Reproduksi Generatif
Reproduksi Generatif adalah reproduksi melalui fertilisasi antara sel kelamin jantan dan
betina. Secara umum terjadi pada Invertebrata yang memiliki daya regenerasi tinggi, seperti
Trematoda dan Cestoda. Berikut dua contoh reproduksi generatif pada Invertebrata:
a. Fasciola hepatica
Fasciola hepatica memiliki daur hidup yang melibatkan sedikitnya dua jenis inang, yaitu
inang utama dan inang perantara. Biasanya hidup parasit dalam saluran empedu atau
pembuluh darah hati manusia dan hewan ternak (sapi, babi, kerbau, dan domba).
Telur Mirasidium Masuk ke tubuh siput (inang perantara) Sporokis Redia Serkaria
Metaserkaria Kista Masuk ke tubuh domba (inang utama) Cacing dewasa
Telur Zigot (keluar bersama feses manusia) Masuk tubuh sapi atau babi (inang
perantara) Larva onkosfer Menuju otot lurik Sisteserkus Masuk ke tubuh manusia
Cacing dewasa
Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetative merupakan reproduksi yang dilakukan secara aseksual, yang tidak
melibatkan sel kelamin, individu baru berasal dari tubuh induk, sehingga sifat yang dimiliki
sama dengan induknya. Contoh reproduksi vegetatif adalah fragmentasi, yakni pembelahan
diri lalu regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi individu baru.
Metagenesis
Metagenesis adalah masa peralihan keturunan dari fase generatif ke fase vegetatif. Adapun
beberapa hewan Invertebrata yang mengalami metagenesis dalam siklus hidupnya, sebagai
contoh, hewan yang berasal dari kelompok Coelenterata, Obelia sp. & Aurelia sp.
Gambar 7.3 - Daur Hidup Obelia sp.
Sumber: Biologi SMA dan MA - Aryulina, et al., ESIS, hal. 208
SOAL LATIHAN
A. redia
B. mirasidium
C. metaserkaria
D. sporokis
E. serkaria
2. Cacing pita termasuk dalam kelompok Cestoda. Cacing ini bersifat
endoparasit dalam saluran pencernaan Vertebrata. Urutan dari fase-fase
yang dialami cacing tersebut setelah dari telur adalah...
A. onkisfer-sesteserkus-cacing pita dewasa
B. sisteserkus-onkosfer-cacing pita dewasa
C. cacing pita muda-onkosfer-sisteserkus-cacing pita dewasa
D. sisteserkus-onkosfer-cacing pita muda-cacing pita dewasa
E. onkosfer-cacing pita muda-sisteserkus-cacing pita dewasa
A. 1)-3)-2)-4)-5)
B. 5)-4)-3)-2)-1)
C. 1)-4)-2)-5)-3)
D. 1)-2)-3)-4)-5)
E. 3)-2)-4)-1)-5)
4.Perhatikangambarberikut(Obeliasp.)
A. 2)-1)-3)-4)-7)-6)-5)
B. 2)-1)-3)-7)-6)-4)-5)
C. 2)-1)-4)-3)-7)-6)-5)
D. 2)-1)-4)-7)-6)-3)-5)
E. 2)-3)-4)-1)-7)-6)-5)
Tahapan (1), (2) dan (3) dari siklus tersebut secara berurutan adalah...
A. Serkaria, redia
B. Sporokista, redia
C. Mirasidium, redia
D. Redia, metaserkaria
E. Mirasidium, sporokista
Pembahasan
1. Jawaban: B
Telur Mirasidium Masuk ke tubuh siput (inang
perantara) Sporokis Redia Serkaria Metaserkaria Kista Masuk ke tubuh
domba (inang utama) Cacing dewasa
2. Jawaban: A
Telur Zigot (keluar bersama feses manusia) Masuk tubuh sapi atau babi (inang
perantara) Larva onkosfer Menuju otot lurik Sisteserkus Masuk ke tubuh
manusia Cacing dewasa
3. Jawaban: A
4. Jawaban: B
5. Jawaban: D
Gambar pada soal menunjukkan Planaria dan Hydra perkembangbiakan aseksual
Planaria dengan cara fragmentasi, sedangkan Hydra dengan cara pembentukkan
tunas.
6. Jawaban: C
Aurelia sp. merupakan hewan Inverteberata yang mengalami metagenesis untuk
menghasilkan keturunan. Fase medusa berasal dari strobila bagian atas, dan
pembuahan ovum oleh sperma terjadi secara internal dalam tubuh betina.
7. Jawaban: B
Telur Zigot (keluar bersama feses manusia) Masuk tubuh sapi atau babi (inang
perantara) Larva onkosfer Menuju otot lurik Sisteserkus Masuk ke tubuh
manusia Cacing dewasa
8. Jawaban: B
Reproduksi aseksual pada Hydra terjadi dengan pembentukan tunas. Reproduksi Obelia
sp. dan Aurelia sp. berlangsung pada fase polip. Reproduksi aseksual pada Planaria
berlangsung dengan cara fragmentasi karena memiliki daya regenerasi tinggi
9. Jawaban: A
Telur Mirasidium Masuk ke tubuh siput (inang
perantara) Sporokis Redia Serkaria Metaserkaria Kista Masuk ke tubuh
domba (inang utama) Cacing dewasa
10. Jawaban: C
Obelia mengalami metagenesis untuk memperbanyak keturunan. Adapun bentuk Obelia
yang paling dominan, yakni bentuk polip, serta polip reproduksi dapat membentuk
tunas.
11. Jawaban: D
12. Jawaban: A
Porifera melakukan reproduksi secara seksual maupun aseksual. Reproduksi secara
seksual gemulle. Reproduksi aseksual pada Platyhelminthes berlangsung dengan cara
fragmentasi. Reproduksi Mollusca adalah secara seksual. Reproduksi aseksual pada
Coelenterata berlangsung pada fase polip. Reproduksi aseksual pada Echinodermata
secara fragmentasi karena memiliki daya regenerasi tinggi.
13. Jawaban: A
Telur Mirasidium Masuk ke tubuh siput (inang
perantara) Sporokis Redia Serkaria Metaserkaria Kista Masuk ke tubuh
domba (inang utama) Cacing dewasa
14. Jawaban: E
15. Jawaban: D