Efek Fotolistrik
Efek Compton
Hipotesa de Broglie
elektromagnetik yang
500 700
700 800
800 900
900 1000
1000 1100
1100 1300
1300 1500
Warna Benda
Merah tua
Merah
Merah jingga
Jingga
Kuning
Kuning muda
Putih
a. Stevan-Bolzman
Daya total dan radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam sebanding dengan
pangkat empat suhu mutlaknya
P= T4.A.e
P=T4 .A
Untuk memunculkan intenstas :
P=I.A
I= .T4
= Sigma(tetapan Stevan-Boltzman)
oleh
benda
hitam
sebanding
dengan
pangkat
suhu
benda yang
c. Hukum Rayleigh-Jeans
Pada saat =0, maka intensitasnya tak berhingga,yang menyebabkan energi
tak berhingga .
I=
1
^4
=0=~
d. Max Planck
1) Energi Radiasi bersifat diskrit (beritingkat-tingkat,secara terus menerus)
2) Bergantung pada tingka-tingkat energi untuk setiap keadaan kuantum
E=n.f.h
n=1,2,3....+n
Ket:
n = bilangan Kuantum
h = konstanta (6,626 X 10-3) J.S
f = Frekuensi cahaya
Penjelasan Max Planck berdasarkan hukum wien dan rayleigh jeans :
Untuk panjang gelombang yang pendek memerlukan energi yang
besar karena jaraknya yang jauh
Untuk panjang gelombang yang panjang energi yang digunakan
sedikit karena jaraknya yang dekat
2. Efek Fotolistrik
Untuk menguji teori kuantum yang dikemukakan oleh Max Planck, kemudian
Albert Einstein mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki
bahwa cahaya merupakan pancaran paket-paket energi yang kemudian disebut
foton yang memiliki energi sebesar hf. Percobaan yang dilakukan Einstein lebih
dikenal dengan sebutan efek fotolistrik. Peristiwa efek fotolistrik yaitu terlepasnya
elektron dari permukaan logam karena logam tersebut disinari cahaya.
Ek = h - h0
Dengan:
Ek = Energi kinetik elektron
hf = energi foton
hf0 = energi ambang bahan
Jadi efek fotolistrik dapat terjadi jika f > f0 atau < 0.
Teori kuantum mampu menjelaskan peristiwa ini karena menurut teori
kuantum bahwa foton memiliki energi yang sama, yaitu sebesar hf, sehingga
1 0
Dengan:
h
.(1 cos )
me c
sudah bahwa dengan hasil pengamatan Compton tentang hamburan foton dari
sinar X menunjukkan bahwa foton dapat dipandang sebagai partikel, sehingga
memperkuat teori kuantum yang mengatakan bahwa cahaya mempunyai dua sifat,
yaitu cahaya dapat sebagai gelombang dan cahaya dapat bersifat sebagai partikel
yang sering disebut sebagai dualime gelombang cahaya.
2. Hipotesa de Broglie
Pada tahun 1924, Louis de Broglie, seorang ahli fisika dari prancis
mengemukakan hipotesis tentang gelombang materi. Gagasan ini adalh timbal
balik daripada gagasab partikel cahaya yang dikemukakan Max Planck. Louis de
Broglie meneliti keberadaan gelombang melalui eksperimen difraksi berkas
elektron. Dari hasil penelitiannya inilah diusulkan materi mempunyai sifat
gelombang di samping partikel, yang dikenal dengan prinsip dualitas.
Semua partikel, seperti elektron dapat bersifat seperti gelombang, dengan panjang
gelombang:
h
p
atau
h
mv