KOMPLIKASI
1. Gagal sumsum tulang
2. Infeksi
3. Koagulasi
Intravaskuler Diseminata
(KID/DIC)
4. Splenomegali
5. Hepatomegali
ETIOLOGI
1) Faktor endogen
Faktor konstitusi seperti kelainan
kromosom (resiko terkena AML
meningkat pada pasien yang
terkena Down Sindrom), herediter
(kadang-kadang dijumpai kasus
leukemia pada kakak beradik atau
kembar satu telur).
2) Faktor eksogen
Seperti sinar X, sinar radioaktif,
hormon, bahan kimia (Benzol,
Arsen, preparat Sulfat), infeksi
(virus, bakteri).
Acute Myeloid
Leukimia (AML)
1)
P
a
t
o
f
i
s
i
o
l
o
g
i
2)
3)
4)
5)
6)
7)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Hitung darah lengkap (CBC). Anak
dengan CBC kurang dari 10.000/mm3 saat
didiagnosis, memiliki prognosis paling baik.
Jumlah leukosit lebih dari 50.000/mm3
adalah tanda prognosis kurang baik pada
anak sembarang umur.
Pungsi lumbal, untuk mengkaji keterlibatan
SSP.
Foto thoraks, untuk mendeteksi keterlibatan
mediastinum
Aspirasi sumsum tulang, ditemuakannya 25%
sel blast memperkuat diagnosis.
Pemindaian tulang atau survei kerangka,
mengkaji keterlibatan tulang.
Pemindaian ginjal, hati, dan limpa, mengkaji
infiltrat leukemik
7. Jumlah trombosit, menunjukkan kapasitas
pembekuan.
:04064882527038
1) MANIFESTASI KLINIS
2) 1. Bukti anemia, perdarahan, dan
3) infeksi
: demam,
letih,
pucat,
anoreksia, petekia dan perdarahan,
nyeri sendi dan tulang, nyeri abdomen
yang tidak jelas, berat badan menurun,
pembesaran dan fibrosis organ-organ
sistem retikuloendotelial (hati, limpa,
dan limfonodus)
2) 2. Peningkatan tekanan intrakranial
karena infiltrasi meninges : nyeri dan
kaku kuduk, sakit kepala, iritabilitas,
letargi, muntah, edema papil, koma.
3) 3. Gejala-gejala sistem saraf pusat yang
berhubungan dengan bagian sistem
yang terkena; kelemahan ekstremitas
bawah, kesulitan berkemih, kesulitan
belajar, khususnya matematika dan
hafalan (efek samping lanjut dari
terapi).
Intervensi
1. Pertahankan teknik
asepsis
2. Batasi pengunjung bila
perlu
3. Monitor adanya tanda
dan gejala infeksi
4. Ajarkan keluarga tanda
dan gejala infeksi
5. Kolaborasi pemberian
antibiotika
Jaringan meloid
Priliferasi SDP
Immatur
Mekanisme imun
terganggu
Hematopoesis
terganggu
Akumulasi
Risiko
infeksi
Prod SDM
terganggu
infiltrasi
Trombositopenis
Pembekuan
terganggu
Anemia
Hati
tulang
Hepatomegali
Nyeri
tulang
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Nyeri
tekan
Limpa
SSP
limpadenopati
Sistem
neurologis
terganggu
Intervensi
1. Monitor adanya mual
muntah
2. Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
3. Monitor interaksi
anak-orang tua saat
makan
4. Kolaborasi dengan ahli
gizi untukmenentukan
jumah kalori dan
nutrisi yang
Intervensi
1. Monitor intake dan output
2. Monitor status hidrasi
(kelembaban, membrane
mukosa, nadi adekuat)
3. Anjurkan ibu untuk terus
memberikan ASI
4. Kolaborasi pemberian
terapi cairan IVFD
Sakit kepala,
nausea dan
vomiting
diplopsoia,
penglihatan
kabur
Risiko
kekurangan
volume
Suplai O2
ke jaringan
menurun
Pucat, lesu,
dispnea,
letargi
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
perifer
Intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor adanya
sianosis
3. Monitor hasil
laboratorium
4. Kolaborasi
pemberian transfusi
darah
Perdarahan
spontan
Resiko
syok
hipovolemi
Intervensi
1. Monitor status
sirkulasi dan TTV
2. Monitor input dan
autuput
3. Pantau nilai labor
HB, HT. AGD, dan
elektrolit
4. Monitor tanda
awal syok