KASUS PELANGGARAN NORMA KESOPANAN JAKARTA, KOMPAS.com Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat saat ini masih melakukan pengembangan terhadap kasus pencurian dan perampasan serta pelanggaran norma kesopanan yang dilakukan Ari Anggara dan kawan-kawan di dalam angkutan kota C-01 jurusan Ciledug-Senen pada Senin (23/7/2012) tengah malam. Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Rahmad saat ditemui Kompas.com, Selasa (24/7/2012) malam, mengatakan, berdasarkan keterangan tersangka, pelaku hanya berusaha merampas tas korban dan tak ada niat memerkosa korban. Pada saat korban dibekap, korban berteriak. Atas dasar itu, polisi belum bisa menyimpulkan pelaku berusaha memerkosa korban. Pelaku yang ditangkap kan baru satu, dia juga cuma sopir, sedangkan yang melakukan aksi kan teman-temannya. Namun, bagaimanapun juga tetap bisa dikenakan pelanggaran norma kesopanan, yaitu Pasal 288 KUHP, kata Rahmad. Saat ini tersangka sedang dibawa ke Mapolrestro Jakarta Pusat. Polisi akan berusaha secepat mungkin menangkap empat pelaku lainnya. Saat ini tersangka sedang dibawa untuk proses pengembangan. Kita juga masih mengejar empat pelaku lainnya, kata Rahmad. Korban adalah seorang karyawati bernama Is (31). Is pulang dari tempat kerjanya dengan menggunakan angkot C-01 yang dikemudikan tersangka Ari. Saat Is berada dalam angkot, para pelaku langsung menyergap, mencekik leher, dan melakukan pelecehan sambil mencoba merebut tas korban. Seorang pengendara motor, yakni Sersan Dua Nicholas Sandi, anggota Satuan 81 Kopassus Antiteror, mendengar teriakan korban dan langsung mengejar mobil angkot tersebut. Tidak lama berselang, korban didorong keluar angkot oleh para pelaku di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian imateriil dan luka memar di leher. KASUS PELANGGARAN NORMA KESUSILAAN MANTEB.com Salah satu siswa Kelas 2 SD Cemani 2 Grogol diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh gurunya pada hari ini. Kepala bocah tersebut mengeluarkan darah setelah dilempar tempat pensil oleh gurunya.
Latar Belakang Kasus :
Menurut informasi dari berbagai sumber menyebutkan kejadian dugaan
kekerasan terjadi pada pukul 8 pagi. Saat itu sang siswa sedang belajar matematika. Di tengah pelajaran, ia bersama sejumlah siswa lainnya bermain sambil mendorong meja. Ulah tersebut membuat guru naik pitam dan melempar tempat pensil ke kepala siswa tersebut hingga berdarah.
Solusi :
Menurut pandangan kelompok kami seharusnya dengan kasus seperti yang
terjadi pada siswa tersebut guru sebenarnya bisa memberikan sanksi seperti pemberian tugas-tugassekolah, bukan dengankekerasan pihak sekolah terutama kepala sekolah yg bertanggung jawab paling besar seharusnya bisa mengontrol apa yg terjadi dilingkungan sekolah yg ia pimpin dan kepala sekolah juga harus memberi sanksi tegas kepada guru yg melakukan kekerasan pada murid tersebut baik berupa teguran maupun sanksi lainnya yg akan membuat jera guru tersebut seperti melaporkan kepolisi atau yang lainnnya karena apabila kasus seperti ini dibiarkan akan berdampak buruk bagi citra pendidikan indonesia dan bagi perkembangan psikologis anak seperti mental maupun fisik.semoga tidak akan ada kasus seperti ini lagi dan semoga pendidikan diindonesia semakin hari semakin baik.
Sumber : http://manteb.com/berita/16157/Kekerasan.Guru.Terhadap.Murid
KASUS PELANGGARAN NORMA HUKUM
Salah satu masalah terbesar di pemerintahan Indonesia adalah masalah korupsi. Dan masalah korupsi ini pula tidak hanya mencakup bidang pemerintahan saja tetapi dalam berbagai bidang pelayanan puplik seperti sekolah,rumah sakit,dan lain-lain. Di Indonesia masalah korusi ini sangat memprihatinkan terutama di kalangan pejabat Indonesia. Korupsi sangat merugikan masyarakat dan sangat menguntungkan bagi pihak yang melakukan tindak korupsi. Orang-orang yang melakukan tindak korupsi umumnya melakukan hal tersebut karena dorongan ingin memuaskan diri sendiri, jadi yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Sehingga malah yang dirugikan adalah masyarakat. Untuk itu sangat perlu untuk membenahi peraturan tentang tindakan korupsi yang dilakukan diberbagai instansi yang bersangkutan maka dengan ditegakkannya dan diperkuatnya undang-undang tentang tindakan pidana korupsi maka diharakan agar pelaku korupsi dapat jerah dan tidak lagi melakukan tindakan korupsi dan orang-orang tidak akan berani melakukan pengkorupsian. Sehingga kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua orang dan keadilan dapat tercipta di dalam masyarakat,dan dibangun sejak dini sikap anti korusi. Karena dari hal-hal yang kecil dapat menjadi besar, jadi perlu ditangani sedini mungkin kepada semua lapisan masyarakat. Sumber : http://mely-phoenix7aurora.blogspot.com/2013/05/macampelanggaran-hukum.html