LANDAS AN TEORI
(CNS /ATM)
sekarang ini, tentunya akan membuat pengatur lalu lintas udara harus bekerja
ekstra untuk menangani semua pesawat yang masuk atau keluar dari suatu
lalu lintas udara, wilayah udara yang semakin padat, dan sumber daya bandara
ketika mereka berjuang untuk memenuhi permintaan yang terus bertambah. Hasil
yang diperoleh adalah kepadatan yang terus bertambah dan penundaan yang
terjadi karena keterbatasan kapasitas sistem yang ada sekarang ini. Keterbatasan
yang ada saat ini juga disebabkan karena propagasi line-of-sight dari komunikasi,
layanan lalu lintas udara saat ini juga disediakan secara inkonsisten dalam layanan
CNS dan manajemen lalu lintas udara (Air Traffic Management, ATM ) karena
menuju suatu sistem yang dapat digunakan secara global dan tidak bermacam-
Dengan teknologi yang ada sekarang ini, tentunya tidak cukup untuk dapat
(Flight Information Region, FIR). Agar sebuah pesawat dapat mencapai bandara
titik-titik navigas i yang tersebar di sepanjang rute, baik menuju bandara tujuan
maupun bandara asal. Tujuan waypoint ini untuk mengarahkan pesawat menuju
bandara tujuan. Setiap pesawat yang akan mengudara menuju bandara tujuannya
harus melewati waypoint-waypoint yang ada dalam setiap rute yang dilaluinya
untuk memastikan rute yang dilaluinya benar. Hal ini tentu membuat jarak dan
waktu tempuh yang dihabiskan pesawat untuk mencapai suatu tujuan bertambah,
dibutuhkan sebuah sistem pemantauan pesawat yang baru dari segi Komunikasi,
dengan menggunakan teknologi satelit, yang disebut sebagai sistem CNS. Sistem
ini membawa dampak positif bagi dunia penerbangan karena CNS membantu
pemantauan posisi pesawat. Sehingga pada akhirnya, sistem CNS ini membentuk
dan mendukung sebuah layanan dasar dari manajemen lalu lintas udara (Air
2.1.1 Komunikasi
Sistem ini memiliki kendala karena beberapa kru darat tidak menghubungi
pesawat yang terpisah oleh faktor geografis, misalnya bukit, gunung, dan lain-
dengan kru di darat dan sebaliknya dapat terjadi karena tidak terkendala dengan
masalah geografis. Dalam dunia penerbangan, ada dua cara komunikasi yang
10
Beberapa jenis komunikasi air to ground antara lain adalah Very High Frequency-
Extended Range (VHF-ER), Very High Frequency (VHF), dan Very High
Frequency Data Link (VDL), Regional and Domestic Air Route Area (RDARA),
Major World Air Route Area (M WARA). Komunikasi yang dilakukan sekarang
ini masih menggunakan komunikasi data suara pada frekuensi VHF. Dengan
jangkauan tertentu, VHF tidak dapat menjangkau seluruh wilayah tanggung jawab
dipasang di suatu lokasi tertentu yang tidak terjangkau oleh gelombang VHF,
udara yang sangat luas. VDL adalah komunikasi digital pada frekuensi VHF yang
dengan menggunakan protokol Bit Oriented, model referensi OSI (Open System
kru pengatur lalu lintas udara di darat. Wilayah pelayanan terbagi menjadi dua:
1kW.
11
secara otomatik tanpa harus berbicara secara langsung dengan kru di udara.
pengguna),
12
khusus adalah penggunaan yang tidak efektif dari sumber daya yang berharga
antara terminal dan komputer. Aplikasi yang termasuk dalam kategori ini adalah:
Navigation Services. Hal ini dimungkinkan CIDIN bahwa aplikasi yang belum
Indonesia.
Desain CIDIN mengikuti standar yang ada untuk komunikasi data dan
sesuai dengan model ISO 7 layer. Namun karena sejarah desain CIDIN, desainnya
mencakup dua layer model, contohnya layer 3 dan 4. Karena hal ini, layer 3
dibagi menjadi dua layer, yaitu layer 3 (network) dan layer 3b (CIDIN Network).
13
M odel Referensi tarkandung dalam Starndar ISO, ISO 7498 (dan berbagai
manual). Konsep dasar dari M odel Referensi adalah untuk memisahkan fungsi
service. Secara umum, adalah tugas sebuah layer untuk mengambil layanan yang
layanan yang lebih berorientasi pada aplikasi untuk pengguna layer. Sebuah
Di sisi lainnya, protokol yang dijalankan antara dua bagian sebuah layer
14
data yang disebut protocol data units, PDU. PDU mengikuti dari prinsip dasar
model bahwa PDU dari satu layer dienkapsulasikan kedalam PDU di layer
bawahnya untuk transmisi. Hal ini menyebabkan nested structure untuk header
peraturan protokol dan coding yang benar dari PDU harus diselidiki.
sub-layer dengan fungsi yang dijelaskan dengan baik. Prinsip yang dijelaskan
untuk layer Reference M odel berlaku sejalan ke sub-layer juga. Konsep dasar
Gambar 2.3 - Konsep yang digunakan dalam Hubungan dengan Reference M odel
15
Fungsi Layer-Layer
Application layer adalah layer tertinggi dan terdapat fungsi user yang
sistemnya dirancang untuk melakukan hal demikian. Fungsi layer lainnya adalah
Layer transport bertangguna jawab untuk transport data yang handal dari
end system ke end system secara independen dari sumber daya jaringan
yang digunakan.
dengan tugas-tugas terkait routing, flow control, error recovery, dan lain-
lain.
Dua jenis hubungan yang dikenal Reference M odel antara user pada
16
berhubungan dan dapat terdiri dari pembentukan koneksi, data transfer, dan fase
tetap ini.
sebuah hubungan session harus dibuat oleh pengguna (contohnya dalam sebuah
sesi protokol).
Gambar 2.4 Struktur CIDIN User Data Field untuk M essages dalam Format
AFTN.
AFTN yang akan digunakan untuk komunikasi pada jalur AFTN sendiri ataupun
17
CIDIN. Pada gambar 2.5, M essage segment adalah data-data dari modul
pada gambar 2.14 yang akan dikirimkan melalui CIDIN (Common ICAO Data
Interchange Network) yang ditempatkan pada gambar 2.4 bagian TEXT dan
ENDING. Adapun CIDIN packet header dan CIDIN transport header terletak
pada gambar 2.4 bagian M odified AFTN Heading yang mencakup M ODIFIED
AFTN, dan ORIGIN yang berisi informasi pengirim pesan, untuk pertukaran
18
2.1.1.3IPv4
19
sedangkan private IP adalah alamat IP yang tidak dapat diakses dari luar
2.1.2 Navigasi
bantu yang ada di darat, dan pesawat harus mendekati alat bantu navigasi
20
alat bantu yang ada di sepanjang rute tersebut, namun dapat mendekatinya
alat bantu tersebut untuk menandakan bahwa pesawat tersebut dalam rute
21
sinyal navigasi pada frekuensi VHF yang disebut sebagai sinyal radial.
Setiap VOR memiliki identifier terdiri dari 3 huruf dengan frekuensi yang
diterima oleh stasiun radio VOR di darat, stasiun akan menjawab sinyal
maka pesawat berada di sisi timur VOR. 180 radial menunjukkan posisi
diberikan adalah sudut miring antara pesawat dan transmiter dari DM E ini,
22
diandalkan dapat diterima pada jarak hingga 199 Nautical Mile (NM ) pada
ketinggian line-of-sight dengan akurasi yang lebih baik daripada 1/2 mil
atau3 persen jarak, tergantung mana yang lebih besar. Informasi jarak
kode dan frekuensi yang diatur pada interogator pesawat oleh pilot ke
frekuensi dan kode morse yang tepat, maka DM E akan mengirimkan balik
sinyal yang dikirim dengan sinyal yang diterima di pesawat. Jarak dari
23
(Nautical Miles).
sight. Ketika pesawat memilih frekuensi VOR atau ILS suatu bandara,
dari DM E.
962 sampai 1213 M Hz. Channel-channel ini terdiri dari beberapa jenis
pulsa adalah 12 mikrodetik, juga pada interogator dan pulsa jawaban. Pada
24
- LC Penerima Loran-C
- II Integrated Instrumentation
(bit per detik) dengan delapan bit data, tidak ada parity, dan satu stop bit.
kebutuhan sinyal listrik, data protokol transmisi dan waktu, dan format
kalimat khusus untuk sebuah serial data bus dengan kecepatan 4800 baud.
25
data serial satu arah dari pembicara tunggal ke satu atau lebih pendengar.
Data dimuat dalam bentuk ASCII (ditmbah carriage return dan line feed)
dengan $, diikuti oleh lima huruf alamat yang terdiri atas dua huruf
talker identifier dan tiga huruf data identifier, diikuti oleh sejumlah data
field yang dipisahkan dengan tanda koma (data field delimiter), dan
dalam kalimat.
Field optional checksum terdiri atas sebuah * dan dua digit heksa
26
$GPGSA,A,3,04,05,,09,12,,,24,,,,,2.5,1.3,2.1*39
Keterangan:
2 = 2D fix
3 = 3D fix
Termasuk jumlah satelit yang sedang digunakan pada solusi sekarang dan
satelit pada akurasi fix. DOP tidak memiliki satuan dimana jika nilainya
lebih kecil maka lebih baik. Untuk 3D fix menggunakan 4 satelit dan
27
28
permukaan bumi.
2.1.3 Pemantauan
manual, baik dengan menghubungi kru darat atau dengan melihat radar
otomatis melalui satelit ke sebuah unit Air Traffic Controller (ATC). Hal
ini akan membantu mengurangi beban kerja pengatur lalu lintas udara
dari pesawat.
2.1.3.1 Radar
29
PSR, data yang diperoleh dari pesawat adalah data jarak dan posisi
Surveillance Radar
30
31
dari proses, prosedur, dan sumber daya yang memiliki tujuan untuk
32
Airspace Management
kapasitas lalu lintas udara dalam suatu wilayah kendali yang berkontribusi
33
yang akan dilaluinya, data tersebut akan dicocokkan dengan data kapasitas
rute yang akan dilalui apakah tersedia atau tidak. Rencana penerbangan ini
pesawat dari dan ke bandara yang berada dalam wilayah kendali sebuah
memiliki sub-sub unit yang mendukung operasional lalu lintas udara. Sub-
sub unit ini ditempatkan berdasarkan wilayah udara yang telah ditetapkan.
34
Zone (ATZ), Control Zone (CTR), Control Area (CTA) yang terdiri atas
(ADA).
kecil dalam skala area yang dikendailkan. Wilayah udara ATZ dapat
berasal dapat menjangkau ketinggian dari darat hingga 1500 feet 200
feet untuk menampung jaringan lalu lintas udara standar. Informasi yang
lintas udara.
Diatas ATZ kita memiliki Control Zone (CTR) yang diatur oleh
unit Approach Control (APP) dan menyediakan layanan ATCS dari darat
hingga ketinggian tertentu.CTR dapat terdiri dari satu atau lebih wilayah
Control Zone (CTR) yang diatur oleh Area Control Center (ACC) dengan
35
pengaturan lalu lintas yang disediakan pada airway adalah ATCS. Pada
chart yang diberikan pada pilot, sebagian area pada chart ditandai dengan
segitiga yang kosong dan segitiga yang berisi. Ketika pesawat berada
dalam sebuah airways ditandai dengan segitiga yang kosong, maka pilot
disebut FIX. Pada chart, diantara 2 fix, diberikan nama airway yang
berbentuk kode alphanumerik, jarak antara dua fix, minimum enroute level,
membentang dibawah flight level 195. FIR dikelola oleh FIC (Flight
TM A, dan AWY. FIR adalah sebuah wilayah udara yang tidak diatur.
Dalam wilayah udara ini, layanan udara yang disediakan adalah FIS
adalah PBN. M enurut ICAO, PBN diartikan sebagai navigasi area berdasarkan
kebutuhan kinerja untuk pesawat yang beroperasi sepanjang rute Air Traffic
36
System (ATS), pada sebuah prosedur pendekatan instrumen atau dalam wilayah
Berdasarkan konteks tersebut, maka sistem navigasi yang ada sekarang ini
maupun infrastruktur navigasi yang ada. Seperti tampak pada gambar 2.18,
yang ada di rute tersebut untuk mendukung aplikasi navigasi yang ada didalam
pesawat.
Ada dua input komponen inti untuk aplikasi PBN, yaitu RNAV dan RNP.
37
dari stasiun navigasi bumi (VOR, DM E, ADF) dan tidak termasuk peringatan dan
pemantauan kinerja. RNAV hanya memastikan pesawat berada pada jalur yang
RNP adalah kemampuan pesawat untuk tetap berada dalam jalur yang
memberitahu kru pesawat apabila posisi aktual pesawat tersebut melebihi batas
RNAV dapat berguna untuk membantu pesawat berada dalam rute yang
Algoritma djikstra ditemukan oleh Eds ger W. Dijkstra pada tahun 1956
dan dipublikasikan pada tahun 1959. Algoritma djikstra adalah sebuah algoritma
yang digunakan untuk menentukan jarak terpendek dari sebuah node asal ke node
tujuan dengan menggunakan bobot terpendek dari hubungan setiap node lainnya
misalnya dalam hal jaringan adalah algoritma routing jaringan Open Shortest Path
First (OSPF) yang digunakan pada router untuk mencapai node tujuan dengan
38
node lainnya.
x : x = dai
y : y = qi.
Langkah 1: Proses dimulai dari node. Karena panjang dari jarak terpendek
diketahui adalah 0. Node terdekat berikutnya dari node A akan dinotasikan oleh
semua . Node yang sekarang hanya berada dalam closed state adalah node
label permanen, periksa smua cabang (c,i) yang keluar dari node terakhir yang
39
berada dalam closed state (node c). Jika node i juga dalam keadaan closed
state, lanjutkan pemeriksaan pada node berikutnya. Jika node iberada dalam
keadaan open state, kita mendapatkan label pertama dai berdasarkan persamaan:
Yang berada pada sisi kiri persamaan adalah label baru dari node i.
Perhatikan bahwa dai muncul di sisi kanan persamaan adalah label lama untuk
node i.
dari keadaan open state menjadi closed state, kita membandingkan nilai dai
untuk semua node yang berada dalam keadaan open state dan pilih node dengan
nilai dai terkecil. Lakukan hal yang sama dengan node j. Node j berubah dari
keadaan open ke keadaan closed karena tidak ada jalur dari a ke j yang lebih
pendek dari daj. Jalur melalui node lainnya akan lebih panjang.
berubah dari open state menjadi closed state. Kemudian kita tentukan node
terdekat berikutnya dari node j dan jalur terpendek yang mengarah dari node a
ke node j. Periksa panjang semua cabang (i,j) yang mengarah dari node closed
state ke node j hingga kita menyatakan bahwa persamaan berikut ini terpenuhi :
Persamaan diatas juga akan dipenuhi untuk beberapa node t. Ini berarti
bahwa node t adalah node terdekat dari node jpada jalur terpendek yang mengarah
dari node a ke node j. Oleh karena itu, kita dapat menuliskan bahwa qj = t.
40
Langkah 5: node j berada dalam closed state. Ketika semua node dalam
jaringan berada dalam closed state, kita telah menyelesaikan proses mencari
jalur terpendek. Jika ada node lainnya yang masih dalam keadaan open state,
Latar belakang dari ICAO membuat green route adalah karena kurang
efektif dan efisiennya penerbangan yang dilakukan saat ini, terlebih lagi untuk
jarak yang sangat jauh, misalnya dari asia tenggara ke eropa. Rute penerbangan
yang telah dilakukan pada saat itu dirasa sudah optimal untuk pada jaman dahulu
pembelajaran dari setiap kecelakaan pesawat yang terjadi agar tidak terulang
41
cakupan yang lebih luas dan komunikasi yang lancar, kemudahan mendapatkan
perusahaan penerbangan mulai memikirkan cara untuk dapat menekan emisi gas
karbon dioksida secara global. Oleh karena itu, pada tahun 2002, ICAO mulai
kita juga menginginkan jarak tempuh yang lebih singkat. Jarak tempuh yang lebih
singkat ini juga menjadi bahan pembuatan green route dengan memperhitungkan
jarak seminimum mungkin pada rute yang akan digunakan. Dengan menggunakan
rute yang jaraknya paling pendek, penghematan konsumsi bahan bakar avtur
dapat dilakukan sehingga dapat mengurangi efek pemanasan secara global yang
dipantau, konsumsi bahan bakar avtur dan waktu tempuh yang diperlukan untuk
ramah lagi.
NS-3 adalah sebuah program simulasi jaringan diskrit berbasis Linux yang
42
pengguna program NS-3. Hingga kini, program NS-3 telah mengeluarkan versi
3.12.1, dan pada Desember 2011 akan dirilis versi 3.13 terbaru.
(bindings). Program NS-3 yang kami gunakan adalah versi 3.10 karena program
tersebut telah dikembangkan hingga mencapai level stabil. Berikut adalah hal-hal
atau istilah yang umum digunakan pada jaringan, namun memiliki pengertian
Menyalakanlogging
Membuattopologijaringan
Membuataplikasi(traffic)
Menjalankansimulator
Menyalakan Logging
43
environment variabel.
NS_LOG_ERROR:
NS_LOG_WARN:
NS_LOG_DEBUG:
NS_LOG_INFO:
NS_LOG_FUNCTION:
NS_LOG_LOGIC:
NS_LOG_ALL:
44
NS3 juga menyediakan tingkat logging tidak bersyarat yang selalu dimunculkan,
yaitu
Node
dengan jaringan, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan jaringan.
dalam simulasi.
simulasi. Topologi jaringan ini akan digunakan untuk menghubungkan node yang
telah kita buat dengan topologi jaringan yang ingin kita gunakan. Beberapa
NodeContainer
ini akan membantu kita untuk membuat, mengatur, dan mengakses objek Node
apapun yang sudah kita buat untuk simulasi ini. Sintaksnya adalah sebagai
berikut:
45
NodeContainer nodes;
nodes.Create (2);
bernama nodes, dan baris berikutnya untuk membuat dua buah objek node dari
PointToPointHelper:
sebuah koneksi poin dengan poin. Poin to poin memiliki dua abstrak, sebagai
kartu ethernet (NIC), dan kabel jaringan. Sintaksnya adalah sebagai berikut:
PointToPointHelper pointToPoint;
NetDeviceContainer
berupa membuat, mengatur, dan menginstal perangkat kita sesuai dengan atribut
46
NetDeviceContainer devices;
konfigurasi topology helper pointToPoint yang telah kita buat dan menginstallnya
InternetStackHelper
masalah stack protocol yang akan diinstal dalam node kita, yaitu protokol
internet.
InternetStackHelper stack;
stack.Install (nodes);
menginstal objek stack tersebut ke nodes yang telah kita buat. Ketika dijalankan
akan memasang sebuah Internet Stack (TCP, UDP, IP, dan lainnya) pada setiap
Ipv4AddressHelper
47
Ipv4AddressHelper address;
ditetapkan pada baris kedua, dengan network 10.1.1.0 dan subnet /24. Secara
default, alamat yang dialokasikan akan dimulai dengan satu dan bertambah secara
monoton, sehingga alamat pertama dari base IP tersebut adalah 10.1.1.1, diikuti
oleh 10.1.1.2, dan seterusnya. Pada baris ketiga, sintaks tersebut akan melakukan
dibangun, dengan stack yang terinstall dan alamat IP yang terpasang. Selanjutnya
Membuat Aplikasi:
Salah satu abstraksi inti NS-3 adalah Application. Contohnya dalam hal
UdpEchoServerHelper
48
ditempatkan.
yang telah kita deklarasikan akan diinstal pada node ke 2, yang disimpan dalam
sehingga baris ketiga dan keempat mengatur lamanya waktu simulasi yang akan
dijalankan. Ini berarti, simulasi akan dijalankan selama sepuluh detik. Aplikasi
UdpEchoClientHelper:
49
yang telah dibuat kedalam protokol stack IPv4 yang dipasang ke alamat pertama
dengan menggunakan port 9. Atribut dari echoClient yang harus kita atur adalah
jumlah maksimum paket yang dalam sintaks diatas berjumlah 1, atribut interval
antar paket untuk pengiriman paket selanjutnya sebesar 1 detik, dan atribut ukuran
paket yang ditetapkan, 1024 byte. Kemudian atribut-atribut tersebut akan diinstal
clientApps. Dua baris terakhir memberikan batasan waktu simulasi yang akan
dilakukan oleh clientApps. clientApps akan dimulai pada detik ke dua dan
Menjalankan Simulasi:
lintas, hal selanjutnya yang kita lakukan adalah menjalankan simulasi dengan
scratch/first pada terminal, dimana scratch adalah direktori file first.cc disimpan.
Simulator::Run ();
Simulator::Destroy ();
return 0;
50
Ketika kita menjalankan perintah diatas, kita telah memanggil metode ini
sebelumnya:
dibuat dan dijalankan, kemudian pada detik ke dua clientApps akan dijalankan
dan mengirimkan paket data yang telah diatur ke server. Proses tersebut berjalan
hingga proses selesai dikirim dan pengirim menerima balik balasan dari server.
Jika tidak ada paket yang dikirim, clientApps dan serverApps akan berhenti dan
simulasi selesai. Pada detik ke 10, semua proses client dan server akan berakhir.
Ketika Simulator::Run (); telah selesai dilakukan, NS-3 akan memanggil fungsi
server menerima 1024 bytes dari 10.1.1.1, dan klien menerima pemberitahuan
dari server bahwa paket sebesar 1024 bytes telah diterima dari 10.1.1.2.
51
Application
Secara umum, software komputer dibagi kedalam dua kelas besar. Sistem
menggunakan sumber daya yang diatur oleh sistem software untuk mencapai
beberapa target.
Seringkali, garis pemisah antara sistem dan aplikasi software dibuat pada
perubahan level privilege yang terjadi dalam operating system traps. Dalam ns-3
tidak ada konsep nyata dari operating system dan tidak ada konsep privilege level
secara khusus atau system calls. Bagaimanapun juga kita memiliki ide dari sebuah
aplikasi. Hanya sebagai aplikasi yang berjalan pada komputer untuk melakukan
tasks dalam dunia nyata, aplikasi NS-3 berjalan pada Nodes NS-3 untuk
52
yang digunakan untuk menghasilkan dan menyuarakan (echo) paket jaringan yang
disimulasikan.
Channel
sebuah jaringan. M edia yang digunakan sebagai tempat mengalirnya data dalam
Pengkhususan Channel juga dapat memodelkan hal-hal yang sulit sebagai switch
Ethernet yang besar, atau dalam kasus jaringan wireless 3 dimensi yang penuh
halangan.
53
2.5 Wireshark
Wireshark adalah sebuah program penganalisa paket data yang gratis dan
packet data
Data hasil capture dapat diimpor dan diekspor dari atau ke komputer lainnya
M eringkas laporan atas paket data yang telah ditangkap, dan lain-lainnya
54
sebagai media debug dari implementasi protokol jaringan dalam software mereka.