Oleh;
MUHAMMAD IRFAN
30700111007
Dosen Pemandu;
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk dapat menghasilkan suatu telaah naskah yang baik, seorang filolog
harus mencermati beberapa hal, di antaranya adalah memahami metode penelitian
yang harus digunakan dalam menelaah suatu naskah. Dalam meneliti sebuah
naskah klasik, seorang filolog harus memahami tahapan apa saja yang harus
dilakukan. Seorang filolog tidak bisa dengan sesuka hati meneliti sebuah naskah
tanpa memperhatikan kaedah-kaedah ataupun metode-metode yang dapat
digunakan dalam menganalisis suatu teks. Oleh karena itu, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang metode-metode atau
langkah-langkah yang digunakan oleh filolog dalam upaya penelitian suatu
naskah.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dijelaskan dalam bab pembahasan di dalam makalah
ini antara lain:
1. Metode apa sajakah yang dapat digunakan oleh seorang filolog dalam
meneliti sebuah naskah?
2. Bagaimana penjelasan dan pemahaman metode-metode penelitian
tersebut?
3. Bagaimana metode-metode itu diaplikasikan?
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam melakukan penelitian filologi, ada beberapa tahap metode yang
biasa digunakan oleh filolog guna mendapatkan hasil telaahan yang mendekati
kebenaran.
Pertama,
seorang
filolog
harus
melakukan
pencatatan
dan
resensi
atau
penentuan
arketip
(naskah
mula)
berdasarkan
emendasi atau pembetulan dalam arti mengembalikan tekas kepada bentuk yang
dipandang asli dengan melalui kritik teks.
B. Metode Kritik Teks
Metode Kritik teks adalah sebuah metode menafsirkan naskah dengan
memperhatikan bagian-bagian suatu teks secara mendalam. Metode kritik teks,
yang masih dibagi lagi ke dalam beberapa metode yakni metode intuitif, obyektif,
gabungan, landasan, dan metode edisi naskah tunggal.
1. Metode Intuitif
Metode intuitif seringkali disamakan dengan metode subyektif
yakni dengan cara mengambil naskah yang dianggap paling tua
dikarenakan oleh tradisi teks yang beragam. Metode ini digunakan pada
zaman humanisme, dimana orang-orang ingin meneliti karya klasik
Romawi dan Yunani. Pada metode ini, orang-orang bekerja secara intuitif,
yakni dengan mencari naskah-naskah di tempat-tempat yang paling tua,
kemudian di tempat-tempat yang dianggap tidak betul atau tidak jelas,
naskah itu diperbaiki dengan memakai akal sehat,selera baik, dan
pengetahuan luas.
2. Metode Objektif
Metode objektif
adalah
penelitian
sistematis
mengenai
perkerabatan naskah-naskah. Metode ini dikembangkan pada tahun 1830an oleh filolog asal Jerman bernama Lachmann. Menurut metode ini,
apabila dari sejumlah naskah ada beberapa naskah yang memiliki
kesalahan yang sama pada tempat yang sama pula, maka dianggap berasal
dari satu sumber (yang hilang). Dari kesalahan-kesalahan yang sama
terseut, dapat dibentuk silsilah naskah, dan setelah terbentuk silsilah
naskah tersebut barulah dilakukan kritik teks yang sebenarnya. Metode
objektif yang sampai pada tahap penyusunan silsilah disebut sebagai
metode stema.
a. Metode Gabungan
Metode gabungan digunakan apabila penafsiran terhadap suatu
teks di kalangan beberapa filolog hampir sama atau adanya perbedaan
tafsiran yang tipis. Pada umumnya, yang dipilih adalah bacaan
3
OTOGRAF
ARKETIP
HIPARKETIP
HIPARKETIP
Y
X
A
B
Otograf
Arketip
Hiparketip
Meskipun
tradisi
tertutup,
ada
kalanya
tradisi
penyalinan
juga
yang hipotetis. Teks yang tekah direkonstruksi atau dipugar dianggap sebagai teks
yang paling mendekati dengan teks asli yang ditulis pengarang.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas mengenai metode peneletian filologi, kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa:
1. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penelitian filologi adalah
mencatat dan mengumpulkan naskah. Jika naskah itu hanya satu-satunya, maka
langsung dapat diteliti tetapi kalau teks terdapat dalam jumlah besar maka
perlu dilakukan perbandingan. Perbandingan ini ada beberapa tahap yakni
arketip (menentukan naskah mula), membandingkan naskah yang termasuk
satu stema (silsilah), dan yang terakhir adalah emendasi (pembetulan dalam arti
mengembalikan teks kepada bentuk yang dipandang asli yang dilakukan
melalui kritik teks).
2. Metode yang dipakai dalam penelitian filologi adalah metode kritik teks yang
terdapat beberapa macam yakni:
a) Metode Intuitif
b) Metode Objectif
c) Metode Gabungan
d) Metode Landasan
e) Metode Edisi Naskah Tunggal
3. Susunan stema
Susunan stema adalah menentukan susunan silsilah dari naskah tersebut
yang mempunyai kesamaan. Naskah-naskah yang diperbandingkan diberi nama
dengan huruf besar latin missal: A, B, C, D dan seterusnya. Kita dapat menyusun
stema ini berdasarkan garis keturunannya dari atas ke bawah ataupun sebaliknya
dari bawah ke atas.
4. Rekonstruksi teks
Setelah stema tersusun, teks direkontruksi secara bertahap sambil
melakukan emendasi (perubahan yg bersifat perbaikan pada naskah atau teks).
Berdasarkan pengertian bahwa salah satu bacaan salah maka yang salah ini
dibetulkan menurut bacaan yang benar, yang terdapat dalam naskah-naskah lain.
Apabila terdapat perbedaan bacaan dalam jumlah naskah yang sama
sehingga tidak ada bacaan matoritas yang dianggap benar, pembetulan dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
10