Asumsi Dasar Paradigma Interpretive
Asumsi Dasar Paradigma Interpretive
2.
3.
Positivisme
Value-free dan tidak bias
5.
Positivisme
Peneliti independen dari yang
diteliti
4.
Positivisme
Realitas adalah obyektif dan
tunggal, terlepas dari peneliti
Positivisme
- Formal
- Berdasarkan pada seperangkat
definisi
- Impersonal voice
- Kata-kata yang dikuantifikasi
Non-Positivisme
- Proses induktif
- Mutual simultaneous shaping of
factors
- Emerging design; kategorikategori diidentifikasi selama
proses penelitian
- Dibatasi konteks
- Pola-pola, teori-teori
dikembangkan untuk memahami
- Akurasi dan keandalan melalui
verifikasi
Positivisme
- Proses deduktif
- Sebab akibat
- Static design; kategori-kategori
ditentukan sebelum penelitian
- Bebas konteks
- Generalisasi untuk prediksi dan
eksplanasi
- Akurasi dan keandalan melalui
validitas dan reliabilitas
Atribut-atribut
psikologis
peneliti
Sifat masalah
Pemerhati
studi
(Editor jurnal;
Komisi
Non-Positivisme
Peneliti senang dengan
berbagai dimensi
paradigma kualitatif
- Keahlian menulis
secara literary,
- keahlian dalam
analisis teks dengan
komputer,
- keahlian kepustakaan
- Senang dengan
ketiadaan aturan dan
prosedur spesifik
dalam melakukan
penelitian,
- bertoleransi tinggi
terhadap ambiguitas,
- waktu studi yang
relatif panjang
- Penelitian eksploratori
- Variabel tidak
diketahui
- Mementingkan
konteks
- Dapat tidak
berdasarkan teori
dalam studi
Individu-individu yang
terbiasa dan mendukung
studi kualitatif
Positivisme
Peneliti senang dengan
berbagai dimensi
paradigma kuantitatif
- Keahlian menulis
secara teknis,
- keahlian dalam analisis
statistik dengan
komputer,
- keahlian kepustakaan
- Senang dengan aturan
dan pedoman spesifik
dalam melakukan
penelitian,
- bertoleransi rendah
terhadap ambiguitas,
- waktu studi yang relatif
pendek
-
Adanya kerangka
literatur dari studi-studi
sebelumnya
Variabel-variabel
diketahui
Adanya teori yang
mendasari studi
Individu-individu yang
terbiasa dan mendukung
studi kuantitatif
Pembimbing
dan atau
Penguji)
Tehnik yang
digunakan
Kriteria
kualitas
Sumber Teori
Persoalan
kausalitas
Tipe
pengetahuan
yang
digunakan
Pendirian
Maksud
Instrumen
Waktu
penetapan
pengumpulan
dan analisis
data
Desain
Gaya
Latar
Perlakuan
Satuan Kajian
Unsur
Konstekstual
Kualitatif
Kuantitatif
Relevansi
Rigor
Dari Dasar
Apakah X menyebabkan
Y dalam latar alamiah
Proposisional yang
diperluas
A Priori
Dapatkah X
menyebabkan Y
Proposisional
Ekspansionis
Ekspansionis
Orang sebagai peneliti
Reduksionis
Verifikasi
Kertas-pinsil dan alkat
fisik lainnya
Sebelum penelitian
Muncul-berubah
Seleksi
Alami
Bervariasi
Pola-pola
Turut campur atas
undangan
Pasti (preordinate)
Intervensi
Laboratorium
Stabil
Variabel
Kontrol
Interpretif
Mengadakan pemahaman, pemaknaan dan
rekonstruksi tindakan social
Sebagai langkah menyusun deskripsi dan pemahaman
terhadap kelompok masyarakat yang hendak
ditelitinya
Merupakan rekonstruksi pemikiran individual yang
kemudian berkembang menjadi konsensus masyarakat
Kekuatan teori berasal dari kehidupan keseharian yang
harus dapat digunakan oleh warga masyarakat secara
maksimal
Lebih banyak laporan dari rekonstruksi pemikiran ;
seolah berasal dari pengalaman yang dimiliki sendiri
Lingkup
eksplanasi
Eksplanasi sejati
Bukti yang baik
Kriteria kualitas
Nilai dan etika
Voice
Ideografis
Kesesuaian dari kehendak baik bagi mereka yang
menyadari sedang belajar
Ditanamkan dalam konteks interaksi social
Bersifat terpercaya dan asli serta dapat mengandung
salah pengertian
Nilai merupakan bagian integral dalam interaksi social
Passionate participant sebagai fasilitator yang
banyak pilihan dan kemampuan merekonstruksi
Referensi:
Burrel, G. dan G. Morgan. 1979.
Sociological Paradigms
Organisational Analysis. Ashgate Publishing Company, USA.
Budianto, I.M. 2002. Realitas dan Obyektifitas.
Widya Sastra. Jakarta.
and
Penerbit Wedatama