Catherine Angelina L
Farrel Fawazzi
Jessina Adara
Nanda Satyacita
Putri Ramadhani
Safira Salsabila
Yushlihah Rofiati Yusuf
XII MIA 4
PENGANTAR
Seperti yang kita ketahui, batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni
tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa)
sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan
keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga
di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan
sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki
ke dalam bidang ini.
1SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Jadi kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan majapahit dan terus
berkebangan keseluruh Indonesia samapi hari ini. Pulau jawa yang bisa dikatakan sebagai pusat
penyebaran batik pun memiliki kekayaan ragam motif batik yang melimpah.
Oleh karena itu, pada bagian inti saya akan menjelaskan tentang berbagai
ragam motif batik yang ada di Jawa, Lombok dan Bali.
INTI
A. Batik Jawa Barat
1. Batik Cirebon
2SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
2. Batik Tasik
Batik Tasik memiliki ciri warna-warna yang cerah karena pengaruh dari batik
pesisiran. Motif batik Tasikmalaya sangat kental dengan nuansa Parahyangan. Motifnya
antara lain merak ngibing, awi ngarambat, calaculu, lancah tasik, sidomukti payung,
rereng orlet, akar dan lain-lain
3SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
3. Batik Ciamis
Batik ciamis memiliki karakter dan corak batik yang berbeda dengan batik Garut
dan Tasik. Batik Ciamisan tampil sederhana tapi penuh wibawa. Kesederhanaan ini tak
lepas dari sejarah keberadaannya yang banyak dipengaruhi daerah lain, seperti Cirebon.
Selain itu, pengaruh batik nonpesisir seperti Solo dan Yogyakarta, tak kalah dominan.
Pengaruh dari wilayah pesisir dan non pesisir yang berpadu dengan nilai-nilai budaya
Sunda dan kehidupan sosial sehari-hari masyarakat Ciamis melahirkan ragam motif
Ciamisan yang sesuai dengan gaya dan selera masyarakat setempat yaitu bershaja tapi
elegant. Alhasil, corak batik Ciamisan tidak memiliki makna filosofi, perlambangan, nilai
sakral atau menunjukkan status sosial tertentu. Penciptaann motif atau ragam hias batiknya
lebih di tekankan pada ungkapan kesederhanaan untuk memenuhi kebutuhan sandang
masyarakat. Kesederhanaan itu tertuang dalam bentuk-bentuk yang terinspirasi dari alam
sekitar dan kejadian sehari-hari
4SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
4. Batik Garut
Bentuk motif batik Garut merupakan cerminan dari kehidupan sosial budaya,
falsafah hidup, dan adat-istiadat orang Sunda. Motif garutan antara lain Rereng
Peuteuy, Rereng Kembang Corong, Rereng Merak Ngibing, Rereng Pacul, Limar.
5. Batik Cianjur
Motif dan warna-warna kainnya tidak jauh dari tumbuhan yang hidup di sekitar
Cianjur. Umumnya mendekati warna tanah, daun atau bulir padi. Ada juga motif batik
5SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
yang terinspirasi dari budaya dan keseharian masyarakat Cianjur. Hal ini tampak
dengan adanya motif Kecapi, Maenpo, dan Hayam Pelung.
6. Batik Bogor
7. Batik Indramayu
6SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif batik Kembang Kol dari Bogor, Jawa Barat
Diunduh dari http://www.bloggermangga.com/2015/04/50-motif-batik-indramayu-yang-sudah_4.html
pada tanggal 3-11-2016
Ciri yang menonjol pada batik Indramayu adalah langgam flora dan fauna yang
diungkap secara datar, banyak bentuk lengkung. Latar belakang kehidupan nelayan dan
petani menjadi ciri dan identitas batik Indramayu. Seperti motif Kembang Kol, motif
bunga dan daun secara sederhana mempunyai arti suatu keindahan, kecantikan, dan
kebahagiaan. Motif yang sederhana seperti dedaunan. Motif ini dapat berarti sebagai
wahyu Tuhan untuk menggapai suatu cita-cita. Seperti kenaikan pangkat, penghargaan,
kehidupan yang baik dan rezeki yang melimpah.
8. Batik Sumedang
Batik Sumedang memiliki banyak motif, dimana setiap motifnya memiliki ciri khas
tersendiri yaitu mulai dari mengisahkan warisan budaya yang ada di Sumedang sampai
kondisi lingkungan setempat
7SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif batik Sidomukti dari Solo, Jawa Tengah
Diunduh dari https://sacunslc.wordpress.com/2015/09/16/batik-solo/ pada tanggal 3-11-2016
Motif batik Solo memiliki ciri khas geometris pada batiknya. Contohnya
Sidomukti, Sidoluruh, dan Sidoasih. Selain motif geometris, ciri khas batik Solo adalah
ukuran motifnya yang kecil,atau istilahnya Truntum. Ada kisah tentang batik Solo,
dilansir dari klasika-Kompas, dahulu kala ada seorang ratu yang sedang bersedih karena
tidak diperhatikan sang Raja. Ratu yang sedih itupun akhirnya menciptakan batik dengan
motif bintang-bintang yang ukurannya kecil-kecil. Motif batik buah karya sang Ratu
itupun mencuri perhatian sang raja, sehingga akhirnya Raja memerhatikan Ratu. Dan
Raja pun memerhatikan cara Ratu membuat motif kemudian mengembangkan seni batik
tersebut.
Motif batik khas Solo yang lain adalah Sekar Jagad. Sekar artinya bunga dan
jagad artinya bumi atau dunia. Sebutan Sekar Jagad bisa berarti kumpulan bunga
8SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
sedunia atau berarti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia.Motif yang
mengandung unsur agama pun menghiasi motif khas batik Solo. Semisal motif naga,
burung garuda, serta sawat yang merupakan simbol agama Hindu. Untuk hal pewarnaan,
batik Solo lebih didominasi warna hitam atau kecoklatan. Meskipun menggunakan warna
putih tetap saja warna kecoklatan mendominasi pada motif batik Solo.
2. Batik Pekalongan
Ciri-ciri batik Pekalongan motifnya mirip dengan batik Yogya atau batik Solo,
perbedaannya adalah batik Pekalongan sangat bebas dan menarik dengan adanya
modifikasi dengan banyak variasi warna yang atraktif. Kadang, banyak dijumpai juga
batik Pekalongan yang memiliki hingga 7 warna dengan kombinasi yang dinamis. Batik
Jlamprang adalah salah satu motif batik Pekalongan yang populer dan telah diabadikan
menjadi salah satu nama jalan di Pekalongan.
Motif ini memiliki aksen geometris dan lebih sering berkomposisi lebih dari 2
macam warna. Pola batik Jlamprang muncul bersamaan saat perkembangan agama
Islam di Pekalongan, maka tak heran jika motif-motifnya tidak pernah meniru makhluk
hidup. Mengingat ada dua perbedaan pendapat sejarawan akan arti atau makna dari
motif Jlamprang, sehingga ada dua perbedaan pandangan pula yang bisa kita kaji.
Makna yang pertama kerap dikaitkan dengan kebudayaan umat Islam yang selalu
menjaga silaturahmi dan hidup rukun. Sedangkan pendapat yang kedua lebih condong
kearah filosofi orang Hindu
9SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
3. Batik Semarang
4. Batik Rembang
10SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif batik Rembang Lasem dari Rembang, Jawa Tengah
Diunduh dari
http://kursusjahityogya.blogspot.co.id/2016/08/contohgambarmotiftapiscontohnyahewan.html pada
tanggal 3-11-2016
Batik Rembang Lasem mempunyai ciri khas yang berbeda dari batik-batik dari
daerah lain seperti batik Solo, Yogya, Pekalongan, dan lain sebagainya. Batik Lasem
karena dirintis dan dikembangkan oleh masyarakat keturunan Cina, maka motif dan
warnanya dipengaruhi oleh motif dan warna yang khas budaya Cina, yaitu merah,
putih, biru, dan hijau. Sebenarnya ada beberapa daerah yang memproduksi batik yang
dipengaruhi oleh motif dan warna-warna khas Cina, seperti batik Pekalongan, batik
Cirebon, dan lain sebagainya, namun batik-batik dari daerah-daerah tersebut berbeda
dari batik Lasem. Ciri khas batik Lasem adalah warna merah yang menyerupai warna
darah. Warna merah khas batik Lasem disebut dengan abang getih pithik (merah darah
ayam). Warna abang getih pithik ini dihasilkan dari pewarna alam yaitu dari warna akar
pohon mengkudu (pace). Warna merah yang khas ini telah menarik minat pembatik dari
daerah-daerah lain untuk melakukan proses pewarnaan atau pencelupan untuk warna
tersebut di Lasem. Bahkan ada batik yang terkenal dengan Batik Tiga Negeri, yang
proses pewarnaannya dilakukan di tiga daerah yaitu untuk proses pewarnaan sogan
dilakukan di Solo, proses pewarnaan merah di Lasem dan proses pewarnaan biru
dilakukan di Pekalongan.
11SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Kekhasan batik Lasem yang lain adalah pada penamaan desain batik (Batiks
design), yang mengacu pada tata warna pada batik tersebut, misalnya motif Bang-
bangan (dari kata Jawa: abang yang artinya merah), yaitu batik dengan latar/ dasar
putih dengan ragam hias merah atau sebaliknya, Kelengan (dari kata Jawa: keleng yang
artinya hitam atau kehitaman, Bang biru (dari kata Jawa: abang dan biru), Bang-biru-
ijo (dari kata Jawa: abang, biru, ijo, yang artinya merah, biru, dan hijau).
C. BATIK YOGYAKARTA
1. Motif Ceplok, Grompol
12SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
berkumpul menjadi satu atau untuk mengingat keluarga besarnya
saat ke mana pun mereka pergi. Harapan yang lain adalah agar
semua sanak saudara dan para tamu undangan dapat menyatu
sehingga pesta pernikahan berjalan meriah.
2. Motif Kawung
13SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
senantiasa mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Batik
yogyakarta motif kawung juga berarti sebagai simbol keadilan dan
kesejahteraan.
3. Motif Parang
14SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif Batik Parang Barong dari Yogyakarta
Diunduh dari http://www.kemejingnet.com/2016/06/15-jenis-nama-motif-batik-
tradisional.htmlm pada tanggal 3-11-2016
15SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
kewibawaan, kekuasaan, kebesaran, serta gerak cepat sehingga
pemakainya diharapkan dapat bergerak cepat. Menurut penuturan
Mari S Condronegoro, pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono VIII,
motif parang menjadi pedoman utama untuk menentukan derajat
kebangsawanan seseorang dan menjadi pedoman yang termaktub
dalam Pranatan Dalem asmanipun Panganggo Keprabon Wonten
Kraton Nagari Ngayogjakarta Hadingningrat tahun 1927. Selain motif
Parang Rusak Barong, motif Batik Larangan pada zaman itu adalah,
motif Semen, Udan Liris, Sawat dan Cemungkiran, jelasnya.
Parang Barong, diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo
sebagai representasi dari pengalaman sebuah perjalanan spiritual
sebagai Raja dengan segala tugas kewajibannya, juga kesadaran
diri sebagai seorang manusia yang memang tempatnya salah di
hadapan Sang Maha Pencipta. Kata barong itu sendiri berarti
sesuatu yang besar, dalam hal ini di representasikan kepada
bentuk atau ukuran kain maupun motif batik parang barong yang
besar-besar. Parang Barong merupakan bapak dari semua jenis
atau pola parang dimana motif barong dahulu hanya boleh
dikenakan oleh seorang raja. Pola barong ini mempunyai makna
agar seorang raja untuk selalu berhati-hati dalam memutuskan
segala sesuatu dan mampu mengendalikan diri.
Parang Rusak, dikenakan oleh keluarga kerajaan pada acara-acara
kenegaraan, Parang Rusak melambangkan suatu pertarungan
dalam diri manusia untuk melawan kejahatan dengan cara
pengendalian diri terhadap suatu hasrat dengan tujuan untuk
menjadi seorang yang bijaksana dan berakhlak mulia.
4. Motif Lereng
16SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif Batik Lereng dari Yogyakarta
Diunduh dari http://batik-tulis.com/blog/batik-yogyakarta pada tanggal 3-11-2016
Batik Yogyakarta motif lereng berupa pola baris diagonal di
antara motif parang. Selain itu, banyak pola yang hanya berupa
deretan garis diagonal sempit dipenuhi dengan seluruh lereng dari pola
kecil. Batik yogyakarta motif lereng merupakan salat satu pola lama
yang disediakan untuk keluarga kerajaan. Salah satu motif lereng yang
sering ditemui adalah udang liris (hujan ringan). Batik yogyakarta
motif lereng melambangkan kesuburan, harapan untuk kemakmuran,
tekad, untuk memiliki keberanian untuk melaksanakan apa yang
penting bagi bangsa dan rakyat
5. Motif Nitik
17SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Batik yogyakarta motif nitik sebenarnya berasal dari pengaruh
luar negeri yang berkembang di pantai utara laut Jawa, sampai
akhirnya berkembang pula di pedalaman menjadi suatu motif yang
sangat indah. Pada saat pedagang dari Gujarat datang di pantai utara
pulau Jawa, dalam dagangannya terdapat kain tenun dan bahan sutera
khas Gujarat. Motif dan kain tersebut berbentuk geometris dan sangat
indah, dibuat dengan teknik dobel ikat yang disebut Patola yang
dikenal di Jawa sebagai kain cinde.
Warna yang digunakan adalah merah dan biru indigo. Selain
terdiri dari bujur sangkar dan persegi panjang, Nitik dari Yogyakarta
juga diperindah dengan hadirnya isen-isen batik lain seperti, cecek
(cecek 7, cecek 3), bahkan ada juga yang diberi ornamen batik dengan
memasukkan Klowong maupun Tembokan, sehingga penampilannya
baik bentuk dan warnanya lain dari motif Jlamprang Pekalongan.
Batik yogyakarta motif nitik menggunakan warna indigo, soga
(coklat) dan putih. Seperti motif batik yang berasal dari Kraton lainnya,
motif Nitik kreasi Kraton juga berkembang keluar tembok Kraton.
Lingkungan Kraton Yogyakarta yang terkenal dengan motif Nitik yang
indah adalah Ndalem Brongtodiningrat. Pada tahun 1940,
Brongtodiningrat pernah membuat dokumen diatas mori berupa batik
kelengan dan lima puluh enam motif Nitik. Sejak kira-kira tahun 1950
sampai saat ini, pembatikan yang membuat batik Nitik adalah Desa
Wonokromo dekat Kotagede.
Seperti halnya motif batik yang lain, kain Batik yogyakarta motif
nitik juga mempunyai arti filosofis, misalnya nitik cakar yang sering
digunakan pada upacara adat perkawinan. Diberi nama demikian
karena pada bagian motifnya terdapat ornamen yang berbentuk
seperti cakar. Cakar yang di maksud adalah cakar ayam atau kaki
bagian bawah. Cakar ini oleh ayam digunakan untuk mengais tanah
mencari makanan atau sesuatu untuk dimakan. Motif nitik cakar
18SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
dikenakan pada upacara adat perkawinan dimaksudkan agar pasangan
yang menikah dapat mencani nafkah dengan halal sepandai ayam
mencari makan dengan cakarnya. Nitik cakar dapat berdiri sendiri
sebagai motif dan satu kain atau sebagai bagian dan motif kain
tertentu, seperti motif Wirasat atau Sidodrajat, yang juga sening
digunakan dalam upacara adat perkawinan.
6. Truntum
7. Motif Semen
19SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif batik Semen dari Yogyakarta
Diunduh dari
http://www.jogjasiana.net/index.php/site/karya_seni_arsitektur/handycrafts-
6 pada tangal 3-11-2016
20SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
kehidupan, serta dunia bawah yang merupakan tempat para
manusia yang memilih jalan hidup yang dipenuhi angkara murka.
Selain makna tersebut kain Batik yogyakarta dengan motif
semen Rama (jawa: Semen Romo) sendiri seringkali dikaitkan
dengan cerita rakyat Ramayana yang sarat dengan ajaran Hindu
yaitu Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan.
Ajaran tersebut merupakan wejangan atau nasehat utama dari
Romowijoyo kepada Wibisono ketika dinobatkan menjadi raja
Alengka diraja. Kesimpulannya yaitu bahwa motif Semen Romo
mengandung sebuah ajaran mengenai sifat-sifat utama yang
seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.
8. Motif Garuda
21SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
gurda ini terdiri dari dua buah sayap (lar) dan ditengah-tengahnya terdapat badan dan
ekor. Menurut orang Yogyakarta burung ini dianggap sebagai binatang yang suci.
Menurut pendapat orang Yogyakarta Sang Hyang Wisnu sering disebut sebagai
Sang Surya yang berarti matahari atau dewa matahari. Berdasarkan peristiwa diatas,
bahwa akhirnya Garuda menjadi tunggangannya Sang Dewa Matahari, maka kemudian
Garuda juga dijadikan sebagai lambang matahari. Kecuali itu Garuda dianggap pula
sebagai lambang kejantanan. Dasar pemikirannya adalah, karena Garuda sebagai
lambang matahari, maka Garuda dipandang sebagai sumber kehidupan yang utama,
sekaligus ia merupakan lambang kejantanan, dan diharapkan agar selalu menerangi
kehidupan umat manusia di dunia. Hal inilah kiranya mengapa orang Yogyakarta
mewujudkan burung yang suci ini kedalam kain Batik yogyakarta motif gurda.
9. Motif Isen
22SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif Batik Isen dari Yogyakarta
Diunduh dari http://batik-tulis.com/blog/batik-yogyakarta pada tangga; 3-11-2016
23SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
D. BATIK JAWA TIMUR
1. Batik Madiun
\
Motif batik Retno dari Madiun Jawa Tengah
Diunduh dari https://fitinline.com/article/read/batik-madiun/ pada tanggal 3-11-2-16
2. Batik Ngawi
24SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif batik Trinil dari Ngawi Jawa Timur
Diunduh dari http://www.gulalives.co/2016/04/20/uniknya-batik-khas-kota-ngawi-dari-motif-
kebun-teh-sampai-manusia-purba/ pada tanggal 3-11-2016
3. Batik Kediri
25SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif batik Gumul dari Kediri Jawa Timur
Diunduh dari http://ainurrahmania2099.blogspot.co.id/2016/04/batik-kediri-ciri-khas-batik-
kediri.html pada tanggal 3-11-2016
Ciri khas Batik Kediri adalah motif Batik Gumul, yaitu motif batik yang meniru
tampilan dari monumen simpang lima gumul yang hanya ada pada kota Kediri, batik ini
juga sangat istimewa karna bentuknya yang simpel dan lucu . serta dapat menjadi sebuah
ciri khas dari kota kediri .
4. Batik Blitar
26SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif batik tutur cinde gading dari Blitar Jawa Timur
Diunduh dari http://batik-tulis.com/blog/batik-blitar pada tanggal 3-11-2016
5. Batik Surabaya
27SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
6. Batik Probolinggo
7. Batik Pasuruan
28SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
para pembeli penasaran dan memiliki rating yang tinggi dan
mampu bersaing dengan potensi batik yang lebih dulu muncul.
dan dr sisi desain sendiri batik ini bersifat abstrak yakni
berbentuk butiran butiran pasir kecil dan berlekuk, yang
menggambarkan suasana di gunung bromo.
8. Batik Mojokerto
9. Batik Malang
29SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif batik Bunga teratai dari Malang Jawa Timur
Diunduh dari http://bajudressbatik.blogspot.co.id/2016/01/motif-batik-bunga-teratai.html pada
tanggal 3-11-2016
Motif bunga teratai melambangkan suatu keindahan alam yang
penuh kesuburan. menurut kisah cerita pada era kerajaan singosari
bunga teratai adalah bunga dewa wishnu sebagai dewa pemelihara
alam.
E. BATIK JAKARTA
Ciri khas kain batik Jakarta/Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif
Tumpal, yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian
30SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan. Motif
burung hong juga masuk dalam ciri khas batik betawi sebagai perlambang kebahagiaan.
F. BATIK BALI
Motif kain batik Bali terinspirasi dari kisah kisah para dewa dalam kesehariannya
masyarakat bali. Hal itu terlihat dari motif nya yang digambarkan dalam corak dan pola
yang rumit. Desain dari batik Bali ini juga memiliki prestise tersendiri yang menunjukkan
perbedaan kelas dala masyarakat di Bali.
Pada masa sekarang motif batik Bali cenderung menyesuaikan dengan batik
modern pada umumnya. Motif yang kini banyak terdapat pada batik modern adalah
ekspresi dari benda-benda alam seperti, pohon, bunga, kupu-kupu, burung atau ikan
untuk kegiatan sehari-hari tanpa mengurangi pengaruh batik itu sendiri dalam prosesi
festival atau upacara keagamaan
G. BATIK LOMBOK
31SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif batik Lumbung dari Lombok NTB
Diunduh dari http://rembitanbatik.blogspot.co.id/ pada tanggal 23-11-2016
32SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
Motif batik Sasambo ini yang paling terkenal adalah motif
Kangkung karena Lombok sangat terkenal dengan makanan
khasnya Pelecing Kangkung.
PENUTUP
Maka, kami menarik kesimpulan, bahwa bahwa beberapa batik di Jawa, Bali dan
Lombok memiliki berbagai macam kesamaan dari pola,warna,dan motifnya. Hampir seluruh
batik di Jawa, Lombok dan Bali memiliki tumbuhan sebagai motifnya dan memiliki warna yang
lebih gelap. Dan motif batik nya pun menggambarkan keadaaan atau ciri khas dari suatu daerah
tersebut. Batik Jawa, Lombok dan Baloi juga lebih terkesan tenang dalam pemilihan warnanya,
dengan warna gelap sebagai warna dasar dan terang sebagai corak motifnya.
Kami sebagai siswa pemblajaran seni ingin sekali memperkenalkan kembali batik-batik
itu ke mata masyarakat dunia dengan cara membuat makalah seperti ini, karena sangat
disayangkan sekali bahwa batik-batik indah tersebut kurang menjadi ciri khas Pulau Jawa akibat
dari terpencilnya kota para pengrajin batik tersebut.
Demikian makalah kami tentang Batik Jawa, kami harap Bapak/Ibu dapat membaca dan
menarik manfaat-manfaat yang terkandung di dalam makalah ini. Terima kasih.
REFERENSI
http://archive69blog.blogspot.co.id/2012/11/motif-batik-di-daerah-jawa-
barat.html#.V9lMfoes3dk. (14 september 2016 20:50)
http://www.informasiumum.com/2015/02/ragam-batik-jawa-barat-khas-indonesia.html. (14
september 2016 20:50)
http://ambatikindonesia.blogspot.co.id/2014/09/ciri-khas-batik-solo-jogja-pekalongan.html. (14
sept 2016 22:10)
33SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali
http://batik-online-shop.blogspot.co.id/2013/12/batik-surabaya-dan-penjelasannya.html?m=1.
(15 September 2016 19:20)
http://mojokertobatikbycladia.blogspot.co.id/2015/10/inginmelestarikan-budaya-dan-ciri-
khas_20.html?m=1. ( 15 September 2016 15:20)
34SMA Negeri 1 Kota Tangerang| Ragam batik Jawa, Lombok dan Bali