1. Kumpulkan semua data-data pengkajian yang bersifat abnormal/ menyimpang. 2. Kelompokkan data-data yang abnormal tersebut berdasarkan kebutuhan dasar manusia ( menurut Maslow atau ketentuan yang berlaku, mis : kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, oksigen, rasa nyaman, dll ) 3. Lakukan analisis data-data abnormal yang telah dikelompokkan tersebut. Apakah dikategorikan masalah keperawatan /masalah kolaborasi, masalah aktual/ risiko. FORMAT ANALISIS DATA
Masalah Keperawatan/ Data-data abnormal kolaborasi
DS : Mengeluh tidak bisa tidur karena nyeri Gangguan istirahat tidur
DO : - Konjungtiva kemerahan (insomnia) - Sekitar mata tampak kehitaman - Malam tidur hanya 3 jam, siang 1 jam - Klien suka menguap - Klien tampak mengantuk
DS : Nyeri pada luka operasi Adanya luka operasi
DO: - Terdapat luka operasi di bagian perut - Luka tampak di balut DOKUMENTASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN PENTINGNYA PENCATATAN DIAGNOSIS PERAWATAN Diagnosis keperawatan merupakan fase dalam pengambilan keputusan Dapat mengidentifikasi masalah klien : dipecahkan/ dikurangi/ diubah, melalui intervensi/ implementasi keperawatan Formulasinya berisi : Identifikasi masalah, penyebab dan tanda dan gejala
Problem / masalah : - Aktual / Risiko/ Potensial
(sesuai human respon) Etiologi / penyebab: - Faktor yang berisiko menimbulkan masalah, penyimpangan bio-psiko- sos-spiritual Sign / symptom : - Respon klien " DS/ DO " yang mendukung masalah TUJUAN PENCATATAN DIAGNOSIS PERAWATAN 1. Mengkomunikasikan masalah klien pada seluruh perawat yang terlibat dalam penanganan klien 2. Bukti adanya identifikasi masalah klien oleh perawat yang didasarkan pada analisis data hasil pengkajian 3. Dasar untuk mengembangkan intervensi keperawatan
KATAGORI DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Aktual Yang umum digunakan Risiko Potensial Sindrom Kemungkinan PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN BAGI DOKUMENTASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN Rujuk diagnosis keperawatan menurut NANDA bila belum ada standar Untuk menegakkan diagnonis keperawatan, pahami adanya 2 karakteristik, yaitu : Karakteristik utama ( mayor ) : Karakteristik/ elemen yang selalu ada pada penegakan diagnosis atau masalah
Karakteristik minor : Karakteristik yang biasanya ada /
menyertai, tetapi tidak selamanya ada. Mis: Hipertermi. Karakteristik mayor : suhu 37,8 C oral atau 38,8 C rectal Karakteristik minor : RR , HR , menggigil, pusing, dll. Perawat harus menyadari/ mengenali dampak interaksi antara faktor etiologi dan keadaan klien Diagnosis keperawatan bukan diagnosis penyakit (keadaan patologis yang ditanggulangi dokter ) PETUNJUK PENDOKUMENTASIAN DIAGNOSIS PERAWATAN
Gunakan format P.E untuk diagnosis risiko dan P.E.S untuk
diagnosis aktual Rumusan harus jelas, dimulai dengan masalah diikuti oleh etiologi Tuliskan masalah dan etiologi secara spesifik Mis : Gangguan integritas kulit (dekubitus) berhubungan dengan penekanan yang terlalu lama pada area yang terkena Jika penyebab tidak/ belum diketahui maka harus mengeksplor data lebih lanjut Catat rumusan diagnosis keperawatan dalam format Gunakan terminologi yang konsisten (diagnosis keperawatan menurut NANDA), hubungkan masalah dengan etiologi menggunakan kata " Berhubungan dengan " dan setelah etiologi dilanjutkan dengan " Ditandai dengan " Yakinkan adanya karakteristik mayor dan minor dalam penegakan diagnosis perawatan Masukkan rumusan diagnosis perawatan dalam rencana asuhan pada kolom masalah (problem list) Setiap pergantian " shif " dinas, gunakan diagnosis keperawatan sebagai petunjuk untuk pengkajian, intervensi dan evaluasi Diagnosis keperawatan yang ditegakkan merefleksikan keadaan individu yang utuh (total patient ) Format diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan Tanggal Paraf Tanggal Paraf
ditemukan diatasi Gangguan rasa 10-10-2008 nyaman (nyeri) b.d adanya luka operasi Gangguan istirahat 10-10-2008 tidur (insomnia) b.d nyeri