Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, gedung ini akan menggunakan sumber dari
PDAM yang tidak terbatas besar pemakaiannya. Kemudian air buangannya akan disalurkan
ke bak penampungan atau tangki septik.
Lantai 1 dan 2
Diketahui: peruntukkan = perpustakaan
Luas lantai = 1173,6 m2
Luas lantai efektif = 55 %
Kepadatan hunian = 10 m2per orang
Ditanyakan: a) luas efektif
b) jumlah penghuni
c) jumlah penghuni pria dan wanita
Jawab:
a) perhitungan perkiraan luas efektif (Aef)
Aef = ( Aef (%) x Alantai ) m2
= ( 55 % x 1173,6 ) m2
= 645,48 m2
b) perhitungan perkiraan jumlah penghuni
orang = Aef (m2)
kepadatan hunian (m2/orang)
= 645,48
10 m2/orang
= 64,5 65 orang
c) jumlah penghuni dengan asumsi pria : wanita = 2 : 3
pria (orang) = 2/5 x 65 orang = 26 orang
wanita (orang) = 3/5 x 65 orang = 39 orang
Lantai 3
Diketahui: peruntukkan = perpustakaan dan perkantoran
Luas lantai = 1173,6 m2
Luas lantai efektif = 54 %
Kepadatan hunian = 10 m2 per orang
Ditanyakan: a) luas efektif
b) jumlah penghuni
c) jumlah penghuni pria dan wanita
Jawab:
a) perhitungan perkiraan luas efektif (Aef)
Aef = ( Aef (%) x Alantai ) m2
= ( 54 % x 1173,6 ) m2
= 633,74 m2
b) perhitungan perkiraan jumlah penghuni
orang = Aef (m2)
kepadatan hunian (m2/orang)
= 633,74
10 m2/orang
= 63,764 orang
c) jumlah penghuni dengan asumsi pria : wanita = 2 : 3
pria (orang) = 2/5 x 64 orang = 25 orang
wanita (orang) = 3/5 x 64 orang = 38 orang
Tabel 4.2
Tabel 4.4
Tabel 4.4
Kebutuhan air bersih lantai 1 dan 2 sebesar 1625 lt/hr = 1,6 m3/hr
Kebutuhan air bersih lantai 3 sebesar 1575 lt/hr = 1,5 m3/hr
Diperkirakan diperlukan tambahan sebesar 20% untuk mengatasi kebocoran, pancuran air
dsb. Maka pemakaian air rata-rata seharinya (Qd) menjadi :
= 0,3 m3/jam
Jumlah kebutuhan air untuk lantai 1 sampai 3 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini
Tabel 4.4
Kebutuhan Air Per lantai
Lantai Qd Waktu Qh Qh max Qm max
(m3/hari) (jam) (m3/jam) (m3/jam) (m3/menit)
1 1,92 6 0,32 0,64 0,016
2 1,92 6 0,32 0,64 0,016
3 1,80 6 0,30 0,60 0,015
Jumla 5,64 18 0,94 1,88 0,047
h
Tabel 4.6
Total Unit Beban Alat Plambing
Unit Beban Jenis dan jumlah alat
Lanta Alat Jumla Alat plambing
i Plambing h Plambing
(Morimura)
1 WC 5 5 25
Urinoir 1 3 3
Lavarory 5 2 10
Faucet 5 2 10
Jumlah 48
2 WC 5 5 25
Urinoir 1 3 3
Lavarory 5 2 10
Faucet 5 2 10
Jumlah 48
3 WC 5 5 25
Urinoir 1 3 3
Lavarory 5 2 10
Faucet 5 2 10
Jumlah 48
( Sumber : Tabel 3.16 Noerbambang, Morimura (2000))
Tabel 4.7
Laju Aliran Air
Lantai Jenis dan jumlah alat plambing Q (L/menit)
1 48
2 48
210
3 48
Jumlah 144
Setelah nilai total FU diolah menggunakan pedoman estimating demand tabl maka
diperoleh flow sebesar 210L/menit = 0,21 m3/menit, ini adalah pemakain air puncak untuk
gedung keseluruhan (Qm-max).
Qm maks = 210L/menit
= 0,21m3/menit
Qm maks = C2 x (Qh/60)
0,21m3/menit = 3 x (Qh/60)
Qh = 4,2 m3/jam
Qh maks = C1 x Qh
= 2 x 4,2 m3/jam
= 8,4 m3/jam
=140 L/menit
Qh = Qd/T
Qd = Qh x T
= 4,2 m3/jam x 6 jam/hari
= 25,2 m3/hari
=17,50 L/menit
Kloset/WC
Jumlah Alat Plumbing = 15 buah
5548 55x
=
Faktor Penggunaan Serentak : 45-48= x-48 128 98
55x
1,75=
16-1215-12 1
` x = 45,75 %
= 2700 x 45,75 %
= 1235,25 ltr/jam
Jadi, kebutuhan air total berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing ialah 60,91875
L/menit
Tabel 4.9
Perbandingan jumlah kebutuhan air
Cara Perhitungan Qd (L/menit)
Berdasarkan jumlah penghuni 3.92
Berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing 17,50
Berdasarkan jenis & jumlah alat plambing 28,08
(Sumber: Analisis Penulis (2016))
Dari ketiga perhitungan kebutuhan air, perhitungan kebutuhan air pada gedung ini
menggunakan perhitungan dengan metode berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
dengan anggapan bahwa nilai tersebut paling mendekati keadaan sebenarnya, sehingga
perencanaan sistem plambing yang dihasilkan pun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dan aman. Untuk perhitungan selanjutnya dipakai dari hasil penentuan kebutuhan air bersih
berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing.
- Pemakaian pompa 6 jam/hari, jadi % demand (kebutuhan) yang harus dipenuhi tiap
jam adalah = 24/6 x 4,17% = 16,68 %
Dengan Qrata-rata = 40,44 m3/hari (dari perhitungan kebutuhan air jenis dan jumlah alat
plambing).
= 10% x 31 m3
= 3,1 m3
= 34,1 m3 35 m3
Panjang = 8,75 m
Lebar = 2m
Tinggi = 2m
= 10% x 2
= 0,2 m
= 2 + 0,2 + 0,1
Lebar = 1m
Tinggi = 3m
= 10% x 3
= 0,3m
= 3 + 0,3 + 0,1
= 26,8 m + (3+0,3+0,4)
= 30,2 m
4.3.4 Penentuan Dimensi Pipa
Untuk penentuan dimensi pipa air minum, alat-alat plambing digambar secara
isometri. Gambar isometri air minum terlampir dalam Gambar.
a. Penentuan Dimensi Pipa Air Minum (dari Sumur) ke Reservoir 1 (Groud Tank)
Diameter pipa induk ditentukan berdasarkan debit rata-rata yaitu = 40,44 m3/hari =
4,6810-4 m3/s
Berdasarkan persamaan:
Q=VxA
A = x D2 x Q = V. x D2 x
Dengan asumsi aliran air dalam pipa mempunyai kecepatan 1,5 3 m/s (dalam
morimura hal.71). Dalam perhitungan ini digunakan kecepatan aliran sebesar 2 m/s.
1
D2
A= 4
D=
4 xQ
V x
4 x(4,68 10 - 4)
2 x3,14
=
D = 0,0172 m
= 17,26 mm 22 mm
Q
V=
1 2
x xD
4
4,68 10 - 4
1 / 4 x x 0,022 2
V=
V = 1,23 m/s
Pipa yang digunakan di pasaran yaitu 30 mm. Kecepatan dalam pipa adalah 1,23 m/s.
b. Penentuan Dimensi Pipa Penghantar (Pipa Tegak) dari Ground Tank ke Roof
Tank
Diameter pipa penghantar dapat dihitung berdasarkan debit yang keluar dari ground
tank yaitu sebesar debit pemompaan (Q pompa).
Q =VxA
A = x D2 x Q = V. x D2 x
Aliran air dalam pipa memiliki kecepatan di antara 0.9 - 3 m/detik. Dalam
perhitungan digunakan asumsi kecepatan sebesar 2 m/detik.
4 xQp
Vx
Diameter pipa = D =
4 x0,0018
2 x3,14
=
= 0,034 m
= 34 mm
0,0018
1 / 4 xx 0,042 2
V=
V = 1,29 m/detik.
Pipa yang digunakan di pasaran yaitu 50 mm. Kecepatan dalam pipa adalah 1,29 m3/detik
Penentuan Headloss pipa horizontal dapat dilihat pada gambar 2.14 halaman 36, dan
gambar 2.6 halaman 29, Plumbing Harold E. Babbit. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
tabel 4.10.
Tabel 4.10
L
V R HL HL
Fittin Diame (
Sektor Alat Fixture Unit Q (m/ (mm/ Le L Total HL kumul kumul
Lan Sekt g ter m
Plumb s) m) atif atif
tai or )
ing
Send Kumul (l/men (Ekival (mm
Dari Ke (mm) L+Le (mm) (m)
iri atif it) en) )
I - II 0.
1 2 LV 4E 2 2 6.3 15 1 150 2.4 2.9 435 435 0.435
5
1E+1 0.
2 3 LV 2 4 12.6 20 1 100 0.99 1.49 149 584 0.584
T 5
3 4 LV 1T 2 6 18.9 20 1 80 1 0.24 1.24 99.2 683.2 0.6832
0.
4 5 FC 1T 2 8 24.6 25 1 60 0.27 0.77 46.2 729.4 0.7294
5
I
5 6 WC 1T 5 13 36.6 32 1 50 1 0.36 1.36 68 797.4 0.7974
0. 39.5 0.8369
6 7 FC 1T 2 15 41.2 32 1 46 0.36 0.86 836.96
5 6 6
0.9749
20 1 3.45 138 974.96
7 8 WC 1T 5 52.9 40 40 3 0.45 6
1E+1 0. 37.0 1012.0 1.0120
22 1 0.95
8 9 FC T 2 56.6 40 39 5 0.45 5 1 1
SHA 0. 33.2 1045.2 1.0452
27 1 0.95
9 FT WC 1T 5 68.1 40 35 5 0.45 5 6 6
Juml
ah
II 0.
10 11 LV 4E 2 2 6.3 15 1 150 5 2.4 2.9 435 435 0.435
11 12 LV IE+1T 2 4 12.6 20 1 100 1 0.99 1.99 199 634 0.634
0.
12 13 WC IT 5 9 27.3 25 1 65 5 0.24 0.74 48.1 682.1 0.6821
13 14 FC IT 2 11 31.9 32 1 55 1 0.36 1.36 74.8 756.9 0.7569
0.
14 15 WC IT 5 16 43.9 32 1 45 5 0.36 0.86 38.7 795.6 0.7956
1E+1 147. 0.9434
15 16 FC T 2 18 48.5 32 1 44 3 0.36 3.36 84 943.44 4
SHA 0. 37.0 0.9804
16 FT UR IT 3 21 54.1 40 1 39 5 0.45 0.95 5 980.49 9
Juml
ah
SHA 1T+1 222.
FT CV 48 105.4 50 1 35 1 5.35 6.35 25 2248 2.248
Tabel 4.11
Le
L HL
Q Diame V R Le Tota HL HL
Fixture Unit ( kumul
Sektor Alat Fitting (l/men ter (m/ (mm/ (Ekival l (mm kumul
Sekt m atif
Plumbi it) (mm) s) m) en) L+L ) atif
or ) (mm)
ng e
Send Kumul
Dari Ke (m)
iri atif
III I 0.
1 2 LV 4E 2 2 6.3 15 1 150 5 2.4 2.9 435 435 0.435
2 3 LV IE+1T 2 4 12.6 20 1 100 1 0.99 1.99 199 634 0.634
0.
3 4 WC IT 5 9 27.3 25 1 65 5 0.24 0.74 48.1 682.1 0.6821
4 5 FC IT 2 11 31.9 32 1 55 1 0.36 1.36 74.8 756.9 0.7569
5 6 WC IT 5 16 43.9 32 1 45 0. 0.36 0.86 38.7 795.6 0.7956
5
147. 0.9434
6 7 FC 1E+1T 2 18 48.5 32 1 44 3 0.36 3.36 84 943.44 4
SHA 0. 37.0 0.9804
7 FT UR IT 3 21 54.1 40 1 39 5 0.45 0.95 5 980.49 9
Juml
ah
0.
8 9 LV 4E 2 2 6.3 15 1 150 2.4 2.9 435 435 0.435
5
0.
9 10 LV 1E+1T 2 4 12.6 20 1 100 0.99 1.49 149 584 0.584
5
10 11 LV 1T 2 6 18.9 20 1 80 1 0.24 1.24 99.2 683.2 0.6832
0.
11 12 FC 1T 2 8 24.6 25 1 60 0.27 0.77 46.2 729.4 0.7294
5
12 13 WC 1T 5 13 36.6 32 1 50 1 0.36 1.36 68 797.4 0.7974
II
0. 39.5 0.8369
13 14 FC 1T 2 15 41.2 32 1 46 0.36 0.86 836.96
5 6 6
0.9749
20 1 3.45 138 974.96
14 15 WC 1T 5 52.9 40 40 3 0.45 6
0. 37.0 1012.0 1.0120
22 1 0.95
15 16 FC 1E+1T 2 56.6 40 39 5 0.45 5 1 1
SHA 0. 33.2 1045.2 1.0452
27 1 0.95
16 FT WC 1T 5 68.1 40 35 5 0.45 5 6 6
Juml
ah
SHA 222. 1267.5 1.2675
FT 1T+1CV 29 105.4 65 1 35 1 5.35 6.35 25 1 1
Sumber : FU = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.68)
Q = Table 8, ANSI A40-1993 Standard, Safety Requirements for Plumbing
D, V, dan R = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.73)
Panjang Pipa Equivalen = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.76)
Headloss = R x Akumulasi Panjang Pipa
Tabel 4.11
D V
Q Panjang Pipa
LANTAI FITTING FU (mm (m/s Slope Headloss (m)
(L/menit) (m)
) )
Sendi Akumula (mm/ Sendi Equivale Akumula Sendi Akumula
ri si m) ri n si ri si
1 TEE +1
1 CV 48 48 105.4 50 1 35 4 4.6 8.6 0.3 0.30
1 TEE +1
2 CV 48 96 161.8 65 1 22 4 5.35 9.35 0.21 0.51
1 TEE +1
3 CV 48 144 269.6 75 1 16 4 6.6 10.6 0.17 0.68
Lantai :3
Fixture Unit : Sendiri : 48 (Fixture unit akumulasi pipa horizontal air bersih lantai
1)
: Akumulatif : 48 (Fixture unit akumulasi dari fixture unit sendiri +
fixture unit sebelumnya )
Debit : 105,4/menit (Tabel Weintz)
Diameter : 50 mm (Grafik 3.63 Morimura hal. 73)
Kecepatan : 1 m/s (Grafik 3.63 Morimura hal. 73)
Kerugian gesek (R) : 0,035m (Grafik 3.63 Morimura hal. 73)
L Pipa : 4 m (Panjang pipa tegak lantai 1)
L Equivalen : 4.6 m (Tabel 3.18 Morimura hal. 76)
L total : 8.6
Headloss : Sendiri : 0,3 (R x panjang total)
Akumulasi: 0,30 (headloss sendiri+headloss sebelumnya)
= 30,2 m
Panjang Pipa = tinggi gedung + tinggi roof tank + (tinggi ground tank
= 39,5 m
1,85
Q
H mayor = (0,2785)(C)(d 2,63 ) x L pipa
1,85
0,0019
= (0,2785)(130)(0,0422,63) x 39,5
= 2,3 m
Tabel 4.13
Perlengkapan Fitting
Fitting Jumlah Leq Leq Total (m)
Elbow 4 1,2 4,8
Check Valve 1 2,5 2,5
L eq total 7,3
(Sumber: Morimura hal. 76, 1999)
H minor = S X Leq total = 0,743 x 7,3 =0,564
Hf = H mayor + H minor
= 2,3 m + 06 x 10 -10 m
= 2,3 m
1,292
2 x9,81
v2
Hv = 2g = = 0,084 m
Head pompa = Hf + Hs + Hv
Daya motor
Nm = Np (1+A )/ (pxk )
0,13
= Kw (1 + 0,1) / (0,75x1)
Nm = 0,19 Kw
Jadi motor penggerak pompa harus dipilih yang mampu menghasilkan daya sekurang-
kurangnya 0,19 kW pada porosnya.
Alat plumbing
No
Nama beban
1 WC 4
2 FD 1
3 UR 4
4 LV 1