Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN MATERI AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH:

A. Air Permukaan
1.
2.
3.
4.
5.

Jumlah air di bumi sangat besar, kira-kira 1,36 milyar km3.


Sirkulasi air di bumi yang tiada putusnya disebut daur atau siklus hidrologi.
Air yang mengalir di permukaan disebut air permukaan (runoff).
Air yang meresap ke dalam tanah (infiltrasi) akan membentuk air tanah.
Proses dimana air yang meresap ke dalam tanah juga akan diserap oleh
tumbuhan dan akan menguap melalui daunnya kembali ke atmosfer disebut

transpirasi.
6. Air yang mengalir menuju ke laut sangat dipengaruhi oleh gravitasi.
7. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran air di sungai yang
tentunya juga mengontrol tingkat erosi yang dilakukan oleh sungai, yaitu:
Kemiringan sungai.
Bentuk, ukuran, dan kekasaran dasar saluran sungai.
Debit sungai.
8. Faktor utama yang mengontrol kecepatan aliran sungai adalah kemiringan
sungai.
9. Bentuk penampang melintang saluran sungai menentukan jumlah air yang
bersentuhan dengan saluran tersebut , dan ini akan mempengaruhi tahanan
gesernya.
10. Saluran yang paling efisien adalah bidang melintang sungai yang terbasahi
oleh air.
11. Ukuran dan kekasaran dasar saluran sungai berpengaruh juga terhadap
besarnya tahanan saluran.
12. Bila dasar salurannya halus akan menghasilkan aliran yang seragam (uniform
flows), sedang bila salurannya kasar seperti misalnya banyak bongkahbongkah batuan, akan terjadi aliran yang turbulen.
13. Debit sungai (discharge) merupakan jumlah air yang mengalir pada jarak
tertentu pada satuan waktu tertentu, biasanya diukur dengan satuan meter
kubik per detik.
14. Untuk mengimbangi peningkatan debitnya, sungai akan melakukan proses
pelebaran dan pendalaman saluran sungai.

15. Salah satu cara mempelajari suatu sungai adalah mempelajari penampang
memanjang sungai (longitudinal profile).
16. Kenampakan utama tipe penampang memanjang sungai adalah penurunan
gradien sungai dari hulu ke muara.
17. Secara umum bentuk penampang memanjang sungai tersebut adalah busur
yang cekung ke atas.
18. Satu hal yang penting yang mengontrol aliran sungai adalah bidang datum
(base level), yang merupakan titik terendah dimana aliran sungai dapat
melakukan proses pengikisan (erosi).
19. Ada 2 tipe umum dari bidang datum ini, yaitu muka air laut (sea level) yang
disebut ultimate base level dan temporary atau local base level.
20. Pada kondisi tertentu sungai akan berada pada suatu keadaan dimana sungai
tersebut tidak melakukan proses pengikisan ataupun pengendapan, peristiwa
ini disebut kondisi keseimbangan atau disebut graded stream.
21. Proses-proses yang dilakukan oleh sungai adalah proses pengikisan (erosi),
pengangkutan (transportasi), dan pengendapan (deposisi) material hasil
proses erosi.
22. Batuan yang telah mengalami pelapukan akan mudah mengalami perpindahan
tempat baik oleh gaya beratnya sendiri maupun oleh media atau agen prosesproses geologi.
23. Proses pengikisan secara fisik dilakukan oleh air itu sendiri atau oleh mineral
yang diangkut oleh aliran air yang disebut proses abrasi atau korasi.
24. Proses pengikisan secara kimia dilakukan dengan melarutkan batuan atau
tanah yang dilaluinya disebut proses korosi (pelarutan).
25. Material yang berukuran besar biasanya dilepas dari batuan dasarnya dengan
menggunakan pengeboran pada dasar saluran oleh air yang disebut potholes.
26. Sungai mengangkut material hasil erosinya dengan cara pelarutan (dissolved
load), suspensi (suspended load), dan sepanjang dasar saluran (bed load).
27. Material kasar akan bergerak pada dasar sungai sebagai bed load dan
perpindahannya disebut dengan cara traksi.
28. Material yang diangkut dengan cara traksi bergerak di sepanjang dasar sungai
dengan cara menggelinding (rolling), meluncur (sliding), dan meloncat
(saltasi).

29. Kompetensi sungai, yaitu ukuran maksimum dan sedimen yang dapat
diangkut oleh aliran air.
30. Endapan sedimen yang dihasilkan oleh aliran sungai disebut aluvial.
31. Endapan yang terbentuk di muara sungai disebut delta.
32. Sedimen halus yang berukuran lanau dan lempung akan terendapkan agak
jauh dari muara sungai dengan membentuk lapisan yang hamper mendatar
yang disebut lapisan bottom set.
33. Di atas lapisan bottom set ini mulai terendapkan lapisan foreset.
34. Lapisan foreset biasanya ditutupi oleh lapisan mendatar yang tipis yang
terbentuk pada waktu banjir yang disebut topset.
35. Selain itu sungai utama selanjutnya membentuk menjadi beberapa saluran
yang disebut distributaries.
36. Kipas aluvial (alluvial fan) merupakan endapan yang bentuknya seperti delta
yang terbentuk di daratan.
37. Sungai-sungai yang lebar dengan lembah yang dalam kadang-kadang
membentuk tanggul alam (natural levee) yang merupakan endapan yang
memanjang sejajar dengan lembah sungai.
38. Daerah di belakang tanggul alam dicirikan oleh drainase yang jelek dan air
tidak dapat mengalir kembali ke sungai, sehingga terbentuklah rawa-rawa di
tempat tersebut yang disebut back swamps.
39. Cabang-cabang sungai yang terbentuk sejajar dengan sungai utamadan
memotong tanggul alam disebut yazzo tributaries.
40. Kenampakan yang umum pada lembah yang sempit adalah adanya aliran yang
deras (rapid) dan air terjun (waterfall).

B. Air Tanah
1. Air yang mengalir pada permukaan bumi disebut air permukaan (run off).
2. Air yang meresap ke dalam tanah dan atau batuan akan menjadi air tanah
(groundwater).
3. Air tanah yang berasal dari peresapan air permukaan ini disebut air meteorik.
4. Air tanah hasil aktivitas magma ini disebut air juvenil.
5. Air tanah dapat juga berasal dari air yang terjebak pada waktu pembentukan
batuan sedimen.

6. Air tanah yang terjebak pada waktu pembentukan batuan sedimen disebut air
konat.
7. Ada bermacam tipe muka air tanah berdasarkan pada sifatnya,yaitu :
Muka air tanah bebas (unconfined water table), yaitu muka air

tanah yang kedudukannya sangat dipengaruhi oleh musim.


Muka air tanah tertekan (confined water table), yaitu air tanah
yang terdapat pada batuan yang ditutupi oleh lapisan batuan yang

kedap air (impermeable).


Muka air tanah terjebak (perched water table), yaitu muka air

tanah yang terjebak oleh lapisan batuan kedap air di bawahnya.


8. Sungai influent hanya mengalirkan air pada saat musim penghujan saja,
sehinngga disebut juga sungai tidak permanen.
9. Sungai effluent umumnya terbentuk pada daerah yang beriklim basah
(humid), sedang sungai influent umumnya terbentuk pada daerah yang
beriklim kering (arid).

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

TUGAS GEOLOGI FISIK


RANGKUMAN MATERI

DISUSUN OLEH:
NAMA
STAMBUK

: SAMUEL POSDO LITUA MALAU


: D611 09 285
Makassar
2009

Anda mungkin juga menyukai