Anda di halaman 1dari 19

BAB KOMPUTER SEDERHANA SAP-1

V (SIMPLE AS POSSIBLE-1)
5.1 Arsitektur SAP-1
Tujuan komputer SAP-1 adalah menjelaskan cara kerja komputer yang paling sederhana. SAP-1
merupakan tahap pertama dalam revolusi kearah pengembangan komputer-komputer modern. Sekalipun
masih terhitung sederhana, operasi SAP-1 telah mewakili operasi computer modern. Kelebihannya,
arsitekturnya sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pemula sekalipun. Gambar di bawah ini
menunjukkan arsitektur SAP-1.

Gambar 5.1 Arsitektur SAP-1

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Penahanan Tiga Keadaan
(Three State Buffer, TSB)
Semua keluaran register menuju W bus yang
dikendalikan oleh penahan tiga keadaan (three state
buffer, TSB) yang memungkinkan transfer data dari
register ke bus secara teratur. Gambar 5.2
Saklar Tiga Keadaan (Three State Buffer, TSB)

Keluaran dari TSB, DOut, memungkinkan tiga kondisi : 1, 0 atau hambatan tinggi (impedansi
tinggi). Pada saat ENABLE = 0 maka terjadi hambatan tinggi pada TSB sehingga tidak ada data yang
mengalir dari Din menuju DOut.
Pada SAP-1, TSB banyak digunakan untuk menahan data dari register menuju ke W bus atau
sebaliknya.
CLK, CLK, CLR, CLR
Jalur kendali umum yang hampir ada pada setiap komponen dalam computer. Fungsi umum masing-
masing jalur :
CLK : Memicu pengaktifan komponen dengan mode active high, akan aktif jika nilainya = 1
CLK : Memicu pengaktifan komponen dengan mode active low, akan aktif jika nilainya = 0
CLR : Me-RESET komponen dengan mode active high, akan aktif jika nilainya = 1
CLR : Me-RESET komponen dengan mode active low, akan aktif jika nilainya = 0
Berikut ini adalah uraian singkat dari setiap kotak diagram dan penjelasannya :
a. Pencacah Program (Program Counter PC)
Program, dalam SAP-1, disimpan pada memori RAM dengan intruksi pertama diletakan pada alam
biner 0000, intruksi kedua pada alamat 0001, intruksi ketiga pada alamat 0010 dan seterusnya. Data
biasanya disimpan pada bagian akhir memori. Pencacah program yang merupakan bagian dari unit
kendali (control unit) bertugas mencacah dari 0000 sampai dengan 1111. Keluaran dari pencacah
akan memajukan alamat intruksi berikutnya yang akan dieksekusi.

Gambar 5.3 Pencacah Program 4 bit

Ketika computer mulai bekerja, pencacah program di-RESET sehingga nilainya menjadi 0000. Nilai
ini dikirimkan ke Register Alamat Memori (Memory Address Register, MAR), pada saat fetch, sebagai
alamat memori yang akan diambil intruksinya. Kemudian pencacah program menaikan angka
cacahnya menjadi 0001.
MAR PC
PC PC + 1

Setelah intruksi pertama diambil dan dilaksanakan, pencacah program mengirimkan alamat 0001 ke
MAR. Pencacah program kembali meningkatkan angka cacahnya. Proses ini terus dilakukan sampai
seluruh intruksi dalam memori selesai dijalankan atau menemukan intruksi untuk berhenti, seperti
intruksi HLT (HALT).
Jalur kendali yang ada pada Pencacah Program :
Ep : mengeluarkan nilai dari Pencacah ke dalam W bus.
Cp : mengendalikan increment Pencacah : PC PC + 1
b. Masukan dan MAR (Memory Address Register)
Di bawah pencacah program adalah Register Masukan dan MAR. Di sini sudah termasuk register
saklar untuk alamat dan data. Register-register saklar ini, yang merupakan bagian dari unit masukan
memungkinkan pengiriman 4 bit alamat dan 8 bit data kepada memori (Random Access Memory,
RAM). Memory Address Register (MAR) adalah bagian dari memori dalam SAP-1.

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Gambar 5.4 Masukan dan MAR (Memory Address Register)

Selama komputer bekerja, alamat dalam pencacah program ditahan (latched) pada MAR. Sejenak
kemudian MAR mengirmkan alamat 4 bit ke dalam memori RAM, untuk membaca intruksi dalam
memori. Jalur kendali yang ada pada Masukan dan MAR :

LM
: Mengambil data dari W BUS ke dalam MAR

c. Memory RAM (Random Access Memory) 16 x 8


RAM berperan sebagai memori utama tempat menyimpan intruksi dan data. Selama komputer
beroperasi, RAM menerima alamat 4 bit dari MAR dan operasi membaca dilaksanakan. Setelah
memori dibaca, intruksi atau data akan keluar dari memori dan masuk ke dalam bus W. Intruksi atau
data yang berada dalam bus W dapat diakses oleh register-register lain.
Memori terdiri dari 16 alamat yang lebarnya 8 bit. Untuk mengakses RAM diperlukan alamat
dengan lebar 2Log 16 bit = bit. Itulah mengapa pencacah program lebarnya 4 bit.

Gambar 5.5 Memori RAM 16 x 8

Jalur kendali yang ada pada RAM :


CE
: Mengeluarkan data 8 bit dari memori bus W

d. Register Intruksi (Instruction Register)


Register intruksi merupakan bagian dari unit kendali. Intruksi yang akan dieksekusi, dibaca dari
memori utama dan masuk ke dalam W bus. Pada waktu yang bersamaan, register intruksi diaktifkan
sehingga intruksi yang dibaca dari memori akan masuk ke dalam register intruksi.

Gambar 5.6 Register Intruksi

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Register intruksi dibagi menjadi dua bagian. Bagian atassebanyak 4 bit dikirim ke blok pengendali
pengurut (Controller - Sequencer). Bagian bawah sebanyak 4 bit menuju W bus dikendalikan oleh
three state buffer.
Awal generasi computer ditandai dengan kemampuan computer untuk menyimpan program dalam
memori. Sebelumnya, baik computer mekanik atau elektrik, tidak menyimpan program dalam memori
computer. Program-program ditulis dalam kartu yang dilubangi kemudian dieksekusi. Bahkan
beberapa computer dibuat hanya untuk menyelesaikan satu kasus tertentu.
: mengambil data 8 bit dari W bus
: mengendalikan data 4 bit dari register yang menuju ke W bus

e. Pengendali Pengurut (Controller - Sequencer)


Sesuai dengan namanya, register ini berfungsi untuk mengatur seluruh jalannya computer termasuk
eksekusi intruksi. Sebelum computer bekerja sinyal CLR dan CLK masing-masing dikimkan ke
pencacah program di-Reset ke 0000 dan pada saat yan bersamaan intruksi terakhir dalam register
intruksi dihapus.
Kemudian sinyal detak CLK ke semua register buffer. Sinyal ini mensinkronkan operasi
computer yang menjamin bahwa setiap langkah operasi akan terjadi sebagaimana mestinya. Semua
transfer dalam register terjadi pada tepi positif dari sinyal detak CLK yang sama. Data 12 bit yang
keluar dari register ini dinamakanmikrointruksi. Mikrointruksi mengendalikan kerja seluruh register.

Gambar 5.6 Register Intruksi

f. Akumulator
Akumulator adalah sebuah register buffer yang menyimpan hasil sementara selama computer
beroperasi. Akumulator mempunyai dua macam keluaran. Keluaran dua keadaan secara langsung
diteruskan ke bagian penjumlahan-pengurang. Keluaran tiga keadaan dikirimkan ke W bus. Karena
itu data sebanyak 8 bit dan akumulator secara terus menerus mengaktifkan rangkaian penjumlah-
pengurang. Data yang sama muncul pada W bus jika EA tinggi.

Gambar 5.7 Register Akumulator A

Jalur kendali yang ada pada Register Intruksi :


: Mengambil data 8 bit bus
EA : mengendalikan data 8 bit dari register yang menuju ke W bus

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


g. Penjumlah Pengurang
SAP-1 menggunakan sebuah penjumlah pengurang komplemen-2. Bila S U berharga rendah, maka
keluaran jumlah dari penjumlah pengurang dalam S = A + B. Apabila S U tinggi keluarannya berupa
selisih A = A + B. Rangkaian penjumlah pengurang bersifat asinkron, ini berarti isi keluarannya akan
berubah bila terjadi perubahan pada data masukan. Bilamana tinggi, isi yang bersangkutan akan
muncul pada W bus.

Gambar 5.8 Penjumlah dan Pengurang

Jalur kendali yang ada pada Register Intruksi :


SU : Menentukan jenis operasi penjumlahan atau pengurangan. Jika S U aktif maka operasi
pengurangan, jika sebaliknya, operasi penjumlahan.
EU : Mengendalikan data 8 bit dari penjumlahan dan pengurangan yang menuju ke pada W bus.

h. Register B
Register B adalah register buffer register buffer yang digunakan dalam operasi aritmatika. Sinyal Lb
yang rendah dan tepi positif dari sinyal detak akan menyalurkan data dari W bus ke tepi positif dari
sinyal detak akan menyalurkan data dari W bus ke dalam Register B kemudian mengaktifkan
penjumlahan pengurangan, memasukan bilangan yang akan dijumlahkan dengan atau dikurangkan
dari isi akumulator.

Gambar 5.9 Register B

Jalur kendali yang ada pada Register Intruksi :


LB
: Mengambil data 8 bit dari W bus

i. Register Keluaran
Pada akhir operasi computer, akumulator
berisi hasil operasi yang diselesaikan dalam
register penjumlahan pengurangan. Setelah,
sementara, hasil operasi disimpan dalam
akumulator maka selanjutnya dipindahkan ke
register keluaran. Apabila EA tinggi dan LO
rendah tepi positif sinyal detak berikutnya akan
memasukkan data dari akumulator ke dalam
register keluaran.
Gambar 5.11 Register Keluaran

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Register Keluaran sering disebut output port karena data yang telah diproses dapat dikeluarkan dari
computer melalui register ini. Dalam mikrokomputer output port dihubungkan dengan rangkaian
perantara (interface circuits) yang menggerakan alat-alat seperti printer, monitor dan lain sebagainya.
Jalur kendali yang ada pada Register Intruksi :

: Mengambil data 8 bit dari W bus

j. Peraga Biner
Peraga biner adalah suatu alat yang terdiri dari 8 buah LED. Oleh karena setiap LED dihubungkan
dengan sebuah flip-flop dari output port, maka peraga biner akan menyajikan isi output port. Dengan
demikian setelah kita memindahkan hasil dari bentuk biner pada peraga biner.

5.2 Perangkat Intruksi (Instruction Set)


Sebelum dapat memprogram computer, kita harus mempelajari terlebih dahulu perangkat intruksi
(instruction set) dari computer yang bersangkutan yaitu operasi-operasi dasar yang dapat dilaksanakan.
Intruksi dalam SAP-1 terdiri dari 2 jenis : memiliki 1 operand dan tanpa operand. Operand adalah data
atau alamat data yang dioperasikan. Intruksi yang memilik 1 operand adalah : LDA, ADD dan SUB.
Intruksi tanpa operand adalah OUT dan HLT.

Instruksi Mengacu kepada Memori (Memory Refference Intruction)


Instruksi LDA, ADD dan SUB disebut instruksi-instruksi yang mengacu kepada memori, karena semua
instruksi yang bersangkuran menggunakan data yang tersimpan dalam memori. Instruksi-instruksi yang
terdapat dalam SAP-1 adalah sebagai berikut :
LDA Intruksi LDA mengambil data dari memori dan dimasukkan ke dalam
(Load The Accumulator) akumulator. Contoh : LDA AH
Intruksi ini mengambil data dari alamat memori A H dan disimpan ke dalam
akumulator.
ADD Intruksi ADD menjumlahkan isi akumulator dengan data memori
(Adder) contoh : ADD 8 H
Intruksi ini menjumlahkan isi akumulator dengan data memori alamat 8 H.
Hasil penjumlahan disimpan kembali dalam akumulator/
Berilut ini contoh operasi ADD yang didahului intruksi LDA. Misal isi alamat
AH = 00000011, dan 8 H = 00000001

LDA AH : A = 00000011
ADD 8 H : A = A + 00000001
= 00000011 + 00000001
= 00000100

Selama pelaksanaan instruksi ADD 8 H akan berlangsung operasi sebagai


berikut. Pertama isi memori alamat DH = 00000001 akan ditransfer ke dalam
register B sehingga :
B = 00000001

Pada waktu bersamaan register Penjumlah Pengurang melakukan


penjumlahan dari register A dan B, menghasilkan jumlah A = 00000100
Kemudian Hasil Jumlah ini diisikan ke dalam akumulator sehingga
A = 00000100
SUB Intruksi SUB mengurangkan isi akumulator dengan isi register B. Contoh :
(Subtract) SUB DH
Intruksi ini akan mengurangkan isi akukulator dengan data pada alamat DH.
Hasilnya disimpan kembali ke dalam akumulatar. Prosesnya mirip dengan
intruksi ADD.

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Misalnya isi memori AH = 00000101 dan 5 H = 00000010

LDA AH : A = 00000101
SUB DH : A = A - 00000010
= 00000101 + 00000010
= 00000011
Isi alamat memori alamat DH diambil dan dimasukan ke dalam register B.
Kemudian dilakukan proses pengurangan dan hasilna disimpan kembali di
register A..
OUT Instruksi OUT adalah instruksi tanpa operand. Data dari akumulator secara
otomatis akan diambil dan dimasukkan ke dalam register keluaran.
HLT Instruksi HLT berfungsi untuk menghentikan proses. Instruksi ini
(HALT) memberitahu kepada computer untuk berhenti memproses data. HLT
menandai akhir suatu program. Intruksi ini tidak memerlukan operand
memori. Setiap program dalam SAP-1 harus diakhiri dengan HLT.

Tabel 5.1 Rangkuman Instruksi SAP-1


MNEMONIK OPERASI
LDA Mengisikan data memori ke dalam Akumulator
(Load The Accumulator)
ADD Menambahkan akumulator dengan data memori
(Adder)
SUB Mengurangkan akumulator dengan data memori
(Subtract)
OUT Mengeluarkan isi akumulator
HLT Menghentikan program
(HALT)

5.3 Pemograman SAP 1


Di dalam pemrograman SAP-1 terdapat kode yang akan memerintahkan computer untuk
melakukan suatu operasi yang disebut dengan kode operasi (operation code) yang disingkat dengan
opcode. Beirkut kode operasi dari tiap intruksi pada SAP-1

Tabel 5.2 Kode Operasi SAP-1


MNEMONIK KODE OPERASI
LDA 0000
ADD 0001
SUB 0010
OUT 1110
HLT 1111

Siklus Intruksi
Dalam menyelesaikan setiap intruksi diperlukan tahapan. Tahapan ini disebut siklus intruksi. Siklus
intruksi terdiri dari 2 tahap yaitu FETCH dan EXECUTE. Masing-masing tahap memerlukan 3 siklus detak
(clock cycle) ditandai dengan T1, T2, T3, T4, T5 dan T6. Siklus detak ini diatur oleh pencacah yang disebut
Ring Counter yang mengeluarkan nilai T :
T = T6 T5 T4 T3 T2 T1,

Pada saat computer mulai dijalankan, data keluaran pencacah tersebut adalah : T = 000001
diselesaikan dalam 6 keadaan T tersebut. Penjelasan rinci masing-masing tahap sebagai berikut :
a. Siklus Fetch
Pada siklus fetch dilakukan pengambilan intruksi dari memori dan diletakan di dalam register
instruksi. Semua instruksi melalui tahap ini.
Tiga hal yang dilakukan pada tahap ini :
1) Mengirim isi Pencacah Program (Program Counter) ke dalam register pengalamatan (MAR)

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


2) Menambah nilai Pencacah Program dengan 1. (increment State)
3) Mengambil intruksi dari memori dan dimasukan ke dalam register intruksi. (Memory State)

T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7

T1

T2

T3

T4

T5

T6

Gambar 5.12 Ring Countrer Digram Waktu

Gambar 5.13 Simbol Ring Countrer

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Tahap Pengiriman Alamat (Address State) T1
Pada tahap ini nilai dari Pencacah Program (Program Counter) dikirim ke register alamat memori
(MAR). Pengendali atau Pengurut akam mengirim nilai kendali CON :

Jalur yang aktif ada dua EP = 1 aktif High dan LM = 0 aktif Low

Gambar 5.14 Aliran Data dari Pencacah ke MAR

Data dari 4 bit akan keluar dari Pencacah Program menuju W bus, bersamaan dengan itu, data dari
W bus akan diambil ke dalam Masukan dan MAR. Akhir tahap ini, 4 bit alamat sudah berada dalam
MAR, menunjuk ke memori RAM.

Tahap Penambahan Nilai Pencacah dengan 1 (Increment State) T2


Pada tahap ini Pencacah Program ditambahkan dengan 1 Pengendali/Pengurut akan mengirim nilai
kendali CON :

Jalur yang aktif Cp = 1. Nilai Pencacah ditambah 1

Tahap Pengambilan Intruksi dari Memori (Memory State) T3


Pada tahap ini data pada memori RAM yang ditunjuk oleh MAR dikeluarkan menuju bus. Sementara
itu data dari W bus masuk ke dalam register intruksi. Pengendali/pengurut akan mengirim nilai
kendali CON :

Jalur yang aktif CE dan Li = 0, Keduanya aktif low

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Gambar 5.15 Aliran Data dari Me kemori ke Register Instruksi

Data 8 bit akan keluar dari memori RAM menuju W bus, bersamaan dengan itu, data W bus akan
diambil ke dalam Register Instruksi. Akhir tahap ini, 8 bit instruksi sudah berada dalam Register
Instruksi.

Siklus Fetch Keseluruhan


Tahap Pengamalamatan (Address State), penambahan nilai pencacah (increment state) dan
pengambilan instruksi dari memori (memory state) disebut juga dengan siklus fetch. Berikut ini adalah
gambar komponen-komponen yang aktif (warna abu-abu) pada setiap tahapan T1, T2 dan T3 :

Gambar 5.16 Tahapan Siklus Fetch Tahap T1 Gambar 5.17 Tahapan Siklus Fetch Tahap T2

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Gambar 5.18 Tahapan Siklus Fetch Tahap T3

Semua instruksi diawali oleh siklus fetch dengan tahapan yang sama. Perbedaan satu instruksi
dengan yang lainnya terletak pada tahap eksekusi.

b. Siklus Eksekusi
Eksekusi instruksi dikendalikan oleh Pengendali/Pengurut (Controller/Sequencer). Masing-
masing tahap eksekusi T4, T5 dan T6 berbeda-beda untuk setiap instruksi.

Instruksi LDA

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Pada instruksi LDA hanya T4 dan T5 yang aktif, sementara tahap T6 tidak ada yang aktif. Tahapan
pada instruksi LDA :
Pada tahap T4 alamat memori dikirim dari register instruksi ke MAR
Pada tahap T5 data dari memori diambil dari register instruksi ke akumulator
Pada tahap T6 tidak melakukan apa-apa.

Tahap Pengiriman Alamat T4


Pada tahap ini nilai 4 bit operand dari register instruksi masuk ke MAR. Pengendali/Pengurut akan
mengirim nilai kendali CON :

Jalur yang aktif CE dan Li = 0, Keduanya aktif low

Gambar 5.19 Tahapan Siklus Fetch Tahap T3

Data 4 bit keluar dari register instruksi menuju W bus, bersamaan dengan itu, data dari W bus akan
diambil ke dalam MAR. Akhir tahap ini, 4 bit instruksi sudah berada dalam MAR menunjuk ke alamat
memori RAM.

Tahap Pengambilan Data T5


Pada tahap ini data 8 bit dari memori diambil dan dimasukan ke dalam akumulator.
Pengendali/Pengurut akan mengirim nilai kendali CON :

Jalur yang aktif CE dan LA = 0, Keduanya aktif low

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Gambar 5.20 Aliran Data dari Memori ke Akumulator A

Data 8 bit dari register instruksi menuju W bus, bersamaan dengan itu, data dari W bus akan diambil
ke dalam akumulator. Akhir tahap ini, 8 bit data masuk ke akumulator.

Siklus Instruksi LDA Keseluruhan


Berikut ini adalah gambar komponen-komponen yang aktif (warna abu-abu) pada tahap T4 dan T5
instruksi LDA :

(a) Tahap T5 (b) Tahap T6

Gambar 5.21 Tahap T5 dan T6 Pada Siklus Eksekusi LDA

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Instruksi ADD dan SUB
Pada Instruksi ADD dan SUB data operand diambil dari memori dan dijumlahkan dengan akumulator
hasilnya disimpan kembali ke dalam akumulator. Tahapan pada Instruksi ADD dan SUB :
Pada tahap T4 alamat memori dikirim dari memori dikirim ke register instruksi ke MAR
Pada tahap T5 data dari memori diambil dan masuk ke register B
Pada tahap T6 data dari register B dioperasikan dengan akumulator dan hasilnya disimpan
dalam akumulator. Perbedaan instruksi ADD dan SUB pada tahap 6.

Tahap Pengiriman Alamat T4


Pada tahap ini sama persis dengan instruksi LDA. Nilai alamat 4 bit dari register instruksi masuk ke
dalam register alamat memori (MAR).

Tahap Pengambilan Data T5


Pada tahap ini data 8 bit dari memori diambil dan dimasukan ke dalam register B.
Pengendali/Pengurut akan mengirim nilai kendali CON :

Jalur yang aktif CE dan LA = 0, Keduanya aktif low

Gambar 5.22 Aliran Data dari Memori ke Register B

Data 8 bit dari memori menuju W bus, bersamaan dengan itu, data dari W bus akan diambil ke dalam
register B. Akhir tahap ini, 8 bit data masuk ke register B.

Tahap Pengambilan Data T6


Pada tahap ini data 8 bit dari akumulator dan register B dioperasikan (ADD/SUB) hasilnya disimpan
dalam akumulator. Pengendali/Pengurut akan mengirim nilai kendali CON :

Operasi ADD

Jalur yang aktif Eu = 1 aktif high dan LA = 0, Keduanya aktif low

Operasi SUB

Jalur yang aktif Su , Eu aktif high dan LA = 0, Keduanya aktif low

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Gambar 5.22 Aliran Data dari Memori ke Register B

Data 8 bit dari register B dan akumulator dioperasikan (ADD/SUB) dan hasilnya disimpan kembali ke
akumulator lewat W bus.

Siklus Instruksi ADD/SUB Keseluruhan


Berikut ini adalah gambar komponen-komponen yang aktif (warna abu-abu) pada tahap T4 dan T5
instruksi ADD/SUB :

(a) Tahap T5 (b) Tahap T6


Gambar 5.21 Tahap T5 dan T6 Pada Instruksi ADD/SUB

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Instruksi OUT
Instruksi OUT memerlukan satu tahap T4 yaitu memindahkan data dari akumulator ke dalam register
keluaran. Pengendali/Pengurut akan mengirim nilai kendali CON :

Jalur yang aktif EA = 1 aktif high dan LB = 0, Keduanya aktif low

Gambar 5.22 Aliran Data dari Akumulator A ke Register Keluaran

Siklus Instruksi ADD/SUB Keseluruhan

Gambar 5.23 Tahap T4 Siklus Instruksi Out

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


5.4 Pengendali/Pengurut (Controller/Sequence) SAP-1
Bagian terpenting dalam SAP-1 adalah Register Pengendali/Pengurut. Pada computer modern
bagian ini adalah unit kendali (control unit) yang berfungsi mengatur seluruh jalannya komponen. Pada
setiap tahap atau siklus tidak semua komponen aktif. Semuanya ditentukan oleh keluaran dari bagian
Pengendali/Pengurut ini. Keluran kendali lebarnya 12 bit, yang masing-masing bit-nya mengengedalikan
seluruh register dalam SAP-1. Setiap tahap dari T1 sampai T6, pengendali mengeluarkan sinyal kendali
sebanyak 6 buah. Sinyal kendali yang keluar dari Pengendali/Pengurut dinamakan mikro instruksi.

Gambar 5.24 Tahap T4 Siklus Instruksi Out

Di antara ke 12 jalur kendali terdapat jalur yang aktif high dan ada juga yang aktif low. Jalur yang
aktif low ditandai dengan gari di atas nama jalurnya, jalur tersebut akan aktif jika nilainya = 0. Sementara
jalur yang aktif high akan aktif jika nilainya = 1.
Keluaran register Pengendali/Pengurut tergantung 4 bit kode operasi (opcode) dari register
instruksi. Setiap instruksi memiliki kode operasi yang berbeda-beda, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Lebih jauh lagi bagaimanakah kode operasi diproses oleh Pengendali/Pengurut sehingga
menghasilkan 12 bit mikro instruksi. Kita bisa bisa perhatikan lebih detail lagi

Gambar 5.25 Komponen dalam Pengendali/Pengurut

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Komponen yang terdapat dalam Pengendali/Pengurut adalah :
ROM Alamat 16 x 4
Tabel 5.3 Isi ROM Alamat
ALAMAT DATA INSTRUKSI
0000 0011 LDA
0001 0110 ADD
0010 1001 SUB
0011 XXXX NONE
0100 XXXX NONE
0101 XXXX NONE
0110 XXXX NONE
0111 XXXX NONE
1000 XXXX NONE
1001 XXXX NONE
1010 XXXX NONE
1011 XXXX NONE
1100 XXXX NONE
1101 XXXX NONE
1110 XXXX OUT
1111 1100 NONE

Pencacah Presettable
Pencacah Presettable akan mencacah dari 0000 sampai dengan 0011. Selanjutnya tergantung dari
kode operasi yang masuk dari ROM Alamat. Jika instruksinya LDA maka nilai pencacah berikutnya
adalah 0011, jika instruksinya OUT maka nilai pencacahnya berikutnya 1100.
ROM Kendali 16 x 12
Tabel 5.4 Isi ROM Kendali

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer


Mikro Instruksi adalah isi ROM kendali 16 12 yang lebarnya 12 bit. Makro Instruksi adalah instruksi
dalam bahasa assembl seperti LDA, ADD, SUB, dab OUT sering juga disebut Mnemonik, Secara
singkat insruksi SAP-1 :
Tabel 5.5 Mnemonik SAP-1
MNEMONIK OPERASI
LDA Memasukan data RAM ke Akumulator
ADD Menambahkan data RAM ke Akumulator
SUB Mengurangkan data RAM ke Akumulator
OUT Memasukan data Akumulator ke register Keluaran
HLT Menghentikan program

Mikroprgram adalah program yang disimpan dalam ROM kendali. Isi (CON) merupakan
mikroprogram yang secara permanen disimpan dalam ROM kendali.

Organisasi dan Arsitektur Komputer - Sejarah Komputer

Anda mungkin juga menyukai