Anda di halaman 1dari 19

Gangguan Neurodevelopmental Lainnya

Gangguan Neurodevelopmental Spesifik Lainnya


Kategori ini ditunjukan untuk karakteristik simptom dari gangguan
neurodevelopmental yang dapat menyebabkan gangguan sosial, pekerjaan, atau
area penting lainnya dari fungsi predominasi tapi tidak mencapai kriteria penuh
untuk diagnosis gangguan neurodevelopmental lainnya. Hal ini telah tercatat
dalam Gangguan neurodevelopmental spesifik lainnya diikuti oleh alasan
spesifik.(e.g. Gangguan neurodevelopmental diasosiasikan dengan paparan
alkohol prenatal).
Contoh dari tampilan yang dapat dispesifikasi dengan spesifikasi lainnya
yaitu:
Gangguan neurodevelopmental diasosiasikan dengan paparan alkohol
prenatal: Gangguan neurodevelopmental diasosiasikan dengan paparan
alkohol prenatal dikarakterisasikan berdasarkan disabilitas perkembangan
yang mengikuti paparan alkohol dalam utero.

Gangguan Neurodevelopmental yang tidak spesifik


Kategori ini ditunjukkan untuk karakteristik gejala dari gangguan
neurodevelopmental yang menyebabkan gangguan sosial, pekerjaan dan area
penting lainnya dari fungsi predominasi tapi tidak memenuhi kriteria penuh dari
diagnosis
kelas
gangguan
neurodevelopmental
apapun.
Gangguan
neurodevelopmental tidak spesifik digunakan pada situasi dimana klinisi memilih
untuk tidak menspesifikasikan alasan kriteria tersebut tidak terpenuhi oleh
gangguan neurodevelopment dan menyertakan tampilan dimana sangat sedikit
informasi yang diterima untuk membuat diagnosis yang lebih spesifik. (e.g. dalam
ruang emergensi).

Spektrum Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya.


Spektrum skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya termasuk skizofrenia,
gangguan psikotik lainnya, dan skizotipal (kepribadian). Hal ini dibagi
berdasarkan satu atau lebih dari 5 kelainan berikut: delusi, halusinasi, pemikiran
yang tidak terorganisir (pembicaraan), sangat tidak terorganisir, atau kebiasaan
motorik yang abnormal (termasuk katatonia) dan gejala-gejala negatif.

Fitur penting yang mendefinisikan gangguan psikotik.


Delusi.
Delusi adalah keyakinan yang tidak dapat dirubah oleh bukti-bukti ringan yang
berlawanan. Kontennya mungkin saja memiliki berbagai tema (contohnya
persekusi, referensial, somatik, keagaamaan, delusi kemegahan). Delusi persekusi
(yaitu kepercayaan bahwa seseorang akan dilukai, dilecehkan, dan lainnya oleh
seseorang, suatu organisasi, atau suatu grup tertentu) merupakan yang paling
sering. Delusi refensial(yaitu kepercayaan bahwa suatu gestur, komentar, dan
tindakan orang disekitar dan lainnya diarahkan kepada dirinya) juga sering
ditemukan. Delusi kemegahan (yaitu ketika suatu individu percaya bahwa dirinya
memiliki kemampuan istimewa, kekayaan, atau kepopuleran) dan delusi
erotomania (yaitu ketika seseorang memiliki keyakinan palsu bahwa seseorang
jatuh cint pada dirinya), juga didapatkan. Delusi nihilistik melibatkkan keyakinan
bahwa bencana besar akan terjadi, dan delusi somatik difokuskan pada pemikiran
tentang kesehatan dan fungsi organ.
Delusi dianggap bizzare jika sudah jelas tidak masuk akal dan tidak dipahami oleh
orang-rang dari lingkungan yang sama dan tidak diperoleh dari pengalaman hidup
pada umumnya. Contoh dari delusi bizzare yaitu keyakinan bahwa kekuatan dari
luar telah mengambil organ dalamnya dan menggantinya dengan organ milik
orang lain tanpa meninggalkan jejak luka apapun. Contoh dari delusi nonbizzare
adalah kepercayaan bahwa dirinya berada dibawah pengawasan polisi meskipun
tidak ada bukti yang meyakinkan. Delusi yang menyatakan kehilangan kontrol
atas pikiran dan tubuh biasanya dipertimbangkan sebagai delusi bizzare; hal ini
termasuk keyakinan bahwa pemikiran seseorang telah dihilangkan oleh suatu
kekuatan dari luar (pemikiran withdrawal), bahwa pemikiran alien telah
dimasukkan kedalam pikiran seseorang (penanaman pikiran), atau bahwa tubuh
atau tindakan seseorang telah dimanipulasi oleh kekuatan luar (delusi kontrol),
Memisahkan antara delusi dan memegang teguh suatu pemikiran biasanya sangat
sulit dilakukan dan bergantung pada seberapa tingkat keyakinan yang dipegang
seseorang kendati bukti kuat yang berbanding terbalik mengenai hal tersebut.
Halusinasi
Halusinasi adalah suatu pengalaman menyerupai persepsi yang terjadi tanpa
adanya stimulus luar. Hal ini terasa jelas dan nyata, dengan kekuatan penuh dan
memberikan dampak pada persepsi normal, dan tidak dalam kontrol volunter. Hal
ini mungkin terjadi pada modalitas sensoris, tapi halusinasi auditori merupakan
hal yang paling sering pada skizofrenia dan gangguan yang berhubungan.
Halusinasi auditori biasanya dialami dalam bentuk suara, entah familiar atau

tidak, yang diterima sangat nyata seperti pemikiran orang itu sendiri. Halusinasi
ini harus terjadi dalam konteks sensoris yang jelas, yang terjadi ketika jatuh
tertidur (hypnagogic) atau saat bangun (hipnopompik) dipertimbangkan untuk
berada pada pengalaman normal. Halusinasi mungkin hal yang normal dalam hal
pengalaman religius pada beberapa kebudayaan.
Pemikiran yang tidak terorganisir (kemampuan berbicara)
Pemikiran yang tidak terorganisir (gangguan pemikiran formal) secara tipikal
disimpulkan dari kemampuan berbicara seseorang. Seseorang mungkin mampu
mengubah pembicaraan dari satu topik ke topik lainnya (derailment atau asosiasi
yang goyah). Jawaban dari pertanyaan mungkin cenderung berhubungan atau
justru sangat tidak berhubungan (tangensial). Jarangnya, kemampuan berbicara
mungkin sangat tidak terorganisir hingga hampir tidak bisa dipahami dan
menyerupai afasia reseptif dalam disorganisasi linguistik (inkoheren atau word
salad). Karena disorganisir kemampuan berbicara ringan sangat umum dan tidak
spesifik, gejalanya harus cukup berat untuk secara inti menganggu komunikasi
efektif. Keparahan dari gangguan mungkin sulit dinilai jika seseorang yang
melakukan diagnosis berasal dari latar belakang linguistik yang berbeda dari
orang yang sedang diperiksa. Gangguan pemikiran yang tidak terorganisir
mungkin terjadi saat periode prodromal dan residual dari skizofrenia.
Grossly disorganized atau Kebiasaan Motorik Abnormal (termasuk Katatonia)
Grossly disorganized atau kebiasaan motorik abnormal mungkin bermanifestasi
dalam berbagai hal, dimulai dari kekonyolan yang bersifat kekanak-kanakan
sampai agitasi yang tidak terprediksi. Masalah mungkin tercatat dalam berbagai
bentuk kebiasaann yang goal-directed, menyebabkan kesulitan untuk melakukan
hal tersebut pada keseharian.
Kebiasaan katatoni ditandai dengan menurunya reaktifitas terhadap lingkungan
sekitar. Ini mulai dari resistensi terhadap perintah (negativisme); hingga ke
mempertahankan keadaan tubuh yang kaku, postur tubuh yang tidak sewajarnya
atau aneh; hingga ke kurangnya respon verbal dan motorik (mutisme dan stupor).
Hal ini juga bisa dimasukkan dalam aktifitas motorik yang tidak bertujuan dan
aktifitas motor berlebihan tanpa penyebab (gaduh gelisah). Fitur lainnya yaitu
pengulangan pergerakan yang terus-menerus, menatap, mutisme dan echo
berbicara. Meskipun katatoni secara riwayatnya diasosiasikan dengan skizofrenia,
gejala katatonik tidak spesifik dan mungkin terjadi pada gangguan mental lainnya
(contohnya bipolar atau gangguan depresif dengan katatonia) dan dalam kondisi
medis (gangguan katatonik karena kondisi medis lainnya).

Gejala negatif
Gejala negatif terhitung memiliki porsi yang cukup banyak pada morbiditas yang
dikaitkan dengan skizofrenia tapi kurang menonjoll di gangguan psikotik lainnya.
Dua simptom negatif yang umumnya menonjol pada skizofenia: lemahnya
ekspresi emosi dan avolition. Minimnya ekspresi emosi termasuk berkurangnya
ekspresi emosi dalam wajah, kontak mata, intonasi dalam bicara (prosody), dan
pergerakan dari tangan, kepala dan wajah yang biasanya memberikan penekanan
mengenai apa yang dibicarakan. Avolition adalah berkurangnya motivasi diri
untuk melakukan suatu aktifitas. Orang tersevut mungkin duduk dalam periode
yang lama dan kurang menunjukkan ketertarikan berpartisipasi dalam hal
pekerjaan ataupun kegiatan sosial. Simptom negatif lainnya termasuk alogia,
anhedonia, dan asosialis. Alogia bermanifestasi dari kurangnya output berbicara.
Anhedonia yaitu berkurangnya kemampuan untuk merasakan kegembiraan dari
stimulasi positif atau degrqqadasi dalam mengingat kembali kegembiraan yang
sebelumnya dirasakan. Asosialis ditunjukkan untuk kurangnya ketertarikan dalam
interaksi sosial dan mungkin diasosiasikan dengan avolition, tapi bisa juga
merupakan manifestasi dari kurangnya kesempatan untuk berinteraksi sosiall.
Gangguan dalam bab ini
Bab ini diorganisir berdasarkan tingkatan dari psikopatologi. Klinisi awalnya
harus memikirkan kondisi yang tidak memenuhi kriteria penuh untuk gangguan
psikotik atau yang terbatas pada satu domain dari psikopatologi. Kemudian
mereka harus mempertimbangkan kondisi yang dibatasi oleh waktu. Dan terakhir,
diagnosis dari gangguan spektrum skizofrenia membutuhkan ekslusi dari kondisi
lainnya yang mungkin meningkatkan psikosis.
Gangguan pribadi skizotipal dicatat dalam bab ini dimasukkan diantara spektrum
skizofrenia, meskipun penggambaran penuhnya terdapat pada bab gangguan
kepribadian. Diagnosis gangguan pribadi skizotipal mengambil berbagai pola
yang menjalar dari defisit sosial dan interpersonal, termasuk berkurangnya
kapasitas untuk hubungan yang dekat, distorsi kognitif atau perseptual, dan
kebiasaan eksentrik, biasanya dimulai dari dewasa muda tapi dalam beberapa
kasus dimulai dari masa kanak-kanak dan remaja. Abnormalitas dalam
kepercayaan, pemikiran, dan persepsi merupakan permulaaan dari diagnosis dari
gangguan psikotik.
Dua kondisi yang ditetapkan oleh keterbatasan abnormalitas menjadi domain dari
psikosis: delusi dan katatonia. Gangguan delusi dikarakterisasikan dengan paling

kurang 1 bulan dari delusi tapi tidak ada gejala psikotik lainnya. Katatonia akan
digambarkan pada bab berikutnya dan pada lebih lanjut pada diskusi ini.
Gangguan psikotik singkat bertahan lebih dari 1 hari dan remisi setidaknya 1
bulan dari gejala fase aktif. Gangguan bentuk skizofreni dikarakterisasikan
dengan sebuah tampilan simptomatik yang serupa skizofrenia kecuali durasinya
(kurang dari 6 bulan) dan tidak adanya kebutuhan untuk menolak beraktifitas.
Skizofrenia bertahan selama paling kurang 6 bulan dan termasuk paling kurang 1
bulan dari gejala fase aktif. Dalam gangguan skizoafektif, episode suasana hati
dan episode fase aktif dari skizofrenia terjadi bersamaan dan didahului atau diikuti
oleh paling tidak 2 minggu delusi atau halusinasi tanpa gangguan suasana hati
yang menonjol.
Gangguan psikotik mungkin disebabkan oleh kondisi lainnya. Dalam gangguan
psikotik karena medikasi atau zat-zat tertentu, gejala psikotik dinilai sebagai
konsekuensi fisioglogis dari penyalahgunaan obat-obatan, medikasi, atau paparan
racun dan menghilang setelah penyebabnya dihilangkan. Dalam gangguan
psikotik karena kondisi medis lainnya, gejala psikotik dinilai sebagai konsekuensi
fisiologik dari kondisi medis tersebut.
Katatonia dapat terjadi pada beberapa gangguan, termasuk neurodevelopmental,
psikotik, bipolar, depresi, dan gangguan mental lainnya. Bab ini juga menyertakan
diagnosis katatonia yang diasosiasikan dengan gangguan mental lainnya
(katatonia spesifik), gangguan katatonia dikarenakan kondisi medis lainnya, dan
katatonia tidak spesifik, dan kriteria diagnosis untuk tiga kondisi yang terjadi
bersama.
Spektrum skizofreni spesifik dan tidak spesifik lainnya dan gangguan psikotik
dimasukkan dalam kelasgambaran psikotik yang tidak masuk dalam kriteria
manapun dari gangguan psikotik, atau simptomologi psikotik dimana tidak
aadekuattnya atau berlawanannya informasi yang didapatkan.
Penilaian klinis dari gejala dan fenomena yang berhubungan secara klinis dalam
psikosis.
Gangguan psikosis beraneka ragam dan keparahan dari gejala dapat
memprediksikan aspek penting dalam penyakit, seperti tingkat defisit kognitif
atau neurobiologis. Untuk maju lebih kedepannya, kerangka yang mendetail untuk
penilaian derajat keparahan trmasuk dalam bagian III mengukur assesment yang
mungkin membantu dalam rencana terapi, menentukan prognosis, dan penelitian
dalam mekanisme patopsiologikal. Bagian III pengukuran assesment juga
memiliki penilaian dimensional dari gejala primer dari psikosis termasuk

halusinasi, delusi, gangguan berbicara(kecuali untuk gangguan psikotik karena


obat-obatan dan zat tertentu dan gangguan psikotik karena kondisi medis lainnya),
kebiasaan psikomotor abnormal, simptom negatif, dan juga penilaian dimensional
pada depresi dan mania. Beratnya gejala suasana hati dalam psikosis memliki nilai
prognosis dan petunuk untuk terapi. Bukti yang tengah bermunculan bahwa
gangguan skizoafektif bukan merupakan kategori nasologikal yang jelas.
Sehingga, penilaian dimensional dari depresi dan mania untuk semua gangguan
psikotik meberi tanda pada klinisi untuk melakukan terapi dengan tepat. Bagian
III juga termasuk penilaian dimensional dari gangguan kognitif. Banyak individu
dengan gangguan psikotik memiliki gangguan pada domain kognitif untuk
memperkirakan status fungsional. Penilaian klinis neurofiosiologis mungkin
membantu mendiagnosis dan terapi, tapi penilaian singkat tanpa penilaian
neurfisiologis resmi dapat memberikan informasi bermanfaat yang dapat
digunakan untuk tujuan diagnostik. Percobaan neurofisiologis resmi, ketika
dilakukan, harus diselenggarakan dan dicatat oleh seorang yang terlatih dalam
percobaan alat. Jika penilaian neurofisiologis formal tidak dilakukan, klinisi harus
menggunakan informasi terbaik yang tersedia untuk membuat penilaian.
Penelitian lebih lanjut dalam assesment ini dibutuhkan untuk menentukan utilitas
klinisnya; sehigga penilaian yang tersedia pada bagian III harus disajikan sebagai
prototipe untuk menstimulasi penelitian yang sama..
Gangguan (pribadi) skizotipal
Kriteria gangguan pribadi skizotipal dapat ditemukan di bab gangguan
kepribadian. Karena gangguan ini dipertimbangkan sebagai bagian dari spektrum
gangguan skizofreni, dan ditandai dalam bagian dari ICD-9 dan ICD-10 sebagai
gangguan skizotipal, didaftarkan dalam bab ini dan didiskusikan secara mendetail
pada bab DSM-5 gangguan kepribadian.
Gangguan delusi
Kriteria diagnosis
a. Adanya satu atau lebih delusi dengan durasi 1 bulan atau lebih
b. Kriteria A dari skizofrenia tidak pernah dicapai
Catatan: halusinasi, jika nampak, tidak menonjol dan berhubungan dengan
delusi (contoh: sensasi seperti dimasuki serangga diasosiasikan dengan
delusi infestasi)
c. Diluar dari efek dari delusi atau ramfikasinya, tidak ada gangguan
fungsional yang menonjol, dan tingkah laku tidak tampak terlalu aneh atau
bizzare.
d. Jika episode manik atau depresi mayor terjadi, relatif singkat pada periode
delusional

e. Gangguan tidak disebabkan oleh efek psikologikal dari penggunaan obatobatan atau kondisi medis dan tidak bisa dijelaskan dengan baik oleh
gangguan mental lainnya seperti gangguan dismorfik tubuh atau gangguan
obsesif-kompulsif.
Spesifik jika:
Tipe erotomania: subitipe ini diterapkan ketika tema utama dari delusi
adalah bahwa seseorang sedang jatuh cinta dengan orang tersebut.
Tipe grandiose: Subtipe ini diterapkan ketika tema utuma dari delusi
adalah seseorang memiliki kemampuan yang luar biasa (tapi tak dikenali)
atau ramalan atau telah membuat penemuan yang penting.
Tipe cemburu: Subtipe ini diterapkan ketika tema utama dari delusi yaitu
suaminya atau kekasihnya tidak setia.
Tipe persecutory: Subtipe ini diterapkan ketika tema utama dari delusi
termasuk kepercayaan individu tersebut bahwa ada konspirasi melawan
dirinya, ditipu, dimata-matai, diikuti, diracuni, difitnah, dilecehkan dan
dihalangi untuk mengejar tujuan jangka panjangnya.
Tipe somatik: Subtipe ini diterapkan ketika tema utama dari delusi ini
berhubungan dengna fungsi tubuh dan sensasi.
Tipe campuran: subtipe ini diterapkan ketika tidak ada satu tema
mendominasi delusi.
Tipe tidak spesifik: Subtipe ini diterapkan ketika delusi dominan tidak bisa
ditetapkan dengan jelas atau tidak digambarkan dalam tipe yang spesifik.
(contohnya delusi referensial tanpa komponen persecutory atau grandiose
yang menonjol)
Spesifik jika:
Dengan konten bizzare: Delusi dikatakan bizzare jika sudah jelas tidak
masuk akal, tidak dimengerti, dan tidak berasal dari pengalaman yang
terjadi sehari-hari (contohnya kepercayaan seseorang bahwa seseoran
gtelah mengambil organ dalamnya dan menggantinya dengan organ dalam
seseorang tanpa meninggalkan luka atau bekas apapun).
Spesifik jika:

Beberapa specifiers ini hanya digunakan setelah durasi gangguannya terjadi lebih
dari 1 tahun:
Episode awal, sekarang dalam episode akut: Manifestasi awal dari
gangguan mencapai kriteria diagnostik gejala dan waktu. Episode akut
adalah periode waktu dimana kriteria gejala terpenuhi.
Episode awal, sekarang dalam remisi parsial: Remisi parsial adalah
periode waktu dimana terjadi perkembangan setelah episode sebelumnya
bertahan dan dimana kriteria penentu dari gangguan ini hanya sebagian
terpenuhi.
Episode awal, sekarang remisi penuh: Remisi penuh adalah periode waktu
setelah episode sebelumnya dimana tidak adanya gejala yang nampak.
Episode multipel, sekarang dalam episode akut.
Episode multipel, sekarang dalam remisi parsial.
Episode multipel, sekarang dalam remisi penuh.
Kontinyu: Gejala memenuhi kriteria diagnosis dari gangguan yang terus
bertahan pada sebagian besar perjalanan penyakit, dimana periode gejala
subthreshold relatif sangat singkat dibanding perjalanan gejala
keseluruhan.
Tidak spesifik.
Menentukan derajat keparahan saat ini:
Derajat keparahan ditentukan dari penilaian kuantitas dari gejala utama
psikosis, termasuk delusi, halusinasi, gangguan kemampuan bahasa,
kebiasaan psikomotor abnormal, dan simptom negatif. Tiap gejala
mungkin ditentukan dari waktu (paling berat bertahan hingga 7 hari)
dalam skala 5-poin dimulai dari 0 (tidak ada) hingga 4 (ada dan berat).
(lihat dimensi hubungan klinis dari keparahan gejala psikosis dalam bab
penilaian assesment.
Catatan: diagnosis dari gangguan delusi dapat dibuat tanpa menggunakan
penentu derajat keparahan).
Subtipe
Dalam tipe erotomania, tema utama dari delusi adalah seseorang jatuh cinta
dengan individu tersebut. Seseorang yang terlibat biasanya memliki status yang

lebih tinggi (cotohnya seorang yang terkenal atau atasan dalam pekerjaan) tapi
bisa juga seseorang yang benar-benar asing. Usaha untuk berkomunikasi dengan
objek dari delusi sering terjadi. Dalam tipe grandiose, tema utama dari delusi yaitu
keyakinan bahwa orang tersebut memiliki kemampuan luar biasa atau ramalan
atau membuat suatu temuan penting. Jarangnya, orang tersebut berdelusi bahwa ia
memiliki hubungan spesial dengan seseorang yang penting atau dirinya
merupakan seseorang yang penting (dimana pada kenyataannya orang tersebut
dinyatakan sedang menyamar). Delusi grandiose mungkin juga memiliki konten
religius. Dalam tipe pencemburu, tema utama dari delusi yaitu orang tersebut
memiliki pasangan yang tidak setia. Keyakinan ini muncul tanpa adanya penyebab
dan berdasarkan pada bukti kecil yang tidak benar (contohnya pakaian yang
kusut). Individu dengan delusi ini biasanya bertengkar dengan pasangannya dan
berusaha mengintervensi selingkuhannya. Dalam tipe persecutory, tema utama
dari delusi berhubungan dengan kepercayaan seseorang bahwa ada konspirasi
untuk melawannya, dibohongi, dimata-matai, diikuti, diracuni, difitnah,
dilecehkan, atau dihalangi untuk mencapai tujuan jangka panjang tertentu.
Bagian-bagian remeh mungkin dibesar-besarkan dan menjadi fokus dari sistem
delusi. Individu yang mengalami hal ini mungkin beberapa kali mencoba untuk
mencapai kepuasaan dengan aksi legal atau legislatif. Individu dengan delusi
persecutory mungkin menyimpan dendam dan pemarah dan mungkin melakukan
kekerasan kepada seseorang yang dinilai membahayakan dirinya. Dalam tipe
somatik, tema utama dari delusi berhubungan dengan fungsi tubuh dan sensasi.
Delusi somatik dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Paling sering dari keyakinan
bahwa dirinya memiliki bau tidak enak, bahwa ada serangga yang bersarang
dalam tubuhnya, bahwa ada parasit dalam tubuhnya, bahwa ada beberapa bagian
tubuhnya yang aneh atau merasa dirinya jelek, atau ada beberapa bagian tubuh
yang tidak berfungsi.
Fitur diagnostik
Fitur penting dalam gangguan delusi yaitu adanya satu atau lebih delusi yang
bertahan hingga paling kurang 1 bulan (kriteria A). Diagnosis dari gangguan
delusi tidak diberikan jika seseorang pernah memiliki tamilan gejala yang
mencapai kriteria A untuk skizofrenia (kriteria B). Diluar dari dampak langsung
dari delusi, gangguan dalam fungsi psikososial mungkin lebih terbatas dibanding
mereka yang memiliki gangguan psikotik seperti skizofenia, dan kebiasaan yang
tidak pasti bizzare atau aneh (kriteria C). Jika episode suasana hati/mood terjadi
saat delusi, durasi total dari episode mood cenderung singkat dibanding total
durasi dari periode delusi. (kriteria D). Delusi tidak berhubungan dengan efek
fisiologik dari zat-zat tertentu (contoh kokain) atau kondisi medis lainnya (contoh

alzheirmer) tidak dapat dijelaskan oleh gangguan mental lainnya, seperti


gangguan dismorfik tubuh atau gangguan obsesif-kompulsif (kriteria E).
Sebagai tambahan dari lima gejala utama yang diidentifikasi sebagai kriteria
diagnosis, penilaian kognitif, gejala depresi dan mania penting untuk memisahkan
berbagai macam spektrum skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya.
Fitur tambahan yang mendukung diagnosis
Sosial, status, atau masalah pekerjaan mungkin menyebabkan kepercayaan delusi
dalam gangguan delusi. Individu dengan gangguan delusi mungkin menyatakan
bahwa orang-orang menganggap kepercayaannya tidak masuk akal tapi dia
mampu untuk menerimanya (mungkin ada pengetahuan faktual tapi bukan
pengetahuan yang sebenarnya). Banyak individu menjadi memiliki suasana hati
yang gelisah atau disforia, yang dapat dengan mudah dimengerti sebagai reaksi
dari delusi mereka. Individu tersebut mungkin memiliki sikap yang sulit dan
antagonis. (contohnya mengirim ratusan surat terhadap pemerintah sebagai bentuk
protes). Masalah legal mungkin terjadi terutama pada mereka dengan tipe
pencemburu dan erotomania.
Prevelensi
Prevelensi dari gangguan delusi telah diperkirakan sekitar 0,2% dan yang paling
sering adalah tipe persecutory. Gangguan delusi, tipe pencemburu, biasanya lebih
sering pada pria dibanding wanita, tapi tidak ada perbedaan yang besar antar jenis
kelamin pada frekuensi gangguan delusi secara menyeluruh.
Perkembangan dan arah.
Rata-rata, fungsi keseluruhan secara umum lebih baik dalam skizofrenia.
Meskipun diagnosis umumnya stabil, beberapa proporsi dari individu dapat
berkembang menjadi skizofrenia. Gangguan delusi memiliki hubungan keluarga
yang dekat dengan skizofrenia dan gangguan pribadi skizotipal. Meskipun hal ini
mungkin terjadi pada usia muda, kondisi ini mungkin juga terjadi pada usia yang
lebih tua.
Diagnosi isu yang berkaitan dengan kebudayaan
Kebudayaan seseorang dan latar belakang religi harus dipertimbangkan dalam
evaluasi gangguan delusi saat ini. Konten dari delusi juga beragam dari berbagai
konteks budaya.
Konsekuensi fungsional dari gangguan delusi.

Gangguan fungsional biasanya lebih terbatas dari yang terlihat dalam gangguan
psikotik, meskipun dalam beberapa kasus, gangguan mungkin substansial dan
termasuk fungsi okupasi yang buruk dan isolasi sosial. Ketika fungsi psikososial
yang buruk muncul, orang yang mengalami delusi percaya bahwa dirinya
memerankan bagian yang penting. Karakteristik individu yang umum dengan
gangguan delusi yaitu sikap normal yang semu ketika ide delusi mereka tidak
sedang didiskusikan atau tidak dilakukan.
Diagnosis diferensial
Gangguan yang berhubungan dengan obsesif-kompulsif. Jika individu dengan
gangguan obsesif-kompulsif sepenuhnya percaya bahwa gangguan obsesifkompulsifnya nyata, maka diagnosis dari hal ini yaitu gangguan obsesifkompulsif, dengan tidak adanya keyakinan delusi spesifik, harus diberikan
dibanding dengan diagnosis gangguan delusi. Serupa, jika seorang individu
dengan gangguan dismorfik tubuh yakin bahwa delusinya nyata, maka diagnosis
gangguan tubuh dismorfik, dengan tidak adanya delusi spesifik harus diberikan
dibandingkan dengan diagnosis gangguan delusi.
Delirium, gangguan neurokognitif mayor, gangguan psikotik karena kondisi medis
lainnya, dan gangguan psikotik karena obat atau zat tertentu. Individu dengan
gangguan ini mungkin menunjukkan gejala gangguan delusi. Contohnya,
gangguan delusi persecutory sederhana dalam konteks gangguan neurokognitif
mayor mungkin didiagnosis sebagai gangguan neurokognitif mayor dengan
gangguan sikap. Gangguan psikotik karena obat dan zat tertentu secara silang
dapat identik dengan gejala gangguan delusi tapi dapat dipisahkan dengan
hubungan kronoligis dari penggunaan obat-obatan hingga ke onstet dan remisi
dari delusi.
Gangguan skizofrenia dan skizofrniform. Gangguan delusi dapat dipisahkan dari
skizofrenia dan skizofreniform dari tidak adanya karakteristik gejala dari fase
aktif skizofrenia.
Gangguan depresi dan bipolar dan gangguan skizoafektif. Gangguan ini mungkin
dapat dibedakan dari gangguan delusi berdasarkan hubungan temporal antara
gangguan mood dan delusi dan berdasarkan beratnya gejala suasana hati/mood.
Jika delusi terjadi hanya pada episode mood, diagnosisnya adalah gangguan
depresif atau bipolar dengan fitur psikotik. Simptom suasana hati/mood yang
memenuhi kriteria untuk episode mood dapat tumpang dalam gangguan delusi.
Gangguan delusi dapat didiagnosis jika total durasi dalam episode mood tetap
relatif singkat dibanding dari toatal duaris dari gangguan delusi. Jika tidak, maka
diagnosis dari spektrum skizofrenia spesifik atau tidak spesifik dan gangguan

psikotik lainnya didampingi oleh gangguan depresi spesifik, gangguan depresif


tidak spesifik, atau bipolar spesifik dan gangguan lainnya yang terkait, atau
gangguan bipolar tidak spesifik dan gangguan lainnya yang terkait mungkin dapat
diberikan.
Gangguan psikotiksingkat
Kriteria diagnosis
A. Adanya satu (atau lebih) gejala berikut ini. Paling tidak satu dari gejala
harus (1), (2), atau (3):
1. Delusi.
2. Halusinasi
3. Gangguan kemampuan berbahasa (contoh sering rancuh atau
inkoheren)
4. Gangguan disorganisir dan sikap katatonik
Catatan: Jangan masukkan gejala yang berhubungan dengan
kebudayaan
B. Durasi dari satu episode dari gangguan paling tidak 1 hari atau kurang
dari 1 bulan, dengan kembalinya fungsi secara utuh hingga ke tingkat
premorbid.
C. Gangguan tidak dapat dijelaskan dengan gangguan depresif berat atau
bipolar dengan fitur psikotik atau gangguan psikotik lainnya seperti
skizofrenia atau katatonia, dan tidak berhubungan dengan efek
psikologikal dari konsumsi zat tertentu (contoh penyalah gunaan obatobatan, medikasi) atau kondisi medis lainnya,
Spesifikan jika:
Dengan ditandai stressor (psikosis reaktif singkat): Jika gejala yang terjadi
merupakan respon dari kejadian, yang secara tunggal atau bersamaan,
mungkin menjadi hal yang menekan kepada hampir semua orang dengan
keadaan yang serupa pada lingkungan dari individu.
Tanpa ditandai stressor: Jika gejala tidak terjadi atas renspon dari kejadian
yang, secara tunggal atau bersamaan, mungkin menjadi hal yang menekan
pada hampir semua orang dengan keadaan yang serupa pada lingkungan
dari individu.
Dengan onset postpartum: Jika onsetnya sementara kehamilan atau dalam
4 minggu setelah kehamilan.
Spesifikan jika:

Dengan katatonia (mengarah pada kriteria katatonia yang diasosiasikan


dengan gangguan mental lainnya, pp. 119-120, untuk penjelasan)
Coding note: menggunakan tambahan kode 293.89 (F06.1) katatonia
diasosiasikan dengan gangguan psikotik singkat untuk mengindikasi
tampilan dari katatonia komorbid.
Spesifikan derajat keparahan:
Derajat keparahan dinilai dari penilaian kuantitatif dari gejala primer dari
psikosis, termasuk delusi, halusinasi, gangguan berbicara, kebiasaan
psikomotor abnormal, dan simptom negatif (paling berat bertahan 7 hari)
dlam skala 5-poin mulai dari 0 (tidak ada) hingga 4 (ada dan berat). (lihat
dimensi klinis derajat keparahan dari gejala psikosis dalam bab penilaian
assesment)
Catatan: diagnosis dari gangguan psikotik ringan dapat dibuat tanpa
menggunakan derajat keparahan.

Fitur diagnostik
Fitur diagnostik yang penting dari gangguan psikotik yaitu gangguan yang
berhubunjgan dengan onset yang mendadak dari setidaknya satu dari gejala
psikotik positif: delusi, halusinasi, gangguan bicara, gangguan psikomotor
abnormal, termasuk katatonia (kriteria A), Onset mendadak yang digambarkan
sebagai perubahan dari tingkat nonpsikotik ke tingkat psikotik yang jelas dalam 2
minggu, biasanya tanpa gejala prodormal. Sebuah episode dengan gangguan yang
bertahan setidaknya 1 hari tapi kurang dari 1 bulan, dan individu tersebut akhirnya
kembali berfungsi secara penuh hingga ke tingkat premorbid. (kirteria B).
Gangguan tidak dapat dijelaskan dengan baik dengan gnagguan bipolar atau
depresi dengan fitur psikotik, gangguan skizoafektif, atau skizofrenia dan tidak
dihubungkan dengan efek psikologikal dari zat tertentu (contohnya halusinogen)
atau kondisi medis lainnya. (contoh hematoma subdural) (kriteria C).
Sebagai tambahan dari 5 gejala utam diidentifikasi dengan kriteria diagnosis,
penilaian kognitif, depresi dan gejala mania merupakan hal penting untuk
memisahkan kriteria antara berbagai spektrum skizofrenia dan gangguan psikotik
lainnya.
Fitur yang berhubungan untuk mendukung diagnosis

Individu dengan gangguan psikotik singkat secara tipikal mengalami kekacauan


emosional atau kebingungan. Efeknya mungkin bergantian dari satu hal intens ke
hal lainnya. Meskipun gangguannya singkat, tingkat kerusakan mungkin parwah,
dan supervisi mungkin diperlukan untuk meyakikan bahwa kebutuhan nutrisi dan
higienitas terjaga dan individu tersebut terjaga dari berbagai penilaian yang buruk,
gangguan kognitif, atau mengambil tindakan berdasarkan delusinya. Nampaknya
ada peningkatan risiko sikap suisidal, terutama saat episode akut.
Prevelensi
Di US, gangguan psikotik singkat mungkin terhitung sekitar 9% dari kasus
psikotik onset awal. Gangguan psikotik yang mencapai kriteria A dan C tapi tidak
kriteria B, untuk gangguan psikotik singkat (durasi dari gejala aktif sekitar 1-6
bulan dibandingkan remisi selama 1 bulan) lebih sering pada negara berkembang
dibandingkan negara maju. Gangguan psikotik singkat dua kali lebih sering pada
wanita dibanding pria.
Perkembangan dan perjalanan.
Gangguan psikotik singkat mungkin muncul pada masa remaja atau pada dewasa
muda, dan onset dapat terjadi seumur hidup, dengan rata-rata onsetnya adalah usia
pertengahan 30. Dari definisi, diagnosis dari gangguan psikotik singkat
membutuhkan remisi penuh terhadap semua gejala dan akhirnya akan kembali
fungsional pada tingkat premorbid sekitar 1 bulan dari onset. Dalam beberapa
individu, durasi dari gejala psikotik mungkin singkat (beberapa hari saja).
Faktor risiko dan prognosis.
Tempramental. Gangguan kepribadian sebelumnya dan sifat (contoh gangguan
kepribadian skizotipal, gangguan kepribadian borderline, atau sifat domain
psikotisme, seperti disregulasi perseptual, dan domain afektifitas negatif, seperti
rasa curiga) mungkin menjadi predisposisi dari individu tersebut untung
mengembangkan gangguan ini.
Diagnosis isu yang berhubungan dengan kebudayaan.
Penting untuk memisahkan gejala dari gangguan psikotik ringan dari dorongan
respon kebudayaan. Contohnya, pada beberapa upacar keagamaan, seorang
mungkin mendengar suara-suara tapi tidak secara general dan tidak dianggap
sebagai hal abnormal bagi semua anggota dari komunitas individu tersebut.
Sebagai tambahan, latar belakang budaya dan agama harus diperhitungkan apakah
kepercayaan itu delusi atau tidak.
Konsekuensi fungsional dari gangguan psikotik singkat.

Meski tingkat relaps tinggi, pada kebanyakan individu berhasil dalam hal fungsi
sosial dan simptomatologi.
Diagnosis diferensial
Kondisi medis lainnya. Berbagai gangguan medis mungkin bermanifestasi dalam
gejala psikotik dalam durasi singkat. Gangguan psikotik karena kondisi medis
lainnya atau delirium didiagnosis ketika ada bukti dari riwayat, pemeriksaan fisis,
atau pemeriksaan lab bahwa delusi atau halusinasi merupakan konsekuensi
fisiologis langsung dari kondisi medis spesifik (contoh cushings syndrome, tumor
otak) (lihat gangguan psikotik karena kondisi medis lainnya selanjutnya di bab
ini).
Gangguan yang berhubungan dengan zat-zat tertentu. Gangguan psikotik karena
zat atau medikasi, delirium karena zat tertentu, dan intoksikasi zat dipisahkan dari
gangguan psikotik singkat berdasarkan fakta bahwa zat tertentu (contoh
penyalahgunaan obat, medikasi, dan paparan racun) dinilai sebagai etiologi dari
gejala psikotik (Lihat gangguan psikotik karena zat tertentu dan medikasi
selanjutnya di bab ini) . Tes laboratorium, seperti tes urin atau tingkat alkohol,
mungkin dapat membatu dalam memisahkannya, mungkin juga riwayat yang rinci
dari penggunaan obat-obatan tanpa tujuan menjadi hubungan yang temporal atara
konsumsi zat tersebut dan onset dari gejala dan pada lingkungan dimana zat
tersebut digunakan.
Gangguan depresif atau bipolar. Diagnosis dari gangguan psikotik singkat tidak
dapat dibuat jika gejala psikotik lebih dapat dijelaskan pada episode mood (gejala
psikotik terjadi khususnya saat episode berat dari depresi, mania, atau episode
campuran).
Gangguan psikotik lainnya. Jikagejalapsikotik bertahan selama satu bulan atau
lebih, maka diagnosisnya entah gangguan skizofrenia, gangguan delusi, gangguan
depresi dengan fitur psikotik, gangguan bipolar dengan fitur psikotik, atau
spektrum skizofrenia spesifik atau tidak spesifik dan gangguan psikotik lainnya,
tergantung dari gejala lain yang muncul. Diagnosis diferensial dari gangguan
psikotik singkat dan gangguan skizofreniform sulit jika gejala psikotik telah
remisi sebelum 1 bulan sebagai respon dari terapi yang sukses dengan medikasi.
Perhatian khusus harus diberikan [ada kemungkinan adanya gangguan rekuren
(contoh gangguan bipolar, skizofrenia rekuren eksaserbasi akut) mungkin juga
bertanggung jawab atas episode psikotik yang terjadi.
Malingering atau gangguan yang dibuat-buat. Pada beberapa individu dengan
gangguan kepribadian, tekanan psikososial mungkin mempresipitasi gejala

psikotik dengan periode singkat. Gejala ini biasanya tansien dan tidak menjamin
diagnosis yang terpisah. Jika gejala psikotik terus berlanjut sampai setidaknya 1
hari, diagnosis tambahan untuk gangguan psikotik singkat mungkin dapat
diberikan.
Gangguan skizofreniform
Kriteria diagnosis
A. Dua (atau lebih) dari gejala dibawah ini, muncul dalam porsi signifikan
selama periode 1 bulan (atau kurang jika berhasil diterapi). Paling kurang
satu dari (1), (2), atau (3):
1. Delusi
2. Halusinasi
3. Gangguan berbicara
4. Gangguan disorganisasi atau kebiasaan katatonik
5. Simptom negatif (kurangnya ekspresi emosi)
B. Episode dari gejala bertahan paling tidak 1 bulan tapi kurang dari 6 bulan.
Ketika diagnosis harus dibuat tanpa menunggu kesembuhan, harus
dikualifikasikan atas provisional.
C. Gangguan skizoafektif dan depresi atau bipolar dnegan fitur psikotik telah
disingkirikan entah karena 1) tidak ada episode depresi berat atau mania
yang terjaadi selama gejala fase aktif, atau 2) jika episode mood terjadi
selama gejala fase aktif, telah muncul sebagian kecil dari durasi total dari
periode aktif dan residu dari penyakit.
D. Gangguan tidak berhubungan dengan efe fisiologis karena zat tertentu
(contoh penyalahgunaan obat-obatan atau medikasi) atau kondisi medis
lainnya.
Spesifikkan jika:
Dengan fitur prognosis yang baik: Hal ini membutuhkan adanya
setidaknya dua dari fitur ini: onset dari gejala psikotik yang menonjol
sekitar 4 minggu dari pertama kali dirasakan perubahan dalam tingkah
laku atau fungsional sehari-hari; kebingungan; premorbid sosial yang baik
dan fungsi okupasi; tidak adanya afek datar.
Tidak dengan prognosis yang baik: Diterapkan jika lebih dari dua fitur
diatas tidak ada.
Spesifikkan jika:
Dengan katatonia (ditunjukkan untuk kriteria katatonia yang berhubungan
dengan gangguan mental lainnya, pp. 119-120, untuk definisi).

Coding note: gunakan kode tambahan 293.89 (F06.1) katatonia


yang diasosiasiakan dengan gangguan skizofreniform untuk
mengindikasi tampilan dat=ri katatonia komorbid.
Spesifikkan derajat keparahan:
Derajat keparahan didasarkan oelh penilaian kualitatif dari gejala primer
dari psikosis, termasuk delusi, halusinasi, gangguan berbicara, kebiasaan
psikomotor abnormal, dan gejala negatif. Setiap gejala mungkin dinilai
dari derajat keparahan saat ini (paling berat 7 hari) dalam skala 5-poin
mulai dari 0 (tidak ada) hingga 4 (ada dan berat). (lihat dimensi klinis dari
derajat keparahan psikosis pada bab penilaian assesment)
Catatan: diagnosis dari skizofreniform dapat dibuat tanpa menilai derajat
keparahan.
Catatan: sebagai informasi tambahan pada diagnosis tambahan untuk fitur yang
berhubungan, perkembangan dan arah (faktor yang berhubungan dengan usia),
dignosis isu yang berhubungan dengan kebudayaan, diagnosis berdasarkan jenis
kelamin, diagnosis diferensial dan komorbiditas, lihat bagian koresponden dalam
skizofrenia.
Fitur diagnostik.
Karakteristik gejala dari gangguan skizofreniform identik dengan mereka yang
skizofrenia (kriteria A). Gangguan skizofreniform dipisahkan dari perbedaan
durasinya: total durasi penyakit, termsuk prodromal, fase aktif, dan residual,
sekitar paling kurang 1 bulan tapi kurqang dari 6 bulan (kriteria B). Durasi dari
gangguan skizofrenia yaitu diantara gangguan psikotik singkat, dimana bertahan
lebih dari 1 hari dan remisi 1 bulan, dan skizofrenia, dimana bertahan paling
kurang 6 bulan. Diagnosis dari gangguan skizofreniform dibuat berdasarkan 2
kondisi: 1) ketika episode bertahan 1 sampai 6 bulan dan individu tersebut sudah
sembuh, dan 2) ketika individu tersebut bergejala kurang dari 6 bulan untuk
diagnosis skizofrenia tapi belum ditemukan. Dalam kasus ini diagnosis harus
dicatat sebagai gangguan skizoferniform (provisional) karena tidak jelas apakah
individu tersebut kana sembuh dari gangguan dalam periode 6 bulan. Jika
gangguannya bertahan lebih dari 6 bulan, diagnosis harus diubah menjadi
skizofrenia.
Fitur lainnya yang membedakan gangguan skizofrenia yaitu kurangnya kriteria
untuk gangguan sosial dang fungsi okupasi. Ketika gangguan tersebut secara
potensial muncul, tidak perlu untuk didiagnosis gangguan skizofreniform.

Sebagai tambahan dari 5 gejala utama dari kriteria diagnosis, penilaian kognitif,
depresi, gejala mania merupakan hal penting untuk membuat kriteria yang
membedakan atara berbagai spektrum skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya.
Fitur tambahan yang mendukung diagnosis
Seperti skizofrenia, saat ini tidak ada tes laboratorium atau psikometrik untuk
gangguan skizofreniform. Ada beberapa bagian otak dimana neuroimaging,
neuropatologis dan neurofisiologis teliti yang mengindikasikan adanya
abnormalitas, tapi tidak ada yang bersifat diagnostik.
Prevelensi
Insiden dari gangguan skizofreniform pada berbagai sosiokultural sama seperti
skizofrenia. DI US dan negara maju lainnya, insidennya rendah mungkin lima kali
lebih sedikit dari skizofrenia. Pada negara berkembang, insidennya mungkin
meningkat, terutama spesifier dengan fitur prognosis yang baik; pada beberapa
tempat gangguan skizofreniform mungkin sama seringnya dengan skizofrenia.
Perkembangan dan perjalanan
Perkembangan dari skizofreniform mungkin mirip dengan skizofrenia. Sekitar 1
dari tiga individu dengan diagnosis awal skizofreniform (provisional) sembuh
sekitar 6 bulan dan gangguan skizofreniform dalam diagnosis akhirnya. Mayoritas
dari sisanya biasanya akan menerima diagnosis skizofrenia atau gangguan
skizoafektif.
Faktor risiko dan prognosis
Genetik dan fisiologis. Relatifnya orang dengan skizofreniform meningkatkan
risiko untuk menjadi skizofrenia.
Konsekuensi fungsional dari gangguan skizofreniform
Pada sebagaian besar individu denan gangguan skizofreniform yang akhirnya
menerima diagnosis skizofrenia atau gangguan skizoafektif, konsekuensi
fungsionalnya bersifat sama. Kebanyakan individu merasakan disfungsi dalam
beberapa area dalam keseharian, seperti sekolah atau bekerja, hubungan
interpresonal, dan merawat diri. Individu yang sembuh dari gangguan
skizofreniform memiliki fungsi yang lebih baik.
Diagnosis banding
Gangguan mental lainnya dan kondisi medis. Berbagai macam kondisi mental dan
medis yang luas dapat bermanifestasi pada gejala psikotik yang harus dipikirkan

dalam diagnsosi banding dari gangguan skizofreniform. Hal ini termasuk


gangguan psikotik karena kondisi medis lainnya atau terapinya; delirium atau
gangguan neurkkognitif berat; gangguan psikotik atau delirium yang dikarenakan
penggunaan zat atau obat-batan medis; gangguan depresi dan bipolar dengan fitur
psikotik; gangguan skizoafektif; gangguan bipolar spesifik dan tidak spesifik yang
terkait; gangguan depresif atau bipolar dengan fitur katatonik; skizofrenia;
gangguan psikotik singkat; gangguan delusi; spektrum skizofrenia lainyang
spesifik atau tidak spesifik; skizotipal; skizoid; atau gangguan paranoid; gangguan
spektrum autisme; gangguan yang terjadi masa kanak-kanak denga gangguan
bicara; gangguan atensi atau hiperaktifitas; gangguan obsesif-kompulsif;
gangguan stress post-trauma; dan trauma otak.
Ganguan psikotik singkat. Gangguan skizofreniform dibedakan berdasarkan
durasi dari gangguan psikotik singkat dimana durasinya sekitar kurang dari 1
bulan.

Anda mungkin juga menyukai