Anda di halaman 1dari 38

IDENTIFIKASI HASIL DAN

PERENCANAAN
Disiapkan oleh

Wiwi Karnasih Rachmat


IDENTIFIKASI HASIL DAN
PERENCANAAN

Memformulasikan tujuan dan hasil yang terukur


Acuan untuk evaluasi diagnosa perawatan
Identifikasi hasil merupakan tambahan terkini pada
proses perawatan
Standard Praktek Keperawatn Klinik
ANA
7 kriteria pengukuran untuk identifikasi hasil:
menspesifikkan hasil segera dan
jangka panjang
berfokus pada
promosi kesehatan,
rumatan kesehatan
pemulihan kesehatan
IDENTIFIKASI HASIL DAN PERENCANAAN

Identifikasi hasil bertujuan untuk


Memberikan asuhan yag individual
Meningkatkan partisipasi klien
Merencanakan asuhan yang realisitk dan terukur
Memungkinkan keterlibatan orang yang memberi dukungan

Kegiatan selama tahap ini:


Menetapkan prioritas
Menyusun tujuan klien dan kriteria hasil
HASIL KLIEN YANG PEKA PERAWATAN
Sistem Klasifikasi Hasil Peka Keperawatan (NOC=
Nursing Sensitive Outcomes Clasification): diatur
sesuai kategori, klas, label, indikator hasil, dan
ukuran aktifitas untuk hasil
Setiap NOC ada definisi, skala ukuran, indikator
terkait dan ukuran
Klasifikasi terkini terdiri dari 190 hasil bagi
individual dan pengasuhnya
Contoh sistem klasifikasi hasil keperawatan
TIngkat mobilitas.
Definisi: kemampuan bergerak dengansengaja
Tingkat mobilitas:
1. Tergantung
2. Memerlukan orang dan alat bantu
3. Memerlukanorang membantu
4. Mandiri dengan alat bantu
5. Mandiri penuh
Indikator: ambulasi: berjalan
PENGKAJIAN

EVALUASI DIAGNOSIS

Individu
Keluarga
Komunitas IDENTIFIKASI
HASIL

IMPLEMENTASI Menyusun
IDENTIFIKASI
prioritas
Menyusun tujuan
HASIL klien
dan identifikasi hasil
PERENCANAAN
Menentukan prioritas

Prioritas yang posisinya paling penting dari


beberapa item
Merupakan proses membuat keputusan yang
merangking runtun diagnosa keperawatan dalam
artian yang terpenting bagi klien
Prioritas berubah ketika situasi dan kondisi klien
berubah
Menggunakan kepakaran klinik, praktik,
pengetahuan data pengkajian yang dikumpulkan
dari klien
Prioritas tinggi bagi klien:
Situasi mengancam kehidupan (sukar bernapas,
perdarahan)
Sesuatu yang memerlukan perhatian segera
(persiapan untuk pemeriksaan, keluar dari fasilitas
segera)
Sesuatu yang sangat penting bagi klien (nyeri atau
cemas)
Menentukan prioritas

Prioritas menengah : Masalah yang mengakibatkan


resiko ketidaksehatan seperti gangguan fisik atau
emosional tetapi tidak mengancam kehidupan
Prioritas rendah: masalah masalah yang mudah
diatasi dengan intervensi minimal dan berpotensi
kecil untuk menyebabkan gangguan fungsi
signifikan.
Bila ada ketidak sepakatan tentang prioritas
dialog untuk berbagi opini,
MENYUSUN TUJUAN KLIEN DAN
KRITERIA HASIL

Tujuan klien
Tujuan klien adalah perkiraan dibuat sebagai pernyataan
luas, tentang keadaan klien setelah intervensi keperawatan.
TK ini langsung menunjukkan masalah yang dinyatakan
dalam DP.
Menggunakan pengetahuan dan pengalaman klinik , Ns
berkolaborasi dengan klien menentukan tujuan yang
sesuai.
Tujuan perilaku dituliskan menunjukkan keadaan yang
diinginkan.
Mengandung kata kerja dan kualifaier yang menunjukkan
tingkat kinerja yang dibutuhkan untuk dicapai.
KATA KERJA PERILAKU YANG DIGUNAKAN DALAM
TUJUAN KLIEN

Calculate Distinguish Practice


Classify Draw Recall
Communicate Explain Recite
Compare Express Record
Construct Identify Stand
Contrast List State
Define Maintain Use
Demonstrate Name Verbalize
Describe Participate Walk
Discuss Perform
MENYUSUN TUJUAN KLIEN DAN KRITERIA
HASIL : KUALIFAIER

Merupakan deskripsi parameter untuk mencapai tujuan .


walks tidaklah merupakan tujuan klien spesifik. Nyatakan
ulang klien goal ambulasi aman dengan bantuan satu
orang klarifikasi pernyataan tujuan
Bisa jangka panjang atau jangka pendek.
Tujuan jangka pendek bisa dipenuhi dalam jangka
pendek (dalam hari atau kurang dari 1 minggu).
Tujuan jangka panjang perlu waktu lebih banyak
bbrp minggu atau bulan menunjukkan aktifitas
berksesinambungan setiap hari atau akan
berkelanjutan (Alfaro-LeFevre, 98)
MENYUSUN TUJUAN KLIEN : KRITERIA HASIL

Kriteria hasil
pernyataan realistik, terukur, spesifik dari pencapaian
tujuan. Kriteria hasilbisa menyatakan ulang goal, tetapi
kriteria hasil
Informasi akan memandu fase evaluasi proses
perawatan.
Agar spesifik dan terukur persyaratan tertentu harus
dipenuhi ketika menuliskan kriteria hasil .
Menjawab pertanyaan siapa, tindakan apa, dibawah
keadaan apa, seberapa baik dan kapan (Alfaro-LeFevre,
98). Menurut Alfaro-LeFevre, 98, persyaratan mencakup
hal berikut :
SYARAT KRITERIA HASIL Alfaro-LeFevre, 98,

Subjek : siapa orangnya yang diharapkan mencapai


tujuan
Kata kerja : Tindakan apa yang harus dilakukan
orang itu untuk mencapai tujuan
Kondisi : dalam keadaan apa orang ini melakukan
tindakan itu
Kriteria : seberapa baik orang itu melakukan
tindakan itu
Waktu spesifik: kapankah orang itu diharapkan
melakukan tindakan?
Contoh: kriteria hasil

Klien (who) menyebutkan ( tindakan apa) 3


modifikasi diet rendah garam pada istrinya
(dibawah keadaan apa) dengan cermat ( seberapa
baik) setelah sesi pembelajaran (waktu)
PERENCANAAN

Tahap ke 4 proses keperawatan merujuk pada


pengembangan strategi keperawatan yang didisain
untuk memperbaiki masalah klien.
Disusun untuk mengarahkan aktifitas asuhan
keperawatan yang terkait dengan orang untuk
siapa tujuan dan criteria hasil disusun.
Rencana asuhan tertulis mengarahkan aktifitas staf
keperawatan sebagai persyaratan dalam asuhan
klien .
TUJUAN PERENCANAAN

Mengarahkan aktifitas asuhan klien


Promosi kesinambungan asuhan
Memfokuskan persyaratan yang di rencanakan
Memungkinkan pendelegasian aktifitas spesifik
AKTIFITAS FASE PERENCANAAN
Perencanaan intervensi keperawatan
Menuliskan rencana asuhan keperawatan
PENGKAJIAN

EVALUASI DIAGNOSIS

Individu
Keluarga
Komunitas

PERENCANAAN
IMPLEMENTASI Merencanakan IDENTIFIKASI
intervensi HASIL
keperawatan
Menuliskan
rencana asuhan
keperawatan
KLASIFIKASI INTERVENSI
KEPERAWATAN
Telah dilakukan constructing, validasi dan
implementasi intervensi keperawatan (McCloskey
dan Bulechek, 96) .
Intervensi diorganisir pada 3 tingkat taksonimi
terdiri dari ranah, klas dan intervensi.
Intervensi bisa aktifitas asuhan langsung atau tidak
langsung dan mencakup tritment yang diinisiasi
ners dan juga dokter atau provider lain.
TAKSONOMI INTERVENSI KEPERAWATAN

Taksonomi mencakup 6 domain:


Fisiologik: basik
Fisiologik: kompleks
Perilaku
Keamanan
Keluarga
Sistem kesehatan
TAKSONOMI INTERVENSI KEPERAWATAN

Setiap domain terdiridari kelas yang


merupakankelompok intervensi yang kemudian
dipecah menjadi intervensi individual.
Ranah, klas dan intervensi diberi kode numeric
yang sesuai untuk komputerisasi.
Setiap intervensi terdiri dari definisi, serangkaian
aktifitas yang mendeskripsikan tindakan
keperawatan yang perlu dilakukan.
Ada 433 tritmen tercakup dalam NIC
Contoh sistem klasifikasi intervensi
keperawatan
DOMAIN / RANAH 1:
Fisiologik basik CLASS A. Aktifitas danlatihan
Manajemen INTERVENSI O140
Promosi mekanik tubuh,
MERENCANAKAN KEGIATAN
Merencanakan intervensikeperawtan
Memilih intervensi keperawatan yang sesuai mengarahkan aktifitas
yang akan dilaksanakan dalam fase implementasi.
Intervensi keperawatan: setiap tritment mengacu pada penilaian
klinik &pengetahuan ners melakukan untuk meningkatkan hasil
klien (Bulechek, 96, hal xvii)
Alfaro-LeFevre (98) intervensi keperawatan digunakan untuk
memonitor status kesehatan: mencegah, memulihkan atau mengontrol
masalah, membantu aktifitas kehidupan sehari-hari, atau promosi
kesehatan optimal &kemandirian.
Intervensi dituliskan sebaai aktifitas spesifik pada rencana
keperawatan.
Menentukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk klien spesifik
perlu pengetahuan klinik dan praktik.
Intervensi bisa dikelompokkan untuk mnedeskripsikan aktifitas yang
dianjurkan.
TIPE INTERVENSI

Psikomotor ( mengatur posisi, memasukkan,


menerapkan)
Psikososial : (mensuport, mengeksplorasi, memacu)
Pendidikan ( mendemonstrasikan, mengajarkan,
mengamati demonstrasi ulang)
Mempertahankan ( merawat kulit, higiene)
Surveillance / mengamati (mendeteksi perubahan)
Mengawasi (provider kesehatan lain)
Sosiokultur (meluangkan waktu, memadukan
perbedaan kultur kedalam rejimen asuhan)
MENULISKAN RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN

Rencana asuhan keperawatan


mendokumentasikan proses penyelesaian masalah.
Rencana merupakan elemen kritis dalam
memfokuskan aktifitas keperawatan.
Berperan sebagai kriteria evaluasi dan memenuhi
standar dari JCAHO (Joint Commission for
Accreditaion of Healthcare Organizations)
Rencana disusun oleh ners teregister harus
didokumentasikan dalam catatan kesehatan klien
merefleksikan stndar yang disusun institus dan
profesi.
2 KONSEP MEMANDU RENCANA
ASUHANKEPERAWATAN:
Rencana asuhan merupakan nursing centered
Rencana asuhan merupakan proses langkah
demilangkah
Proses langkah demi langkah

Data yang memadai dikumpulkan untuk MEMVALIDASI


DIAGNOSIS PERAWATAN
Sedikitnya 1 tujuan harus dinyatakan untuk setiap DP
Kriteria hasil harus diidentifikasi utuk setiap tujuan
Intervens keperawatan haruslah didisain spesifik untuk
memenuhi tujuan yang diidentifikasi
Setiap intervensi haruslah didukung oleh rasional saintifik
Evaluasi haruslah menunjukkan apakah setiap goal telah
terpenuhi seluruhnya atau terpenuhi sebagian atau sama
sekali tidak terpenuhi
Tipe rencana asuhan keperawatan

Rencana asuhan keperawatan bisa dituliskan


denganberbagai cara.
Intitusi bisa menggunakan format file kartu metal bisa
dibawa, notebook, atau disain rencana asuhan dengan
komputer
Rencana asuhan keperawatan u mengandung 3 elemen
kunci: diagnosa perawatan (masalah klien), tujuan klien
dan intervensi keperawatan (nursing order, nursing
action).
Rencana asuhan keperawtan dituliskan untuk klien
individual, standardize untuk populasi klien, generik
untuk masalah spesifik, atau generik dari komputer dari
data pengkajian,
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
INSTRUKSIONAL

memungkinkan mhsw mempelajari berbagai masalah klien


dan proses yang digunakan untuk mengatasinya.
Rasional saintifik dari literatur keperawatan diberikan
sebagai rujukan untuk informasi dan mengilustrasikan
proses pembuatan keputusan.
Rekomendasi spesifik untuk menyelesaikan tipe rencana
asuhan keperawatan diberikan menggunakan setiap langkah
proses keperawatan.
Proses penyelesaian masalah yang digunakan membantu
klien mempertahankan atau mendapatkan kembali tingkat
fungsi yang lebih tinggi.
Data pengkajian dikumpulkan diorganisasikan dan
disintesa satu atau lebih DP diidentifikasi untuk
menyusun rencana asuhan.
KOMPONEN RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN INSTRUKSIONAL

diagnosa perawatan,
tujuan klien,
kriteria hasil,
intervensi perawatan,
rasional saintifik
evaluasi
ENTRI RENCANA ASUHAN YANG BENAR DAN
TIDAK BENAR
DIAGNOSA PERAWATAN Pernyataan Benar diagnosa
Benar: Ketidakpadaan asuhan perawatan aktual menggunakan
diri makan (level3) b.d kelemahan pernyataan 3 bagian termasuk
sisi kanan dimanifesasikan label, faktor b.d, dan karakteristik
dengan ketidak-mampuan definisi.
mengangkat sendok, kurangnya Pernyataan tidak benar tentang
perhatian akan makanan dalam diagnosa perawatan aktual,
baki dan ketidakmampuan label diagnostik diinversikan,
membuka tempat makanan. diagnosa medik digunakan untuk
Tidak benar: ketidakpadaan agen penyebab dan karakteristik
asuhan diri: makan b.d cerebro- definisi tidak diberikan untuk
vascular-accident (CVA), validasi diagnosis
manifestasinya tidak makan
ENTRI RENCANA ASUHAN YANG BENAR DAN
TIDAK BENAR
TUJUAN KLIEN: Pernyataan benar tujuan
Benar: klien klien: pernyataan umum
menunjukkan /melakukan seluruh gambaran klien bila
prosedur asuhan kulit masalah teratasi, terukur,
Tidak benar: Kulit klien realistik dan teramati
bebas eksim Pernyataan tidak benar
tujuan klien: tujuan tidak
tercapai melalui intervensi
keperawatan dan mungkin
tidak realisitk bahkan
dengan tritmen medik
ENTRI RENCANA ASUHAN YANG BENAR
DAN TIDAK BENAR
KRITERIA HASIL
KLIEN
Benar: Pernyataan hasil klien
Ambulasi 30 langkahi yang benar: spesiofik,
dengan walker sebelum terukur, dan realistik
pulang
Tidak benar: Pernyataan hasil klien
Berjalan di lorong yang tidak benar:
karena tidak spesifik
dan tidak menyertakan
kualifaier hasil
ENTRI RENCANA ASUHAN YANG BENAR
DAN TIDAK BENAR
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Benar: staf akan Pernyataan intervensi
melakukan latihan keperawatan yang benar
ROM pasif pada semua mencakup siapa, apa, kapan dan
ekstremitas ketika cara order perawatan
asuhan pagi dan malam dilaksanakan.
Tidak benar: Memacu Pernyataan intervensi
mobilitas sendi keperawatan yang tidak benar
karena kerangka waktu, tipe
latihan dan siapa yang akan
melaksanakan latihan tidak
dispesifikasi
ENTRI RENCANA ASUHAN YANG BENAR
DAN TIDAK BENAR
RASIONAL SAINTIFIK:
Benar: Sedikit pergeseran Pernyataan rasional yang benar :
berat tubuh meningkatkan menyatakan acuan saintifik untuk
sirkulasi dan membantu tindakan keperawatan dan
mencegah kerusakan kulit menyatakan sumber dengan benar
(Craven & Hirnle, 95)
Tidak benar: mengganti Pernyataan rasional yang tidak
posisi setiap 2 jam benar: menyatakan ulang intervensi
keperawtan tanpa
mendokumentasikan alasan kenapa
merupakan intervensi keperawatan
yang sesuai
ENTRI RENCANA ASUHAN YANG BENAR
DAN TIDAK BENAR
EVALUASI
Benar: Tidak mampu Pernyataan evaluai yag benar
menyelesaikan ROM pasif ke karena mengindikasikan bahwa
ektremitas atas setelah asuhan tujuan tidak terpenuhi dengan
pagi karena menyatakan nyeri dokumentasi spesifik
bila lengan diangkat diatas menyatakan revisi data.
bahu. Dokter diberi tahu dan
klien diinstruksikan
mengistirahatkan lengan
Pernyataan evaluasi yang
Tidak benar: ROM dihentikan
tidak benar karena tidak
b.d nyeri mengandung respons klien atau
tindak lanjut masalah

Anda mungkin juga menyukai