a
g
n
a
b
i
g
m
o
e
l
k
o
r
n
e
k
P
t
e
i
T
k
a
S
h
a
m
u
R
udi
t
S
am
r
g
kit
o
a
S
Pr
ah
m
u
si R
a
DO
r
t
N
s
I
i
- UR
m in
a
d
n
A
rja
an
i
a
j
s
a
a
K
sc
a
P
ram
16
0
g
2
o
r
P
RS
A
M
,
, Ir.
f
a
a
.com
. Sy
e
A
m
l
iu
af@
a
y
s
l
Syaf
u
iy
} Me
Tuj u a
n Um
um
mah
ami
peng
p
yang embang roses p
dan sesuai an r um endirian
ah s
deng
per m
dan
a
men
kit
intaa an ke
g
o
but u
n, se
rgan
dari
r ta m han
isir p
p
e
r
enca
kons
r
a
naan oses pe mpu
t r uk
ndir
si RS
s
a
m
ian
pai
} Me
mah
ami
dala
t
dengm r uma eknik (e
h
kaid an perk sakit s ngineer
ing)
dala ah manaembang ejalan
m pe
jeme anny
a ser
laya
n
f
a
nan
silita
ta
med
s
ik
Tuj u a
n Khu
sus
} Aga
r pes
er ta
renc
d
a
mau na peng apat me
pun
emb
nyus
pe m
anga
Rum
un
b
ah S
n
akit anguna
n
} Aga
r pes
er ta
mela
d
k
renc ukan k apat
ajian
ana
p
/eva
pem
e
n
g
emb
bang
luas
i
a
saki
u
n
n
g
a
a
n su
t yan
n da
a
n
piha
g dil
tu r u
k ke
akuk
mah
tiga
an o
leh
DASA
KUM
R HU
akit
S
h
ma
u
R
ang
ia
ng
t
s
a
n
t
e
e
n
n
0 T
1
Indo 09 Te
0
k
2
i
l
47 pub hun 20
kit
1
e
a
.
R
S
o
a
N
h
U
ma
u
U omor 44 T Indonesia
R
i
N
ikas
f
k
i
t
i
i
l
s
k
b
a
an
Kl
Sa
pu
D
e
g
h
n
R
a
n
a
nta
MK an Rum
hat
e
e
P
T
s
erizin
ar K
010
d
2
n
P
a
St
40
3
g
t
.
T
o
2010 RS
MK N
K
7
8
i
asi
0
1
k
D
i
1
1
f
i
0
.
a
j
er
las
No
n2
K
u
K
K
i
h
n
a
M
a
a
T
t
u
nya
s
n
S
e
i
R
a
K eselama
S
asi
is L
RS
t
i
n
a
d
k
K
n
e
e
mah
a
r
T
u
r
k
a
R
n
A
s
ard
nan
Pra Pedoma
i
d
z
&
i
n
r
a
a
n Pe
a
St man Sarantama) dan
d
i
kas
i
a
f
o
r
i
d
s
P
e
Kla
g
PA, B, C, D,
t
t
(
2014
6
o. 5
N
K
PMakit
S
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 36
Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum kelas C paling
sedikit meliputi:
a. pelayanan medik;
b. pelayanan kefarmasian;
c. pelayanan keperawatan dan kebidanan;
d. pelayanan penunjang klinik;
e. pelayanan penunjang nonklinik; dan
f. pelayanan rawat inap.
(1) Pelayanan medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf a, paling
sedikit terdiri dari:
a. pelayanan gawat darurat;
b. pelayanan medik umum;
c. pelayanan medik spesialis dasar;
d. pelayanan medik spesialis penunjang;
e. pelayanan medik spesialis lain;
f. pelayanan medik subspesialis; dan
g. pelayanan medik spesialis gigi dan mulut.
Pasal 43
(1) Sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas C terdiri atas:
a.
b.
c.
d.
e.
tenaga medis;
tenaga kefarmasian;
tenaga keperawatan;
tenaga kesehatan lain;
tenaga non kesehatan.
(2) Tenaga medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling
sedikit terdiri atas:
a. 9 (sembilan) dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
b. 2 (dua) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
c. 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
dasar;
d. 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
penunjang; dan
e. 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis gigi mulut.
Pasal 44
(1) Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 43 ayat (1) huruf c dihitung dengan perbandingan 2
(dua) perawat untuk 3 (tiga) tempat tidur.
(2) Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan
Rumah Sakit.
Pasal 45
Jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain dan tenaga nonkesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf d dan huruf e
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
Pasal 80
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/Menkes/Per/I/2010
tentang Perizinan Rumah Sakit;
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/Menkes/Per/III/2010
tentang Klasifikasi Rumah Sakit, kecuali Lampiran II Kriteria
Klasifikasi Rumah Sakit Khusus sepanjang belum diganti;
c. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2264/Menkes/SK/XI/2011
tentang Pelaksanaan Perizinan Rumah Sakit; dan
d. semua peraturan pelaksanaan yang terkait dengan klasifikasi,
perizinan, dan penamaan Rumah Sakit sepanjang bertentangan
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 67
(1) Pemilik atau pengelola yang akan mendirikan Rumah Sakit
Lampiran:
a. Fotokopi akta pendirian badan hukum yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali instansi
Pemerintah atau Pemerintah Daerah;
b. Studi Kelayakan;
c. Master Plan;
d. Detail Engineering Design (gambar2 untuk konstruksi)
e. Dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
f. Fotokopi sertifikat tanah/bukti kepemilikan tanah atas nama
badan hukum pemilik rumah sakit;
g. Izin Undang-Undang Gangguan (Hinder Ordonantie/HO);
h. Surat Izin Tempat Usaha (SITU);
i. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
j. Rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang
kesehatan pada Pemerintah Daerah provinsi/kabupaten/kota
sesuai dengan klasifikasi Rumah Sakit.
Perijinan - Perijinan
I.
+ Perijinan - Perijinan
II. Izin Operasional/ Izin Penyelenggaraan Sementara Rumah Sakit
Izin ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi. Izin ini berlaku
selama 2 (dua) tahun yang diberikan secara pertahun.
III. Izin Tetap/ Izin Penyelenggaraan Tetap Rumah Sakit
Izin ini diperoleh dari Menteri Kesehatan (teknisnya dilakukan
oleh Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik). Masa berlaku izin
ini selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.
+ Perijinan - Operasional
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
u DHGD (WHO)
25 tt
100 tt
200 tt
300 tt
2 ha (800m2/tt)
4 ha (400m2/tt)
7 ha (350m2/tt)
10 ha (333m2/tt)
Studi Kelayakan Dampak Lingkungan yang di:mbulkan oleh RS terhadap lingkungan disekitarnya,
hendaknya dibuat dalam bentuk implementasi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL), yang selanjutnya dilaporkan se:ap 6 (enam) bulan
(KepmenKLH/08/2006).
Fasilitas pengelolaan limbah padat infeksius dan noninfeksius (sampah domes:k).
Fasilitas pengolahan limbah cair (Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL); Sewage Treatment Plan
(STP); Hospital Waste Water Treatment Plant (HWWTP). Untuk limbah cair yang mengandung
logam berat dan radioak:f disimpan dalam kontainer khusus kemudian dikirim ke tempat
pembuangan limbah khusus daerah setempat yang telah mendapatkan izin dari pemerintah.
Fasilitas Pengelolaan Limbah Cair ataupun Padat dari Instalasi Radiologi.
Fasilitas Pengolahan Air Bersih (Water Treatment Plant) yang menjamin keamanan konsumsi air
bersih rumah sakit, terutama pada daerah yang kesulitan dalam menyediakan air bersih.
6) Bebas dari kebisingan, asap, uap dan gangguan lain, pasien dan petugas membutuhkan
udara bersih dan lingkungan yang tenang. Pemilihan lokasi sebaiknya bebas dari
kebisingan yang :dak semes:nya dan polusi atmosfer yang datang dari berbagai sumber.
7) Master Plan dan Pengembangannya, Se:ap rumah sakit harus menyusun master plan
pengembangan kedepan. Hal ini sebaiknya diper:mbangkan apabila ada rencana
pembangunan bangunan baru. Review master plan dilaksanakan se:ap 5 tahun.
Pertimbangan Lahan
Peruntukan Lahan/ IPR (sosial, campuran/mixed use)
KDB (Koefisien Dasar Bangunan) / BC (Building Coverage)
/Plot Ratio areal lahan yang diijinkan untuk dibangun
(20% - 70%)
KDH (Koefisien Dasar Hijau) areal hijau yang diharuskan/
tanah
KLB (Koefisien Lantai Bangunan) / FAR (Floor Area Ratio)
Luas lantai total bagunan yang diijinkan (1 5)
GSB (Garis Sempadan Bangunan)
Ketinggian Bangunan (Maks 4 Lantai, maks 8 Lantai atau
lebih)
Topografi (kontur tanah datar atau miring)
Kondisi Tanah (struktur bangunan) Soil Test
200 m
GSB
(Garis Sempadan Bangunan)
100 m
GSB
(Garis Sempadan Bangunan)
17.1 m2
1.
2.
3.
4.
5.
Wards
Dayrooms, solarium
Tea kitchen, baths, toilets
Examinations, laboratory, pharmacy
Corridors
1.
2.
3.
4.
Administration
Stairs, lifts
Ancillary rooms, basement, top flor
Plant, heating, pumps
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kitchen etc
Surgical departemen
x-ray departemen
Treatment rooms
Staff section
Special accomodation
Lecture and research facilities
28.5 m2
42.0 m2
Standar/dasar luasan
Standar/dasar luasan
100
70
7,000
IDR 5,000
TT
m/tt
m2
/m2
100.00%
5.00%
10.00%
Rp
Rp
Rp
Rp
35,000,000
35,000,000
3,500,000
7,000,000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
0
3,500,000
35,000,000
35,000,000
7,000,000
Rp.
80,500,000
Ter
ima
Ka
sih
Syaf
iul A
Prog
Pasc . Syaa
ram
a Sa f, Ir.,
Stud
rjana MAR
i Kaj
URIN S
ian A
DO
dmin
Rum istras
ah S
i
akit