir
d. Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif
terhadap proses persalinan
3.
INTERVENSI
a. Diagnosa keperawatan I :
Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan
fungsi organ (vasospasme dan peningkatan tekanan darah).
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi kejang pada ibu
Kriteria Hasil :
-
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah
: 100-120/70-80 mmHg
Suhu
: 36-37 C
Nadi
: 60-80 x/mnt
RR
:16-20 x/mnt
Intervensi :
1) Monitor tekanan darah tiap 4 jam
R/. Tekanan diastole > 110 mmHg dan sistole 160 atau lebih merupkan
indikasi dari PIH
2) Catat tingkat kesadaran pasien
R/. Penurunan kesadaran sebagai indikasi penurunan aliran darah otak
3) Kaji adanya tanda-tanda eklampsia ( hiperaktif, reflek patella dalam,
penurunan nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium dan oliguria )
18
otak,
DJJ ( + ) : 12-12-12
Hasil NST :
Hasil USG ;
Intervensi :
1) Monitor DJJ sesuai indikasi
R/. Peningkatan DJJ sebagai indikasi terjadinya hipoxia, prematur dan
solusio plasenta
2) Kaji tentang pertumbuhan janin
R/. Penurunan fungsi plasenta mungkin diakibatkan karena hipertensi
sehingga timbul IUGR
3) Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta ( nyeri perut, perdarahan,
rahim tegang, aktifitas janin turun )
R/. Ibu dapat mengetahui tanda dan gejala solutio plasenta dan tahu akibat
hipoxia bagi janin
4) Kaji respon janin pada ibu yang diberi SM
R/. Reaksi terapi dapat menurunkan pernafasan janin dan fungsi jantung
serta aktifitas janin
5) Kolaborasi dengan medis dalam pemeriksaan USG dan NST
19
Intervensi :
1) Kaji tingkat intensitas nyeri pasien
R/. Ambang nyeri setiap orang berbeda ,dengan demikian akan dapat
menentukan tindakan perawatan yang sesuai dengan respon pasien
terhadap nyerinya
2) Jelaskan penyebab nyerinya
R/. Ibu dapat memahami penyebab nyerinya sehingga bisa kooperatif
3) Ajarkan ibu mengantisipasi nyeri dengan nafas dalam bila HIS timbul
R/. Dengan nafas dalam otot-otot dapat berelaksasi , terjadi vasodilatasi
pembuluh darah, expansi paru optimal sehingga kebutuhan 02 pada
jaringan terpenuhi
4) Bantu ibu dengan mengusap/massage pada bagian yang nyeri
R/. untuk mengalihkan perhatian pasien
d. Diagnosa keperawatan IV :
Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif
terhadap proses persalinan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu berkurang atau hilang
Kriteria Hasil :\
-
Intervensi :
20
21
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL
DENGAN DENGAN PREKLAMSIA
A.
PENGKAJIAN
1.
Data subyektif
a. Biodata
Nama
:Ny.W
Umur
:34 Thn
Agama
;islam
Suku/Bangsa
:Jawa
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Status Perkawinan
: Kawin
Alamat
:Sukowati
Nama Suami
:Tn.N
Umur
:36 Thn
Agama
:Islam
Suku agama
: Jawa
Pendididkan
: SMA
Pekerjaan
: Dagang
Status Perkawinan
:Kawin
Alamat
: Sukowati
b. Keluhan utama
Os hamil 12 minggu masuk zaal kebidanan tanggal 15 April 2011 jam 14.15
Wib dalam keadaan sadar dengan keluhan :
-sakit kapala
-sakit pada ulu hati
-Os sering merasakan mata berkunang-kunang
21
22
2.
3.
d. Riwayat menstruasi
1.Menarche
: 14 tahun
2.Siklus menstruasi
:28 hari
3.Lamanya haid
: 6 hari
: Normal
: Tidak ada
6. HPHT
:15-1-2011
7. Tafsiran paartus
: 22-10-2011
e. Riwayat perkawinan
1.
:26 tahun
-Istri
:24 tahun
2.
Jumlah perkawinan
: 1kali
3.
lamanya kawin
:+ 10 tahun
2.
3.
4.
Riwayat KB
Sebalumnya ibu menggunakan alat kontrasepsi lippes loop ( spiral )
sudah 4 tahun , ibu hamil karena gagal KB .
G4 P3 A0
23
2.
3.
Sakit kepala
PKM dan RS
tidak ada
24
2.
Data obyektif
1). Pemeriksaan umum
a. Keasadaran
:Compos metis
b. Vital sign
-TD
:160/110 mmhg
-RR
:24x/menit
-Pols
:88x/menit
-Temp
:36,9 c
c. TB
:155 cm
d. BB
:61 kg
Keadaan bersih
b. Mata
d. Hidung
e. Mulut
f. Leher
g. Dada
Bentuk
:Simetris
Mamae
h. Abdomen
25
Bekas operasi
:Tidak ada
Striase albicane
:Ada
i. Genetalia
Kebersihan
:Baik
j. Ekstremitas
Varices
:Tidak ada
Oedema
:Ada
Urine
Darah
:HB 10 gr %
1) Pemeriksaan USG
B.
ANALISA DATA
1. Diagnosa
Dasar :
Sakit kepala
Pada muka dan kelopak mata terlihat adanya oedema dan sembab juga pada
ekstremitas di atas dan bawah
2. Diagnosa
Dasar :
26
3. Diagnosa
Dasar :
4. Diagnosa
Dasar :
Malam hari os tidur 5jam dan siang hari os tidak pernah tidur siang
C. PRIORITAS MASALAH
No
1.
Diagnosa
Adanya perubahan dalam
Faktor resiko
Tinggi,dapat menyebabkan
Prognosa
Baik,bila dilakukan
2.
perfusi jaringan
Potensial terjadi foetal
eklampasi
Tinggi,dapat menyebabkan
di pertahankan sampai
aterm sehingga
prematurasi dapat di
3.
Sedang,mempengaruhi
hindari
Baik,dengan diberikan
4.
BAK
Gangguan tidur dan
penjelasan
Baik,segera atasi sakit
aktivitas
nyaman
27
Diagnosa
Adanya
Tujuan
Perencanaan
Penyemp Monitor TTV
perubahan
itan
dalam
jaringan
penyempit
dapat
an
teratasi
jaringan
dengan
baik
dari tentang
pengobatan
Pelaksanaan
Memonitor tekanan
darah,nadi,dan RR
tinggi protein
Memberikan penjelasan
tentang diet rendah
evaluasi
Penyempitan
jaringan
teratasi dengan
criteria:
Odema berkurang
TD menurun
yaitu 130/90
mmhg
Sakit kepala
memeriksakan
kehamilanya setiap
hati berkura-
ng
mengetahui
perkembangan dan
lebih mudah
mendektesi adanya
kelainan
Melaksanakan terapi dari
-Inf D5% gtt 20 tts/mnt.
-Inj MgSo4 40% 12,5 cc
2.
Potensial
Tidak
Pasang O2
terjadinya
terjadi
Observasi BJJ
foetal
foetal
secara IM
Memasng O2 agar janin
Foetal distress
tidak terjadi
kandungan tidak
dengan
distress(ga distress
kekurangan O2
criteria:
w-at
janin)
foetal disters
Mengobservasi BJJ bila
ada kelainan segera
lapor dokter
BJJ normal,
11-12-11
Gerakan janin
ada
28
3.
Gangguan
Pola
pala BAK
eliminasi
Pasang dower
kateter
untuk mengetahui
output
keseimbangan antara
Periksa urine
pemasukan dan
pengeluaran cairan
albumin
engan criteria:
Jumlah urine
650 cc/hari
Urine albumin
(-) negatif
urine albumin
banyak minum
dan memakan
terpenuhi
bauh-buahan
banyak minum 12
gelas/hari dan banyak
memakan buah yang
4.
mengandung air
Menempatkan penderita
Gangguan
Kebutuh Tempatkan
tidur dan
an tidur
penderita di
tidak terpenuhi
aktivitas
dan
kamar yang
dengan
aktivitas
membatasi jumlah
criteria:
sehari-hari
obatan
Kebutuhan
8 jam
Gangguan
aktivit-as
teratasi
3x sehari
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin
dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menjukkan
29
30
DAFTAR PUSTAKA
-
Mansjor A, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 1, Jakarta: Media
Aeusculapius.