0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan3 halaman
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sidomulyo menetapkan kebijakan mutu dan keselamatan pasien selama pemberian anestesi lokal dan sedasi. Kebijakan tersebut mencakup partisipasi seluruh jajaran puskesmas dalam program mutu dan keselamatan pasien, perencanaan yang melibatkan pendekatan multi disiplin, dan area prioritas yang mencakup pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien serta pelayanan rawat jalan, farmasi, dan g
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sidomulyo menetapkan kebijakan mutu dan keselamatan pasien selama pemberian anestesi lokal dan sedasi. Kebijakan tersebut mencakup partisipasi seluruh jajaran puskesmas dalam program mutu dan keselamatan pasien, perencanaan yang melibatkan pendekatan multi disiplin, dan area prioritas yang mencakup pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien serta pelayanan rawat jalan, farmasi, dan g
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sidomulyo menetapkan kebijakan mutu dan keselamatan pasien selama pemberian anestesi lokal dan sedasi. Kebijakan tersebut mencakup partisipasi seluruh jajaran puskesmas dalam program mutu dan keselamatan pasien, perencanaan yang melibatkan pendekatan multi disiplin, dan area prioritas yang mencakup pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien serta pelayanan rawat jalan, farmasi, dan g
UPTD PUSKESMAS SIDOMULYO Jl. Hibrida VII Kota Bengkulu Kode Pos 38229
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS XXXXX
NOMOR : / / / /2017
TENTANG MONITORING STATUS UPTD PUSK FISIOLOGIS PASIEN SELAMA PEMBERIAN ANESTESI LOKAL DAN SEDASI DIPUSKESMAS SIDOMULYO
KEPALA UPTD PUSKESMAS SIDOMULYO
Menimbang : a. bahwa salah satu jenis pelayanan kesehatan di puskesmas
Sidomulyo adalah anestesi lokal dan sedasi; b. bahwa dalam dalam pemberian anestesi lokal dan sedasi tersebut diperlukan monitoring status fisiologi pasien; bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063). 2. Undang-Undang Republik Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8737); Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5. 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat ; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN
MUTU DAN KESELAMATAN UPTD PUSKESMAS XXXXX KESATU : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien UPTD Puskesmas XXXXX sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/ perubahan sebagaimana mestinya.
Bengkulu,.2017 KEPALA UPTD PUSKESMAS XXXXX
Nama tanpa gelar dan nip
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS XXXXX NOMOR kode pkm/nmr/namapkm/bln/2017 TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PUSKESMAS XXXXX
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
UPTD PUSKESMAS XXXXX
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung
jawab UKM wajib berpatisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. 2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas. 3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPTD Puskesmas XXXX dengan pendekatan multi disiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu. 4. Perencanaan mutu berisi paling tidak: a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah. b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien. c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan. d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko, f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampila yang ada di Puskesmas, g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik, h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yangterkait, i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan. 6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan. 7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan. 8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah: a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien. b. Pelayanan rawat jalan c. Pelayanan Farmasi d. Pelayanan Gawat Darurat