KEPANITERAAN KLINIK
NIM : 11.2015.207
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. PMA
Tempat, Tanggal Lahir : 02 Juni 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Pekerjaan :-
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Kampung Warung Kandang, Kelurahan Sindangsari
B. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis: 3 Februari 2017, pada pukul 14.00 WIB di Ruang Keswara
Alloanamnesis: 5 Februari 2017, pada pukul 16.00 WIB, melalui telepon dengan kedua
orangtuanya
I. KELUHAN UTAMA
Pasien mengamuk sejak 2 minggu yang lalu
II. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Menurut ayahnya pasien dan anggota keluarga yang serumah dengan pasien, 1
bulan yang lalu pasien ditemukan berteriak-teriak dengan ucapan yang tidak
diketahui artinya (neologisme) tanpa penyebab yang diketahui dan sering
mengamuk, seperti mengacak-acak dan melemparkan barang yang berada di
dalam kamar dan rumahnya (agresifitas motorik) semakin memberat sejak 2
minggu terakhir.
Pasien pernah ditemukan berbicara sendiri (autistik). Saat diajak berbicara, pasien
tidak berbicara sesuai apa yang sedang diperbincangkan (asosiasi longgar).
Pasien merasa ada yang mengejar ngejar dirinya jam 24.00 (Waham Kejar).
Pasien juga mengatakan bahwa seperti ada jin yang memasuki pikirannya
(Thought of Insertion). Psien juga mengatakan bahwa ia bisa menyembuhkan
berbagai macam penyakit Pasien menolak dikatakan bahwa dirinya mengalami
gangguan jiwa dan harus mendapatkan pengobatan (tilikan derajat 1,
penyangkalan penuh terhadap penyakitnya). Pasien selalu mendengar ada
yang membisikkan di telinganya seperti suara kucing yang mengeong (halusinasi
auditorik).
Pasien diketahui telah mendapatkan pengobatan dengan dimasukkan ke dalam
pesantren saat kelas 6 SD yang lalu, sempat sudah baikan tapi baru kali ini lebih
parah.Pasien juga pernah kesurupan di sekolahnya.
Pasien juga mengatakan bahwa dia bisa menyembuhkan orang lain hanya dengan
baca Al Qur-an
III. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
1. Gangguan Psikiatrik
Tidak ditemukan riwayat gangguan jiwa
2. Riwayat Gangguan Medik
Tidak ditemukan riwayat gangguan medik
3. Riwayat Penggunaan Narkotik, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya
Tidak ada riwayat PGZ
4. Skema Riwayat Gangguan
Normal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1
2009 0 1 2 2017
IV. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Masa kanak-kanak
Baru bisa bicara umur 4 tahun.
2. Masa remaja
Pasien diketahui telah tamat sekolah menengah pertama (SMP). Selama
bersekolah di tingkat SMP, pasien baik baik saja tidak ada gejala gangguan,
begitu juga saat pasien SD. Hanya saja pada saat kelas 6 SD pasien
mengatakan pernah kesurupan dari kuburan dekat rumahnya dan sampai
sekarang pasien merasa bahwa suara tersebut tetap mengejar ngejar pasien.
Pasien juga sering merasa pusing dan seperti ada semut yang memasuki ke
dalam kepalanya. Untuk mengobati kesurupannya dan seperti mendengar
suara suara, pasien dirawat oleh Kiai Haji dan dinyatakan sembuh. Pasien juga
mengatakan bahwa dia bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dan
mempunyai 80 pasien di pesantren tersebut.
3. Masa dewasa
Setelah menamatkan SMP, pasien tidak melanjutkan sekolah.
V. RIWAYAT KELUARGA
Pasien adalah anak ke-2 dari 2 bersaudara. Ibu kandung pasien merupakan anak
ke-2 dari 8 bersaudara. Kakak laki-laki dari Ibu pasien diketahui memiliki
gangguan jiwa. Ayah kandung pasien adalah anak pertama dari 6 bersaudara.
Diketahui bahwa ayah kandung, ibu kandung, kakak kandung dan adik kandung
pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik dan riwayat penyakit gangguan
jiwa.
VI. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
1. Tinggal bersama kedua orangtua dan kakak kandungnya
2. Mudah diajak komunikasi
3. Aktifitas sehari hari bagus
C. STATUS MENTAL
I. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Mempergunakan seragam dalam keadaan rapi
2. Kesadaran
Compos mentis
Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
o Sebelum wawancara : Pasien duduk di atas bangku dengan tenang
o Selama wawancara : Pasien duduk di kursi selama wawancara.
Pasien menjawab pertanyaan dengan kooperatif. Selama wawancara,
kontak mata cukup adekuat, terkadang mata pasien tidak melihat ke
mata pewawancara
o Setelah wawancara: Pasien kembali tidur di atas ranjang untuk tidur
siang
3. Sikap terhadap Pemeriksa
Kooperatif
4. Pembicaraan
Terkadang inkoheren, tidak spontan, gangguan berbicara cadel
II. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana Perasaan (Mood)
Euthym
2. Afek Ekspresi Afektif
a. Arus : Cepat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dalam
d. Skala Diferensiasi : Sempit
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian Impuls : Kuat
g. Ekspresi : Afek terbatas
h. Dramatisasi : Tidak ditemukan
i. Empati : Dapat dinilai
III. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi :
Halusinasi dengar
Pasien atas nama An. PMA, 1 bulan yang lalu pasien ditemukan berteriak-teriak dengan
ucapan yang tidak diketahui artinya (neologisme) tanpa penyebab yang diketahui dan sering
mengamuk, seperti mengacak-acak dan melemparkan barang yang berada di dalam kamar
dan rumahnya (agresifitas motorik) semakin memberat sejak 2 minggu terakhir.
Pasien pernah ditemukan berbicara sendiri (autistik). Saat diajak berbicara, pasien tidak
berbicara sesuai apa yang sedang diperbincangkan (asosiasi longgar). Pasien merasa ada
yang mengejar ngejar dirinya jam 24.00 (Waham Kejar). Pasien juga mengatakan bahwa
seperti ada jin yang memasuki pikirannya (Thought of Insertion). Psien juga mengatakan
bahwa ia bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit Pasien menolak dikatakan bahwa
dirinya mengalami gangguan jiwa dan harus mendapatkan pengobatan (tilikan derajat 1,
penyangkalan penuh terhadap penyakitnya). Pasien selalu mendengar ada yang
membisikkan di telinganya seperti suara kucing yang mengeong (halusinasi auditorik).
Pasien diketahui telah mendapatkan pengobatan dengan dimasukkan ke dalam pesantren saat
kelas 6 SD yang lalu, sempat sudah baikan tapi baru kali ini lebih parah. Pasien juga pernah
kesurupan di sekolahnya. Pasien juga mengatakan bahwa dia bisa menyembuhkan orang lain
hanya dengan baca Al Qur-an
G. FORMULASI DIAGNOSTIK
I. Aksis I :
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna maka kasus ini termasuk gangguan jiwa
karena adanya
I. PROGNOSIS
I. Faktor yang memperbaiki prognosis
1. Episode ringan
2. Tidak ada gejala psikotik
3. Waktu rawat inap singkat
4. Indicator psikososial meliputi memiliki teman akrab selama masa remaja,
fungsi keluarga stabil,
5. Satu bulan sebelum sakit secara umum fungsi sosial baik
II. Faktor yang memperburuk prognosis
1. Waham kejar, waham kebesaran
2. Thought of insertion
3. Halusinasi Auditorik
III. Pembahasan ketetapan prognosis pasien
1. Quo ad vitam : Dubia ad bonam
2. Quo ad functionam : Dubia ad bonam
3. Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
J. DAFTAR PROBLEM
I. Organobiologik : Tidak ditemukan
II. Psikiatrik : Waham kebesaran, waham kejar, thought of insertion
halusinasi auditorik
III. Sosial/Keluarga : Masalah ekonomi keluarga
K. TERAPI
I. Medikamentosa
R/ Haloperidol tab 1.5 mg No.XV
S 2.d.d tab I p.c
R/ Trihexyphenidyl tab 2 mg No XV
S 2.d.d tab I p.c
R/ Depalcote tab 250 mg No.XV
S 2.d.d tab I p.c
Pro: An. PMA
Umur: 18 tahun
II. Non medikamentosa
1. Electro Convulsive Therapy (ECT)
2. Psikoterapi suportif dan rekonstruktif
3. Terapi keluarga
L. LAMPIRAN
I. Hasil wawancara dengan pasien