Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL SKRIPSI

KAJIAN EVAKUASI DAYA PASCA MARINE VESSEL


POWER PLAN BEROPERASI DI SISTEM AMBON
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata
Satu (S1) Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Disusun Oleh :

NAMA

: ANGGA ALMADA

NIM

: 201472112

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2017

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan diterima dengan baik oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir,
untuk melengkapi dan memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna mengikuti ujian
tugas akhir Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pattimura.
Nama

: Angga Almada

NIM

: 201472112

Jurusan

: Teknik Industri

Judul Tugas Akhir : Kajian evakuasi daya pasca Marine Vessel Power Plan
beroperasi di Sistem Ambon

Ambon, 6 Januari 2016


Pembimbing

Penulis

Ketua Jurusan Teknik Industri

(Angga Almada)

ABSTRAK
Proses distribusi tenaga listrik Pulau Ambon menggunakan sistem 20 Kv.
Pusat beban Pulau Ambon berada di Kota Ambon yang saat ini disupply oleh 2
pembangkit tenaga diesel di PL Hative Kecil dan PL Poka.
Sistem Kelistrikan Pulau Ambon saat ini dikelola oleh 2 sub unit PLN
Wilayah Maluku dan Maluku Utara yaitu Sektor Pembangkitan Maluku sebagai
pengelola pembangkitan dan Area Ambon mengelola Distribusi dan pelayanan
pelanggan. Adapun untuk pembangkitan di suplay oleh 2 unit PLTD yaitu PLTD
Poka dan Hative Kecil, serta pembangkit sewa dengan total daya mampu 55,8 MW
yang disalurkan dengan tegangan 20 kV melalui 13 Penyulang utama. Beban puncak
harian rata rata saat ini adalah 54,6 MW, sehingga cadangan daya yang dimiliki
sangat terbatas (1,2 MW).
Dalam memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat telah
direncanakan penambahan suplay listrik dari Marine Vessel Power Plant (MVPP)
yang akan disalurkan melalui transmisi 70 KV gardu induk Passo dan gardu induk
Sirimau ke Pusat Listrik dan pelanggan.
Sehubungan rencana operasi Marine Vessel diperlukan pembangunan jardis
untuk evakuasi daya dari switcyard PLTD ke Gardu Induk. Untuk memfasilitasi
aliran daya dari GI Passo dan GI Sirimau menuju Pusat Listrik Poka dan Hative,
maka transfer daya listrik dilakukan melalui Penyulang interkoneksi Ekspres berikut:

Lateri 2 mentransfer daya dari GI Passo ke PLTD hative Kecil

Lateri 3 mentransfer daya dari GI Passo ke PLTD Hative

Lateri 4 mentransfer daya dari GI Passo ke PLTD Hative

Waiheru 2 mentransfer daya dari GI Passo ke PLTD Poka

Waiheru 3 mentransfer daya dari GI Passo ke PLTD Poka

Ekspress mentransfer daya dari GI Sirimau ke PLTD Hative

Gambar 1 Peta Kelistrikan Pulau Ambon


Penyulang yang akan di evakuasi sebagai berikut :

Karpan 1 dari PLTD Hative Kecil akan disupply dari GI Sirimau

Karpan 2 dari PLTD Hative Kecil akan disupply dari GI Sirimau

Tantui Atas dari PLTD Hative Kecil akan disupply dari GI Sirimau

Waiheru 3 dari PLTD Poka akan disupply dari GI Sirimau Via

penyulang Ahuru

Waiheru 1 dari PLTD Poka akan disupply dari GI Passo

Waiheru 2 dari PLTD Poka akan disupply dari GI Passo Via

Penyulang Tulehu

Kata Kunci : Evakuasi Daya, Pusat Listrik, Gardu Induk, Penyulang

DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................viii
DAFTAR TABEL........................................................................................................ix
BAB I

PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1

Latar Belakang...............................................................................................1

1.2

Perumusan Masalah.......................................................................................1

1.3

Tujuan Penulisan............................................................................................1

1.4

Pembatasan Masalah......................................................................................1

1.5

Metodologi Penelitian....................................................................................2

1.5.1

Jenis Penelitian.......................................................................................2

1.5.2

Sifat Penelitian........................................................................................2

1.5.3

Pengumpulan Data..................................................................................3

1.5.4

Metode Analisa Data...............................................................................3

1.6

Sistematika Penulisan....................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................5


BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Unsada............................................................................................2


Gambar 2.2 Logo Universitas Darma Persada............................................................2

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil pengambilan data................................................................................2


Tabel 2.2 Hasil Perhitungan.........................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan beroperasinya Marine Vessel maka komposisi pembangkit sistem
Ambon berubah. 2 buah gardu induk akan diopersikan yaitu GI Sirimau yang berada
di Air Besar dan GI Passo yang berada di Passo. Pada masing masing GI akan
dikeluarkan 8 penyulang. Sehingga akan ada 16 tambahan penyulang baru untuk
jalur interkoneksi dan evakuasi daya
Marine Vessel akan dioperasikan dengan beban 48 MW terkait keterbatasan
KHA jalur transmisi. Luas penampang saluran transmisi adalah ACSR 240 mm
dengan KHA 60 MW sehingga masih diperlukan pembangkit lain untuk membantu
memikul beban sistem Ambon yang diperkirakan mencapai 56 MW pada akhir tahun.
Pusat beban Sistem Ambon yang berada di dalam Kota yang jauh dari
pembangkit sehingga perlu evakuasi daya agar susut teknis sisi 20 kV dapat
diminalisir dimana susut teknis ini dipengaruhi oleh drop tegangan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang atau uraian tersebut di atas, maka permasalahan
bisa dirumuskan sebagai berikut:
1. Komposisi pembangkit Pasca Marine Vessel Power Plan beroperasi
2. Perbaikan susut teknis pada sisi 20 kV

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari skripsi ini adalah untuk membantu melakukan
pemilihan komposisi sewa yang tepat berdasarkan Merit Order serta penentuan jalur
interkoneksi dan beban mana yang harus di evakuasi menuju Gardu Induk
1.4 Metodologi Penelitian
Penulisan skripsi ini dilakukan berdasarkan fakta-fakta yang objektif agar
kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan baik secara teoritis maupun
pengujiannya.

Anda mungkin juga menyukai