Anda di halaman 1dari 1

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global.

Penyakit paru
obstruksi kronik (PPOK) merupakan salah satu dari kelompok penyakit tidak menular yang telah
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya usia
harapan hidup dan semakin tingginya pajanan faktor risiko, seperti faktor pejamu yang diduga
berhubungan dengan kejadian PPOK, semakin banyak jumlah perokok khususnya pada kelompok
usia muda, serta pencemaran udara di dalam ruangan maupun di luar ruangan dan di tempat
kerja. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor resiko terjadinya PPOK, pada
penelitian ini faktor risiko yang diteliti yaitu usia, merokok, pekerjaan dan riwayat penyakit
pernafasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, merokok, pekerjaan dan
riwayat penyakit pernafasan terhadap derajat PPOK di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Tahun 2018.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode observasi analitik dengan
pendekatan cross sectional. Besarnya sampel penelitian ini adalah 32 responden. Pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner
mengenai data demografi dan analisis bivariat menggunakan uji kolmogorov smirnov.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan derajat PPOK adalah usia
(p=0,035 ), merokok (p=0,006), pekerjaan (p=0,029) dan tidak ada hubungan antara riwayat
penyakit pernafasan (p=0,771) dengan derajat PPOK di RSUD Abdul Moeleok Tahun 2018. Bagi
penderita PPOK sebaiknya menjauhi faktor risiko penyebab PPOK dan sangat dianjurkan
melaksanakan program rehabilitasi untuk meningkatkan toleransi latihan dan memperbaiki
kualitas hidup penderita PPOK.

Anda mungkin juga menyukai