2. Keuntungan POR
a. Pengkajian.
Pengkajian berbagai tenaga keperawatan tentang klien,
misalnya ; warna kulit pucat atau merah, urin berwarna gelap
atau keruh.
b. Tindakan keperawatan mandiri.
Tindakan keperawatan yang bersifat mandiri seperti
perawatan kulit, pendidikan kesehatan, melakukan kegiatan
atas inisiatif perawat sendiri.
c. Tindakan keperawatan kolaboratif /instruksi dokter.
Tindakan keperawatan bersifat pendelegasian misalnya
memberi obat atau tindakan penanganan lain yang
diinstruksikan oleh dokter.
d. Evaluasi keberhasilan tiap tindakan keperawatan
e. Tindakan yg dilakukan oleh dokter tetapi mempengaruhi
tindakan keperawatan
f. Kunjungan berbagai team kesehatan mis ; visite dokter,
pekerja sosial dll
b. Flow Sheet
Flowsheet memungkinkan perawat untuk mencatat hasil
observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang
yang tidak perlu ditulis secara naratif, termasuk data klinik
klien tentang tanda tanda vital (tekanan darah, nadi,
penafasan, suhu), berat badan, jumlah masukan dan keluaran
carian dalam 24jam dan pemberian obat.
Flowsheet yang biasanya dipakai adalah catatan klinik,
catatan keseimbangan dalam 24jam, catatan pengobatan,
catatan harian tentang asuhan keperawatan.
Flowsheet merupakan cara tercepat dan paling efisien untuk
mencatat informasi.
Tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui keadaan
klien hanya dengan melihat grafik yang terdapat pada
flowsheet.
Lebih sering digunakan di IGD, ICU, Ruang Haemodialisa,
Ruang OK, sebagai lembar observasi.
c. Discharge Notes
Pada catatan ini terutama dipersiapkan ketika klien akan
dipulangkan atau dipindahkan pada tempat perawatan lainnya
guna perawatan lanjutan. Klien dan keluarga harus
mendapatkan informasi dan sumber yang diperlukan sebelum
dipulangkan.
Meliputi :
Masalah kesehatan yang masih aktif
Pengobatan terakhir
Penanganan yang masih harus diteruskan
Kebiasaan makan dan istirahat
Kemampuan untuk asuhan mandiri
Jaringan dukungan
Pola/gaya hidup
Agama
1. Informasi untuk tenaga kesehatan mencakup :
a. Menguraikan tindakan keperawatan (contoh: mengganti
balutan, urutan perawatan luka).
b. Menguraikan informasi yang disampaikan pada klien.
c. Menguraikan kemampuan klien dalam melakukan
ketrampilan tertentu seperti menggunakan obat, memakai alat
penyangga tubuh.
d. Menjelaskan keterlibatan anggota keluarga dalam asuhan.
e. Menguraikan sumber yang diperlukan di rumah.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Keterampilan dokumentasi yang efektf memungkinkan
perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan
lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang, dan yang
akan dikerjakan oleh perawat.
Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang tepat
untuk pengambilan keputusan yang sistematis, problem
solving, dan inset lebih tanjut. Dokumentasi proses
keperawatan mencakup pengkajian, identifikas masalah,
perencanaan, dan tindakan. Perawat kemudian Mengobservasi
dan mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang
diberikan, dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada
tenaga kesehatan lainnya.
Perawat memerlukan sesuatu keterampilan untuk memenuhi
standar dokumentasi. Standar dokumentasi adalah suatu
pernyataan tentang kualitasn dan kwantitas dokumentasi yang
dipertimnbangkan secara adekuat dalam suatu situasi tertentu.
Standar dokumentasi berguna untuk memperkuat pola
pencatatan dan sebagai petunjuk atau pedoman praktek
pendokumentasian dalam memberikan tindakan keperawatan.
2. Saran
Dalam penggunaannya pencatatan dokumentasi keperawatan
sangat memiliki andil besar. Jadi dari paparan kesimpulan
penyususun memiliki suatu saran. Yang merupakan suatu
bentuk pemikiran kritis terhadap tindakan dan praktek
keperawatan yang selama ini berjalan dilapangan.
Betapa pentingnya suatu pencatatan keperawatan, namun
sering terabaikan dan dianggap hanya sekadar formalitas saja.
Alangkah baikanya jika setiap perawat dan mahasiswa
keperawatan memiliki suatu pemahaman yang baik tentang
pencatatan dokumentasi keperawatan. Hal ini dapat ditunjang
oleh lembaga lembaga pendidikan dan instansi yang terkait.
Terutama model pencatatan keperawatan. Sehingga bila
perawat tersebut berada di suatu tempat pelayanan kesehatan
yang tidak menyediakan form tersendiri untuk pencatatan
keperawatan. Dapat tetap melakukan pencatatan karena
mengetahui bentuk dan konsep dari setiap model.
Sebaiknya dilakukan suatu pemantauan dari pusat mengenai
standar pencatatan dan pendokumentasian keperawatan.
Sehingga dokumentasi keperawatan yang ada benar benar
suatu dokumentasi yang cocok dan baik. Sehingga hal ini
akan menguntungkan baik pasien maupun perawat. Terutama
bila berhubungan dengan meja hijau.
Apabila hal tersebut diatas dapat dijalan dengan baik maka
untuk kedepannya profesi keperawatan benar benar menjadi
profesi yang dapat diandalkan dalam mewujudkan visi
Indonesia Sehat 2010. Namun yang perlu diingat adalah
kesadarn dari setiap diri perawat akan tugas dan tanggung
jawabnya. Karena hal tersebut merupakan landasan dasar
dalam melaksanakan setiap pekerjaan.