Pengantar
Riset bagi pendidik mempunyai peran penting, meski tidak semua
pendidik memiliki pemahaman dan memberi penghargaan yang cukup
kuat terhadap riset. Paling tidak ada tiga makna [manfaat] riset bagi
seorang pendidik, yaitu (a) Menambah pengetahuan, yakni dengan riset
para pendidik dapat melakukan peningkatan kemampuan diri
berkesinambungn dan memberi kontribusi terhadap kajian suatu isu ataau
ilmu; (b) riset dapat membantu pendidik memperbaiki pembelajaran; (c)
hasil riset dapat menjadi masukan untuk memperbaiki kebijakan
pendidikan; dan (d) riset dapat dapat mengembangkan keterampilan atau
kemampuan
pendidik
melakukan
konseptualisasi,
menulis,
mengorganisasi dan menyajikan karya ilmiah (Creswell, 2002).
Secara umum, riset, terlebih untuk kepentingan pegembangan keilmuan,
masih dipandang sebagai
sesuatu yang 'mewah', karena banyak hal,
misalnya, pemahaman dan budaya mengkaji [akademik] dalam
masyarakat kita masih belum tumbuh secara optimal, dan dukungan
finansial dari mereka yang memiliki sumber. Pada umumnya dana hibah
dalam negeri untuk kegiatan riset bagi pengajar masih sangat terbatas,
sehingga pengajar tidak terfasilitasi melakukan riset yang melahirkan
karya keilmuan momentus (misalnhya menemukan teori atau konsep
yang teruji secara keilmuan) sebagaimana
para sarjana atau
cendikiawan dari negara-negara maju [seperti Amerika, Inggris, Kanada,
Cina, Jepang, Korea Selatan] melakukan. Kegiatan riset yang dilakukan
pendidikan masih sangat sedikit, misalnya, riset untuk kepentingan
penyelesaian studi seperti S1 atau S2. Sekedar contoh, ketika kami
melakukan riset di dua kabupaten Sumatra Selatan, kami memperoleh
informasi dari Otoritas pendidikan terdapat ribuan guru tidak dapat naik
pangkat ke golongan IV, karena mereka tidak mampu membuat karya
ilmiah yang dipublikasikan dalam media seperti Koran atau media ilmiah
Fuad Fachruddin, Bahrul Hasibuan Rancangan Perkuliahan Research Method in
Language Education, Program Magister PBI FITK UIN Syahid Jakarta, Semester Gasal
2011
Materi Kuliah
Pada pertemuan pertama, kami (pengajar) dan mahasiswa telah
melakukan diskusi/deliberasi tentang apa yang diharapkan dan dipelajari
melalui mata kuliah ini. Melalui dialog pada sesi, kami menetapkan apaapa yang dipelajari, pendekatan perkuliahan dan metoda, sistem evaluasi
dan etika atau memperbaiki rancangan.
Secara rinsi uraian materi kuliah ini sebagai berikut:
Pertemuan ke 1: Orentasi
Kami [pengampu] mata kuliah ini melakukan diskusi atau dialog tentang
harapan atau tujuan, apa yang ingin pelajari [konten], pendekatan dan
metoda perkuliahan, sistem evaluasi atau penilaian hasil belajar
mahasiswa-mahasiswi, persyaratan dan finalti. Melalui diskusi atau dialog
diperoleh kesepakaan tentang hal-hal disebut. Hasil deliberasi tertuang
dalam kontrak/rancangan perkuliahan.
Pertemuan ke 2: Research persepctive/Paradigm
Dalam sesi, tiga perspektif utama akan didiskusikan, yaitu postivism,
interpretativist dan critical theory dengan masing-masing prinsipnya atau
cirinya. Positivism sebagai diungkapkan Howe (2002) "embraces a rigid
distinction between the theoretical or conceptual contents of knowledge
claims, on the one hand, and their observational contents, on the other."
Interpretative perspective provides the epistemological underpinning for
the current emphases in the social sciences and humanities on the
cultural embededness of human identities and interests, and on including
hitherto marginalized or excluded voices in our various conversations.
Interpretivists reject what Dewey called the spectator view of
knowledgethe view that knowledge is built up piece by piece, by
accumulation of an ever growing and increasingly complex arrangement
of passively received, neutral observations. Instead, knowledge is
constructed in the sense that it is a product of human interests, purposes
and prior conceptions.
Critical theory. The sine qua non of critical theory is its characterization
of and opposition to technical control as the primary or only role for
social and educational research (e.g., Fay, 1975). Technical control is
closely associated with positivist social research; it is the goal educational
research adopts when it proceeds by bracketing moral and political ends
and investigating only the means of achieving them. From the
perspective of critical theory, a fundamental role of social research is
(should be) emancipation.
Fuad Fachruddin, Bahrul Hasibuan Rancangan Perkuliahan Research Method in
Language Education, Program Magister PBI FITK UIN Syahid Jakarta, Semester Gasal
2011
riset aksi, jenis data dan metoda yang digunakan untuk mengumpulkan
dan kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi riset aksi.
Untuk mempertajam pemahaman tentang dua kategori riset ini, peserta
dibagi dalam kelompok untuk mengkaji literatur berkaitan degan survey.
Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi dan memasukan dalam
folder.
Pertemuan ke 7: Research Design: Correlational study
Sesi akan membahas perbedaan antara correlational research dengan
experimental research, langkah-langkah yang ditempuh, tujuan dan
karakteristik studi, menetapkan tingkat signifikans secara statistik,
menjelaskan bukti-bukti untuk mendukung penarikan kesimpulan dan
menjelaskan bukti-bukti yang ada kuat atau lemah.
Untuk mempertajam pemahaman tentang dua kategori riset ini, peserta
dibagi dalam kelompok untuk mengkaji literatur berkaitan degan jenis
riset. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan dan dimasukan dalam folder.
Pertemuan ke 8: Research Design: Ethnographic study
Ethnographic study termasuk salah satu jenis study kasus. Dalam sesi ini,
kelas akan mendiksusi konsep atau pengertian ethographic study. Mialnya
disebutkan "Ethnography: a portrayal and explanation of social groups
and situations in their real-life
Contexts." Selain pengertian ethnographic study, sesi ini akan membahas
tradisi riset yang menjadi payungnya, karakeristik, langkah-langkah yang
dilakukan dalam etnografi, pendekatan dan metoda yang digunakan
dalam mengumpulkan adan analisis data .
Untuk mempertajam pemahaman tentang dua kategori riset ini, peserta
dibagi dalam kelompok untuk mengkaji literatur berkaitan ethnographic
study. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan dan dimasukan dalam
folder.
Pertemuan ke 9: Research Process Cycle : Identifying a research problem,
reviewing the literatur
Sesi ini akan membahas apa yang berkaitan dengan identifikasi masalah
riset, seperti fokus study, membuat justikasi tentang isu dinilai layak
diteliti, audience studi. Juga sesi ini akan membahas hal-hal penting
berkaitan dengan reviewing literature, seperti pengertian dan maksud
reviewing literatur, memilih literature.
Pada sesi ini, masing-masing mahasiswa-mahasiswi memilih isu atau topik
yang akan diusulkan, lalu menulis riset problem yang akan diteliti
(proposal sebagai tugas akhir), mengumpulkan dan mengkaji literatur
yang berkaitan dengan proposal, audience riset (signifikansi riset), dan
hipotesis yang akan diuji (untuk quantitative research).
Bahan/Buku Rujukan:
Kami telah menyiapkan buku-buku, insya Allah, masih uptodate. Seorang
atau dua orang mahasiswa-mahasiswi membuat master copy bahan
rujukan. Saya akan mengkopikan ke flash disk yang bebas virus dari
Fuad Fachruddin, Bahrul Hasibuan Rancangan Perkuliahan Research Method in
Language Education, Program Magister PBI FITK UIN Syahid Jakarta, Semester Gasal
2011
seorang atau dua orang mahasiswa-mahasiswi. Selanjutnya, masingmasing mahasiswa-mahasiswi berinisiatif mengkopi sendiri.
Adapun buku-buku rujukan adalah sebagai berikut:
Bryman, Allan (2001) Ethography: London, California, New Delhi: Sage
Chapin, Paul G (2004) Research Project and Research Proposal: A Guide
for Scientists Seeking Funding. Cambridge: Cambridge University Press.
Cohen, Louis; Manion, Lawrence; Morrison, Keith ( 2007) Research
Methods in Education. Sixth edition. London, New York: Routledge
Cressell, John W (2002). Educational Research: Planning, Conducting, and
Evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey, ColumbusOhio:Merrill Prentice Hall.
Cressell, John W (2007). Qualitative Inquiry and
Research Design
Choosing among Five Approaches . Second Edition. London, Thousand
Oaks, New Delhi: Sage Publication.
Cressell, John W (n.a). Research Design: Qualitative, Quantitative, and
Mixed Methods Approacher.
Denscombe, Martyn (2007) Guide for Small-Scale Social Research Project.
New York:McGraw Hill book
Gorard, Stephen; Taylor, Chris (2004) Combining Methods in Educational
and Social Research. New York: McGraw-Hill Education.
Howe, Kenneth R ( 2003) Closing Methodological Divides Toward
Democratic Educational Research. New York, London, Moscow, Dordrecht:
Kluwer Academic Publication.
Litosseliti, Lia (2010) Research Methods in Linguistics. London, New York:
Continuum.
McKay, Sandra Lee (2006) Researching Second Language Classroom. London,
Marwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers
Para mahasiswa-mahasiswi:
No
1
Nama
No Induk Mahasiswa
Tanda Tangan
2
3
4
Fuad Fachruddin, Bahrul Hasibuan Rancangan Perkuliahan Research Method in
Language Education, Program Magister PBI FITK UIN Syahid Jakarta, Semester Gasal
2011
10
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Fuad Fachruddin, Bahrul Hasibuan Rancangan Perkuliahan Research Method in
Language Education, Program Magister PBI FITK UIN Syahid Jakarta, Semester Gasal
2011
11
27
28
29
30
31
32
33
34
35
12