4ea01 Investasi Di Pasar Modal Indonesia
4ea01 Investasi Di Pasar Modal Indonesia
4EA01
Nama : Julistia Tri Murti (10206511)
Mariyah (10206587)
U N I V E R S I TAS G U N A D A R M A
2010
Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah pertemuan demand dan supply dana jangka panjang yang diwujudkan
dalam bentuk instrumen-instrumen keuangan yang dapat diperjualbelikan.
Pasar modal juga dapat diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak
yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang
ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Pasar modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
Pertumbuhan suatu pasar modal sangat tergantung dari kinerja perusahaan efek. Untuk
mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan
Pasar Modal diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus
menjalin kerja sama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai
jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat.
Di pasar modal terdapat berbagai macam informasi, seperti laporan keuangan, kebijakan
manajemen, rumor di pasar modal, prospektus, saran dari broker, dan informasi lainnya.
Definisi mengenai pengertian pasar modal yang dikutip dibawah ini pada dasarnya tidak
berbeda jauh satu sama lainnya.
Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar
Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Pengertian pasar modal menurut Fakhruddin (2001, 1): Pasar modal (capital market)
merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,
baik dalam bentuk utang atau pun modal sendiri.
d. Perusahaan Efek
Adalah perusahaan yang mempunyai aktifitas sebagai Perantara Pedagang Efek,
Penjamin Emisi Efek, Manajer Investasi, atau gabungan dari ketiga kegiatan tersebut.
1) Penjamin Emisi Efek
Salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten
untuk melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli sisa efek yang tidak terjual.
Kewajiban:
a) Mematuhi semua ketentuan dalam kontrak penjaminan Emisi.
b) Mengungkapkan dalam prospektus adanya hubungan afiliasi atau
hubungan lain yang bersifat material antara Perusahaan Efek dan Emiten
Penjamin Pelaksana Emisi Efek Bertugas :
a) Mejamin penjual Efek dan pembayaran keseluruhan nilai Efek yang
diemisikan kepada Emiten
b) Mewakili para Penjamin Emisi Efek dalam hubungannya dengan Emiten
dan pihak ketiga
c) Menetapkan bagian kewajiban masing-masing Penjamin Emisi Efek
sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian antar
Pemjamin Emisi Efek
d) Mengumpulkan semua hasil penjualan Efek dilakukan oleh para Penjamin
Peserta Emisi dan para Agen Penjual
e) Menyerahkan hasil penjualan Efek kepada Emiten serta membeyar Efek
yang tidak terjual tepat pada tanggal yang disepakati.
Penjamin Peserta Emisi Efek, bertugas:
a) Mengatur pengelolaan serta penyelenggaraan Emisi Efek
b) Mengkoordinasikan seluruh Penjamin Emisi Efek dalam hal pelaksanaan
penjaminan Efek, serta kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kewajiban
para Penjamin Emisi Efek
c) Menjamin penjualan Efek dan pembayaran nilai Efek kepada Penjamin
Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan yang diambil
(disepakati dalam perjanjian).
Perjanjian Penjaminan
a) Penjaminan Emisi dengan kesanggupan penuh (full commitment
underwriting)
Penjamin Emisi disamping menyanggupi untuk menawarkan Efek tersebut
kepada masyarakat, juga menyanggupi untuk membeli sendiri Efek
yang tidak habis terjual.
b) Penjaminan Emisi dengan kesanggupan siaga (stand by commitment
underwriting)
Penjamin Emisi disamping menyanggupi untuk menawarkan Efek tersebut
kepada masyarakat juga menyanggupi untuk membeli sisa Efek yang tidak
habis terjual pada suatu tingkat harga tertentu sesuai dengan syarat
yang diperjanjikan.
c) Penjaminan Emisi dengan Kesanggupan terbaik (best efforts underwriting)
Penjamin Emisi hanya mempunyai kewajiban untuk menawarkan Efek
tersebut sebaik-baiknya dan apabila tidak habis terjual maka Efek
tersebut akan dikembalikan ke Emiten.
d) All-or-none offering (kesanggupan semua atau tidak sama sekali)
Penawaran akan dibatalkan apabila tidak terjual semua.
e) Minimum maksimum (paling sedikit paling banyak)
Penawaran Efek akan dibatalkan apabila tidak tercapai batas minimum.
3) Manajer Investasi,
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau
mengelola Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan perundangundangan yang berlaku.
Tugas manajer investasi :
a) Mengadakan riset
b) Menganalisa Kelayakan investasi
c) Mengelola dana portofolio.
e. Penasihat Investasi
Pihak yang member nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek.
Tugas:
a) Memberikan nasehat kepada pihak lain
b) Melakukan riset
c) Membuat rekomendasi
d) Memberikan analisa di bidang Efek dengan memperoleh imbalan tertentu
e) Wajib memelihara segala catatan yang berhubungan dengan nasehat yang
diberikan.
2) Kustodian
Pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek
serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain, menyelesaikan
transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Jasa yang diberikan Kustodian:
a) Menyediakan TPH (tempat penitipan harta) yang aman bagi surat-
surat berharga (Efek).
b) Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara
cermat. (jasa administrasi).
c) Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan Efek untuk
kepentingan pihak yang diwakilinya.
d) Mengamankan pemindahtanganan Efek.
e) Menagih deviden saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang
berkaitan dengan surat berharga yang dititipkan.
3) Wali Amanat
Pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang.
Tugas:
a) Mewakili kepentingan pemegang Efek bersifat utang baik di dalam
maupun di luar pengadilan.
b) Memberikan ganti rugi kepada pemegang Efek bersifat utang atas
kerugian karena kelalaiannya dalam pelaksanaan tugasnya sebagaimana
diatur dalam Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya
serta kontrak perwaliamanatan
b. Capital Gain
Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut.
Contoh: Investor A membeli saham PT. X, yang listing di Bursa Efek, setahun yang lalu
dengan harga Rp 3.500. Saat ini harga saham PT. X telah meningkat menjadi Rp 3.750.
Jika investor A menjual sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan menikmati Capital
Gain atau keuntungan sebesar Rp 250 per saham (tanpa perhitungan pajak dan komisi).
Obligasi Konversi
Adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham biasa pada harga tertentu. Bagi
emiten, obligasi konversi merupakan daya tarik yang ditujukan kepada para investor untuk
meningkatkan penjualan obligasi.
Manfaat Obligasi
a. Bunga
Bunga dibayar secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari
nilai nominal.
Contoh: Obligasi dengan kupon 10%, akan membayar Rp 10 setiap Rp 100 dari nilai
nominal setiap tahun. Biasanya pembayaran bunga terjadi setiap 3 atau 6 bulan sekali.
b. Capital Gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di Pasar Sekunder, sehingga
investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh Capital Gain. Capital Gain juga
dapat diperoleh jika investor membeli obligasi dengan diskon yaitu dengan nilai lebih
rendah dari nilai nominalnya, kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh
pembayaran senilai dengan harga nominal.
3. Derivatif
Derivatif terdiri dari efek yang diturunkan dari instrumen efek lain yang disebut
underlying. Ada beberapa macam instrumen derivatif di Indonesia, seperti Bukti Right, Waran,
dan Kontrak Berjangka. Derivatif merupakan instrumen yang sangat berisiko jika tidak
dipergunakan secara hati-hati.
a. Bukti Right
Sesuai dengan undang-undang Pasar Modal, Bukti Right didefinisikan sebagai
hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu.
Bukti Right diterbitkan pada penawaran umum terbatas (Right Issue), dimana saham baru
ditawarkan pertama kali kepada pemegang saham lama. Bukti Right juga dapat diperdagangkan
di Pasar Sekunder selama periode tertentu.
Apabila pemegang saham tidak menukar Bukti Right tersebut maka akan terjadi dilusi
pada kepemilikan atau jumlah saham yang dimiliki akan berkurang secara proporsional terhadap
jumlah total saham yang diterbitkan perusahaan.
b. Waran
Waran biasanya melekat sebagai daya tarik (sweetener)pada penawaran umum
saham ataupun obligasi. Biasanya harga pelaksanaan lebih rendah dari pada harga pasar saham.
Setelah saham ataupun obligasitersebut tercatat di bursa, waran dapat diperdagangkansecara
terpisah.
Periode perdagangan waran lebih lama dari pada bukti right, yaitu 3 tahun sampai
5 tahun. Waran merupakan suatu pilihan (option), dimana pemilik waran mepunyai pilihan untuk
menukarkan atau tidak warannya pada saat jatuh tempo. Pemilik waran dapat menukarkan waran
yang dimilikinya 6 bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri
berfluktuasi selama periode perdagangan.
Pasar Perdana
Prosedur Penawaran dan Pemesanan Efek di Pasar Perdana
1. Penawaran Perdana suatu Saham atau Obligasi suatu perusahaan kepada investor publik
dilakukan melaluiPenjamin Emisi dan Agen Penjual. Tata cara pemesanan saham atau
obligasi seperti, harga penawaran, jumlah saham yang ditawarkan, masa
penawaran, dan informasi lain yang penting harus dipublikasikan di surat kabar
berskala nasional, dan juga dibagikan ke publik dalam bentuk prospektus.
2. Investor yang berminat, dapat memesan Saham atau Obligasi dengan cara menghubungi
Penjamin Emisi atau Agen Penjual, dan kemudian mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan.
3. Investor kemudian melakukan pemesanan Saham atau Obligasi tersebut dengan disertai
pembayaran.
4. Penjamin Emisi dan Agen Penjual kemudian mengumumkan hasil penawaran umum
tersebut kepada investor yang telah melakukan pemesanan.
5. Proses penjatahan Saham atau Obligasi (biasa disebut dengan allotment) kepada
investor yang telah memesan dilakukan oleh Penjamin Emisi dan Emiten yang
mengeluarkan Saham atau Obligasi.
Sehubungan dengan proses penjatahan, ada beberapa istilah yang harus diperhatikan:
Undersubscribed adalah kondisi dimana total Saham atau Obligasi yang dipesan oleh
investor kurang dari total Saham atau Obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi seperti
ini, semua investor pasti akan mendapat Saham atau Obligasi sesuai dengan jumlah yang
dipesannya.
Oversubscribed adalah kondisi dimana total Saham atau Obligasi yang dipesan oleh
investor melebihi jumlah total Saham atau Obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi ini,
terdapat kemungkinan investor mendapatkan Saham atau Obligasi kurang dari jumlah
yang dipesan, atau bahkan mungkin tidak mendapatkan sama sekali.
6. Apabila jumlah Saham atau Obligasi yang didapat oleh investor kurang dari jumlah yang
dipesan, atau telah terjadi oversubscribed, maka kelebihan dana investor akan
dikembalikan (proses ini sering disebutdengan refund).
Pasar Sekunder
Bursa Efek
Perusahaan-Perusahaan Efek yang telah mendapat izin sebagai Perantara Pedagang Efek
di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan atau di Bursa Efek Surabaya (BES), dapat melakukan aktivitas
jual beli efek di Bursa Efek. Perusahaan Efek membeli dan/atau menjual efek berdasarkan
perintah jual dan/atau perintah beli dari investor. Setiap perusahaan mempunyai karyawan yang
disebut sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek, yang mempunyai wewenang untuk
memasukkan semua perintah jual ataupun perintah beli ke dalam sistem perdagangan yang
terdapat di Bursa Efek.
Sejak tahun 1995, proses perdagangan efek di BEJ telah dilakukan dengan sistem yang
terkomputerisasi yang disebut dengan JATS atau Jakarta Automated TradingSystem. Sistem ini
beroperasi berdasarkan sistem tawar menawar (auction) dan secara terus menerus selama
periode perdagangan. Sementara itu, di BES sudah mempunyai system perdagangan secara jarak
jauh (remote system) sejaktahun 1996 yang disebut SMART (Surabaya Market Information &
Automatic Remote Trading). Periode perdagangan di kedua Bursa Efek dibagi menjadi dua sesi
setiap harinya, yang dimulai dari pukul 9.30 pagidan berakhir pada pukul 16.00.
Bagaimana perintah (order) beli dan perintah (order) jual dari sekian banyak investor bisa cocok
(matched)? Mekanisme matching (cocok) adalah berdasarkan criteria Prioritas Harga dan
Prioritas Waktu.
Prioritas Harga
Artinya, siapapun yang memasukkan order permintaan dengan Harga Beli (Bid Price)
yang paling tinggi, akan mendapat prioritas utama untuk dapat bertemu dengan siapapun yang
memasukkan order penawaran dengan Harga Jual (Offer Price atau Ask Price) yang paling
rendah.
Prioritas Waktu
Artinya, siapapun yang memasukkan order beli atau juallebih dahulu, akan mendapat
prioritas pertama untuk dicocokkan (matched) oleh sistem.
Indeks Harga Saham
Indeks Harga Saham adalah indikator harga dari seluruhsaham yang tercatat di Bursa
Efek. Indeks ini biasanyamerefleksikan kondisi Pasar Modal dan kondisi perekonomian sebuah
negara secara umum.
b. Pilihlah instrumen Pasar Modal yang paling sesuai dengan strategi investasi secara
keseluruhan.
Setelah, efek-efek atau instrumen yang paling sesuai telah dipilih, maka langkah
selanjutnya adalah mempelajari emiten yang menerbitkan efek tersebut. Investor dapat
memulainya dengan jalan mempelajari prospektus, yang berisikan antara lain:
Jenis usaha dan juga riwayat emiten.
Jumlah Saham atau Obligasi yang ditawarkan ke publik, serta harga penawaran.
Tujuan dari Penawaran Perdana.
Prospek usaha si emiten beserta risiko-risiko usaha yang mungkin terjadi di masa depan.
Kebijakan pembayaran bunga surat utang dan jugakebijakan pembagian dividen
Kinerja keuangan secara historis
Agen Penjualan yang berpartisipasi dalam proses penawaran perdana
Jadwal pelaksanaan penawaran perdana
Investor dapat memperoleh prospektus di perusahaan efek dan juga dapat membacanya di
beberapa surat kabar. Jika investor mempunyai keterbatasan baik dalam hal waktu maupun
kemampuan dalam menganalisa, perusahaan-perusahaan efek biasanya memberikan jasa
profesional untuk melakukan analisa Saham/Obligasi.Laporan Analis biasanya terdiri dari :
1. Analisa fundamental lebih menekankan kepada faktor fundamental dari emiten, seperti
kondisi keuangan, hasil operasi, dan juga faktor-faktor ekonomi makro yang akan
mempengaruhi secara signifikan prospek usaha emiten.
2. Analisa teknikal lebih menekankan kepada perkiraanharga saham/obligasi di masa yang
akan dating berdasarkan data pergerakan harga saham/obligasi dan juga volume
perdagangan saham/obligasi di masa lalu. Harus diingat bahwa beberapa instrumen
investasi seperti derivatif, dapat menjadi investasi yang berisiko tinggi, kalau tidak
digunakan secara bijaksana. Oleh karena itu sangat disarankan agar investor meminta
nasihat dari pihak independen yang kompeten.
Contoh Kasus :
Masih amankah kita melakukan investasi di pasar modal Indonesia, setelah kita
mengetahui banyak kasus menimpa pasar modal Indonesia pada akhir-akhir ini.
Kita masih ingat pada akhir 2008, kalangan dunia investasi digoncang kasus PT Antaboga Delta
Sekuritas yang melibatkan Bank Century.
Dalam kasus Antaboga yang hanya memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)
sekitar Rp 32 miliar telah menerbitkan kontrak pengelolaan dana (KPD/discretionary fund)
hingga Rp 1,4 triliun. Dengan kasus ini banyak nasabah reksadana Antaboga melalui Bank
Century merasa dirugikan.
Belum selesai kasus Antaboga dan masih dalam penanganan pihak kepolisian, di awal
tahun 2009 kembali muncul kasus pengelapan dana nasabah Rp 245 miliar oleh komisaris utama
PT Sarijaya Permana Sekuritas Herman Rusli.
Dengan kasus ini, maka Herman Rusli kembali ditahan untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya, dan kembali muncul laporan dari nasabah PT DBS Vikers Securities yang merasa
dirugikan hingga Rp 90 miliar.
Berbagai masalah yang menimpa pasar modal di Indonesia ini, ditambah dengan
turunnya harga saham oleh krisis ekonomi global, akan menjadikan para investor hilang
kepercayaan terhadap pasar modal di Indonesia.
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein
menyatakan bahwa kasus-kasus yang terjadi tersebut akan berdampak buruk terhadap
kepercayaan investor. Jadi kurang baiklah kesannya bagi pasar modal kita, untuk kepercayaan
investor, kata Yunus Husein ditemui di sela acara ulang tahun ke-62 Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) di Kantor Pusat BPK Jakarta.
Menurut dia, calon investor akan berpikir dua kali untuk menanamkan dananya di
instrumen keuangan yang ada di Indonesia. Sedangkan Presiden Direktur PT Manulife Aset
Manajemen Indomesia (MAMI) Denny Thaher, mengatakan bahwa yang harus mengatasi krisis
kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia harus dari dua belah pihak.
Dari sisi investor harus selalu menerapakan kehati-hatiannya terhadap modal yang akan
dinvestasikan. Jadi investor harus jeli kepada siapa saja dananya harus ditanamkan, katanya.
Dia juga menegaskan bahwa tempat investasi harus memberikan kenyamanan untuk
menempatkan dananya, sehingga tidak terjadi hilangnya kepercayaan.
Regulator (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/Bapepam-LK) dan
SRO (Self Regulatory Organization), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), harus memberikan aturan yang
tegas dan mewajibkan transfaransi terhadap para anggota bursanya (AB).
Perusahaan sekuritas (AB) juga harus memberikan transfaransi dan regulasi yang jelas,
sehingga memberikan jaminan yang pasti terhadap investornya.
Taher juga menjelaskan bahwa pihaknya sebagai investor akan melakukan seleksi
terhadap perusahaan sekuritas yang memiliki transfaransi yang jelas dan sebagai penghimpun
dana dari investor akan memberikan keyakinan bahwa produk yang ditawarkan memiliki
regulasi dan juga transfaransi yang jelas.
SUMBER
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal
http://beritasore.com/2009/01/26/masih-amankah-investasi-di-pasar-modal-indonesia/
http://www.bapepam.go.id/old/old/news/Juni2003/panduan%20investasi.htm