HEWAN VERTEBRATA
I. Judul Praktikum
Anatomi Perbandingan Sistem Reproduksi Pada Hewan Vertebrata
V. Prosedur Kerja
a. Prosedur Kerja pada Superkelas Pisces
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memastikan ikan dalam keadaan tidak sadar
3. Membedah ikan dengan sayatan melintang pada bagian perut, mengamati
organ reproduksinya.
4. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah melakukan pengamatan.
b. Prosedur Kerja pada Kelas Amphibia
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menuangkan chloroform pada kapas, setelah itu dilakukan pembiusan pada
kodok (Bufo sp.)
3. Memastikan kodok (Bufo sp.) dalam keadaan tidak sadar.
4. Membedah kodok (Bufo sp.) dengan sayatan melintang pada bagian ventral dan
mengamati organ dari system reproduksinya.
5. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah melakukan pengamatan.
c. Prosedur Kerja pada Kelas Reptilia
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menuangkan chloroform pada kapas, setelah itu membius kadal.
3. Memastikan kadal dalam keadaan tidak sadar.
4. Membedah kadal dengan sayatan melintang pada bagian ventral dan
mengamati organ dari sistem reproduksinya.
5. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah melakukan pengamatan.
d. Prosedur Kerja pada Kelas Aves
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menuangkan chloroform pada kapas, setelah itu membius ayam.
3. Memastikan ayam dalam keadaan tidak sadar.
4. Membedah ayam dengan sayatan melintang pada bagian ventral dan
mengamati organ dari sistem reproduksinya.
5. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah melakukan pengamatan.
e. Prosedur Kerja pada Kelas Mamalia
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menuangkan chloroform pada kapas, setelah itu membius kelinci.
3. Memastikan kelinci dalam keadaan tidak sadar.
4. Membedah kelinci dengan sayatan melintang pada bagian ventral dan
mengamati organ dari sistem reproduksinya.
5. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah melakukan pengamatan.
A. Lubang
Urogenitalis
1 Pisces
B. Ovarium
A
C. Gonad
C
Sistem Reproduksi pada Kelas Amphibia yaitu Kodok (Bufo sp.)
2 Amphibia
3 Reptilia A
C D
4 Aves
5. Mamalia
A. Kelenjar prostat
B. Uretra
C. Testis
A
C
B
A. Oviduct
B. Ovarium
C. Kloaka
a. Anatomi Sistem Reproduksi Betina
A. Kloaka
B. Ovary
C. Oviduct
D. Kloaka
A. Ovary
B. Oviduct
C. Uterus
D. Kloaka
VII. PEMBAHASAN
A. Sistem Reproduksi pada Superkelas Pisces yaitu Ikan Tongkol (Euthynnus
affinis)
Pada praktikum ini digunakan ikan tongkol (Euthynnus affinis) dan ikan lele (Clarias
sp.) sebagai perwakilan dari Superkelas Pisces. Pengamatan pada ikan dilakukan
dengan mengamati sistem reproduksinya. Beberapa organ reproduksi yang dapat
diamati yaitu ovarium, oviduct, dan lubang urogenital. Adapun klasifikasi dari ikan
tongkol dan ikan lele yaitu:
Jantan Betina
1. Memiliki alat kelamin 1. Memiliki sepasang ovarium.
khusus : Hemipenis. 2. Memiliki saluran telur
2. Sepasang testis. (oviduk).
3. Memiliki epididimis. 3. Berakhir pada saluran kloaka.
4. Memiliki vas deferens
Pada sistem reproduksi kadal jantan testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna
keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal
dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar
saat musim kawin.Saluran reproduksinya berupa duktus mesonefrus berfungsi sebagai
saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis
bergelung membentuk epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang
menghubungkan tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian
posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan
ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.
Sedangkan pada sistem reproduksi Betina, ovarium berjumlah sepasang, berbentuk
oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna
vertebralis.Saluran reproduksinya yaitu oviduk yang panjang dan bergelung. Bagian
anterior terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di
kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi
untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell
gland akan menghasilkan cangkang kapur.
D. Sistem Reproduksi pada Kelas Aves yaitu Ayam (Gallus gallus)
Pada praktikum ini digunakan ayam (Gallus gallus) sebagai perwakilan dari Kelas
Aves. Pengamatan pada kadal dilakukan dengan mengamati sistem reproduksinya.
Beberapa organ reproduksi yang dapat diamati yaitu ovarium kanan, ovarium kiri, dan
kloaka. Adapun klasifikasi dari ayam yaitu:
KLASIFIKASI AYAM
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Familia : Columbidae
Genus : Columba
Spesies : Gallus gallus (Sukiya, 2005)
Berdasarkan hasil praktikum, maka diperoleh ayam tersebut merupakan betina,
sistem reproduksi pada ayam terdiri dari ovarium kanan yang rudimenter, ovarium kiri, dan
kloaka. Sistem reproduksi pada ayam (Gallus gallus) memiliki sistem reproduksi yang
sama dengan Aves lainnya. Ayam (Gallus gallus) berkembangbiak dengan cara bertelur
(ovipar). Fertilisasi terjadi di dalam tubuh dengan cara kloaka jantan dan betina saling
mendekat sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan langsung masuk ke
kloaka betina sehingga sel telur dapat dibuahi.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke
dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan
menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh
materi cangkang berupa zat kapur.Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya.
Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio.Embrio di dalam telur memerlukan
suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada ayam jantan memiliki organ genetalia, yaitu testis berjumlah sepasang,
berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis
bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Pada testis ini disimpan
spermatozoa.Saluran reproduksinya berupa Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen
dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-
burung kecil, duktus eferen bagian distal yang sangat panjang membentuk duktus aferen
yang berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara dikloaka sebagai duktus
ejakulatori. Duktus deferen berhubungan dengan epididimis yang kecil dengan ureter
ketika masuk kloaka. Terdapat vas deferens yang jumlahnya sepasang, pada ayam jantan
muda kelihatan lurus dan pada ayam jantan tua tampak berkelok-kelok. Letak ke arah
kaudal, menyilang ureter dan bermuara pada kloaka sebelah lateral urodeum. Kloaka, di
dalam kloaka pada beberapa spesies memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma
ke kloaka hewan betina.
Pada ayam betina memiliki organ genetalia, yaitu Ovarium, selain pada burung
elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal
rongga abdomen.Saluran reproduksi berupa oviduk. Oviduk yang berkembang hanya yang
sebelah kiri, dan dibagi menjadi beberapa bagian- bagian anterior adalah infundibulum
yang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang
dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posterionya adalah magnum yang akan mengekskrsikan
albumin, selanjutnya istimus yang mengsekresikan fimbre. Di Posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istimus akan mensekresikan
membran sel telur dalam dan luar dan disalurkan ke kloaka. Kloaka adalah saluran akhir,
tempat pengeluaran telur.
Tabel perbandingan
VIII. KESIMPULAN