Anda di halaman 1dari 5

Keutamaan Orang yang Berilmu

Begitu banyak ayat Al-Quran dan hadits-hadits yang menunjukkan keutamaan orang-orang
yang berilmu atas ahli ibadah yang tidak berilmu. Pepatah mengatakan bahwa ilmu lebih
utama daripada harta karena ilmu akan menjaga pemiliknya sedangkan harta, pemiliknyalah
yang harus menjaganya. Dan sesungguhnya, iman seseorang kepada Allah dan hari akhir itu
haruslah dibangun di atas ilmu. Tidak mungkin seseorang dapat memiliki iman kepada halhal tersebut tanpanya. Tanpa ilmu, seseorang hanya akan beragama tanpa memiliki dasar
yang kuat dan hanya ikut-ikutan saja. Akhirnya imannya akan mudah goyah oleh syubhatsyubhat yang kini begitu merajalela. Di bawah ini adalah beberapa keutamaan orang-orang
yang berilmu:

Dalam surat Al-Mujadalah Allah subhaanahu wa taala berfirman:Allah akan


mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat (Al-Mujaadalah: 11)

Rasulullah pernah bersabda: Keutamaan Orang Alim atas ahli ibadah adalah seperti
keutamaanku atas orang yang paling rendah dari sahabatku. (HR. Ad Dailami).

Beliau juga bersabda dalam sabdanya yang lain: Ulama adalah pewaris para nabi.
(HR At-Tirmidzi)

Dalam hadits-hadits beliau, Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam tidak pernah


meminta kepada Allah untuk ditambahkan kepada beliau kecuali ilmu. Seandainya
ada sesuatu yang lebih utama dari ilmu, pastilah beliau akan mengajarkan ummatnya
untuk meminta hal tersebut.

Selain itu, dalam surah Az-Zumar: 9 dan Al-Hasyr: 20, Allah membandingkan antara
orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui dan ahli surga dengan

ahli neraka dengan redaksi yang mirip. Hal ini menunjukkan bahwa beda derajat
orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu adalah sama dengan beda
derajat ahli surga dengan ahli neraka.

Dalam surah Al-Mulk Allah berfirman Yang menciptakan mati dan hidup untuk
menguji kamu siapa yang lebih baik amalnya (Al-Mulk: 2). Ulama menjelaskan
bahwa maksud dari ahsanu amalan adalah yang paling ikhlas dan yang benar, yakni
sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam. Bagaimana
mungkin kita dapat meraih hal ini tanpa ilmu?

Tidurnya orang yang berilmu lebih ditakuti daripada sholatnya orang yang tidak
berilmu. Hal ini bisa terjadi karena tidurnya orang yang berilmu pastilah bertujuan
untuk istirahat agar dia mampu beribadah lagi kemudian. Selain itu, orang yang
mengamalkan ilmunya akan tidur dengan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah di
dalamnya sehingga tidurnya tersebut akan bernilai ibadah. Sedangkan, ibadahnya
orang yang bodoh akan rawan terhadap bidah dan justru menjadikan syetan
menyukainya.

Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka
hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia
telah mengambil bagian yang banyak. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Imam Syafii pernah berkata: menuntut ilmu lebih afdhol daripada shalat nafil (shalat
tahajjud).

Imam Bukhari berkata: Ilmu itu sebelum berkata dan beramal

Demikianlah beberapa dalil yang menunjukkan besarnya kutamaan-keutamaan orang yang


berilmu atas orang yang ahi ibadah. Namun, perlu diperhatikan bahwa dalam setiap dalil
tersebut, kata ilmu selalu didahului oleh alif-lam yang menunjukkan bahwa hanya ilmu-ilmu
tertentu saja yang wajib untuk dicari oleh setiap muslim. Ilmu apa sajakah itu?
Ibnu Hajar Al-Atsqolani menyebutkan dalam kitab Fathul Baari bahwa ilmu yang hukumnya
fardhu ain untuk dicari oleh setiap muslim adalah: Ilmu syari yang bermanfaat
mengetahui kewajiban mukallaf dari perkara din-nya, baik urusan ubadah dan muamalah.
Serta ilmu tentang Allah, sifat-Nya, dan kewajiban kita terhadap urusan tersebut, dan

menyucikan-Nya dari kekurangan. Adapun semua itu berputar pada tafsir, hadits, dan fiqh.
(Fathul Baari 1/141)
Wallaahu Alam bis Shawwab

Ketahuilah bahwa Allah Taala menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang berilmu
dan beriman kepada-Nya, hal ini senada dengan surat Al Mujaadilah ayat 11.
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Betapa banyak manusia yang tergiur, silau dan terlena dengan harta, meraihnya tanpa pernah
merasa puas, ketika seseorang merasa kekurangan, maka ia mencarinya dan setelah tercukupi
ia akan terus menuntutnya sampai tiba ajalnya. Begitulah karakter dari sebuah kehidupan
dunia yang menawarkan kegemerlapan dan kemewahan yang tak berujung kepuasan.
Makanya ada sebuah untaian doa yang indah Ya Allah aku berlindung dari (mengikuti)
ajakan nafsu yang sejatinya tidak akan pernah memuaskan
Harta benda yang selalu ditumpuk oleh seseorang, pasti akan meninggalkannya cepat atau
lambat dan membiarkan pemiliknya masuk ke dalam liang lahat. Sedangkan para pencari
ilmu, ia akan selalu di jalan Allah Taala dan menemaninya ketika di dunia sampai
dihantarkannya ke dalam kubur serta membawanya kepada tempat yang dirindukan yaitu
Surga.
Di antara keutamaan manusia berilmu sesuai dengan petunjuk Alquran dan sunnah:
1. Dimudahkan jalan menuju surga
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memuji para penuntut ilmu di dalam sabdanya.
Barang siapa menempuh jalan guna mencari Ilmu, maka Alloh memudahkan baginya jalan
menuju surga. ( HR Muslim )
2. Disejajarkan dalam persaksian dengan para malaikat
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),
yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu[[1]] (juga
menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS: Ali Imran ayat 18)
3. Menjadi juru bicara untuk membantah para pendosa.
Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: Di manakah sekutusekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan
orang-orang mukmin)? berkatalah orang-orang yang telah diberi ilmu:[[2]]
Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir, (QS:
An Nahl ayat 27)

dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; Mereka tidak
berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja). Seperti demikianlah mereka selalu
dipalingkan (dari kebenaran)[[3]]. Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam
kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; Maka Inilah hari berbangkit itu
akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya). (QS: Ar Ruum ayat 55-56)
4. Dibukakan pikiran dan mata hati
dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan
mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab kami), mereka itu memperoleh azab, Yaitu
(jenis) azab yang pedih. dan orang-orang yang diberi ilmu (ahli Kitab) berpendapat bahwa
wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu Itulah yang benar dan menunjuki
(manusia) kepada jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS: Saba ayat 5-6)
5. Lebih utama dari ahli ibadah
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:
Keutamaan orang alim atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang
paling rendah dari kalian (HR. Tirmidzi)
Dalam riwayat lain disebutkan:
Keutamaan orang alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada
malam purnama atas seluruh bintang-bintang. [Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai dan
Ibnu Hibban, dan itu sepotong dari hadits Abu Darda]
6. Didoakan seluruh penduduk langit dan bumi
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai
semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan
bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia. (HR at-Tirmidzi
dan Ath-Thabrani)
7. Takut kepada Allah Taala
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[[4]].
(QS: Faathir ayat 28)
8. Mengetahui hakikat kehidupan yang beragam
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlainlainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS: Ar Ruum ayat 22)
9. Ilmu lebih utama dari materi

Begitu banyak keutamaan ilmu dari harta seperti diutarakan Ibnu Qayyim dalam kitabnya AlQiyam Mifthu Dri As-Sadah, di antaranya:
1. Ilmu warisan para Nabi sedangkan harta warisan para raja (bangsawan).
2. Ilmu akan menjaga pemiliknya sedangkan harta dijaga oleh pemiliknya.
3. Harta akan berkurang jika dinafkahkan (jumlahnya) sedangkan ilmu akan bertambah
jika nafkahkan.
4. Pemilik harta jika tiba ajalnya akan ditinggalkan oleh hartanya, sedangkan imu akan
masuk bersamanya di dalam kubur.
5. Ilmu yang mengatur harta, sedangkan harta tidak mengatur ilmu.
6. Harta bisa didapat orang mumin dan kafir, orang baik dan buruk, sedangkan ilmu
yang bermanfaat tidak didapatkan kecuali oleh orang mumin.
7. Orang berilmu dibutuhkan oleh para penguasa, para raja, dari berbagai kalangan,
sedangkan pemilik harta hanya dibutuhkan bagi orang-orang yang miskin dan yang
kekurangan.
8. Harta bisa membawa seseorang kepada kesombongan dan kecongkakan, sedangkan
ilmu membawanya kepada ketawadhuan dan ubdiyyah.
9. Kecintaan kepada ilmu dasar setiap ketaatan sedangkan kecintaan kepada harta
(tergila-gila mengejarnya) dasar kejahatan.
10. Ilmu akan mendekatkan seseorang kepada Allah Taala dan mengabdi kepada-Nya,
sedangkan harta akan memperbudak pemiliknya dan menjaukan kepada-Nya.
[1]. Ayat ini untuk menjelaskan martabat orang-orang berilmu.
[2]. Yang dimaksud dengan orang-orang yang diberi ilmu Ialah: Para malaikat, nabi-nabi dan
orang-orang mukmin.
[3]. Maksudnya: sebagaimana mereka berdusta dalam Perkataan mereka ini, seperti itu
pulalah mereka selalu berdusta di dunia.
[4]. Yang dimaksud dengan ulama dalam ayat ini ialah orang-orang yang mengetahui
kebesaran dan kekuasaan Allah.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/12/15/61558/kemuliaan-dan-keutamaan-manusiaberilmu/#ixzz3sl8t54B2
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Anda mungkin juga menyukai