Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit,
atau jenis erosi tanah lainnya
Sungai adalah torehan dipermukaan bumi yang merupakan penampung dan penyalur alamiah aliran air dan
material yang dibawahnya dari bagian hulu ke bagian hilir suatu daerah pengaliran ke tempat yang lebih
rendah dan akhirnya bermuara ke laut.
Alur Sungai
Bagian Hulu
Alur sungai dibagian hulu ini biasanya mempunyai kecepatan aliran yang lebih besar dari pada hilir, sehingga
pada saat banjir material hasil erosi yang diangkut tidak saja partikel sedimen yang halus akan tetapi juga
pasir, kerikil bahkan batu.
Bagian Tengah
Merupakan daerah peralihan dari bagian hulu dan hilir. Kemiringan dasar sungai lebih landai sehingga
kecepatan aliran relatif lebih kecil dari pada bagian hulu. Umumnya penampang sungai berbentuk peralihan V
dan bentuk U sehingga daya tampungnya biasanya masih mampu menerima aliran banjir.
Bagian Hilir
Biasanya melalui daerah pendataran yang terbentuk dari endapan pasir halus sampai kasar, lumpur, endapan
organic dan jenis endapan lainnya yang sangat stabil. Alur sungai yang melalui daerah pendataran mempunyai
kemiringan dasar sungai yang landai sehingga kecepatan alirannya lambat, keadaan ini memungkinkan
menjadi lebih mudah terjadi proses pengendapan.
Analisis Sedimen Transpor.
Berdasarkan a. Muatan Tercuci (Wash Load)
asalnya Adalah partikel halus yang berupa lempung dan debit, yang terbawa oleh
material aliran sungai. Partikel ini akan terbawa sampai ke laut atau mengendap pada
aliran yan tenang.
angkutan b. Muatan Dasar Sungai (Bed Load)
Adalah partikel kasar yang berasal dari dasar bergerak sepanjang dasar sungai
secara keseluruhan. Jadi angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan
aliran (dapat terdiri dari muatan dasar dan muatan layang). Muatan ini
ditunjukkan oleh gerakan partikel didasar sungai yang ukuranya besar.
Pengendapan (deposition) sedimen terjadi jika butiran berhenti di dasar pada pergerakan sedimen dasar, atau
dengan mengendapnya butiran dari keadaan layang. Biasanya pengangkatan dari beberapa butiran ke atas
keadaan layang dan pengendapan dari butiran lainnya ke bawah akibat berat sendiri terjadi bersamaan.
Menurut Breusers dan Overbeek (1979), muatan material angkutan dasar (bed material transport) berasal dari
material saluran sendiri, dapat terdiri dari angkutan dasar (bed load) maupun dari angkutan melayang
(suspended load) dan ditentukan oleh kondisi dari dasar gerakan aliran.
Muatan suspensi ialah partikel sediment yang berasal dari sebagian kecil material dasar sediment, dimana
gaya grafitasi dalam keadaan seimbang dengan gaya angkat oleh gerakan turbulensi air, ditambah sebagian
besar muatan kuras (wash load). Pembagian yang jelas antara angkutan dasar dan angkutan melayang
hampir tidak mungkin dilakukan, karena kenyataannya mekanisme angkutan sediment saling berkaitan.
Dengan demikian, tidaklah mengherankan bila sampai sekarang angkutan dasar hampir sama dengan
muatan sediment total (Overbeek, 1979). Secara umum tinggi maksimum angkutan dasar dari dasar saluran
berada 2 atau 3 kali diameter rata-rata partikel.
TERIMAKASIH