Geo-Geology Handbook PDF
Geo-Geology Handbook PDF
Dasar-dasar
klasifikasi
batuan
Dirangkum Oleh
:
MAULANA ARSYAD
2.
Vesikuler
Berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas
pada waktu pembekuan magma. Arah lubang-lubang itu
teratur, misal : pumis
3. Skoria
Berlubang-lubang, tetapi arah tidak teratur.
4. Amigdaloidal
Lubang-lubang gas yang kemudian terisi oleh mineral
sekunder (lazim mineral karbonat / silika)
5. Xenoliths
Struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pemecahan
batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.
6. Struktur aliran (Flow Structure)
Adapun struktur kristal penyusun (mikroskopis), diantaranya :
1.
Zoning (normal, terbalik)
2.
tumbuh bersama (intergrouth)
3.
embayment
4.
korosi
5.
adsorbsi
b. Tekstur
Adalah keadaan erat hubungan antar mineral-mineral
sebagai bagian dari dan antara mineral-mineral dengan massa
gelas yang membentuk massa dasar dari batuan.
Pengamatan tekstur batuan beku meliputi 4 hal, yaitu :
1. Derajat kristalisasi/kristalinitas :
a. Holokristalin : apabila batuan terdiri dari massa
kristal seluruhnya
b. Holohyalin
: apabila batuan terdiri dari massa
gelas seluruhnya
c. Hipokristalin : apabila batuan terdiri dari sebagian
massa kristal dan sebagian massa gelas.
2. Granularitas
a. Fanerik (Fanerokristalin)
Apabila kristal-kristalnya jelas sehingga dapat
dibedakan dengan mata biasa.
- Halus
: Diameter < 1 mm
- Sedang
: Diameter 1 mm 5 mm
- Kasar
: Diameter 5 mm 30 mm
- Sangat kasar
: Diameter > 30 mm
b. Afanitik
Kristal-kristalnya sangat halus sehingga tidak
dapat dibedakan dengan pandangan mata biasa.
3. Bentuk kristal
Adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan
a. Euhedral
: apabila batas dari mineral adalah
bentuk asli dari bidang kristal.
b. Subhedral
: apabila sebagian dari batas
kristalnya sudah tidak nampak lagi.
c. Anhedral
:apabila mineral sudah tidak
mempunyai bidang kristal asli.
4. Hubungan antara kristal/relasi
Adalah hubungan antara kristal/mineral yang satu
dengan yang lain dalam batuan. Secara garis besar
dibagi menjadi dua yaitu :
a. Equigranular
: bila secara relatif ukuran
kristal yang membentuk batuan berukuran sama
besar.
b. Inequigranular
: bila ukuran butir kristalnya
yang membentuk batuan tidak sama besar.
5.
Komposisi mineral
Berdasarkan warna dibagi menjadi :
a. Mineral felsik
Yaitu mineral-mineral berwarna terang, terutama terdiri
dari mineral kuarsa, feldspar, feldspatid dan
muscovit.
b. Mineral mafik
Yaitu mineral-mineral berwarna gelap terutama
biotit, amphibol, piroksen, olivin.
c. Gelas atau kaca
adalah mineral yang tidak berbentuk kristal atau amorf
dengan demikian hasil pendinginan magma yang
sangat cepat dan hanya terjadi pasda batuan
beku luar atau batuan gunung aspi, sehingga
sering pula disebut sebagai kaca gunung api
(volcanic glass)
d. Essential mineral
Adalah mineral yang terbentuk langsung pada saat
pembekuan magma, berada dalam jumlah yane
melimpah
sehingga
kehadirannya
sangat
menentukan dalam penamaan batuan
e. Accessory mineral
Adalah mineral yang terberntuk saat pembekuan
magma naum jumlah dan keberadaannya dalam
jumlah yang sedikit, sehingga kehadirannya tidak
menentukan dalam penamaan batuan
f.
Secondary minerals
Adalah ubahan dari mineral primer sebagai hasil
kegiatan pelapukkan, reaksi hidrotermal, atau hasil
metamorfisme. Dengan demikian mineral ini tidak
aa hubungannya dalam pembekuan magama.
iniakan
memepengaruhi
b. Tekstur
1. Ukuran Butir (grain size)
Ukuran butir digunakan dalam Skala Wentworth, yaitu :
Ukuran butir
> 256
Nama butiran
Boulder/block
64 - 256
2-4
Cobble (kerakal)
Granule
1/16 - 2
1/16 1/256
< 256
Sand (pasir)
Silt (lanau)
Clay (lempung)
Nama Batuan
Breksi
(bentuk/kebundaran
butiran meruncing)
Konglomerat
(bentuk/kebundaran
butiran membulat)
Batupasir
Batulanau
Batulempung
6. Porositas
Porositas adalah tingkatan banyaknya lubang rongga
atau pori-pori di dalam batuan. Batuan dikatakan
mempunyai porositas tinggi apabila pada batuan itu
banyak dijumpai lubang (vesicles). Sebaliknya, batuan
dikatakan mempunyai porositas rendah apabils
kenampakannya kompak, padat atau tersemen dengan
baik sehingga sedikit sekali atau bahkan tidak
mempunyai pori-pori.
7. Permeabilitas
Permeabilitas adalah kemampuan batuan meluluskan
air.
a. Permeable (lulus air), jika batuan tersebut dapat
meluluskan air, yaitu :
1. Bahan lepas, atau terkompaksi lemah, biasanya
berbutir pasir atau lebih kasar.
2. Batuan dengan porositas tinggi, lubanglubangnya saling berhubungan.
3. Batuan mempunyai pemilahan yang baik, kemas
tertutup, dan ukuran butir pasir atau lebih kasar.
4. Batuan yang pecah-pecah atau mempunyai
banyak retakan/rekahan.
b. Impermeable (tidak lulus air), jika batuan itu tidak
mempunyai kelulusan air, yaitu :
1. Batuan berporositas tinggi, tetapi lubangnya
tidak saling berhubungan.
2. Batuan mempunyai pemilahan buruk, tetapi
kemas terbuka, ukuran butir lanau-lempung.
3. Batuan bertekstur non klastik atau kristalin,
masif, kompak dan tidak ada rekahan.
Secara
praktis megaskopis,
suatu
batuan
mempunyai tingkat kelulusan tinggi apabila
dipermukaan diteteskan air maka air segera
meresap.
8. Struktur sedimen
a. Struktur di dalam batuan (Features whithin strata)
1. Struktur perlapisan (Planar atau Stratifikasi) jika
tebal perlapisan 1 cm disebut struktur laminasi.
2. Struktur
perlapisan
silang-siur
(Cross
Bedding/Croos Lamination)
3. Struktur perlapisan pilihan (Gradded Bedding)
- Normal, jika butiran besar di bawah ke atas
semakin halus.
- Terbalik (Inverse), jika butiran di bawah dan
ke atas semakin kasar.
b. Struktur Permukaan (Surface Features)
1. Riffles (gelembur gelombang atau current riple
marks).
2. Cetakan kaki binatang (footprints of various
walking animals)
3. Cetakan jejak binatang melata (tracks and trail of
crowing animals)
4. Rekahan lumpur (mud cracks, polygonal cracks)
5. Gumuk pasir ( dimes, antidumes)
c. Struktur Erosi (Erosional Sedimentary Structures)
1. Alur/galur (flute marks, groove marks, linear
ridges)
2. Impact marks (bekas tertimpa butiran fragmen
batuan atau fosil)
3. Saluran dan cekungan gerusan (channels and
scours)
Lapilli
Abu gunung api (coarsed)
Batulapilli
Tuff kasar
< 1 mm
Tuff halus
Lumps
Semen
Komponen karbonat berupa kristal kalsit, jenis ukuran
0,02 1 mm, yang dikenal sebagai sparit
Lumpur karbonat
Partikel karbonat, keruh kecoklatan, ukuran lebih dari 4
mikron, dikenal sebagai mikrit (terbentuk secara mekanik
atau kimiawi selama sedimentasi).
Batuan sedimen karbonat klastik
Adalah batugamping yang terbentuk dari pengendapan
kembali detritus batugamping asal. Contoh :
1. Kalsirudit, adalah breksi atau konglomerat dengan
fragmen batugamping
2
Kalkarenit, adalah batupasir yang tersusun oleh mineral
karbonat.
3
Kalsilutit, adalah batu gamping klastis berbutir halus
(lanau-lempung)
Deskrifsi pada batuan sedimen karbonat klastika pada
dasarnya hampir sama dengan batuan sedimen klastika,
yaitu meliputi tekstur, komposisi mineral dan struktur.
1. Tekstur
Sama dengan pemerian pada batuan sedimen klastik,
hanya berbeda istilahnya saja, meliputi
Nama Butir
Ukuran Butir
Rudite_______________________________ 1
Arenite_______________________________ 0,062
Ludite _______________________________
2. Struktur
Hampir sama dengan batuan sedimen klastika.
3. Komposisi
Juga terdapat pemerian fragmen, matrik, semen, hanya
berbeda istilahnya saja (Folk, 1954), komposisi ini
meliputi :
Allochem
Merupakan fragmen yang tersusun oleh kerangka atau
butiran
butiran klastik dari hasil abrasi batugamping yang
sebelumnya ada.
Macam-macam Allochem :
Sparit
Merupakan semen yang mengisi ruang antar butir
dan rekahan, berukuran butir halus (0,02-0,1 mm),
dapat terbentuk langsung dari sedimen secara insitu
atau dari rekristalisasi mikrit.
Secara
megaskopis
sulit
untuk
mendiskripsi atau menentukan komposisi mineral
batuan metamorf, namun kita tetap dituntut untuk
dapat menentukan komposisi mineralnya, yang
dapat dipelajari. Pada hakekatnya komposisi
batuan metamorf dapat dibagi dalam 2 golongan,
yaitu :
1. Mineral Stress
Adalah mineral yang stabil dalam kondisi
tekanan dimana mineral ini dapat berbentuk
pipih atau tabular, prismatik, maka mineral
tersebut akan tumbuh tegak lurus terhadap
arah gaya. Sebagai contoh :
Mika Zeolite Tremolit-Actinolit
Glaukolan
Hornblende
Claurite
Serpentin
Epidote Silimanit
Staurite Kyanit Antopilit
2. Mineral Anti Stress
Adalah suatu mineral yang terbentuk bukan
dalam kondisi tekanan dimana biasanya
berbentuk equidimensional, sebagai contoh :
Kwarsa
Kalsit Feldsfar
Koordierit
Garnet
Phylltic
Lepidoblastik
Sekis
Sekistosa
Lepidoblastik
Gneis
Gneisik
Granoblastik
Marmer
Asbes
Granolosa
Liniasi
Granoblastik/Blastopsamit
Nematoblastik
2.
3.
4.
5.