Makalah PLC Cpm1a
Makalah PLC Cpm1a
Disusun Oleh :
Agus Supriyanto (0420)
Kelas : XII Elektronika Industri 02
SPESIFIKASI UMUM
150 x 90 x 85 mm
Dimension
(Width x Heightx Depth)
Daerah SR
Daerah ini merupakan bagian khusus digunakan sebagai bit kontrol dan status,
biasanya digunakan sebagai fungsi pencacah. Misal, SR250 memiliki bit nomor 00
hingga 15 yang digunakan sebagai pengatur kontrol analog 0. sedangkan SR251
digunakan sebagai pengatur analog 1, SR 251,13 adalah Always ON Flag berarti
kondisinya selalu aktif selama PLC menyala. SR251.14 adalah Always OFF
Flag berarti kondisinya tidak akan pernah aktif selama PLC menyala.
Daerah TR
Merupakan daerah memori tang bertugas sebagai penyimpan data hingga
batasanreturn saat dipindahkan ke sub-program selama proses eksekusi program.
Daerah HR
Bit pada daerah ini digunakan untuk menyimpan data dan tidak akan hilang
meski PLC telah dilepas dari catu daya atau PLC telah dimatikan, karena
menggunakan baterai.
Daerah AR
Daerah ini digunakan umtuk menyimpan bit-bit kontrol dan status (flag)
seperti status PLC, kesalahan, waktu sistem dll. Daerah ini dilengkapi baterai pula,
sehingga dat-data kontrol tetap tersimpan walaupun PLC tetap dimatikan.
Daerah LR
Daerah ini digunakan senagai pertukaran data saat dilkakukan konelsi atau
hubungan dengan PLC yang lain. Daerah ini terdiri dari 16 word, LR000 hingga
LR15 atau 256 bit, LR00.00 hingga LR15.15.
Daerah Pencacah dan Pewaktu
Daerah ini digunakan untuk menyimpan nilai pewaktu atau pencacah.
Lokasinya terdapat sebanyak 128 lokasi (mulai TC000 sampai dengan TC127).
Daerah DM
Daerah ini berisikan tentang data-data yang terkait pada pengaturan
komunikasi dengan komputer dan data saat terdapat kesalahan. Pembagian area
dalam DM ditunjukkan dalam tabel di bawah ini:
PLC Omron CPM1A merupakan jenis PLC yang kontaktor kontaktor input internalny
a digerakkan oleh transistor.
2. Internal Output
PLC Omron CPM1A-40CDR merupakan jenis PLC CPM1A yang kontaktor-
kontaktor output internalnya digerakkan oleh transistor.
9. Perancangan Sistem
1. Perancangan Perangkat Keras
1. Sketsa Sistem Otomatisasi Traffic Light
Sketsa sistem traffic light dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 1.
2. Diagram Blok Rangkaian Input/Output PLC
State S0
State S0 merepresentasikan kondisi ketika sistem mati, dimana lampu traffic light seb
agai indicator belum ON. State ini jg merupakan kondisi dimana ketika sistem
sedang ON, dan kemudian tiba-tibaterjadi kondisi emergency
pada traffic light, maka dapat digunakan PB Stop
untuk membuat sistem menjadi OFF.
State S1
Dari state S0 akan berpindah ke state S1 bila ditekan PB
Start. State S1 merupakan kondisi dimana arah utara-
selatan stop dan pejalan kaki arah utara-selatan stop ON selama 300 ms sedangkan
arah barat-
timurgo ON selama 200 ms. Adapun untuk lampu indikator yang ON yaitu O3, O5, O
6, O10, O11, dan O16.
State S2
Dari state S1 akan berpindah ke state S2 ketika TIM0001 (timer arah barat-
timur go) selesai menghitung selama
200 ms yang kemudian beralih ke TIM0002 (timer arah barat-timur standby) selama
100 ms. Sedangkan TIM0000 (timer arah utara-selatan stop dan timer
pejalan kaki utara-selatan stop) tetap menghitung selama 300 ms. Adapun
untuk lampu indikator yang ON yaitu O3, O5, O7, O10, O15.
State S2 ini merupakan kondisi dimana arah utara-selatan stop dan
pejalan kaki arah utara-selatan stop selama 300 ms. Sedangkan arah barat-timur
standby selama 100 ms.
State S3
Dari state S2 akan berpindah ke state S3 ketika TIM0000 (timer arah
utara selatan stop dan timer pejalan kaki utara-selatan stop) selesai menghitung
selama 300 ms yang kemudian beralih ke TIM0003(timer arah barat-
timur stop) yang menghitung selama 300 ms. Sedangkan TIM0002 (timer arah barat-
timur standby) juga selesai menghitung
selama 200 ms yang kemudian beralih ke TIM0004 (timer arahutara-selatan go) yang
menghitung selama 200 ms. Adapun
untuk lampu indikator yang ON yaitu O1, O4, O8, O9, O13, O14.
State S3 ini merupakan kondisi dimana arah barat-timur stop dan arah
pejalan kaki utara-selatan go selama 300 ms. Sedangkan arah utara-selatan go selama
200 ms.
State S4
Dari state S3 akan berpindah ke state S4 ketika TIM0004 (timer arah utara-
selatan go) selesai menghitung selama 200 ms yang kemudian beralih ke TIM0005
(timer arah utara-selatan
standby) selama100 ms. Sedangkan TIM0003 (timer arah barat-timur stop) tetap men
ghitung selama 300 ms. Adapun
untuk lampu indikator yang ON yaitu O2, O4, O8, O9, O12, O14.
State S4 ini merupakan kondisi dimana arah barat-timur stop dan pejalan kaki
arah utara-selatan stop selama 300 ms. Sedangkan arah utara-selatan standby selama
100 ms.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada perancangan aplikasi PLC OMRON SYSMAC CPM1A pada
sistem traffic light bertujuan untuk memudahkan proses dan untuk mengurangi kesala
han akibat human error. Apabila dibandingkan dengan Mikrokontroller, maka
PLC memiliki tingkat kesulitan pemrograman yang lebih kecil karena pada PLC
cukup dengan membuat Ladder Diagram yang cenderung mudah dipahami dan
dianalisa tanpa harusmembuat coding yang kompleks.
3.2 Saran
Diagram ladder program dalam makalah ini hanya
sedikit mencerminkan keseluruhan proses traffic light karena
beragamnya algoritma dalam mengontrol sistem traffic light sesuai kebutuhan, maka
perlu perhatian dalam menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Alamat masukan dan keluaran pada ladder diagram yang digunakan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Alamat masukan dan keluaran sistem traffic light
Masukan Alamat
PB Start 00.06
PB Stop 00.07
Keluaran Alamat
Lampu O1 010.00
Lampu O2 010.01
Lampu O3 010.02
Lampu O4 010.03
Lampu O5 010.04
Lampu O6 010.05
Lampu O7 010.06
Lampu O8 010.07
Lampu O9 011.00
Lampu O10 011.01
Lampu O11 011.02
Lampu O12 011.03
Lampu O13 011.04
Lampu O14 011.05
Lampu 15 011.06
Lampu 16 011.07