Anda di halaman 1dari 3

Contoh Kasus Norma

20 November 2014Tak Berkategori


KASUS PELANGGARAN NORMA KESOPANAN
JAKARTA, KOMPAS.com Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat saat ini masih
melakukan pengembangan terhadap kasus pencurian dan perampasan serta
pelanggaran norma kesopanan yang dilakukan Ari Anggara dan kawan-kawan di
dalam angkutan kota C-01 jurusan Ciledug-Senen pada Senin (23/7/2012) tengah
malam.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Rahmad saat ditemui
Kompas.com, Selasa (24/7/2012) malam, mengatakan, berdasarkan keterangan
tersangka, pelaku hanya berusaha merampas tas korban dan tak ada niat
memerkosa korban. Pada saat korban dibekap, korban berteriak. Atas dasar itu,
polisi belum bisa menyimpulkan pelaku berusaha memerkosa korban.
Pelaku yang ditangkap kan baru satu, dia juga cuma sopir, sedangkan yang
melakukan aksi kan teman-temannya. Namun, bagaimanapun juga tetap bisa
dikenakan pelanggaran norma kesopanan, yaitu Pasal 288 KUHP, kata Rahmad.
Saat ini tersangka sedang dibawa ke Mapolrestro Jakarta Pusat. Polisi akan
berusaha secepat mungkin menangkap empat pelaku lainnya. Saat ini
tersangka sedang dibawa untuk proses pengembangan. Kita juga masih
mengejar empat pelaku lainnya, kata Rahmad.
Korban adalah seorang karyawati bernama Is (31). Is pulang dari tempat
kerjanya dengan menggunakan angkot C-01 yang dikemudikan tersangka Ari.
Saat Is berada dalam angkot, para pelaku langsung menyergap, mencekik leher,
dan melakukan pelecehan sambil mencoba merebut tas korban. Seorang
pengendara motor, yakni Sersan Dua Nicholas Sandi, anggota Satuan 81
Kopassus Antiteror, mendengar teriakan korban dan langsung mengejar mobil
angkot tersebut.
Tidak lama berselang, korban didorong keluar angkot oleh para pelaku di Jalan
Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Akibat kejadian ini, korban
mengalami kerugian imateriil dan luka memar di leher.
KASUS PELANGGARAN NORMA KESUSILAAN
MANTEB.com Salah satu siswa Kelas 2 SD Cemani 2 Grogol diduga menjadi
korban kekerasan yang dilakukan oleh gurunya pada hari ini. Kepala bocah
tersebut mengeluarkan darah setelah dilempar tempat pensil oleh gurunya.

Latar Belakang Kasus :

Menurut informasi dari berbagai sumber menyebutkan kejadian dugaan


kekerasan terjadi pada pukul 8 pagi. Saat itu sang siswa sedang belajar
matematika. Di tengah pelajaran, ia bersama sejumlah siswa lainnya bermain
sambil mendorong meja. Ulah tersebut membuat guru naik pitam dan melempar
tempat pensil ke kepala siswa tersebut hingga berdarah.

Solusi :

Menurut pandangan kelompok kami seharusnya dengan kasus seperti yang


terjadi pada siswa tersebut guru sebenarnya bisa memberikan sanksi seperti
pemberian tugas-tugassekolah, bukan dengankekerasan pihak sekolah terutama
kepala sekolah yg bertanggung jawab paling besar seharusnya bisa mengontrol
apa yg terjadi dilingkungan sekolah yg ia pimpin dan kepala sekolah juga harus
memberi sanksi tegas kepada guru yg melakukan kekerasan pada murid tersebut
baik berupa teguran maupun sanksi lainnya yg akan membuat jera guru tersebut
seperti melaporkan kepolisi atau yang lainnnya karena apabila kasus seperti ini
dibiarkan akan berdampak buruk bagi citra pendidikan indonesia dan bagi
perkembangan psikologis anak seperti mental maupun fisik.semoga tidak akan
ada kasus seperti ini lagi dan semoga pendidikan diindonesia semakin hari
semakin baik.

Sumber :
http://manteb.com/berita/16157/Kekerasan.Guru.Terhadap.Murid

KASUS PELANGGARAN NORMA HUKUM


Salah satu masalah terbesar di pemerintahan Indonesia adalah masalah korupsi.
Dan masalah korupsi ini pula tidak hanya mencakup bidang pemerintahan saja
tetapi dalam berbagai bidang pelayanan puplik seperti sekolah,rumah sakit,dan
lain-lain.
Di Indonesia masalah korusi ini sangat memprihatinkan terutama di kalangan
pejabat Indonesia. Korupsi sangat merugikan masyarakat dan sangat
menguntungkan bagi pihak yang melakukan tindak korupsi.
Orang-orang yang melakukan tindak korupsi umumnya melakukan hal tersebut
karena dorongan ingin memuaskan diri sendiri, jadi yang kaya semakin kaya dan
yang miskin semakin miskin. Sehingga malah yang dirugikan adalah masyarakat.
Untuk itu sangat perlu untuk membenahi peraturan tentang tindakan korupsi
yang dilakukan diberbagai instansi yang bersangkutan maka dengan
ditegakkannya dan diperkuatnya undang-undang tentang tindakan pidana
korupsi maka diharakan agar pelaku korupsi dapat jerah dan tidak lagi
melakukan tindakan korupsi dan orang-orang tidak akan berani melakukan
pengkorupsian.
Sehingga kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua orang dan keadilan dapat
tercipta di dalam masyarakat,dan dibangun sejak dini sikap anti korusi. Karena
dari hal-hal yang kecil dapat menjadi besar, jadi perlu ditangani sedini mungkin
kepada semua lapisan masyarakat.
Sumber : http://mely-phoenix7aurora.blogspot.com/2013/05/macampelanggaran-hukum.html

Tentang iklan-iklan ini

Anda mungkin juga menyukai