BAB I
PENDAHULUAN
Kayu merupakan satu dari beberapa bahan konstruksi yang sudah lama
perlakuan tambahan.
keterbatasan kayu alami yang lurus dan relative panjang sudah jarang
didapatkan, serta kayu dengan tingkat kekuatan yang tinggi sidah semakin
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
2
ini:
1) Kulit,
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
3
2) Kambium
Yaitu jaringan yang berupa lapisan tipis dan bening, yang melingkar
pada pohon Kambium ke arah luar membentuk kulit baru dan kea
rah dalam membentuk kayu yang baru. Dengan kata lain kambium
besar.
3) Kayu Gubal
Kayu Gubal adalah bagian kayu yang terdiri dari sel-sel yang masih
4) Kayu Keras
bagian kayu yang warnanya lebih gelap disebut dengan kayu teras
dinding sel yang lebih tebal dan kuat.Pada bagian ini tidak terdapat
akan awet.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
4
5) Hati,
kayu awal, yaitu kayu yang pertama tama dibentuk oleh cambium
6) Serat
Arah dan ukuran serat ini pada tiap jenis kayu berbeda-beda, ada
7) Pori-pori
8) Jari-jari kayu
jaringan radial.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
5
Pohon dapat dibedakan atas dua golongan besar, yaitu: jenis-jenis kayu
dari golongan kayu daun lebar dan jenis-jenis kayu dari golongan kayu
daun jarum.
jenis kayu yang tumbuh diberbagai tempat dengan kondisi yang berlainan
BANGUNAN
1. Keuntungan
yang rendah.
c. Mudah dikerjakan.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
6
2. Kerugian
c. Kurang awet.
pertumbuhan yang sering tidak sama. Oleh karena itu , sifat-sifat fisik dan
sama. Kekuatan kayu pada arah longitudinal (X) lebih besar dibandingkan
dengan arah radial (R) ataupun tangensial (T) dan angka kembang susut
pada arah longitudinal lebih kecil dari pada arah radial maupun arah
tangensial.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
7
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
8
- Tangensial : 4% - 14%
- Radial : 2% - 8%
- Volumetric : 7% - 21%
a. Kandungan Air
yang sangat erat dengan air baik berupa cairan maupun uap.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
9
Air yang terdapat pada batang kayu tersimpan dalam dua bentuk, yaitu
airbebas (free water) yang terletak di antara sel-sel kayu dan air ikat
(bound water) yang terletak pada dinding sel. Selama air bebas masih
ada, maka dinding sel kayu akan tetap jenuh. Air bebas merupakan air
air pada batang berkisar antara 40% hingga 300%. Kandungan air ini
kondisi dimana air bebas yang terletak antara sel-sel sudah habis,
sedangkan air ikat pada dinding sel masih jenuh dinamakan titik jenuh
saat titik jenuh serat berkisar antara 25% sampai 30% bergantung
meningkat, maka kandungan air pada kayu akan meningkat pula, dan
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
10
udara yang stabil, maka kandungan air pada kayu juga akan cendrung
tetap.
Kondisi kandungan air pada kayu yang tetap ini disebut kadar air
sampai 17%.
Kepadatan atau berat unit sebuah kayu dinyatakan sebagai berat per
pada kandungan air.Kepadatan akan kecil pada inti kayu bagian dasar
dalam oven pada suhu 105oC selama 24 jam atau hingga berat
Kayu terdiri dari bagian padat/sel kayu, air dan udara.Volume adalah
jumlah dari volume bagian padat, volume air dan volume udara.Ketika
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
11
tetap tinggal adalah volume bagian padat dan volume udara saja,
c. Cacat Kayu
d. Mata kayu
geser dan kuat tekan tegak lurus tegak lurus serat relatif kecil, pada
kayu.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
12
e. Retak/belah
terbentuklah retak. Pada batang kayu yang tipis, retak dapat terjadi
pada batang kayu keluar, dan sebaliknya apabila kandungan air pada
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
13
1976).
Sumber: Judith J. Stalnaker and Ernest C. Harris, Structural Design in Wood, 1989.
jadi yang ditinjau adalah sumbu arah serat (X) dan tegak lurus serat
(Y).
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
14
NI-5 dianggap ( // = // ).
kita temukan pada konstruksi rangka. Kuat tarik dapat dihitung dengan
Kayu memiliki kuat tarik yang lebih besar pada arah panjang batang
(sejajar serat) dari pada arah radial (tegak lurus serat), sehingga pada
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
15
teras).
Apabila batang kayu ditarik dengan beban tarik tertentu, maka panjang
c. Modulus of Elasticity(MOE)
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
16
pada semua bahan yang bersifat elastic seperti karet, sedangkan kayu
elastisitas saja.
kuda dan elemen kolom pada portal. Kuat tekan dapat diperoleh
dengan cara membagi besar gaya tekan dengan luas tampang batang.
Menurut Koebler (1980), untuk batang yang memiliki panjang lebih dari
Menurut Somaji (1995), kuat tekan kayu pada arah tegak lurus serat
berkisar antara 12% sampai 18% dari kuat tekan sejajar serat. Kuat
tekan kayu baik arah sejajar serat maupun arah tegak lurus serat akan
meningkat apabila kadar air menurun. Untuk kadar air di bawah 30%
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
17
e. Kuat Lentur
Kuat lentur kayu merupakan salah satu sifat mekanik kayu yang
tertinggi, bila dibandingkan dengan sifat mekanik yang lain seperti kuat
tartik, kuat tekan, maupun kuat geser. Akibat kuat lentur yang tinggi
Tegangan lentur dari suatu tampang yang memilki momen lembam (I)
,dimana y adalah jarak dari garis netral ketitik yang ditinjau tegangan
daerah sisi tekan akan membesar, sehingga letak garis netral akan
kayu itu sendiri, sebagai contoh untuk kayu-kayu yang tidak diawetkan,
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
18
(MOR).
disertai dengan gaya geser. Kekuatan geser kayu akan didukung oleh
zat lignin, oleh karena itu kuat geser kayu merupakan sifat mekanik
Kayu memiliki kuat geser sejajar serat yang lebih kecil dibandingkan
dengan kuat geser tegak lurus serat. Cacat kayu seperti retak atau
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
19
BAB II
yaitu :beban tetap, beban sementara (beban tidak tetap), dan beban
khusus. Beban tetap adalah beban yang berlangsung selama lebih dari 3
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
20
bulan dan beban bergerak yang bersifat tetapatau terus menerus seperti
dan muatan bergerak yang bersifat tidak tetap atau terus menerus, sepeti
dan sebagainya).
Sedang beban khusus adalah beban tetap atau beban sementara yang di
tambah dengan beban yang sifatnya khusus, yaitu beban yang bekerja
pada struktur atau bagian struktur yang terjadi akibat selisih suhu,
tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal
dari keran, gaya sentrifugal, dan gaya dinamis yang berasal dari mesin-
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
21
Apabila batang itu terdiri lebih dari satu bagian maka syarat-syarat
bentang.
bentang.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
22
bentang.
II 100.000
III 80.000
IV 60.000
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
23
Tegangan ijin dibedakan menurut gaya yang bekerja dan arah bekerjanya
gaya, yaitu :
= tegangan ijin lentur
//= tegangan ijin desak sejajar serat
//= tegangan ijin tarik sejajar serat
= tegangan ijin desak tegak lurus serat
Tengan Ijin Kayu yang diperkenankan untuk kayu mutu (A), sesuai daftar
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
24
Kelas Kuat
Tegangan
Jati
Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
(kg/cm2)
I II III IV V
150 100 75 50 - 130
// =
// 130 85 60 45 - 110
40 25 15 10 - 30
// 20 12 8 5 - 15
kayu mutu (A) harus digandakan dengan faktor (f) 0.75, jika dalam
Mutu Kayu
MUTU A MUTU B
udara udara
3. Wanvlak 3. Wanvlak
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
25
h = tinggi balok
Tg 1/10 Tg 1/7
5. Retak-retak 5. Retak-retak
Berat Jenis
//=
// =
//=
dimana:
//=
//=
//=
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
26
a. 2/3
b. 5/6
a. 5/4
// (
= ).
//
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
27
Dimana:
= tegangan tekan arah yang diijinkan
// = tegangan tekan sejajar serat yang diijinkan
= tegangan tekan tegak lurus serat yang diijinkan
.
= .
sin2 + cos2
Dimana:
Bila adalah 800 atau lebih, maka bidang tumpu dapat dianggap
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
28
-90
-90
seperti gambar 2.2.menurut PKKI 1961 NI-5 besarnya tan dibatasi untuk
kayu mutu A < 1/10 dan untuk kayu mutu B < 1/7.
Indonesia besarnya tan dibatasi untuk kayu mutu A< 1/13, kayu mutu B
< 1/10 dan kayu mutu C < 1/6. Oleh karena itu didalam memilih batang-
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
29
(Wiryomartono, 1976).
arah serat kayu disekitar tempat itu tidak menjadi lurus lagi, sehingga
kayu etrsebut.
batang kayu.
d. Mata kayu hanya kecil sekali pengaruhnya pada daya dukung kayu
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
30
sebagai berikut
1200 kg/cm2.
kg/cm2. Tegangangeser untuk baut pas 800 kg/cm2 dan untuk baut
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
31
Jika sebuah balok atau pelat itu merupakan balok tersusun, maka
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
32
(l1 + l2) / 2.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
33
BAB III
sambung (jika ada), luas batang yang dibutuhkan diperoleh, serta ukuran
Seperti yang telah diuraikan diatas, dalam merancang struktur kayu, hal
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
34
ijin relatif tetap, tegangan ijin kayu berubah-ubah.Tegangan ijin kayu akan
berbeda bila arah serat dan arah gayanya berbeda. Demikian jugauntuk
kayu yang sama, tegangan ijin kayu akan berbeda bila mutu kayu, sifat
ketentuan bahwa besarnya tegangan tarik yang terjadi harus lebih kecil
// = //
=
//
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
35
.
// =
//
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
36
Dengan: =
= .
= .
. .
= =
= .
.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
37
Besarnya panjang tekuk (lk) tergantung dari kondisi struktur batang. Untuk
batang tekan tertumpu bebas, faktor tekuk sama dengan panjang batang.
Terdapat empat kondisi struktur dengan penetapan panjang tekuk yang
berbeda sebagaimana terlihat pada di bawah ini:
= = = = /
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
38
.
// =
//
// = tegangan desak yang di ijinkan (kg/cm2)
. .
=
.
. .
=
.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
39
= panjang tekuk
= 22/7
= 10
n = diambil 5
Maka:
. . . .
= = = . .
. .
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
40
= ( + )
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
41
. .
<
Pada ujung-ujung batang desak, juga pada dua titik yang jaraknya
Jika lebar bagian b < 18 cm harus dipasang 2 batang baut, dan jika b > 18
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
42
keperluan.
Contoh soal 1.
masingmasingberukuran 4/14 cm
Penyelesaian:
= . . = 0.289 . 14 = 4.05
= 2 . . = 2. 4. 14 = 112 2
1
= 2. . 43 . 14 + 2. 4. 14. 62 = 4181.33 4
12
= . ( ) . = 1/12. 83. 14 = 597.33 cm4
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
43
Ir = (4181.33 + 3 . 597.33)
= 1483.33 cm4
.
= = = . < = .
cm.
Contoh 2:
dan terdiri dari tiga balok dengan ukuran penampang seperti terlihat pada
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
44
Penyelesaian:
a. Menentukan imin
= . . = . . = .
= 33 525.334 cm4
= 9 333.33 cm4
= 15 381.333 cm4
.
= = = . > = .
b. Tegangan ijin
sementara, maka:
// = . . = . . / = . /
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
45
= = . =
P = 2 ton = 2000 kg
= = = .
.
61) didapat:
= 1.494
= . / = . /
.
// =
. .
= = . / <
// = .
Akibat adanya beban merata atau bebat titik diatas gelagar batang akan
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
46
).
( ) yang terjadi haruslah lebih kecil dari tegangan lentur ijin (
juga harus dikontrol terhadap lendutan (defleksi) yang terjadi pada batang
tersebut.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
47
Contoh:
beban terbagi rata q = 800 kg/m. kayu yang dipakai kayu bangkirai,
Penyelesaian:
1 1
= . . 2 = . 8 . 4002 = 160.000
8 8
Kondisi struktur tidak terlindung =
Kayu bangkirai menurut daftar termasuk kelas kuat II, dengan berat
jenis g = 0,88.
5
= 100. . 1 = 83.333 /2
6
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
48
5
= 170 . 0,88 . . 1 = 124.667 /2
6
160.000
= = = 1920.01 3
83.333
1 1
= . . 2 = . 12 . 2 = 2 2
6 6
22 = 1920.01
1920.01
= = 30.98 32
2
(b x h) = (12 x 32)
1 1
= . = . 400 = 1.00
400 400
5 . .4 1 1
= = 12 . . 3 = 12 . 12 . 323 = 32768 4
384 . .
= 100.000 /2 ( )
= 800 / = 8 /
5 . 8 . (4004 )
= = 0.814 = 1
384 . 100000 . 32768
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
49
momen akibat adanya beban merata , juga menahan beban berupa gaya
batang. Dengan adanya dua beban yang bekerja pada batang tersebut,
a. Bila yang terjadi adalah momen dan gaya tarik, maka tegangan
berikut :
= . +
//
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
50
b. Bila yang terjadi adalah momen dan gaya desak, maka tegangan
berikut :
= . +
//
= faktor tekuk
Contoh:
tarik sebesar 2500 kg. Ukuran gelagar 8/12 (cm).Apakah gelagar tersebut
kuat jika terbuat dari kayu dengan kelas kuat II.Kondisi struktur terlindung,
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
51
Penyelesaian:
Kayu kelas kuat II, beban tetap, struktur terlindung maka berdasarkan
tabel didapat :
// = 85 kg/cm2
= 100 kg/cm2
W = 1/6 .b . h2
= 1/6 .8 . 122
= 192 cm3
Kontrol tegangan
= . +
//
85 4200 2500
= . + = 51.15 /2
100 192 76.8
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
52
BAB IV
4.1 PENDAHULUAN
Sebagaimana pada struktur yang lain, pada struktur kayu juga di perlukan
titik buhul (yaitu sambungan untuk merangkai buhul / simpul struktur) dan
direncanakan).
Tiga hal pokok yang harus diketahui tentang sambungan pada struktur
kayu, yaitu :
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
53
disambung.
perekat, paku, pasak dan baut. Disamping itu terdapat pula berbagai alat
sebagai berikut :
a. Sambungan Paku.
b. Sambungan baut.
c. Sambungan gigi.
laian-lain.
terjadi dari elemen batang yang satu kepada elemen batang lain yang
akan disambung. Macam gaya yang terjadi dan macam alat sambung,
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
54
Jungkit pasak.
baut 30 %).
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
55
berikut:
Kekuatan ijin (beban) yang dapat ditahan oleh satu paku (S) tergantung
pada :
daftar yang terdapat pada Tabel 4.1 dapat diapakai rumus dibawah ini :
= . . .
= . . .
= . .
= . .
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
56
= tegangan ijin desak kayu (kg/cm2)
1 20 31/63
6.5 3.2 23 31 38 46
(2,5"BWG13)
34/76
5.9 3.8 25 34 42 51
(3"BWG14)
31/63
8.1 2.5 24 33 42 50
(2,5"BWG13)
34/76
2 25 7.4 3.0 32 40 50 60
(3"BWG14)
38/89
6.6 3.6 35 47 59 70
(3,5"BWG16)
34/76
8.8 2.5 30 40 50 60
(3"BWG14)
38/89
3 30 7.9 3.0 38 50 63 75
(3,5"BWG16)
42/102
6.5 3.4 47 63 78 94
(4"BWG17)
38/89 (3,5"
9.2 2.5 38 50 63 75
BWG 16)
4 35
42/102 (3,5"
8.3 2.9 46 61 77 92
BWG 17)
42/102
9.5 2.5 46 61 77 92
(3,5"BWG17)
5 40
52/114
7.6 2.9 70 94 118 142
(4,5"BWG21)
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
57
Catatan :
b. Jika paku digunakan pada struktur yang selalu basah (kadar lengas
5/6.
3.1.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
58
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
59
Contoh:
Sebuah batang kayu melur berukuran 10/14 menahan beban tarik sebesar
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
60
Jumlah paku :
6000
= = 95.24 96
63
5 = 5 . 0.38 = 1.9
14
= = 2.8 > 5 = 1.9
5
Karena tampang satu, dan dipaku dari 2 sisi, maka jumlah paku tiap
96
sisi adalah: = = 48
2
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
61
48
= = 12
4
Karena jumlah paku per baris > 10 , maka kekuatan satu paku
= 63 . 0.9 = 56.7
6000
= = 105.8 106
56.7
106
= = 13.15 14
4 .2
Contoh 2:
Batang tarik berukuran 2 x 4/12 (cm) terbuat dari kayuMelur BJ= 0.47
Penyelesaian:
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
62
maka didapat diameter paku d = 0,457 cm. Berat jenis kayu melur =
kg.
4000
= = 22.2 24
180
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
63
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
64
Ayat 1. Alat sambung baut harus dibuat dari baja St-37 (U-23).
Ayat 3. Diameter baut paling kecil 10 mm (3/8), bila tebal kayu lebih
Ayat 4. Baut harus disertai pelat yang tebalnya minimum 0,3d dan
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
65
sebagai berikut :
Golongan I.
= . . . ( . )
= . . ( . )
= . . . ( . )
= . . . ( . )
= . . ( . )
Golongan II.
= . . . ( . )
= . . ( . )
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
66
= . . . ( . )
= . . . ( . )
= . . ( . )
Golongan III.
= . . . ( . )
= . . ( . )
= . . . ( . )
= . . . ( . )
= . . ( . )
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
67
dengan,
dinaikan 25 %.
Ayat 7. Bila baut dipakai pada konstruksi yang tak terlindung, maka
faktor 2/3.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
68
Jarak minimum :
Jarak minimum :
gayanya).
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
69
Gambar 4.6 Sambungan Baut yang menerima Beban Tegak Lurus Arah Serat
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
70
Jarak minimum :
1 = 2,54 cm.
Contoh:
Sebuah batang kayu jati dengan berat jenis = 0,75 disambung antara
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
71
Penyelesaian:
kekuatan perbaut
Jumlah baut:
6000
= = = 3.82 4
1568.68
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
72
cm.
cm ~ 15 cm.
= 3.82 cm.
5.73 cm.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
73
P1 = P5 = 273.04 kg
P2 = P4 = 585.1 kg
P3 = 924.12 kg
P6 = P10 = 77.96 kg
P7 = P9 = 233.89 kg
P8 = 311.86 kg
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
74
JOINT 1.
1 = 54.46o
Joint 1
= 4.3 = 4.3
Diameter baut:
12 2.79
= = 2.79 = = 1.1 1"
4.3 2.54
Kekuatan sambungan:
1 = 12 = 0 = 1026.42
3 = 12 = 54.46 = 1765.92
Untuk = 0
5
= 2774.19 1 = 3467.74
4
1026.42
Jumlah baut: = = 3467.74 = 0.296 1
Untuk = 54.46o
Diambil: S = 1559.84 kg
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
76
5
= 1559.84 1 = 1949
4
1765.92
Jumlah baut: = = = 0.906 1
1949
1 = 54.46o
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
77
JOINT 2
Joint 2
= 4.3 = 4.3
Diameter baut:
12 2.79
= = 2.79 = = 1.1 1"
4.3 2.54
Kekuatan sambungan:
1 = 12 = 0 = 233.89
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
78
3 = 12 = 90 = 1026.42
Untuk = 0
Diambil: S = 2774.19 kg
5
= 2774.19 1 = 3467.74
4
233.89
Jumlah baut: = = 3467.74 = 0.06 1
Untuk = 90o
Diambil: S = 1219.20 kg
5
= 1219.20 1 = 1524
4
1026.42
Jumlah baut: = = 1524
= 0.674 1
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
79
JOINT 3
1 = 34.99o
Joint 3
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
80
= 4.3 = 4.3
Diameter baut:
12 2.79
= = 2.79 = = 1.1 1"
4.3 2.54
Kekuatan sambungan:
1 = 12 = 0 = 1367.08
3 = 12 = 34.99 = 1077.63
3 = 12 = 90 = 1026.42
Untuk = 0
Diambil: S = 2774.19 kg
5
= 2774.19 1 = 3467.74
4
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
81
1367.08
Jumlah baut: = = 3467.74 = 0.394 1
Untuk = 34.99o
Diambil: S = 1999.3 kg
5
= 1999.3 1 = 2499.12
4
1077.63
Jumlah baut: = = 2499.12 = 0.431 1
Untuk = 90o
Diambil: S = 1219.20 kg
5
= 1219.20 1 = 1524
4
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
82
1026.42
Jumlah baut: = = = 0.674 1
1524
1 = 34.99o
JOINT 4
1 = 30.96o
3 = 54.46
2 = 34.99o
Joint 4
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
83
= 4.3 = 4.3
Diameter baut:
12 2.79
= = 2.79 = = 1.1 1"
4.3 2.54
Kekuatan sambungan:
1 = 12 = 30.96- = 2226.67
3 = 12 = 34.99 = 1077.63
3 = 12 = 54.46 = 1765.92
3 = 12 = 90 = 233.89
Untuk = 30.96o
Diambil: S = 2107.19 kg
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
84
5
= 2107.19 1 = 2633.98
4
2226.67
Jumlah baut: = = 2633.98 = 0.845 1
Untuk = 34.99o
Diambil: S = 1999.3 kg
5
= 1999.3 1 = 2499.12
4
1077.63
Jumlah baut: = = 2499.12 = 0.43 1
Untuk = 54.46o
Diambil: S = 1559.84 kg
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
85
5
= 1559.84 1 = 1949
4
1765.92
Jumlah baut: = = = 0.906 1
1949
Untuk = 90o
Diambil: S = 1219.20 kg
5
= 1219.20 1 = 1524
4
233.89
Jumlah baut: = = = 0.15 1
1524
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
86
1 = 30.96o
3 = 54.46
2 = 34.99o
JOINT 5
1 = 30.96o
Joint 5
= 4.3 = 4.3
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
87
Diameter baut:
12 2.79
= = 2.79 = = 1.1 1"
4.3 2.54
Kekuatan sambungan:
1 = 12 = 30.96 = 2226.67
3 = 12 = 90 = 1367.08
Untuk = 30.96o
Diambil: S = 2107.19 kg
5
= 2107.19 1 = 2633.98
4
2226.67
Jumlah baut: = = 2633.98 = 0.845 1
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
88
Untuk = 90o
Diambil: S = 1219.20 kg
5
= 1219.20 1 = 1524
4
1367.08
Jumlah baut: = = = 0.897 1
1524
1 = 30.96o
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
89
ekonomis. Disamping itu kita usahakan agar gigi itu sekecil mungkin.
Banyak cara untuk membuat arah gigi sambungan, salah satu yang paling
ekonomis dan baik adalah agar gigi dibuat menurut garis bagi sudut luar
Adapun tentang bentuk dari pada sambungan gigi ada beberapa macam
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
90
gigi tunggal, dalamnya gigi tidak boleh melebihi suatu batas, yaitu :
.
=
// .
dengan,
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
91
perlu ditetapkan tinggi yang dibutuhkan dari pada sambungan gigi (tv atau
tm). Pada Gambar 4.10, gaya S diuraikan menurut arah kemiringan gigi
= . /
=
/
=
/ =
// (
//
). /
Selanjutnya,
/ =
.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
92
. / . /
/ =
.
. /
=
. /
Contoh 1:
Suatu struktur kuda-kuda dari kayu jati, dengan ukuran batang vertical
8/12 (cm) yang menahan gaya batang tarik sebesar 600 kg. Batang
diagonal dengan ukuran 8/14 (cm) menahan gaya batang desak sebesar
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
93
Kayu jati kelas kuat I dengan kondisi struktur terlindung (=1) dan
//= . . . . = . /
= . . . . / = /
// = . . . . / = . /
=
/ =
// (
//
). /
= 83.125 kg/cm2.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
94
.
=
// .
.
= = . < 15
. .
. .
=
= = .
. . .
.
= = = . < 2.33
1/2 1/2
1/2
tv
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
95
Pada gambar 4.9 (a), gigi ditarik kebelakang sehingga ujung gigi terletak
pada garis sumbu batang diagonal. Gambar 4.9 (b), gigi ditarik semakin
Dengan jalan demikian panjang kayu muka (lm) bertambah besar, lagi pula
garis kerja gaya (S) tidak akan bergeser dari sumbu batang, sehingga
eksentrisitas dapat dihindakan. Gigi dibuat menurut garis bagi sudut luar
Apabila besarnya (lm) masih belum memenuhi syarat, maka dapatlah gigi
itu ditarik kebelakang seperti gambar 4.9 (c). Tetapi usaha ini
retak. Untuk itu cara yang terakhir ini tidak dipakai. Apabila dalam
perhitungan panjang (lm) terlalu besar, maka ada beberapa macam usaha
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
96
sambungan gigi tunggal.Disamping itu harus memenuhi pula tm2 - tm1 > 1
cm (Gambar 4.13).
Didalam hal ini hendaklah diusahakan agar kedua gigi itu dibebani gaya
yang sama besar (atau hanya berbeda sedikit). Disamping itu dipandang
.
=
// .
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
97
Untuk memenuhi syarat :(tm2 tm1)> 1cm dan S1 = S2 , maka gigi kedua
tidak dapat dibuat menurut garis bagi sudut luar, melainkan dibuat tegak
Contoh:
Batang tepi diagonal dan batang mendatar mempunyai ukuran yang sama
=
=
// (
//
).
=
=
// (
//
). /
2 . 2 2750 . 2 30 1
2 = = = 3.125 < = 4
. 12 . 55 4
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
98
2 4
2 = = = 4.6
cos cos 30
2 . 2750 . 2 15
2 1/2
2 = = = 2.78 3
. 1/2 12 . 69.47
1 3
1 = = = 2.78
cos cos 30
. .
= = = .
// . .
. .
= = = .
// . .
Baik batang horizontal (vertical) maupun diagonal pada titk buhul itu
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
99
sambungan desak.
tv tm
lm
sambung dapat dipergunakan kokot, cincin belah, baut biasa, paku, dan
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
100
tm
tv
lm
h
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
101
kaku dan lendutan yang terjadi tidak lebih dari lendutan yang
diijinkan.
penyambung adalah:
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
102
penyambung.
= .
//
= .
//
= . .
Maka: >
penyambung:
= .
oleh balok:
= .
= . . . .
- Syarat sambungan:
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
103
- Alat penyambung:
Sambungan adalah tampang satu, dan gaya yang bekerja pada alat
Dimana
=
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
104
penyambung.
. . = : : .
Maka:
.
=
Dimana:
= .
= .
2 = 1 2 + 2 2 + . . . + 2
- )
Kekuatan alat penyambung (
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
105
dan (Z2).
= . .
.
Dimana:
= ( 0.9 , , , 1
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
106
1 = (1 2 )
penyambung.
Momen = M
= .
= + = + .
penyambung
.
=
= +
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
107
= .
Sambungan Pasak Kayu Bulat ini sudah jarang kita temui pada saat ini,
Jarak Kayu
Lebar
D h Garis tengah P antar muka
kayu min
pasak
6 2.6 1.6 1 8 14 14
8 3 1.6 1.5 10 18 18
10 4 1.6 1.7 12 20 20
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
108
Perlu diperhatikan bahwa Tabel diatas hanya digunakan untuk Kayu yang
Apabila Gaya yang bekerja pada batang membentuk sudut dengan arah
Hal yang juga perlu kita perhatikan pada sambungan ini adalah panjang
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
109
Contoh Soal:
Sebuah batang tarik berukuran 8/16 mendukung gaya (S) sebesar 6000
kg. Kayu yang digunakan adalah kayu Damar dengan BJ 0.5. Plat
permanen.
kubler.
Penyelesaian:
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
110
5 0.5
= 1700 = 1770.83
4 0.6
6000
Jumlah pasak = = 3.4 4 ( 2 )
1770.38
1. Bulat
2. Persegi
Secara umum bentuk kokot ini mempunyai gerigi yang akan tertanam
Kokot ini juga bisa digunakan pada sambungan Kayu dengan baja.Untuk
hal ini kita bisa gunakan single-sided bulldog. Jadi satu sisi akan gerigi
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
111
kokot akan tertanam di kayu dan sisi yang lain disambung ke baja
menggunakan las.
Demikian juga bila arah gaya tekan/tarik membentuk sudut dengan arah
P = P ( 1 0,25 sin )
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
112
Contoh Soal:
Penyelesaian:
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
113
6000
= 5
= 3.2 4 (2)
(1500 4)
Kayu muka = 11 cm
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
114
BAB V
BALOK SUSUN
Batang kayu yang berada di atas dua tumpuan atau lebih, jika dibebani
dengan beban terpusat (P) atau beban merata (q) yang melampaui batas
yaitu melentur. Dalam keadaan tersebut bagian sisi bawah akan tertarik
(+) dan bagian sisi bawah akan tertekan (-). Konstruksi tersebut misalnya
dapat dilihat pada balok konstruksi jembatan kayu dan balok lantai atau
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
115
Dimensi balok:
=
=
= .
.
. = = =
.
Untuk suatu konstruksi dengan muatan yang cukup besar, batang tunggal
tidak lagi mampu menahan beban lentur, hal ini juga disebabkan karena
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
116
lebih besar.
berhubungan.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
117
Misalkan:
Maka:
.
= . = .
. + . +
.
= . = .
. + . +
= = =
= = .
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
118
. .
= = =
. . .
= 1 + 2
1 1
= . . 3 + . . 3
12 12
1
= 2. ( . . 3 )
12
= 1 + 2
1 1
= . . 2 + . . 2
6 6
1
= 2. ( . . 2 )
6
= ( . . (. ) ) = . . .
= ( . . (. ) ) = . . .
Kesimpulannya:
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
119
= 4.
= 4.
. .
= =
. . .
Dimana:
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
120
bekerja sendiri-sendiri)
(b). tegangan geser () pada balok yang disatukan dengan pasak kayu
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
121
Gaya geser mendatar yang dapat ditahan oleh pasak kayu sepanjang
(1/2L)
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
122
Contoh:
= 105 / 2
//= 90 / 2
= 12 / 2
Hitung besarnya beban merata yang mampu dipikul balok tersebut dan
1 1
= 0.9 . = 0.9 . 2 = 0.9 20 502 = 7500 3
6 6
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
123
1
= . 2
8
=
1 1
. 2 . . 6002
8 8
= = 105
7500
105
= = 17.5 /
6
1
3 3 .
= . .2
2 . 2 .
1
3 17.5 600
= . 2
= 7.88 /2 < 12 /2 Ok
2 20 50
Tegangan geser yang dipakai adalah tegangan geser antara balok thp
garis netral.
.
= ( )
.
1 1
= . 3 = 20 503 = 208333,33 4
12 12
= . . = 20 20 15 = 6000 3
1 1
= . . = 17.5 600 = 5250
2 2
. 5250 6000
= = = 7.56 /2 < 12 /2
. 20 208333.33
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
124
maks
1 1 1 1
= . . . . = 600 7.56 20 = 22680
2 2 2 2
22680
= = = 11.34 12
2000
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
125
Dua balok atau lebih yang disusun sedemikian rupa, sehingga balok
menjadi satu kesatuan dalam menerima beban luar. Balok susun ini
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
126
dukung) akan menjadi lebih besar. Tetapi hubungan antara badan dan
luas penampang.
(I) dan momen tahanan (W) yang didapat dari perhitungan teori haruslah
Faktor reduksi untuk kampuh tegak diambil sebesar 0.9, sedangkan untuk
(a) (b)
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
127
Untuk balok I dengan kampuh mendatar (gambar 5.2 .a), tebal badan (b 2)
sebuah baris paku telah mencukupi untuk mendukung gaya geser yang
terjadi.
b2akan terlalu besar jika diperlukan lebih dari 2 baris paku. Solusinya
.
=
2 .
b2 = lebar badan
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
128
Dalam hal ini perlu dihitung gaya memnjang setiap 1 cm, yaitu gaya yang
.
. 2 =
Apabila jarak paku telah ditentukan (e) , maka gaya memanjang menjadi:
. .
. = . 2 =
Dan kalau jenis paku yang ditentukan dengan kekuatan satu paku (P),
.
=
.
Besarnya (e) tidak boleh kurang dari 10d, jika (5d < e < 10d), maka harus
Contoh:
Sebuah balok ditumpu oleh pasangan tembok dengan jarak antara 4.00
keseluruhan 24 cm.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
129
Penyelesaian:
420
= = 17.5 < 16
24
1
300
5 . 4
= .
384 .
Maka:
5 . 4 1
. = . = 0.39 3
384 . 300
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
130
1
= . 5 . 163 = 1706.66 4
12
1
= 2 . 18 . 43 + 2 4 18 102 = 14592 4
12
mencukupi.
13038.93
= = 1086.58 3
12
1 1
= 2 = 400 4.22 = 882 = 88200
8 8
88200
= = = 81.17 /2 < 100 /2
1086.58
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
131
5 . 4 5 4 4204 1
= = 5
= 1.243 < 420 = 1.4
384 . 384 10 13038.93 300
= (4 18 10) + (5 8 4) = 880 3
. 4 420
= = = 840
2 2
. 840 880
= = = 11.34 / 4
2 . 5 13038.93
< 12 /4
. 840 880
. 2 = = = 56.69 /
13038.93
1 1 1 1
= 2 = 420 56.69 = 5952.45
2 2 2 2
Kekuatan paku :
1 1
= . . = 4 0.419 150 = 125.7
2 2
5952.45
Maka dibutuhkan paku = = 64.58 65
92.17
Penempatan paku:
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
132
dibutuhkan:
Sama halnya dengan bagian (II) dan bagian (III), maka papan pengaku
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
133
b2
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
134
BAB VI
A. Perencanaan Gording
- Beban atap
Beban hidup
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
135
Beban Angin
Tentukan ukuran gording yang akan dipakai (b/h) dan tentukan berat atap
dalam (kg/m)
= q + p kg/m
(q+p)sin (q+p)cos
(q+p)
1
= ( + ). 2
8
1
= ( + ). 2
8
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
136
P.sin P.cos
1
= . . 2
4
1
= . . 2
4
( + ) ( + )
= +
Kontrol lendutan:
5 ( + ) . 4 1 (). 3 1
= . + . =
384 . 48 . 200
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
137
5 ( + ) . 4 1 (). 3 1
= . + . =
384 . 48 . 200
= 1
= 2
1
= 2
8
1
= 2
8
1
= 2
8
1
= 2
8
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
139
B. Perencanaan Kuda-Kuda
sebagai berikut:
1. Beban Mati
Beban atap
Beban gording
Total beban mati dijadikan sebagai beban terpusat, bekerja vertical pada
2. Beban Hidup
Beban mati dan beban hidup yang bekerja pada kuda-kuda dalam bentuk
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
140
- Beban Atap
= (/ )
- Beban Gording
= ()
= ()
Berat aksesories
= 25%
= +
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
141
1
1 =
2
1
2 = ( + )
2
1
3 = ( + )
2
1
4 = ( + )
2
1
5 = ( + )
2
1
6 = ( + )
2
1
1 =
2
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
142
Berat Gording
1 = 2 = 3 = 5 = 6 = 7 =
4 = 2
Berat Atap
1
1 = ()
2
1
2 = ( + )
2
1
3 = ( + )
2
1
4 = ( + )
2
1
5 = ( + )
2
1
6 = ( + )
2
1
7 = ()
2
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
143
1 = + 1 + 1
2 = + 2 + 2
3 = + 3 + 3
4 = + 4 + 4
5 = + 5 + 5
6 = + 6 + 6
7 = + 7 + 7
bukaan atap.
1 = 1 ( )
2 = 2 ( )
gording.
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku
144
Struktur Kayu
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali Anom Radita Mangku