Anda di halaman 1dari 21

TUJUAN

Tujuan dari praktikum Komunikasi Data dan Jaringan Komputer ini adalah untuk:
1. Mengenali perangkat lunak jaringan berdasarkan fungsinya.
2. Mahasiswa dapat mengatur IP address di Windows.
3. Mahasiswa dapat melakukan sharing file antara Windows.
4. Menggunakan software packet tracer untuk simulasi jaringan sederhana.

ALAT DAN BAHAN

1. Beberapa PC untuk konfigurasi jaringan


2. Hub/Switch
3. NIC yang tertancap pada setiap PC
4. Konektor RJ 45
5. Crimp Tool
6. Cable Tester
7. Kabel UTP Category 5

DASAR TEORI

1. Definisi Pengkabelan Jaringan


Kabel Jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari
server ke switch dan yang lainnya. Kabel jaringan juga dapat digunakan sebagai perantara pengguna
dengan pengguna lainnya dalam satu wilayah lokal, seperti warnet, kantor perusahaan, dan lain-lain.
Selain itu kabel jaringan juga bisa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang sering
digunakan untuk LAN dan kabel telepon. Kabel UTP sendiri terdiri dari empat warna konduktor
tembaga yang setiap pasangannya berpilih. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor
modular, yaitu 8 pin yang biasa disebut sebagai RJ-45, dan semua protokol LAN dapat beroprasi
melalui kabel UTP. Dan kebanyakan perangkat LAN dilengkapi oleh konektor RJ-45. Di dalam
dunia IT kabel UTP juga bisa disebut dengan kabel LAN (Local Area Network), (Anonim, 2013).

1
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
2. Peralatan Jaringan
Peralatan yang dibutuhkan dalam pengkabelan jaringan, antara lain:
a) Kabel UTP
Kabel UTP merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lainnya
atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk suatu jaringan. Kepanjangan dari
kabel UTP adalah "Unshielded Twisted Pair". Sebelum kita membuat sebuah jaringan yg
berskala besar atau kecil, kita harus mengetahui teknik dasar dari pengkabelan. Dalam dunia
jaringan, dikenal beberapa jenis kabel UTP yang sering digunakan. Setiap jenis kabel
mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan
kategori kabel, yaitu sebagai berikut:
Kategori 1: Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon.
Kategori 2: Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps.
Kategori 3: Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps.
Kategori 4: Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga
20 Mbps.
Kategori 5: Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps
Pada umumnya jenis kabel yang banyak digunakan untuk membentuk sebuah jaringan
komputer adalah kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) kategori 5. Kabel ini dikoneksikan
memakai konektor RJ-45, untuk dipasangkan pada LAN card yang dimiliki PC ataupun
Switch/hub. Kabel UTP kategori 5 yaitu satu kabel dengan isi delapan, masing-masing pasang
dipelintir untuk mengurangi induksi.
Dalam kabel UTP Kategori 5 urutan pengkabelannya yang standart berupa:

b) Hub dan Switch

2
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
Hub merupakan istilah umum yang menunjukkan pada sebuah perangkat keras yang
terdapat pada suatu jaringan komputer sebagai central connection point yang memiliki fungsi
untuk menerima sinyal dari unit komputer yang lalu ditransfer ke komputer lainnya (Anonim,
2014). HUB bertugas untuk mengubah sinyal transmisi jaringan sehingga dimungkinkan untuk
menghubungan lebih dari 2 komputer, kemudian dari konsep tersebut terciptalah sebuah
network atau jaringan komputer yang masing-masing komputer tersebut bisa saling terhubung.
Fisik dari HUB memiliki banyak port, fungsi port tersebut untuk menghubungkan
masing-masing komputer menggunakan sebuah konektor bernama RG45. Banyaknya port
sebuah HUB bermacam-macam, ada yang memiliki 4 port, 5 port, 6 port dan seterusnya.
Banyaknya komputer yang bisa terhubung ditentukan oleh banyaknya port HUB itu sendiri.
Oleh karena itu membuat desain topologi jaringan sebelum membangun jaringan komputer
amat sangat penting, salah satu manfaatnya adalah bisa menentukan pilihan HUB yang tepat
untuk digunakan. Selain dapat menghubungkan komputer dengan komputer, HUB juga bisa
menghubungkan dirinya dengan HUB lain, hal ini berguna untuk memperbanyak komputer
yang terhubung ke jaringan.
Pada dasarnya HUB terbagi dua macam, yaitu HUB aktif dan HUB pasif. Pengertian
HUB Aktif adalah HUB yang memiliki kemampuan untuk memperkuat sinyal atau biasa
disebut sebagai repeater. HUB jenis ini mampu untuk meregenerasi sinyal yang masuk dari
suatu komputer yang kemudian ditransmisikan kembali ke komputer lainnya. HUB aktif akan
sangat berguna untuk menghubungkan dua unit komputer atau lebih dengan jarak yang cukup
jauh.
Pengertian HUB Pasif adalah HUB yang hanya bertugas untuk membagikan sinyal
transmisi yang masuk ke port port komputer yang terhubung. Dengan menggunakan HUB Pasif
dimungkinkan untuk menambah unit komputer yang terhubung dengan syarat jarak unit
komputer dengan komputer lainnya tidak terlalu jauh.
Fungsi HUB dan Kelebihan Menggunakan HUB (Anonim, 2014) adalah:
Bisa melakukan pengurangan, penambahan dan pemindahan unit komputer pada suatu
jaringan komputer dengan mudah.
Mampu memberikan manajemen service data informasi dan diagnostik yang terpusat.
Kemudahan dan fleksibilitas untuk menggunakan interface berbeda.

3
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
Gambar 1. HUB

Switch adalah perangkat yang identik dengan HUB, hal ini dikarenakan kedekatan dari
fungsi kedua perangkat tersebut. Namun switch adalah perangkat yang lebih cerdas
dibandingkan HUB serta memiliki performa yang lebih tinggi dibanding HUB.
Fungsi switch dan kelebihannya adalah: (Anonim, 2013)
Switch mampu untuk memeriksa dengan seksama setiap paket data yang diterima
Switch mampu untuk menentukan tujuan dan sumber paket data yang melaluinya
Switch memiliki kemampuan untuk mem-forward setiap paket data dengan tepat

Gambar 2. Switch

Seperti halnya HUB, switch memiliki banyak port yang digunakan menghubungkan
komputer. Banyaknya port yang terdapat pada Switch pun bermacam-macam, 8 port, 16 port,
24 port dan seterusnya. Switch disajikan untuk Eternet komputer, masing-masing dari port yang
terdapat pada switch dimungkinkan untuk diatur support speed & duflex atau support kecepatan
ethernetnya, misalnya saja kecepatan 10 Mbps, 100Mbps, 1000MBps atau bisa juga disetting
auto. Kemampuan Switch untuk melewatkan data ke hanya device yang dituju bisa menghemat
bandwidht jaringan juga paket data yang melewati Switch akan lebih terjaga keamanannya
ketimbang yang dilewatkan melalui HUB.

4
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
c) Konektor RJ-45
RJ45 adalah konektor kabel Ethernet yang kebanyakan memiliki fungsi sebagai konektor
pada topologi jaringan komputer LAN atau pada tipe jaringan yang lainnya (Bhisana, 2015).
Konektor RJ45 ini dapat ditemukan pada ujung kabel UTP dan menghubungkan ke transceiver.
Fungsi RJ 45 yaitu sebagai penghubung antara kabel UTP (Unsield Twisted Pair) menuju ke
Transceiver. Untuk memasang connector RJ45 ini diperlukan teknik khusus yang
mengharuskan tiap warna pada kabel UTP terpasang dengan berututan dan tidak terbalik.

Gambar 3. Konektor RJ-45

d) NIC (Network Interface Card)


NIC (Network Interface Card) adalah sebuah peralatan elektronik yang dibuat pada
sebuah papan PCB yang akan melakukan konversi sinyal sehingga sebuah workstation bisa
mengirim dan menerima data dalam jaringan (Wahana Komputer, 2006). Sering disebut juga
dengan Ethernet card, atau sering juga disebut LAN card. NIC merupakan kartu jaringan yang
dipasang pada slot ekspansi pada komputer. Slot yang diperlukan bisa berupa slot PCI atau
ISA. Selain itu terdapat juga beberapa card yang diperuntukkan khusus bagi laptop atau
notebook dengan socket PCMCIA. Sedangkan untuk output portnya dapat berupa port BNC,
AUI (Thick Ethernet), dan UTP.
Sebuah NIC memiliki alamat khusus yang disebut sebagai ethernet address atau MAC
address. Alamat ini adalah berupa kode heksa 48-bit. Setiap NIC memiliki alamat yang
berbeda. Bila sebuah komputer hendak berkomunikasi dengan komputer lainnya maka ia akan
memancarkan sinyal untuk mencari alamat NIC yang dituju. Jika alamat tersebut telah
ditemukan, maka komunikasi antar dua kartu ethernet dapat dilakukan. Bila NIC yang dituju
ternyata tengah menangani komunikasi dengan kartu ethernet lain nya, maka terjadi tabrakan
5
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
data atau collision. Keduanya kemudian akan berhenti memancarkan sinyal, menunggu untuk
kembali memancarkan sinyal dalam waktu yang acak, sehingga kemudian dapat berkomunikasi
kembali.
NIC digunakan sebagai sarana menerima dan mengirimkan data melalui kabel jaringan.
Adapun tugas dari NIC adalah sebagai berikut (Wahana Komputer, 2006):
Transfer data ke komputer lain dengan terlebih dahulu mempersiapkan data dari
komputer agar dapat dilewatkan ke media penghubung.
Mengontrol aliran data antar komputer dan sistem perkabelan.
Menerima data yang ditransfer dari komputer lain lewat kabel dan menterjemahkannya
ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer.

Gambar 4. (1) NIC PC dan (2) NIC Laptop

Dalam buku SPP Menginstal Jaringan Komputer dijelaskan bahwa NIC bekerja pada
lapisan fisik, di mana data dipecah menjadi bit kemudian dikirim melalui jaringan ke komputer
lain yang kemudian dirangkai kembali menjadi data utuh. Setiap NIC memiliki kode unik
tersendiri, artinya cuma ada satu, yang terdiri atas 12 digit kode yang disebut dengan MAC
Address (Media Access Control). Tujuan adanya MAC address adalah untuk menghindari
tabrakan antar data di jaringan. Misalnya node akan mengirimkan paket data, maka sebelumnya
akan melihat apakah jaringan sedang mengirimkan paket data atau tidak. Jika node melihat
jaringan tidak melakukan pengiriman paket data, maka node akan melakukan pengiriman paket
data.
Jika ada paket data yang dipancarkan pada saat node sedang mengirimkan paket data,
maka akan terjadi collision. Jika terjadi collision, maka node dan jaringan akan berhenti

6
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
bersamaan untuk mengirimkan paket data. Setelah berhenti, node dan jaringan akan menunggu
waktu secara acak untuk mengirimkan paket data. Paket data yang mengalami collision akan
dikirim kembali saat ada kesempatan. Cara kerja ini sering dinamakan metode CSMA/CD
(Carrier Sence Multiple Access/Collison Detection), yaitu pengurusan bagi pengiriman data
oleh komputer/node secara serentak.

e) Crimp Tool
Crimp tool/Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45/RJ-
11 tergantung kebutuhan (Anonim, 2012). Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan
fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga
yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.

Gambar 5. Crimp Tool

Fungsi dari crimp tool adalah:


Memotong kabel
Melepas pembungkus kabel
Memasang konektor

f) LAN Tester
LAN tester digunakan untuk melakukan pengetesan dan juga pengecekan pada sebuah
jaringan LAN. Sebenarnya tidak hanya jaringan LAN saja, namun LAN tester bisa mendeteksi
kerusakan dan malfungsi pada semua jaringan, yang menggunakan kabel jaringan LAN dimana
menggunakan socket RJ 45 (Dini, 2015).
LAN tester berbentuk kotak dengan beberapa socket untuk melakukan pengetesan pada
kabel jaringan dan juga kabel telepon (yang menggunakan socket RJ 11). Cara penggunaan
7
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
LAN tester tergolong mudah. Yang harus dilakukan hanyalah menghubungkan kabel LAN yang
akan dites ke dalam LAN tester. Apabila kabel jaringan tersebut bisa bekerja dengan baik, maka
LAN tester akan memberikan indikator-indikator tertentu. Indikator pada LAN tester dapat
berbeda-beda, dan untuk petunjuk lebih lengkapnya juga bisa mempelajari manual dari LAN
tester yang digunakan.
Mengapa LAN Tester sangat penting? Mungkin banyak teknisi yang tidak terlalu
mementingkan penggunaan dari LAN tester, karena pada dasarnya sebuah jaringan bisa
langsung ditest dengan cara langsung menyambungkan LAN card, kabel dan juga perangkat
keras jaringan lainnya.
Namun demikian, terkadang, cara tersebut memiliki resiko yang tidak diketahui. Maka
dari itu, sebelum langsung menghubungkan sebuah jaringan komputer dengan segala macam
perangkatnya, kita pertama tama wajib untuk melakukan pengetesan menggunakan LAN tester.
Pada dasarnya LAN tester berfungsi untuk menguji kabel jaringan, apakah bisa bekerja
dengan baik atau tidak. Sebuah jaingan nantinya tidak akan bekerja dengan baik dan juga
optimal apabila memiliki kabel jaringan yang ternyata berkualitas buruk dan juga tidak
berfungsi dengan baik.

Gambar 6. LAN Tester

Tidak memungkiri kerusakan pada hardware lain seperti LAN Card, jika hal ini juga
terjadi kerusakan maka bukan tidak mungkin fungsi LAN Card juga akan terganggu. Dan
perhatikan juga perangkat keras jaringan komputer lainnya untuk mendukung sinyal pada
jaringan menjadi lebih baik. Dan karena itu dibutuhkanlah sebuah LAN tester utnuk
mengetahui tingkatan jaringan yang berfungsi untuk (Dini, 2015):
Melakukan pengecekan kerusakan pada kabel jaringan

8
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
Fungsi pertama dari sebuah LAN tester adalah untuk melakukan pengecekan
kerusakan yang terjadi pada sebuah kabel. Biasanya beberapa jaringan, terutama jaringan
LAN yang mengalami kerusakan disebabkan oleh adanya kerusakan pada kabel LAN.
Kerusakan pada kabel LAN tersebut bisa berupa kabel yang sudah berkarat,
ataupunkuaitas kabel yang buruk. Nah, untuk memastikan kerusakan kabel tersebut, anda
bisa menggunakan LAN tester untuk mengetesnya. Cara menggunakannya sama seperti
cara yang sudah disebutkan diatas, anda hanya tinggal menghubungkan kabel tersebut
dengan LAN tester.
Apabila LAN tester ini menunjukkan indikasi kerusakan pada kabel, maka anda bisa
mengganti kabel anda dengan kabel yang baru. Untuk itu agar lebih mengoptimalkan
kualitas dari suatu jaringan, alangkah baiknya mengetahui jenis kabel jaringan komputer
dan pemakaiannya sesuai dengan kebutuhan.

Mengecek apakah kabel yang digunakan bisa berjalan dengan baik atau tidak
Anda yang baru saja membeli sebuah kabel jaringan, maka sudah pasti harus
melakukan proses testing terlebih dahulu, untuk memastikan bahwa kabel yang anda
miliki adalah kabel LAN yang berkualitas baik dan juga dapat bekerja denga optimal.
Tentu saja dengan menggunakan LAN tester ini, anda akan menjadi lebih muadh dalam
melakukan pemeriksaan kabel yang anda beli.
Dengan begitu, anda tidak perlu khawatir mengenai kualitas dari kabel yang anda
miliki. Jika semua dalam keadaan yang bagus, userpun tidak akan perlu khawatir
nantinya akan merusak prinsip kerja local area network ini dalam waktu dekat maupun
jauh selama di maintenance secara benar.

Melakukan pengecekan tepat atau tidaknya penyusunan kabel straight ataupun


cross line
Kabel straight dan juga cross line merupakan teknik penyusunan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yang disusun untuk menjadi sebuah kabel jarignan yang utuh.
Ketika kita merakit sendiri kabel jaringan kita, maka mungkin saja terjadi kesalahan
ataupun kegagalan dalam menyusun kabel-kabel tersebut. Nah, untuk dapat mendeteksi
apakan kabel jaringan yang kita buat dengan menggunakan metode straight ataupun cross
line, maka kita bisa menggunakan LAN tester untuk melakukan pengecekan.

9
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
LAN tester akan menunjukkan indikasi-indikasi abnormal ketika kabel jaringan yang
kita susun ternyata tidak benar dalam pembuatannya, dan akan menyala apabila kabel
jaringan yang kita susun memang dapat berfungsi dengan benar dan sempurna.

10
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
Melakukan testing pada sebuah konektivitas LAN pada jaringan
Untuk dapat memastikan apakah suatu jaringan LAN bisa kita bangun dengan baik
dan juga benar, maka kita juga bisa mengandalkan LAN tester untuk melakukan
pengecekan.

Sebagai panduan untuk melakukan pengecekan dan diagnosis pada jaringan


Sebagai seorang teknisi dan juga maintenance jaringan, kita harus peka terhadap
segala bentuk kerusakan dan juga gangguan yang terjadi pada jaringan yang kita bangun.
Selain dituntut untuk peka, kita pun juga harus mampu untuk emlakukan diagnosis
mengenai masalah yang terjadi pada jaringan tersebut. Disinilah LAN tester memegang
peran pentingnya. LAN tester dapat menjadi panduan para maintenance jaringan untuk
melakukan diagnose dan juga analisa gangguan dan juga masalah apa saja yang muncul
pada jaringan yang sudah selesai dibuat, atau akan diperbaiki.

Implementasi LAN Tester pada Jaringan


Pada dasarnya, sebuah LAN tester adalah alat yang sangat penting untuk digunakan ktika
kita akan membangun sebuah jaringan LAN yang baru. Dengan menggunakan LAN tester,
paling tidak kita bisa mengeatahui apakah kabel jaringan yang nantinya akan kita gunakan bisa
mentransmisikan data dan juga nformasi dengan baik atau tidak.
Selain itu, dengan menggunakan LAN tester, kita juga akan mengetahui apakah jaringan
LAN yang kita buat sudah benar atau belum. Begitu pula dengan hardware jaringan LAN yang
kita gunakan. Apabila ternyata dalam implementasinya jaringan kita tidak dapat berjalan
dengan baik, maka kita bisa mengetesnya dengan LAN tester. Berikut ini caranya:
Cabut kabel jaringan dari jaringan LAN yang mengalami permasalahan.
Test performa dan juga kemampuan dari kabel jaringan menggunakan LAN tester.
Apabila LAN tester bekerja dengan normal, dan menunjukkan bahwa kabel jaringan
bisa bekerja dengan baik, maka ada kemngkinan perangkat keras jaringan anda yang
mengalami gangguan.
Pasang kembali kabel jaringan anda, lalu cobalah untuk kembali melakukan koneksi.
Apabila masih sama gejalanya, maka bisa dipastikan bahwa perangkat keras jaringan
anda yang megnalami gangguan, dan kerusakan pada jaringan LAN anda bukan berasal
dari kabel jaringan anda.

11
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
3. Susunan Kabel
Ada dua istilah yang digunakan dalam teknik pengkabelan jaringan ini, yaitu:
a. Straight Cable (Kabel Lurus)
b. Crossover Cable (Kabel Silang)
Penggunaan crossed cable dan straight cable secara umum diperlihatkan pada diagram
berikut:

Gambar 7. Straight - Cross

Diagram di atas memperlihatkan bahwa crossed cable digunakan untuk menghubungkan dua
PC tanpa menggunakan Hub/Switch atau menghubungkan antara dua Hub/Switch, sedangkan
straight cable digunakan untuk menghubungkan PC ke Hub/Switch.
Susunan pengkabelan jaringan (urutan warna kable UTP) mempunyai aturan yang tertentu,
sehingga dalam memasang konektor RJ45 ke ujung kabel tidak bisa sembarangan.

Gambar 8. Susunan Kabel Straight

Gambar 9. Susunan Kabel Cross

12
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
PROSEDUR PRAKTIKUM

Merakit Kabel Straight


1) Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu dengan cara membuang
(mengupas) bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung
kabel.
2) Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan gambar di bawah ini:

3) Urutkanlah pemasangan kabel pada konektor sesuai dengan urutan.


4) Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem (jepitlah) konektor dengan tang klem
hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.
5) Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan menggunakan
kabel tester.
6) Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan pengetesan dengan
kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel tersebut, apakah bisa?
7) Laporkan hasil kabel yang telah dibuat.

Merakit Kabel Straight


1) Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu dengan cara membuang
(mengupas) bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung
kabel.
2) Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan gambar di bawah ini:

13
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
3) Urutkanlah pemasangan kabel pada konektor sesuai dengan urutan.
4) Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem (jepitlah) konektor dengan tang klem
hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.
5) Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan menggunakan
kabel tester.
6) Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan pengetesan dengan
kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel tersebut, apakah bisa?
7) Laporkan hasil kabel yang telah dibuat.

14
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
HASIL ANALISA

Kabel straight dan cross yang telah disusun seperti susunan warna di atas dipotong secara
merata dan dimasukkan ke lubang konektor RJ-45 secara bersamaan. Kemudian konektor tersebut
dijepit dengan menggunakan tang crimping.
Setelah itu, kabel dites menggunakan LAN tester. Jika ada salah satu yang tidak menyala,
berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah dan kemungkinan pinnya belum tembus.
Hal ini bisa ditangani dengan menekan (press) lagi menggunakan tang crimping. Jika sudah ditekan
tetapi masih tidak nyala, maka perlu memeriksa korespondensi antarpin, apakah sudah 1-1 atau
belum. Jika setting susunan warna kabel sudah benar, maka lampu indikator pada LAN tester
menyala semua sesuai dengan aturan warna yang ada.

15
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
TUGAS

1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing jika kita memakai media UTP, Coaxial,
fiber optic, dan wireless!
MEDIA KELEBIHAN KEKURANGAN
1) Harganya yang murah. 1) Mudah terkena interfensi
2) Diameternya yang lebih kecil dari elektromagnetic.
kabel STP. 2) Karena kabel kategori unshielded
3) Kabel yang lebih flexibel dari maka kabel mudah terkelupas.
Kabel UTP
kabel STP, karena tidak ada 3) Tidak cocok untuk skala besar
pelindung alumunium foil yang (seperti perusahaan yang
menyelubungi kabel. menggunakan suhu tinggi dalam
produksinya).
1) Hampir tidak terpengaruh noise. 1) Penggunaannya mudah dibajak.
2) Dapat ditanam di dalam tanah 2) Thick coaxial sulit untuk dipasang
sehingga biaya perawatan harga pada beberapa jenis ruang.
relatif murah. 3) Signal melewati dua arah dengan
3) Menyediakan perlindungan cukup satu kabel kemungkinan terjadi
baik sehingga dapat digunakan tabrakan atau tercampurnya data.
dalam jangkuan yang lebih 4) Optimalisasi fungsi kabel ikut
panjang mencapai 300 meter dipengaruhi oleh kondisi
dalam satu jaringan. temperature.
Coaxial
4) Kemampuannya jauh lebih prima
jika dibandingkan dengan kawat
biasa.
5) Cenderung tahan terhadap arus
yang semakin mengecil pada
frekuensi yang justru meninggi.
6) Dapat digunakan untuk
menyalurkan informasi sampai
dengan 900 kanal telepon.
Fiber Optic 1) Fiber optik mampu menyalurkan 1) Perawatan dan pemasangan sulit,
data yang lebih banyak dengan jika terjadi kerusakan pada kabel
kecepatan yang tinggi, bahkan fiber optik, maka harus memanggil

16
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
bisa mencapai Gbps, sehingga orang yang sudah berpengalaman
lebar pita (bandwidth) menjadi dan sudah ahli pada bidang
lebih besar. tersebut.
2) Memiliki ukuran yang lebih kecil 2) Harga relatif mahal jika
dan ringan daripada kabel dibandingkan dengan kabel jenis
lainnya, sehingga dapat lainnya seperti UTP yang memiliki
menghemat tempat. harga yang terjangkau.
3) Tidak terpengaruh oleh sinyal 3) Kabel fiber optik tidak bisa
elektromagnetik dan radio karena diletakkan di belokan yang sangat
tidak menggunakan listrik tajam, ini dikarenakan fiber optik
melainkan menggunakan plastik menggunakan cahaya sebagai
dan cahaya. penghantar sinyal, jika kabel
4) Lebih aman, karena serat optik ditekuk maka cahaya akan bocor
tidak mudah terbakar dan tidak dan akan mengalir ke tekukkan
mengalirkan listrik sedikitpun. tersebut.
5) Fiber optik dapat mengalirkan
sinyal lebih jauh jika
dibandingkan dengan kabel yang
menggunakan sinyal listrik pada
umumya. Bahkan fiber optik
tidak memerlukan repeater
(penguat sinyal), jika diperlukan
repeater, biasanya akan
diletakkan di jarak yang jauh
(sekitar 50-100 km).
Wireless 1) Biaya pemeliharaan murah 1) Kualitas sinyal akan dipengaruhi
2) Pembangunan jaringan cepat oleh provokasi udara, artinya
3) Mudah dikembangkan kualitas koneksi saat cuaca bagus
4) Mudah dan murah untuk akan berbeda dengan kualitas
direlokasi koneksi saat cuaca buruk (jika
5) Infrastruktur berdimensi kecil digunakan di luar gedung) dan akan
6) Berbagi sumber file dapat dipengaruhi oleh batas-batas
dipindah-pindahkan dengan dinding gedung.
mudah tanpa menggunakan kabel. 2) Mahal dalam investasi jika
17
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
7) Mudah untuk di-setup dan handal dibanding dengan menggunakan
sehingga cocok untuk pemakaian kabel.
di kantor atau di rumah. 3) Kemungkinan penyadapan koneksi
lebih besar terjadi dibanding
menggunakan media kabel.
4) Biaya peralatan mahal.
5) Keamanan data rentan.
6) Interferensi gelombang radio.
7) Delay (kelambatan) yang sangat
besar.
8) Produk dari produsen yang berbeda
kadang-kadang tidak kompatibel.

2. Gambarkan penampang pin yang ada pada kabel UTP dan sebutkan apa nama dan kegunaan
tiap pin!

Susunan Pin:
1: TX+ (transmit)
2: TX- (transmit)
3: RX+ (receive)
4: <tidak digunakan>
5: <tidak digunakan>
6: RX- (receive)
7: <tidak digunakan>
8: <tidak digunakan>

18
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
Keterangan Warna:
O Orange : berfungsi untuk mengirim paket data.
o Putih orange : berfungsi untuk mengirim paket data.
G Hijau : berfungsi untuk mengirim paket data.
g Putih Hijau : berfungsi untuk mengirim paket data.
B Biru : berfungsi untuk mengirim paket suara.
b Putih Biru : berfungsi untuk mengirim paket suara.
BR Coklat : berfungsi untuk mengirim arus DC.
br Putih Coklat : berfungsi untuk mengirim arus DC.

Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka
harus dijadikan 1 pair (putih orange orange atau putih hijau hijau) untuk memenuhi
kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka
harus dijadikan 1 pair (putih orange orange atau putih hijau hijau) untuk memenuhi
kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
Pin 4 & 5, the central two pins digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet
bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Untuk keperluan
ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biru biru putih).
Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk
meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam,
ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk
memberikan suplai power secara terpisah. Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus
merupakan 1 pair (putih coklat coklat).

3. Apakah bisa kita merubah susunan kabel untuk kabel tipe Cross dan Straight? (Bisa/Tidak),
Berikan penjelasannya!
Bisa, karena pada dasarnya susunan tersebut tidak dipengaruhi warna kabel tetapi dipengaruhi
urutan nomor kabelnya yang harus dipahami pada urutan warna kabelnya. Dan warna itu selalu
sama, misal hijau harus bertemu hijau begitu juga yang lainnya, yang berbeda hanya urutannya.
Selain itu, masing-masing pin pada susunan yang dibuat harus memenuhi kriteria yang telah
dijelaskan pada nomor 2 di atas.

19
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kabel
jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari server ke
switch dan yang lainnya. Kabel jaringan juga dapat digunakan sebagai perantara pengguna dengan
pengguna lainnya dalam satu wilayah lokal.
Adapun peralatan khusus yang dibutuhkan dalam pengkabelan jaringan, antara lain:
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), media penghubung antara komputer dengan
komputer lainnya atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk suatu
jaringan.
HUB dan Switch, untuk menerima sinyal dari unit komputer yang lalu ditransfer ke
komputer lainnya.
Konektor RJ-45, sebagai penghubung antara kabel UTP menuju ke Transceiver.
NIC (Network Interface Card), melakukan konversi sinyal sehingga sebuah workstation
bisa mengirim dan menerima data dalam jaringan.
Crimp Tool, untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45/RJ-11 tergantung kebutuhan.
LAN tester, untuk melakukan pengetesan dan juga pengecekan pada sebuah jaringan
LAN.
Pada umumnya jenis kabel yang banyak digunakan untuk membentuk sebuah jaringan
komputer adalah kabel UTP kategori 5, karena dalam kategori ini dapat mentransmisi data sampai
100 mbps. Kabel ini dikoneksikan menggunakan konektor RJ-45 untuk dipasangkan pada LAN
card yang dimiliki PC ataupun Switch/hub. Susunan pengkabelan jaringan mempunyai aturan
tertentu, sehingga dalam memasang konektor RJ-45 ke ujung kabel tidak bisa sembarangan.
Secara umum pemasangan kabel UTP ada 2 tipe, tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe
straight karena masing-masing dari 8 kabel tersebut berkorespondensi 1-1 langsung, sedangkan
disebut cross karena ada persilangan pada susunan kabelnya, yaitu 1 dan 3, 2 dan 6, kemudian
sebaliknya 3 dan 1, 6 dan 2. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan PC ke Hub/Switch,
sedangkan kabel cross digunakan untuk menghubungkan dua PC tanpa menggunakan Hub/Switch
atau menghubungkan antar dua Hub/Switch.

20
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B
DAFTAR RUJUKAN

Wahana Komputer. 2006. SPP Menginstal Jaringan Komputer. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Anonim. 2013. Pengertian Pengkabelan dan Setting Jaringan Komputer. (online).
(https://hadydjokam.wordpress.com/2013/11/19/pengertian-pengkabelan-setting-jaringan-
komputer/), diakses pada 11 Februari 2016.
Anonim. 2014. Pengertian Switch dan Fungsi Switch Pada Jaringan Komputer. (online).
(http://www.mandalamaya.com/pengertian-switch-dan-fungsi-switch-pada-jaringan-
komputer/), pada 12 Februari 2016.
Anonim. 2014. Pengertian HUB dan Fungsi HUB Pada Jaringan Komputer. (online).
(http://www.mandalamaya.com/pengertian-hub-dan-fungsi-hub-pada-jaringan-komputer/),
diakses pada 12 Februari 2016.
Bhisana, Adhika. 2015. Pengertian dan Fungsi Konektor RJ 45. (online).
(http://adhika21.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-fungsi-konektor-rj-45.html), diakses
pada 12 Februari 2016.
Anonim. 2012. Fungsi Alat Crimping Tool. (online).
(http://crashsystem32.blogspot.co.id/2012/10/fungsi-alat-crimping-tool.html), diakses pada 13
Februari 2016.
Dini. 2015. 5 Fungsi LAN Tester Pada Jaringan Komputer. (online). (http://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/fungsi-lan-tester), diakses pada 13 Februari 2016.

21
S1 Pend. Teknik Informatika 2014 OFF B

Anda mungkin juga menyukai