SOSIOLOGI
Makalah Tentang Masyarakat Perkotaan
Nama :
1. Nina Margiana Tri Rahayu
(0441 15 333)
Kelas : F
Masalah Wacana
Wacana 1
LBH Medan daftarkan gugatan penertiban PKL
Medan, primaironline.com Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan mendaftarkan gugatan
pedagang kaki lima (PKL) yang menjadi korban penggusuran dilakukan Pemko Medan di
Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu.Wakil Direktur LBH Medan, Muslim Muis, mengatakan,
gugatan itu terdaftar dengan nomor registrasi 28/Pdt.G/2010/PN/Mdn tertanggal 27 Januari 2010.
menjelaskan, gugatan itu diajukan karena upaya penggusuran yang dilakukan Pemko Medan
dinilai melanggar hukum perdata dan Hak Asasi Manusia para pedagang Pasar dan PKL Muslim.
Dampak dari penggusuran paksa terhadap pedagang pasar dan PKL tersebut diperkirakan
akan menimbulkan ketidakpastian hidup, karena hilangnya peluang menjalankan usaha.
Selain itu, penggusuran paksa itu juga menjadi indikasi tidak adanya tanggung jawab
konstitusional
Pemko
Medan
untuk
melindungi
para
pedagang
pasar
dan
PKL.
Ditambahkannya, Pemko Medan selaku tergugat juga dinilai lambat dalam memberikan solusi
berupa relokasi kepada para pedagang pasar dan PKL. Padahal relokasi itu dibutuhkan agar para
pedagang dapat menjalani usahanya sebagai upaya untuk membiayai kehidupan sehari-hari.
Materi gugatan itu, kata Muslim, cukup sederhana karena berisi tuntutan agar Pemko Medan
menghentikan kebijakan untuk melakukan penggusuran paksa.
Kemudian, Pemko Medan juga diharapkan dapat memberikan solusi dan relokasi tempat
berdagang yang layak bagi para pedagang korban penggusuran paksa. Untuk itu, kami mewakili
korban penggusuran paksa minta PN Medan untuk mengabulkan tuntutan tersebut, katanya.
LBH Medan juga minta Komisi Yudisial untuk membentuk Tim Pemantau persidangan guna
mengawasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan guna menemukan kepastian hukum yang
berkeadilan bagi PKL yang menjadi korban penggusuran.
WACANA 2
Penertiban Pedagang Kaki Lima:Bakso Maut Satpol PP
PrakarsaRakyat,12 Juni 2009 12:56 WIB
Yovinus Guntur Wicaksono
Satpol PP Pemerintah Kota Surabaya menggusur pedagang dengan brutal.Anak tukang
bakso meninggal tersiram kuah panas.KOTA Surabaya Senin pagi pertengahan Mei 2009
demikian cerah. Para pedagang yang biasa mangkal di Jalan Boulevard bersemangat memulai
hari. Tidak terkecuali Bunali. Pedagang bakso ini berangkat sekitar pukul 10.00 dari rumah
kontrakannya, bersama Sumariyah, dan anak balita mereka, Siti Khoiyaroh.Segera suami-istri ini
cekatan melayani pembeli, mangkok demi mangkok.Dua jam kemudian senyum Bunali dan
Sumariyah sirna. Juga para pedagang lainnya. Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota
Surabaya datang menertibkan para pedagang kaki lima di Jalan Boulevard.Bunali dan
Sumariyah bergegas mengemasi dagangan. Siti Khoiyaroh pun dinaikkan di atas gerobak bakso.
Nahas bagi keluarga Bunali. Belum lagi menyelamatkan diri, mereka diburu sekitar 10 anggota
Satpol PP.
Agar buruan tak lepas, dengan segala cara, para petugas Satpol PP mengejar Bunali dan
Sumariyah. Bahkan, truk Satpol PP menabrak gerobak bakso Bunali. Gerobak bakso terguling.
Kuah bakso panas tumpah, menyiram tubuh Siti Khoiyaroh yang juga terguling. Seketika tubuh
bocah empat setengah tahun ini melepuh. Belum sempat menolong Khoiyaroh, rambut
Sumariyah dijambak petugas Satpol PP.
Tubuh Khoiyaroh yang mengalami luka bakar serius, hingga 67 persen. Sumariyah luka
ringan. Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit dr Soetomo. Untuk menetralkan keseimbangan
cairan tubuhnya, Siti Khoiyaroh mendapatkan bantuan cairan elektrolit.
Tim dokter terus berjuang memulihkan luka bakar Siti Khoiyaroh. Sayang sekali, setelah
menjalani perawatan 10 hari, bocah balita ini meninggal. (bersambung)
Wacana 3
Penertiban PKL di Purwokerto Diwarnai Bentrokan
Arbi Anugrah detikNews
Purwokerto Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Wage dan Jl Jenderal
Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah berujung bentrok. Para PKL, pria dan wanita,
melempari
puluhan
Satpol
PP
yang
melakukan
penertiban
kios
mereka.
Sebelumnya, Sabtu (3/10/2009), Satpol PP juga sudah melakukan penertiban. Namun saat itu
tidak terjadi bentrokan apa pun. Senin (5/10/2009), penertiban kembali dilakukan. Namun
saat melihat kedatangan petugas, para pedagang langsung mengambil ancang-ancang untuk
melakukan
perlawanan.
Suasana
tegang
pun
langsung
terjadi.
Para pedagang terus mencoba mempertahankan barang dagangan agar tidak dibawa Satpol
PP. Mereka juga melontarkan caci maki kepada para anggota Satpol PP. Mereka mengatakan
penertiban tersebut tidak manusiawi karena tidak memberikan solusi atau relokasi lahan.
Menghadapi kondisi itu, para Satpol PP Pemkab Banyumas tidak mau menyarah. Mereka
tetap merangsek maju. Akhirnya bentrokan pun tidak bisa dihindarkan. Kedua pihak saling
lembar baru dan benda keras lainnya.
Penertiban yang dilakukan Pemko Medan dianggap melanggar hukum perdata dan Hak
2.Masalah wacana 2
Satpol PP Pemerintah Kota Surabaya menggusur pedagang dengan brutal dan ceroboh.
Penertiban menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
3.Masalah wacana 3
Penertiban yang dilakukan Pemko Medan dianggap melanggar hukum perdata dan Hak
Asasi Manusia para pedagang pasar dan PKL.
Satpol PP Pemerintah kota Surabaya menertibkan pedagang dengan brutal dan ceroboh
Penertiban PKL di laksanakan dengan tidak manusiawi. Penertiban dilakukan karena para
PKL melanggar aturan.
7.Persamaan:
Dari ketiga wacana tersebut memiliki beberapa persamaan antara lain, tema yang
membahas penertiban para PKL yaitu sosial, penyebabnya yaitu karena para PKL
melanggar aturan sehingga diadakan penertiban. Selain itu tidak adanya lahan untuk
mereka berdagang. Cara penanggulangannya juga sama.
8.Perbedaan:
Dari ketiga wacana tersebut memiliki beberapa perbedaan antara lain, dari judul pada
wacana 1 LBH Medan daftarkan gugatan penertiban PKL, wacana 2 Penertiban
Pedagang Kaki Lima:Bakso Maut Satpol PP, wacana 3 Penertiban PKL di Purwokerto
Diwarnai Bentrokan. Narasumber wacana 1primaironline.com, wacana 2 Yovinus
Guntur Wicaksono, wacana 3detikNews. Waktu terjadinya wacana 1 pada tanggal 27
Januari 2010, wacana 2 pada tanggal 12 Juni 2009, wacana 3 pada tanggal 5 Oktober
2009. Lokasi pada wacana 1 Medan, wacana 2 Surabaya, wacana 3 Purwokerto.
9.Data-data informatika
Penertiban yang dilakukan Pemko Medan dianggap melanggar hukum perdata dan Hak
penertiban paksa.
Satpol PP Pemerintah Kota Surabaya menggusur pedagang dengan brutal dan ceroboh.
Sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Penertiban PKL di Purwokerto berujung bentrok
Para pedagang menganggap bahwa pembubaran yang dilakukan oleh
Penertiban dilakukan karena para PKL melanggar aturan.
11.Perumusan Masalah:
Bagaimana cara Satpol PP melakukan penertiban yang baik dan benar dalam menertibkan
PkL?
12.Solusi
Tidak menertibkannya secara paksa dan tidak merusak dagangan para PKL.
Melakukan relokasi lahan dan memberikan lapangan pekerjaan
Melakukan sosialisasi kepada PKL.
Melakukan pembinaan kepada Satpol PP agar tidak terpancing emosi.
13.Kesimpulan
Sebelum menertibkan PKL seharusnya Pemerintah memberikan pemberitahuan jika lahan
yang di gunakan untuk berdagang itu mengganggu lingkungan, lalu jika sudah
diberitahukan tetapi tidak memindahkan dagangannya ke tempat lain pemerintah harus
memberi surat pemberitahuan terhadap PKL tersebut, dan jika mereka tetap
mengindahkan walaupun sudah diberi surat pemberitahuan 3 kali, pemerintah harus
bersikap tegas yaitu dengan cara tetap melakukan penertiban PKL. Sebelum penertiban
dilakukan Satpol PP harus diberikan pembinaan agar tidak melakukan hal-hal yang tidak
sehurusnya dilakukan.
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri
dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan,
kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurangkurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek
(S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah
kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. Disini,
kalimat dibagi menjadi dua, yaitu :
Kalimat Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan
penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa
definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif,
gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta
sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami
orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan
informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi:
2009)
5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan
sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di
artikan. (ARIF HP: 2013)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai
kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai
dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:
1. secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca
dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif :
1. KESATUANGAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta
membentuk kesatuan tunggal.Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang
dapat membantu keselamatan umum.Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak
didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan.
Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di
dalam (ini harus dihilangkan).
2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja
berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.Kakak
menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.Kalimat tersebut tidak memiliki
kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni
imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan
imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang
berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud
kalimat.Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.Pemakaian kata
bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati
terkandung makna bunga.Kalimat yang benar adalah: Mawar,anyelir, dan melati sangat
disukainya.
4. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Caranya:
Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di
depan kalimat.Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel lah,
Dikatakan dipengaruhi oleh bahasa Inggris karena dalam bahasa Inggris bentukbentuk itu lazim digunakan sebagai penghubung sebagaimana terlihat pada contoh
berikut.
3) Kalimat Mengandung Makna Ganda
Agar kalimat tidak menimbulkan tafsir ganda, kalimat itu harus dibuat selengkap
mungkin atau memanfaatkan tanda baca tertentu.
4) Kalimat Bermakna Tidak Logis
Kalimat efektif harus dapat diterima oleh akal sehat atau bersifat logis.
5) Kalimat Mengandung Pleonasme
Kalimat pleonasme adalah kalimat yang tidak ekonomis atau
mubazir karena ada terdapat kata-kata yang sebetulnya tidak perlu digunakan.
Menurut Badudu (1983:29) timbulnya gejala pleonasme disebabkan oleh :
1. dua kata atau lebih yang sama maknanya dipakai sekaligus dalam suatu
ungkapan,
2. dalam suatu ungkapan yang terdiri atas dua patah kata, kata kedua
sebenarnya tidak diperlukan lagi sebab maknanya sudah terkandung dalam
kata yang pertama,
3. bentuk kata yang dipakai mengandung makna yang sama dengan kata kata
lain yang dipakai bersama-sama dalam ungkapan itu
6) Kalimat dengan Struktur Rancu
Kalimat rancu adalah kalimat yang kacau susunannya. Menurut Badudu
(1983:21) timbulnya kalimat rancu disebabkan oleh (1) pemakai bahasa tidak
mengusai benar struktur bahasa Indonesia yang baku, yang baik dan benar, (2)
Pemakai bahasa tidak memiliki cita rasa bahasa yang baik sehingga tidak dapat
merasakan kesalahan bahasa yang dibuatnya, (3) dapat juga kesalahan itu terjadi
tidak dengan sengaja.
Paragraf
Pragraf adalah merupakan suatu kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi serta
lebih luas dari pada kalimat. Atau definisi paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu
karangan
yang
terdiri
dari
sejumlah
kalimat,
yang
isinya
mengungkapkan
satuan
informasi/kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas
sebagai pendukungnya.
Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat/kumpulan kalimat, Akan tetapi kalimat yang
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu
kalimat, dan dapat disebut juga dengan penuangan ide dari penulis melalui kalimat/kumpulan
kalimat yang satu dengan yang lainnya, yang berkaitan dan juga hanya memiliki satu tema.
Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan yang singkat.
Ciri-ciri paragraf, diantaranya sebagai berikut ini:
Lalu yang kedua paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya
merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan
ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
Dan yang keempat paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah
kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa
kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat spesifik serta
tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
Yang pertama mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu
pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam
suatu kesatuan.
Yang kedua untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
Yang ketiga untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan
memudahkan pemahaman bagi yang mbacanya.
Yang keempat memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran
yang lebih kecil.
Yang kelima untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada karangan yang
terdiri dari beberapa variabel.
Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi
runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian
ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan
ataupun menghasilkan sesuatu.
Contoh: Beberapa minggu yang lalu kami telah melakukan perjalanan ke Lampung.
Rombongan kami terdiri dari 5 mobil pribadi. Kendaraan kami melaju dengan cepat
secara beriringan. Perjalanan sangat menyenangkan, tak seorangpun yang tidak gembira.
Semua sangat bahagia melihat pemanandangan walau hanya didalam mobil ketika
suasana dan gemerlapnya lampu-lampu yang menghiasi kota Bandar Lampung.
Paragraf Agumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan,
ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta (yang benar terjadi).
Tujuannya yaitu supaya si pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut
adalah benar adanya dan terbukti.
Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seorang
dokter pasti selalu membaca buku-buku medis, sebab tanpa membaca buku medis ia akan
banyak mengalami kesulitan ketika akan mendeteksi penyakit pasien. Seorang pelajar,
tanpa mau membaca buku pelajaran secara rutin, pasti akan banyak mengalami kesulitan
ketika menjawab pertanyaan dari guru. Banyak lagi contoh-contoh membaca yang selalu
dilakukan oleh seseorang.
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan
membujuk pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya.
Supaya tujuannya bisa tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian
dengan menggunakan data dan juga fakta.
Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Sebab
seseorang yang tidak mau membaca buku pasti tidak banyak memiliki pengetahuan.
Pengetahuan itu banyak bersumber dari buku. Anak yang pintar misalnya, dia pasti
menjadi kutu buku. Tiada hari tanpa membaca baginya. siapa saja yang kurang membaca
pasti ia sangat terbatas pengetahuannya. Oleh karena itu biasakanlah membaca bukubuku ilmu pengetahuan, bila ingin memiliki ilmu pengetahuan.
Paragraf deduktif adalah paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
berada di awal paragraph. Baca juga secara lebih lengkap: pengertian paragraf deduktif.
Contoh: Membaca
merupakan
faktor
utama
untuk
menguasai
ilmu
pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku
Paragraf induktif adalah ditandai dengan terdapatnya kalimat utama berada di akhir
paragraph. Baca juga artikel: pengertian paragraf induktif.
Contoh: Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku
hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku
kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca
buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Jadi membaca merupakan
faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.
merupakan
faktor
utama
untuk
menguasai
ilmu
pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku
hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku
kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca
buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Sekali lagi membaca merupakan
faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.
Masalah paragraf
1. Kerancuan Bentuk Paragraf
Contoh:
i.
Latar Belakang
Ungkapan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa sering kali didengung
dengungkan sebagai suatu bentuk harapan. Guna mewujudkan hal tersebut, generasi
muda perlu dibekali dan dipersiapkan sengan sungsuh sungguh. Bekal tersebut tidak
sekedar hard skill melalui ilmu yang dipelajari, melainkan juga soft skill.
Kualitas lulusan perguruan tinggi sering kali dikeluhkan oleh para pengguna
karena tidak sesuai dengan harapan. Mereka sering dianggap sebagai sarjana payah.
Kata payah disini diartikan sebagai sarjana tidak tangguh, kurang percaya diri, dan
sulit beradaptasi, serta kurang memiliki empati. Selain itu rata rata kemampuan
komunikasi mereka juga rendah.
Kesalahan ini terletak pada penambahan jarak paragraf pertama dan paragraf kedua. Apabila
menggunakan paragraf bertakuk, seharusnya pada pergantian paragraf tidak ditambahkan jarak.
2. Kesalahan Penempatan Baris Kalimat
Contoh:
ii.
Latar Belakang
Ungkapan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa sering kali didengung
dengungkan sebagai suatu bentuk harapan. Guna mewujudkan hal tersebut, generasi
muda perlu dibekali dan dipersiapkan sengan sungsuh sungguh.Bekal tersebut tidak
sekedar hard skill melalui ilmu yang dipelajari, melainkan juga soft skill.
Kualitas lulusan perguruan tinggi sering kali dikeluhkan oleh para pengguna
karena tidak sesuai dengan harapan. Mereka sering dianggap sebagai sarjana payah.
Kata payah disini diartikan sebagai sarjana tidak tangguh, kurang percaya diri, dan
sulit beradaptasi, serta kurang memiliki empati.Selain itu, rata rata kemampuan
komunikasi mereka juga rendah.
Kesalahan terletak pada setiap pergantian kalimat dengan perpindahan baris. Seharusnya selama
baris dari bagian paragraf tersebut belum habis sampai margin kiri walaupun hanya satu suku
kata tetap belum dilakukan perpindahan baris.
3. Penanda Bentuk Lekuk yang Salah
Contoh:
iii.
Latar Belakang
Ungkapan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa sering kali didengung
dengungkan sebagai suatu bentuk harapan. Guna mewujudkan hal tersebut, generasi
muda perlu dibekali dan dipersiapkan sengan sungsuh sungguh. Bekal tersebut tidak
sekedar hard skill melalui ilmu yang dipelajari, melainkan juga soft skill.
Kualitas lulusan perguruan tinggi sering kali dikeluhkan oleh para pengguna karena
tidak sesuai dengan harapan. Mereka sering dianggap sebagai sarjana payah. Kata
payah disini diartikan sebagai sarjana tidak tangguh, kurang percaya diri, dan sulit
beradaptasi, serta kurang memiliki empati. Selain itu rata rata kemampuan komunikasi
mereka juga rendah.
Kesalahannya terletak pada penanda paragraf bentuk yang ditulis terlalu menjorok ke kanan
lebih dari 7 ketukan yang seharusnya cukup 5 atau 7 ketukan.
4.
Contoh:
iv.
Latar Belakang
Ungkapan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa sering kali didengung
dengungkan sebagai suatu bentuk harapan. Guna mewujudkan hal tersebut, generasi
muda perlu dibekali dan dipersiapkan sengan sungsuh sungguh. Bekal tersebut tidak
sekedar hard skill melalui ilmu yang dipelajari, melainkan juga soft skill.
Kualitas lulusan perguruan tinggi sering kali dikeluhkan oleh para pengguna karena
tidak sesuai dengan harapan. Mereka sering dianggap sebagai sarjana payah. Kata
payah disini diartikan sebagai sarjana tidak tangguh, kurang percaya diri, dan sulit
beradaptasi, serta kurang memiliki empati. Selain itu rata rata kemampuan komunikasi
mereka juga rendah.
Kesalahannya terletak pada penulisan baris kedua dan seterusnya pada masing masing paragraf
yang seharusnya dibawah angka sub bab dan bukan dibawah nama sub-bab.
Dari kesalahan segi tampilan tersebut, Maka dapat di perhatikan bahwa segi tampilan yang benar
dalam menulis paragraf adalah sebagai berikut:
Latar Belakang
Ungkapan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa sering kali didengung
dengungkan sebagai suatu bentuk harapan. Guna mewujudkan hal tersebut, generasi muda
perlu dibekali dan dipersiapkan sengan sungsuh sungguh. Bekal tersebut tidak sekedarhard
skill melalui ilmu yang dipelajari, melainkan juga soft skill.
Kualitas lulusan perguruan tinggi sering kali dikeluhkan oleh para pengguna karena tidak
sesuai dengan harapan. Mereka sering dianggap sebagai sarjana payah. Kata payah disini
diartikan sebagai sarjana tidak tangguh, kurang percaya diri, dan sulit beradaptasi, serta
kurang memiliki empati. Selain itu rata rata kemampuan komunikasi mereka juga rendah.
Karya Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
Ada
berbagai
jenis
karya
ilmiah,
antara
lain
laporan
penelitian,
makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung
dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian
atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan
laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah
yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa
berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang
persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan Karya Ilmiah
penyelesaian studinya.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
2.
3.
4.
5.
Bagian Pembuka
Sampul
Halaman judul.
Halaman pengesahan.
Abstraksi
Kata pengantar.
Daftar isi.
Ringkasan isi.
Bagian Isi
Pendahuluan
Latar belakang masalah.
Perumusan masalah.
Pembahasan/pembatasan masalah.
Tujuan penelitian.
Metode penelitian.
Pembahasan
Pembahasan teori
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
Pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
Waktu dan tempat penelitian.
6.
didapatnya.
7. Penutup
Kesimpulan
Saran
8. Bagian penunjang
Daftar pustaka.
Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
Daftar Tabel
Banyak kesalahan yang saya jumpai dalam tulisan mahasiswa yang saya review. Kesalahankesalahan tersebut antara lain:
1.
2.
3.
salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
4.
5.
penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan benar,
6.
tata cara penulisan \Daftar Pustaka" yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya
sendiri),
7.
tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah),
8.
isi yang terlalu singkat karena dibuat dengan menggunakan point-form seperti materi presentasi,
9.
Kegagalan bukan sebuah aib! Seorang peneliti pasti mengalami kegagalan. Jadi laporkanlah
kegagalan tersebut dan analisa atau dugaan Anda mengapa hal tersebut bisa terjadi. Bayangkan
thesis Anda sebagai peta di hutan belantara. Anda memberi tanda bagian yang merupakan jalan
buntu, jurang, atau sulit dilalui. Penjelajah berikutnya dapat lebih berhati-hati jika melalui jalan
tersebut. Ini merupakan sebuah pembahasan tersendiri, yaitu tentang bagaimana
melakukan penelitian.
Mengantisipasi Pembaca Tulisan
Hal yang sering terlupakan oleh mahasiswa adalah audience atau pembaca dari
tulisannya. Strategi penulisan akan berbeda jika yang membaca adalah orang yang mengerti
teknis (dosen, insinyur, teknisi) dan orang yang kurang mengerti teknis (umum). Thesis atau
laporan tugas akhir ditujukan kepada orang yang mengerti teknis. Untuk itu isi dari laporan
biasanya lebih teknis.
Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan harus pas. Jika Anda mengganggap bahwa
pembaca seorang yang bodoh, maka pembaca akan merasa terhina (insulted). Coba pikirkan
penjelasan kalimat di bawah ini.
Mari kita misalkan biaya produksi dari perangkat ini dengan bakso. Jika satu mangkok baso
harganya 3000 rupiah, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli 1000 mangkok
baso.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini.
Mari kita gunakan variabel x sebagai jumlah unit yang akan diproduksi. Biaya produksi sebuah
unit adalah 3000 rupiah. Maka biaya produksi 1000 unit adalah 1000x.
Dengan menggunakan permisalan mangkok baso, maka Anda telah menghina intelektual
pembaca! Tentunya contoh di atas terlalu ekstrim. Kasus 5 yang terjadi tidak seekstrim itu namun
mendekati. Misalnya, di bidang saya (bidang digital), tidak usah menjelesakan Boolean logic
pada bagian pendahuluan dari thesis Anda. Anda hanya akan menghabiskan tempat dan
menghina pembaca pada saat yang bersamaan.
Di satu sisi yang lain, ada juga mahasiswa yang menulis dengan sangat kompleks
sehingga justru sulit dimengerti. Mungkin dalam pikirannya adalah ilmu dan teknologi itu secara
prinsip harus sulit, sehingga penjelasannya pun harus sulit dimengerti. Penulis yang baik adalah
penulis yang dapat menjelaskan sesuatu yang sulit dengan cara yang sederhana sehingga mudah
dimengerti. Tentunya hal ini dilakukan dengan tanpa merendahkan intelektual pembaca.
Kesalahan Struktur
Umumnya struktur dari tulisan yang saya review sudah baik. Namun ada beberapa
kesalahan yang sesekali muncul, seperti:
1.
2.
3.
Pernah saya menilai sebuah laporan tugas akhir di mana bagian utamanya (bagian analisa dan
kesimpulan) hanya 10 halaman, sementara bagian pendahuluan dan teori mencapai 90 halaman.
Porsi seperti ini tidak seimbang.
Sebaiknya kurangi bagian teori pendukung dan arahkan pembaca untuk
membaca buku referensi saja. Struktur isi dari tulisan Anda bergantung kepada jenisnya, apakah
dia merupakan makalah atau thesis. Namun secara umum, isinya diurut seperti
berikut:
1.
Bagian Pendahuluan. Bagian ini biasanya berisi latar belakang penelitian. Biasanya berisi
pertanyaan-pertanyaan seperti mengapa penelitian ini dilakukan, apa fokus dari penelitian, apa
yang menjadi batasannya. Survey terhadap karya-karya orang lain yang mirip bisa dituliskan
pada bagian ini (atau pada bagian teori pendukung).
2.
Bagian Teori Pendukung. Bagian ini biasanya berisi teori-teori atau hal-hal yang menjadi
pendukung dari penelitian yang dilakukan.
3.
Bagian ini jangan terlalu mendominasi tulisan Anda. Usahakan singkat dan arahkan pembaca
kepada referensi yang Anda gunakan.Bagian Isi. Bagian ini merupakan pokok utama dari tulisan
Anda.Pada bagian ini Anda menjelaskan desain yang Anda lakukan, im- plementasi, pengujian,
dan hal-hal lain yang merupakan laporan dari pekerjaan Anda. Bagian ini bisa terdiri dari
beberapa bab, sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, Anda bisa membuat satu bab mengenai
implementasi dan satu bab lagi mengenai pengujiannya. Dasar-dasar kesimpulan ditarik atau
diutarakan pada bagian ini. Nanti pada bagian penutup ini dapat dituliskan kembali.
4.
Bagian Penutup. Bagian ini berisi kesimpulan dan saran. Bagian ini hanya merangkumkan
pokok-pokok yang menarik saja. Perlu diperhatikan bahwa hal-hal yang muncul pada bagian ini
semestinya sudah muncul pada bagian isi. Akan aneh jika Anda mengambil kesimpulan yang
tidak pernah muncul dalam bab sebelumnya. Bagaimana Anda bisa sampai kepada kesimpulan
tersebut?
juga
tulisan
ilmiah
yang
membutuhkan extended
abstract. Extended
abstract merupakan abstrak yang lebih panjang, yang biasanya disertai dengan data-data yang
lebih mendukung. Biasanya extended abstract ini dibutuhkan ketika kita mengirimkan makalah
untuk seminar atau konferensi.
Penulisan Bagian Kesimpulan
Salah satu bagian yang menjadi favorit saya dalam menilai sebuah thesis atau laporan
tugas akhir adalah bagian Kesimpulan. Kesalahan pada bagian ini sangat mudah dicermati.
Seringkali mahasiswa menuliskan kesimpulan yang sebetulnya bukan hasil dari penelitian yang
dilakukannya. Atau kesimpulan yang dituliskannya tersebut tidak dibuktikan dalam
Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah
dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
boleh
ada
perubahan.Kalau
ada
hal
yang
dinilai
salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai
dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga
kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf
miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, misal [ huruf miring dari pengutip ],
[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata
yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ .. ]
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat kecenderungan
semakin banyak campur tangan pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat
partisipasi karyawan di daerah perkotaan (Soebroto, 1990:23).
Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus
karena sumbernya sudah ada, kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda
Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3)
b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat
yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat
dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan
kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah
c.
d.
e.
f.
dicontohkan.
Kutipan pada catatan kaki
Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan dalam kutipan
Kutipan langsung pada materi
Contoh :
Alquran memerintahkan umat islam agar menggunakan akalnya dalam
mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub
dalam surrah arrum [30] ayat 22.
Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa
panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan
semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai
kedalaman
10
meter,
sampai
ke
area
masjid
Al-Aqsha
(Eramuslim.com,16/3/2010).
2. Catatan Kaki
A. Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki atau yang juga dikenal dengan istilah footnote adalah daftar
keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab
karangan ilmiah. Secara lengkap, Catatan kaki adalah keterangan tambahan yang
terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh
sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh karakter).
B. Tujuan Catatan Kaki
Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti.
Selain itu, penulisan catatan kaki juga mempunyai tujuan untuk :
Menyusun Pembuktian
Semua pernyataan yang penting,yang bukan merupakan
pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian-pembuktian.
C.
5.
6.
digarisbawahi.
Nama atau nomor seri, kalau ada.
Data publikasi :
a. Jumlah jilid, kalau ada
b. Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
c. Nama penerbit, diikuti koma di antara
d. Tahun penerbitan. tanda kurung
Nomor jilid kalau perlu.
Nomor halaman diikuti titik (.)
Contoh:
1Muhammad Ibn Abdillah alZarkasyiy, alBurhn f Ulum
alQuran, Juz IV (Cet. I; Cairo: Dar Ihya alKutub alArabiyah,
1958 M/1377 H),h. 3435.
3. Daftar Pustaka
A. Pengertian Daftar Pustaka
Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang
digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah,
Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini
harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam
makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku,
artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak
terdapat dalam daftar pustaka ini.
Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka
mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui
Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar.
Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan teknik Penulisan Daftar
Pustaka dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal , buku,
Internet, Peraturan Pemerintah , Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis
serta Surat Kabar / Koran.
Contoh Daftar Pustaka
Berikut ini merupakan Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar dari
berbagai sumber :
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet :
Hatta M.2004. Yang Terlarang dalam Berkarier.
http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42
Contoh Daftar Pustaka dari Buku :
Buku ditulis satu Orang