Statistik Parametrik TEKNIK ANALISIS KOR PDF
Statistik Parametrik TEKNIK ANALISIS KOR PDF
TEKNIK
ANALISIS KORELASI
Rincian Materi
Definisi Korelasi
Karakteristik Korelasi
Jenis Uji Korelasi
Pengujian Korelasi
Interpretasi Korelasi
Penilaian Kekuatan Hubungan
2 2
Definisi Korelasi
Derajat hubungan antara variabel-variabel
Statistik yang mengandung tingkat
hubungan atau kerjasama di antara dua
variabel.
Pearson correlation adalah statistik bivariat
yang mengandung tingkat hubungan linear di
antara dua variabel kuantitatif.
Korelasi mengukur derajat hubungan antara
2 atau lebih variabel.
Hubungan antara 2 Variabel (Misal X dan Y)
dapat linear, non-linear, positif atau negatif. 3
. .
. .
.. ..
. ..
.
.
. .
..
. .
.
.
.
..
. .
. .
. .
.. ..
. ..
.
Korelasi Non-linear:
Jika semua titik (X,Y) pada diagram
pencar tidak membentuk garis lurus.
Korelasi Negatif:
Jika jika arah perubahan kedua variabel
tidak sama Jika X naik, Y turun.
4
5
Korelasi Pelatihan Ciputra by Ignatia Martha Hendrati
KARAKTERISTIK KORELASI
Disimbolkan dengan r atau
Nilai korelasi : -1 sampai dengan 1
Arah
Korelasi Positif : nilai positif antara 0 dan
1; nilai tinggi pada X adalah terkait dengan
nilai tinggi pada Y dan sama untuk nilai
rendah
Korelasi Negatif : nilai negatif antara 0
dan -1; nilai tinggi pada X dihubungkan
dengan nilai rendah pada Y dan
sebaliknya.
6
Lanjutan
Koefisien determinasi (r2): seberapa
besar nilai X dapat menjelaskan nilai Y
atau seberapa besar nilai X dapat
mempengaruhi nilai Y (kontribusi X
terhadap Y)
Koefisien korelasi (r): keeratan
hubungan antara variabel X dengan Y
7
Karakteristik korelasi
Tingkat/kekuatan hubungan
Hubungan sempurna = 1 atau 1
Positif : setiap kali nilai X meningkat, maka dapat diprediksi
akan semakin meningkat nilai Y (perfect covariance).
Negatif : setiap kali nilai X meningkat maka diprediksi nilai
Y akan menurun
Lanjutan
Dengan korelasi positif sempurna
(r = 1), setiap individu mengandung
nilai z yang sama persis pada kedua
variabel
Dengan korelasi negatif sempurna
(r = -1), setiap individu mengandung
nilai z yang sama persis pada kedua
variabel tetapi dengan tanda yang
berkebalikan.
9
xy
X Y
2
Keterangan :
x
: X-X
y
: Y-Y
X
: skor rata-rata dari X
Y
: skor rata-rata dari Y
10
N .xy (x).(y)
( N .x 2 (x) 2 ).( N .y 2 (y) 2 ) .
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y.
xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan
variabel y.
x = jumlah nilai setiap item.
y = jumlah nilai konstan.
N = jumlah subyek penelitian
11
12
Pengujian Korelasi
Meskipun telah diperoleh nilai koefisien korelasi
dari hasil perhitungan, namun keberartian
(signifikansi) nilai tersebut perlu di uji secara
statistik.
13
n2
(1 r 2 )
Karakteristik
Kumpulan Korelasi dari Scatterplot
Assosiasi Lebih kuat hubungan antara
dua variabel maka titik-titik data akan
lebih mengelompok sepanjang garis
bayangan
Positif : dari pojok kiri bawah ke kanan atas
Negatif : dari pojok kiri atas ke kanan bawah
15
Scatterplot
4.0
3.5
3.0
2.5
GPA
2.0
1.5
10000
SALARY
20000
30000
40000
50000
16
Arah
Jika terdapat hubungan antara dua
variabel, maka juga akan mengarah ke
hubungan positif atau negatif.
Positif : variabel bergerak atau pindah atau
di arah yang sama
Negatif : variabel bergerak atau pindah di
arah yang berlawanan
17
Penggunaan Korelasi
Mengetahui korelasi/hubungan
Validitas uji
Reliabilitas uji
Validasi teori
19
Penyelsaian :
Langkah-langkah menjawab :
Langkah 1 : Menentukan hipotesis penelitian ;
Ho : rxy = 0
Ha : rxy 0
22
X2
Y2
XY
50
75
2500
5625
3750
45
60
2025
3600
2700
55
85
3025
7225
4675
65
85
4225
7225
5525
43
70
1849
4900
3010
60
80
3600
6400
4800
56
90
3136
8100
5040
50
80
2500
6400
4000
42
65
1764
4225
2730
10
50
65
2500
4225
3250
11
60
80
3600
6400
4800
12
65
90
8100
Statistik
4225
X2
Y2
5850
XY
Jumlah
641
925
34949
72425
50130
23
rxy
n( XY) - ( X).( Y)
{n. X 2 - ( X) 2 }.{n. Y 2 - ( Y) 2 }
12(50130) - (641).(925 )
2
8635
rxy
10706,63
rxy 0,8065
24
t hitung
n-2
1- r
0,8065 12 - 2
1 - 0,8065
Kaidah pengujian :
Jika thitung ttabel maka
Ho ditolak artinya
signifikan.
0,8065.3,1623
t hitung
4,3132
0,3496
Jika thitung ttabel maka
Ho diterima artinya
tidak signifikan.
26
Langkah 6 : lanjutan..............
Berdasarkan perhitungan dengan mengambil =
0,05 dan n = 12, uji satu pihak maka :
dk = n 2 = 12 2 = 10 sehingga diperoleh ttabel =
1,812. Ternyata thitung lebih besar dari ttabel atau
4,3132 > 1,812 maka Ho ditolak artinya ada
hubungan yang signifikan antara motivasi dengan
hasil belajar matematika siswa kelas X SMA PK
tahun pelajaran 2010/2011.
27
Korelasi Parsial
Korelasi Ganda
Korelasi Point Biserial
29
Korelasi Parsial
Korelasi parsial (partial correlation)
adalah suatu nilai yang memberikan
kuatnya hubungan dua atau lebih variabel
X dengan variabel Y, yang salah satu
variabel bebasnya dianggap konstan atau
dibuat tetap.
30
Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial dirumuskan sebagai
berikut (Riduwan, 2003) :
1. Hubungan antara variabel bebas X1 dengan
variabel terikat Y, apabila variabel X1 tetap.
X1
rx1Y
rx1x2
Y
X2
rx2Y
rx 2 ( x1 y )
rx1 y rx 2 y .rx1x 2
(1 r 2 x 2 y)(1 r 2 x1x 2 )
31
Korelasi Parsial
2. Hubungan antara variabel bebas X2 dengan
variabel terikat Y, apabila variabel X2 tetap.
X1
rx1Y
rx1x2
Y
X2
rx2Y
rx1( x 2 y )
rx 2 y rx1 y .rx1x 2
(1 r 2 x1 y )(1 r 2 x1x 2 )
32
Korelasi Parsial
3. Hubungan antara variabel bebas X1 dengan
variabel terikat X2, apabila variabel terikat Y
tetap.
X1
rx1Y
rx1x2
Y
X2
rx2Y
ry ( x1x 2)
33
Korelasi Parsial
Selanjutnya untuk mengetahui apakah
hubungan antar variabel tersebut berarti atau
tidak, maka dilakukan pengujian keberartian
koefisien korelasi parsial dengan menggunakan
rumus :
n3
t rs
2
1 rs
Kriteria pengujian :
Tolak Ho jika nilai hitung t lebih besar dari nilai
t tabel, dengan db = n 1.
34
Korelasi Ganda
Korelasi ganda (multiple correlation) adalah
suatu nilai yang memberikan kuatnya
hubungan dua atau lebih variabel bebas X
secara bersama sama dengan variabel terikat
Y. Koefisien korelasi ganda diumuskan :
X1
rx1Y
R
rx1x2
X2
rx2Y
35
Korelasi Ganda
Rx1x 2 y
1 r 2 x1x 2
Korelasi Ganda
Selanjutnya untuk mengetahui apakah
hubungan antar variabel tersebut berarti atau
tidak, maka dilakukan pengujian keberartian
koefisien korelasi ganda dengan menggunakan
rumus sebagai berikut : Fh= Tingkat signifikansi korelasi
ganda
2
R /k
R = Koefisien korelasi ganda
Fh
k = Jumlah variabel
2
(1 R ) /( n k 1)
independent
n = Jumlah sampel
Contoh :
Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan
antara Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan
Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru
(Y) di suatu sekolah menengah. Sejumlah
angket kemudian disebar kepada 10 orang
guru sebagai responden untuk tujuan
penelitian tersebut. Dari penelitian diperoleh
rekapitulasi skor hasil pengumpulan data
sebagai berikut :
38
Contoh :
Responden
X1
X2
164
155
202
163
144
179
152
144
183
183
171
228
182
171
225
171
160
213
180
165
224
186
167
230
184
156
202
J
174
160
196
Tentukan :
a). Koefisien korelasi parsial
b). Koefisien korelasi ganda
c). Ujilah keberartian dari masing-masing koefisien korelasi tersebut !
39
Jawab :
Berdasarkan data tersebut, diketahui koefisien
korelasi antar variabel berikut :
rx1y = 0,8097
rx2y = 0,9479
rx1x2 = 0,8450
Penyelesaian :
a). Koefisien korelasi parsial :
1. Hubungan antara kepemimpinan kepala
sekolah (X1) dengan kinerja guru (Y) :
40
Penyelesaian :
rx 2 ( x1 y )
rx 2 ( x1 y )
rx1 y rx 2 y .rx1x 2
(1 r 2 x 2 y)(1 r 2 x1x 2 )
0,8097 (0,9479).(0,8450)
(1 (0,9479) 2 ).(1 (0,8450) 2 )
rx 2 ( x1 y )
0,8097 0,8009
(1 0,8985).(1 0,7140)
rx 2 ( x1 y )
0,0088
0,0088
0,0469
(0,1015).(0,286) 0,1704
41
Penyelesaian :
2. Hubungan antara motivasi kerja (X2) dengan
kinerja guru (Y) :
rx1( x 2 y )
rx1( x 2 y )
rx 2 y rx1 y .rx1x 2
(1 r 2 x1 y )(1 r 2 x1x 2 )
0,9479 (0,8097).(0,8450)
(1 (0,8097) 2 ).(1 (0,8450) 2 )
rx1( x 2 y )
0,9479 0,6842
(1 0,6557).(1 0,7140)
rx1( x 2 y )
0,2637
0,2637
0,8403
(0,3443).(0,286) 0,3138
42
Penyelesaian :
3. Hubungan antara kepemimpinan kepala
sekolah (X1) motivasi kerja (X2) :
ry ( x1x 2)
ry ( x1x 2)
(1 r 2 x1 y )(1 r 2 x 2 y )
0,8450 (0,8097).(0,9479)
(1 (0,8097) 2 ).(1 (0,9479) 2 )
ry ( x1x 2)
0,8450 0,7675
(1 0,6556).(1 0,8985)
ry ( x1x 2)
0,0775
0,0775
0,4147
(0,3444).(0,1015) 0,1869
43
Penyelesaian :
b). Koefisien korelasi ganda
Hubungan antara kepemimpinan kepala
sekolah (X1) dan motivasi kerja (X2) dengan
kinerja guru (Y) :
Rx1x 2 y
1 r 2 x1x 2
Rx1x 2 y
1 (0,8450) 2
44
Penyelesaian :
Rx1x 2 y
1 0,7140
Rx1x 2 y
1,5541 1,2970
0,286
Rx1x 2 y
0,2571
8989 0,9481
0,286
45
Penyelesaian :
c). Pengujian keberartian koefisien korelasi
1. Koefisien korelasi rx2(x1y) = 0,0469
n3
t rs
2
1 rs
10 3
t 0,0469
1 (0,0469) 2
7
7
t 0,0469
0,0469.
1 0,0022
0,9978
t 0,0469.2,6488 0,1242
46
Penyelesaian :
2. Koefisien korelasi rx1(x2y) = 0,8403
n3
t rs
2
1 rs
10 3
t 0,8403
1 (0,8403) 2
7
t 0,8403
0,2939
t 0,8403.4,8803 4,1009
47
Penyelesaian :
3. Koefisien korelasi rxy(x1x2) = 0,4147
n3
t rs
2
1 rs
10 3
t 0,4147
1 (0,4147) 2
7
t 0,4147
0,8281
t 0,4147.2,9074 1,2056
48
Penyelesaian :
4. Koefisien korelasi ganda Rx1x2y = 0,9481
2
R /k
Fh
2
(1 R ) /( n k 1)
(0,9481) 2 / 2
Fh
2
(1 (0,9481) ) /(10 2 1)
0,8989 / 2
Fh
(1 0,8989) / 7
0,4495
Fh
31,2152
0,0144
49
Selesai
58