Anda di halaman 1dari 24

H U B U N G A N A N TA R A M EK A N ISM E KO PIN G

D EN G A N TIN G K AT
K ECEM A SA N M EN JELA N G PEM B EB A SA N
B ER SYA R AT PA D A W A R G A B IN A A N D I
PEM A SYA R A K ATA N LP
K ELA S I B A N D A R LA M PU N G TA H U N
2014

oleh :
PA R LU H U TA N SIM A M O R A
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
BANDAR LAMPUNG
Latar belakang
Warga binaan memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan
kesehatan baik fisik maupun mental selama masa pembinaan,
Kenyataannya banyak narapidana yang mengalami gangguan
psikologis seperti cemas, stress, depresi dari ringan sampai berat.
di Indonesia prevalensi gangguan kecemasan diperkirakan
berkisar antara 9%-12% populasi umum.

Berdasarkan hasil wawancara dari 10 responden data bahwa


kecemasan yang dirasakan wargabinaan daintaranya yaitu warga
binaan mengeluh kesulitan tidur, sulit berkonsentrasi, kesulitan
BAB, berdebar-debar, kehilangan selera makan, diare, sakit
kepala dan perasaan terancam dengan mekanisme koping
seperti meluapakan emosi kepada orang-orang terdekat dan
marah tiba-tiba.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik


untuk melakukan penelitian ini
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di
atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
Adakah Hubungan Antara Mekanisme Koping
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Warga Binaan
Permasyarakatan (WBP) Menjelang Kebebasan
Bersayarat Di LP Kelas I Bandar Lampung Tahun
2014
TUJUAN
Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan antara mekanisme koping dengan
tingkat kecemasan pada warga binaan permasyarakatan
(WBP) menjelang kebebasan bersyarat di LP kelas I Bandar
lampung tahun 2014

Tujuan Khusus
Diketahui distribusi responden berdasarkan mekanisme
koping pada warga binaan pemasyarakatan (WBP)
Diketahui distribusi responden berdasarkan kecemasan
pada warga binaan pemasyarakatan (WBP)
TINJAUAN PUSTAKA
KECEMASAN
Kecemasan Adalah Respon Emosional
Terhadap Penilaian Yang
Menggambarkan Keadaan Khawatir,
Gelisah, Takut, Tidak Tentram Disertai
Berbagai Keluhan Fisik

MEKANISME KOPING
Mekanisme Koping Adalah Berbagai
Usaha Yang Dilakukan Individu Untuk
Menanggulangi Strees Yang Di
Hadapinya
KERANGKA TEORI

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
TINGKAT
KECEMASAN :

Factor predisposisi
Teori psikoanalisis
Teori interpersonal
(mekanisme KECEMASAN
koping)
Teori perilaku

Factor presipitasi
Integritas diri
Ancaman
K ER A N G K A K O N SEP

VARIABEL
VARIABEL
DEPENDEN
DEPENDEN

Tingkat
Mekanisme
kecemasan
koping
M ETO D E P EN ELITIA N

DESAIN SAMPLING DESIGN


PENELITIAN random Sampling
cross sectional LOCATION
POPULASI LP kelas I Bndar
830 narapidana lampung
INSTRUMENT TIME
PENELITIAN Juni-juli 2014
Quisioner
SAMPLE METODE PENELITIAN
Univariate dan bivariate
61 samples
DEFINISII OPERASIONAL

NO VARIABE DEFINISI ALAT HASIL UKUR SKALA


L UKUR UKUR
Kekhawatiran yang tidak jelas dan
1 Kecemasan
menyebar, yang berkaitan dengan
Kuisioner Kategori
1. Skor 20-44 normal .
Ordinal

perasaan tidak pasti. Seperti : 2. Skor 45-59 = kecemasan ringan


Tekanan darah meningkat, kurang 3 Skor 60-74= kecemasan sedang
konsentrasi, tidak nafsu makan, sakit 4. skore 75-80 kecemasan berat
kepala, perasaan terancam, tidak dapat
berfikir logis, berteriak-teriak
mengamuki dan agitasi

Mekanisme koping Mekanisme koping adalah Lembar Hasil analisis dikategorikan Ordinal
mekanisme yang digunakan individu kuisioner menjadi:
untuk menghadapi perubahan yang berisi 10
diterima. Seperti : berbicara dengan pernyataan 1.adatif jika skore >25
orang lain, memecahkan masalah 2.maladaftif jika skore < 25
secara efektif, merusak dan tidak
bisa mengendalikan diri
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Tinggal di LP Pada
Warga Binaan di Pemasyarakatan LP Kelas I Bandar
Lampung
Tahun 2014

Lama tinggal di
Frekwensi Prosentase (%)
Lapas

<9 32 52,5

>9bulan 29 47,5
Jumlah 61 100.0
HASIL DAN PEMBAHASAN

Umur Frekwensi Prosentase (%)

28-32 22 36, 1
33-39 23 37, 7
40-60 16 26, 2

Jumlah 61 100.0
Distribusi Responden Berdasarkan Vonis yang diterima Pada Pada Warga Binaan
Di Pemasyarakatan LP Kelas I Bandar Lampung
Tahun 2014

Distribusi Responden Berdasarkan Vonis yang diterima


Pada Pada Warga Binaan
Di Pemasyarakatan LP Kelas I Bandar Lampung
Tahun 2014

Vonis Frekwensi Prosentase (%)

>4 34 55,7%

<4 27 44,3%)
Jumlah 61 100.0
Distribusi Frekuensi tingkat kecemasan Pada Pada
Warga Binaan
Di Pemasyarakatan LP Kelas I Bandar Lampung
Tahun 2014

Tingkat Frekuensi Persentase


Kecemasan
Normal
18 29.5
Ringan 22 36.1
Sedang 8 13.1
Berat
13 21.3

Jumlah
61 100.0
Distribusi Frekuensi mekanisme koping Pada Pada Warga
Binaan
Di Pemasyarakatan LP Kelas I Bandar Lampung
Tahun 2014

Mekanisme Frekuensi Persentase Mekanisme


Koping Koping

Adaptif Adaptif
38 62.3
Maladaptif Maladaptif
23 37.7
Jumlah Jumlah
61 100.0
Hubungan Antara Mekanisme Koping Dengan
Tingkat Kecemasan Pada Warga Binaan di
Pemasyarakatan LP Kelas I Bandar Lampung Tahun
2014
Pembahasan

a.Karakteristik berdasarkan umur


Sebagian besar responden berumur 33-
39 sebanyak 23 (37,7%)
b. karakteristik Responden Berdasarkan Lama
Tinggal di LP
Sebagian besar narapidana yang tinggal di
lapas 9 bulan sebanyak 32 (52,5%) orang
c. Karakteristik responden berdasarkan
vonis
narapidana yang memiliki vonis >4 tahun
sebanyak 34 (55,7%) orang
Hasil Tabulasi dan Analisa Data

a. tingkat kecemasan
Sebagian besar responden yang
memiliki tingkat kecemasan
ringan sebanyak 22 (36,1%)
responden
b. Mekanisme koping
sebagian besar responden
memiliki mekanisme koping
adaptif sebanyak 38 (62,3%),
Analisa Bivariat

Uji statistik yang dilakukan


dalam penelitian ini
menggunakan uji Chi Square
Hasil uji statistik didapatkan
nilai p-value sebesar 0,015
dimana nilai p-value <0,05,
sehingga dapat disimpulkan
bahwa Hubungan Antara
Mekanisme Koping Dengan
Tingkat Kecemasan Pada Warga
Hasil penelitian ini didukung
oleh penelitian yang dilakukan
oleh Maryatun, 2011 hasil
penelitianya menunjukan ada
hubungan yang signifikan antara
tingkat kecemasan dengan
mekanisme koping.
Menurut Asmadi, 2008 tingkat
kecemasan seseorang dapat
mempengaruhi mekanisme
koping individu.
Kesimpulan
Distribusi Frekuensi tingkat kecemasan Pada
Warga Binaan, sebagian besar responden
mengalami tingkat kecemasan sedang
sebanyak 22 (36,1%)
Distribusi Frekuensi mekanisme koping Pada
Warga Binaan , sebagian besar narapidana
memiliki mekanisme koping adaptif adaptif
sebanyak 38 (62,3%),
Ada hubungan antara Mekanisme Koping
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Warga
Binaan di Pemasyarakatan LP Kelas I Bandar
Lampung Tahun 2014, nilai P-Value = 0,015
Mengurangi atau menghentikan
kebiasaan merokok
Menghindari kontak langsung dengan
polusi udara (polutan dari pabrik,
asap kendaraan bermotor)
Menggunakan alat pelindung diri
sesuai dengan kebutuhan (pekerja
yang terpajan asbes, asap pabrik/
industri)
Thanks

Anda mungkin juga menyukai