OLEH:
PEMBIMBING:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
STATUS
I.
IDENTITAS
Nama
: Bp.S
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Umur
: 65 tahun
Alamat
: Mojogedang
Pekerjaan
: Petani
Agama
: Islam
Status Pernikahan
: Menikah
Pendidikan
: SLTA
: 28 78 xx
penyakit
dan
alloanamnesis.
A. Keluhan Utama
Perut terasa nyeri
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan
keluhan
mengakui nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk dan terasa sebah di seluruh
bagian perut. pasien mengaku nyeri dirasakan ters menerus sejak seminggu
yang lalu. Nyeri dan sebah datang tiba-tiba dan tidak membaik ketika
diberi makan. Disertai mual dan muntah berisi makanan. Pasien juga
mengaku badan lemas, tetapi masih bisa berjalan. BAB berwarna hitam,
BAK dalam batas normal.
: disangkal
: Diakui, sewaktu umur 9 th.
: disangkal
: disangkal
4. Riwayat hipertensi
: disangkal
7. Riwayat modonk di rs
: disangkal
: disangkal
9. Riwayat DM
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
F. Riwayat Kebiasaan
1.
2.
Riwayat merokok
: diakui
Riwayat olah raga
: disangkal
3.
Riwayat Penggunaan Obat
Keadaan Umum
KU
: Baik
Kesadaran Compos Mentis : E4 V5 M6
Vital Sign: Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi
: 80 x/ menit
Suhu
: 36,5oC
Pernafasan
: 18x/menit
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala :
Belakang
Fremitus
Depan
N
N
N
Perkusi
Belakang
N
N
N
N
N
N
N
N
N
:
Depan
S
S
S
S:
S
S
S
sonor
Belakang
S
S
S
Auskultasi :
- Suara dasar vesikuler
S
S
S
Depan
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Suara tambahan : wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
b. Jantung
Belakang
Inspeksi
Satuan
Nilai rujukan
Hematologi rutin
Hb
3,9
g/dl
11-16
Hct
14,4
37-50
WBC
7.8
10/l
4,0-10
PLT
508
10/l
100-300
RBC
2.8
10/l
3,5-5,5
MCV
50,7
Fl
82-95
MCH
13.7
Pg
27-31
MCHC
27.1
g/dl
32-36
RDW
18,1
11,5-14,5
MPV
4.8
Fl
7,2-11,1
PDW
16.0
15-17
13.9
25-40
110
mg/dl
< 140
Indeks eritrosit
Hitung jenis
Limfosit
Kimia klinik
GDS
Satuan
Nilai rujukan
Hematologi rutin
Hb
10.5
g/dl
11-16
Hct
WBC
31.9
37-50
10/l
4,0-10
12.4
PLT
380
10/l
100-300
RBC
5.8
10/l
3,5-5,5
MCV
63.4
Fl
82-95
MCH
20.9
Pg
27-31
MCHC
32.9
g/dl
32-36
RDW
26.4
11,5-14,5
MPV
5.0
Fl
7,2-11,1
PDW
17.0
15-17
Indeks eritrosit
Hitung jenis
Limfosit
7.3
25-40
GDS
120
mg/dl
< 140
Protein total
7.04
gr/dl
6.6-8,7
Albumin
3.51
gr/dl
3.7-5.2
Globulin
3.53
gr/dl
2.9-3.5
Kimia klinik
Hasil
Hitam
Padat
0-1
0-1
-
Normal
3-3 /LPB
0-5/LPB
+
-
V. RESUME
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut seperti ditusuk-tusuk di ulu hati
dan sebah di seluruh lapang perut sejak seminggu yang lalu. Nyeri terus menerus
tidak membaik ketika diberi makan. Mual (+) Muntah (+). BAB hitam, pada
pemeriksaan fisik didapatkan Nyeri tekan di seluruh lapang perut teritama di regio
epigastrik. Pasien mengakui mempunyai kebiasaan meminum obat racikan pegal
linu plutulang sejak 5 tahun yang lalu karena sehabis bertani sering terasa pegal
linu. pada pemeriksaan darah rutin tanggal 26 september 2013 Hb (3,9) RBC
(2.8). MCV (50,7) MCH (13.7) MCHC (27.1). pada pemeriksaan ini didpatkan
kesimpulan pasien menderita anemia mikrositik hipokromik. pasien kemudian
mendaatkan transfusi PRC 4 colf darah rutin menjadi Hb (10.5) MCV (63.4)
MCH (20.9) MCHC (32.9) Protein total (7.04) Albumin (3.51) Globulin (3.53).
kemudian dilakukan pemeriksaan protein total, albumin, dan globulin untuk
menyingkirkan diagnosis banding. Pada pemriksaan feses rutin didapatkan bahwa
warna feses hitam leukosit, eritrosit dalam batas normal. Pada pemeriksaan USG
Abdomen Kesan : Tampak Gaster mukosa berkesan menipis dengan
hyperasciditas dan refluks asam lambung.
VI. DIAGNOSIS KERJA
1. Anemia mikrositik hipokromik
2. Melena
3. Gastritis erosifa et causa NSAID
VII. Diagnosis Banding
1. Gastritis erosifa et causa NSAID
2. Sirosis Hepatis
3. Ankilostomiosis
FOLLOW UP
A. FOLLOW UP
Tabel 3. Perkembangan pasien saat rawat inap
Tanggal
27-09-2013
28-10-2013
Follow Up
S : Perut Sakit seperti ditusuk-tusuk
di ulu hati dan sebah. Mual (-)
Muntah(-) Badan terasa lemah.
BAB berwarna hitam dan BAK
lancar.
O:
KU : Cukup ; Kes: Compos mentis
TD :130/90 mmHg, N:80x/menit
HR:80x/menit. RR : 18x/m S : 36,6o
Kepala :
Conjungtiva Anemis (-/-)
Sklera Ikterik (-/-)
Leher :
JVP (-), Pembesaran KGB (-)
Thorax :
Pulmo : SDV (+/+), Wh (-/-), Rh
(-/+)
Cor : BJ I-II murni, intesitas
reguler, bising (-)
Abdomen :
Supel, Peristaltik normal, NT
epgastric.
Extremitas :
Akral hangat, udem tungkai (-)
A : Anemia, Melena dd varises
dan, non varises. Ankilostomiasis.
P:
1. Inf RL 20 tpm
2. Inj.
Omeprazole
1gr/12jam
3. Inf
Paracetamol
fl/8Jam
4. Inj
Cefuroxim
1gr/12jam
5. Ulsidex tab 3 dd 1
6. Antasyd Syr 3 dd C II
7. Transfusi PRC 2 colf
dengan medikasi inj
Lasix amp.
8. Feses rutin
1gr/12jam
3. Inj.
Cefuroxim
1gr/12jam
4. Ulsidex tab 3 dd 1
5. Antasyd Syr 3 dd C II
30-10-2013
Kepala :
Conjungtiva Anemis (-/-)
Sklera Ikterik (-/-)
Leher :
JVP (-), Pembesaran KGB (-)
Thorax :
Pulmo : SDV (+/+), Wh (-/-), Rh
(-/+)
Cor : BJ I-II murni, intesitas
reguler, bising (-)
Abdomen :
Supel, Peristaltik normal, NT
epgastric
Extremitas :
Akral hangat, udem tungkai (-)
A : Anemia, melena dd varises
dan non varises.
S : Perut nyeri sudah berkurang,
sebah (+), Mual muntah (-). BAB
dan BAK (dbn)
O : KU : Cukup ; Kes: Compos
mentis
TD :110/80 mmHg, N:72x/menit
HR:72x/menit. RR : 18x/m S : 38o
Kepala :
Conjungtiva Anemis (-/-)
Sklera Ikterik (-/-)
Leher :
JVP (-), Pembesaran KGB (-)
Thorax :
Pulmo : SDV (+/+), Wh (-/-), Rh
(-/+)
Cor : BJ I-II murni, intesitas
reguler, bising (-)
Abdomen :
Supel, Peristaltik normal, NT
epgastric.
Extremitas :
Akral hangat, udem tungkai (-)
A : Anemia perbaikan, Melena
non varises et causa gastritis
erosif.
10
6. Cek HB ulang
7. Cek Albumin
Globulin.
dan
Protein
total.
P:
1. Cefixim 2 dd 1
2. Omeprazol 2dd1
3. Ulsidex 3dd1
4. Antasyd Syr 3 dd CII
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Melena yaitu buang air besar berwarna hitam
ter yang berasal dari saluran cerna bagian atas.
Yang dimaksud dengan saluran cerna bagian atas
adalah saluran cerna di atas (proksimal) dari
ligamentum Treitz, mulai dari jejenum proksimal,
duodenum, gaster dan esofagus (Adi P, 2006).
Gastritis Erosif adalah gastritis yang dapat
disebabkan oleh karena penggunaan obat anti
inflamasi non-steroid (NSAID), yang memiliki efek
perusakan mukosa yang bersifat lokal maupun
sistemik (Silbernagl dan Lang, 2006).
Melena dapat disebabkan oleh karena
tercampurnya darah dengan asam lambung
(Mansjoer, A dkk, 2001).
B. PATOFISIOLOGI
Akibat
penggunaan
NSAID
misalnya
sehingga
menghambat
sisntesis
sistesis
11
prostaglandin
secara
sistemik,
termasuk
di
epitel
lambung
dan
HCO3pada
(memperlemah
sisi
lain
perlindungan
menghentikan
efek
sampin NSAID
a. Terbukti sebagai faktor resiko
1. Usia lanjut >60th
2. Riwayat pernah menderita tukak
3. Digunakan bersama-sama dengan steroid
4. Dosis tinggi atau menggunakan 2 jenis NSAID
5. Menderita penyakit sistemik yang berat
b. Mungkin sebagai faktor resiko
Bersama-sama dengan infeksi H. Pylori
Merokok
c. Meminum alkohol
(Hirlan, 2006)
D. DIAGNOSIS
Spektrum Klinis gastritis erosif et causa NSAID
meliputi suatu keadaan klinis yang bervariasi
sangat luas mulai yang paling ringan berupa
keluhan
gastrointestnal
discomfort.
Secara
12
walaupun
NSAID
tetap
diteruskan.
karena
mengimbangi
penurunan
akiban
NSAID
pemberiannya
produksi
contohnya
13
dapat
prostaglandin
Misoprostol
(Mycek,
DAFTAR PUSTAKA
Adi, P., 2006., Pengelolaan perdarahan saluran cerna bagian atas dalam buku ajar
ilmu penyakit dalam Jilid I Edisi IV., Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
penyakit dalam fakultas kedokteran Indonesia: Jakarta.
Hirlan., 2006., Gastritis dalam buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid I Edisi IV.,
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu penyakit dalam fakultas kedokteran
Indonesia: Jakarta.
Mansjoer, A dkk., 2001., Hematemesis Melena dalam kapita selekta Kedokteran
Edisi ketiga Jilid I., Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : media
Ausclapius.
Mycek, MJ., Harvey, RA., Champe, PC., 2001., Farmokologi ulasan bergambar
edisi 2., Widya Medika: Jakarta.
Silbernagl S., Lang F., 2006., Teks &Atlas berwarna Patofisiologi. EGC: Jakarta.
14