Anda di halaman 1dari 10

Falsafah atau dalam bahasa bahasa sundanya

palasipah, filsafah, filsafat atau philosophy


dalam bahasa Inggris adalah pembenaran atas
kepercayaan serta cara dan pandangan hidup
sehari-hari (etika atau teori nilai).

Penelitian tentang Pandangan hidup Orang


Sunda seperti tercermin dalam tradisi lisan dan
sastera Sunda, dibagi menjadi lima kelompok,
yaitu:

Pandangan
hidup tentang
manusia
sebagai
pribadi

Pandangan
hidup tentang
hubungan
manusia
dengan Tuhan

Pandangan
hidup tentang
hubungan
manusia
dengan
masyarakat

Pandangan
hidup tentang
hubungan
manusia
dengan alam

Pandangan hidup tentang


manusia dalam mengejar
kemajuan lahiriah dan kepuasan
batiniah.

Pandangan hidup tentang manusia


sebagai pribadi
Orang Sunda berpandangan bahwa manusia harus punya
tujuan hidup yang baik, dan senantiasa sadar bahwa
dirinya hanya bagian kecil saja dari alam semesta.
Untuk mempunyai tujuan hidup yang baik, harus punya
guru yang akan menuntunnya ke jalan yang benar. Guru
dihormati dalam masyarakat Sunda. Bahkan Tuhan Yang
Maha Esa juga disebut Guru Hyang Tunggal.
Dianjurkan agar bertanya kepada orang yang ahli dalam
bidangnya. Teladani orang yang berkelakuan baik.
Terimalah kritik dengan hati terbuka. Ambil manfaatnya
dari teguran dan nasihat orang lain.

Pandangan hidup tentang hubungan


manusia dengan masyarakat
Tujuan hidup yang dianggap baik oleh orang Sunda ialah hidup sejahtera,
hati tenang dan tenteram, mendapat kemuliaan, damai, merdeka dan
mencapai kesempurnaan di akhirat.
Sejahtera berarti hidup berkecukupan.
Tenang dan tenteram berarti merasa bahagia.
Mendapat kemuliaan berarti disegani dan dihormati orang banyak,
terhindar dari hidup hina, nista dan tersesat.
Hidup damai artinya rukun, akrab dengan tetangga dan lingkungan.
Orang yang merdeka artinya terlepas dari ujian dan terbebas dari hidup
tanpa tujuan.
Dan kesempurnaan akhirat ialah terhindar dari kemasiatan dunia dan
ancaman neraka di akhirat.

Pandangan hidup tentang hubungan


manusia dengan alam
Orang Sunda beranggapan bahwa lingkungan alam
memberikan manfaat yang maksimal kepada manusia apabila
dijaga kelestariannya, dirawat serta dipelihara dengan baik
dan digunakan hanya secukupnya saja.
Orang Sunda dianjurkan agar siger tengah atau siniger
tengah, yaitu tidak kekurangan tetapi tidak berlebihan.
Samasekali bukan untuk kemewahan, melainkan hanya untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dengan demikian tidak menguras atau memeras alam secara
berlebihan, sehingga terjaga kelestariannya.

Pandangan hidup tentang hubungan


manusia dengan Tuhan
Sejak pra-Islam, orang Sunda percaya akan adanya
Tuhan dan percaya bahwa Tuhan itu Esa.
Meskipun pernah memeluk agama Hindu, namun
dewa-dewa Hindu ditempatkan di bawah Hyang Tunggal,
Guriang Tunggal atau Batara Tunggal.
Tuhan Maha Mengetahui, mengetahui apa yang
diperbuat mahlukNya, karena itu manusia wajib berbakti
dan mengabdi kepada Tuhan.
Tuhan menghidupi mahlukNya, memberi kesehatan,
memberi rizki dan mematikannya pada waktunya.

Pandangan hidup tentang manusia


dalam mengejar kemajuan lahiriah dan
kepuasan batiniah.
Orang Sunda menghindari persaingan, lebih mengutamakan
kerjasama untuk kepentingan bersama. Lebih menghargai
musyawarah. Bekerja keras dan tidak mudah menyerah.

Lebih mengutamakan mutu hasil kerja daripada kecepatan


menyelesaikannya. Tidak menunda pekerjaan yang belum selesai
apalagi menyerahkannya kepada orang yang bukan ahlinya. Mau
mengerjakan yang baik meskipun pekerjaan kasar.
Kreatif mencari lapangan kerja sendiri dan percaya pada kekuatan
sendiri, menyesuaikan diri dengan lingkungan, dengan perkembangan
zaman dan dengan kebiasaan yang berlaku di tempat hidupnya.
Berusaha mencapai hari depan yang lebih baik. Mempelajari ilmu
sampai mendasar sehingga dapat diamalkan.

Anda mungkin juga menyukai