Anda di halaman 1dari 19

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT
Anisa Kartika Aprilia
Annisa Silvera

Arief Setyo Nugroho

Dewi Sri Rejeki S

Dwi Septaria Said

Dyto Pandu Pratama

Eka Aditya Junaidi

Istyaningsih

Nanda Putri Pratama

Vivin Sabrina Pasaribu


PENGERTIAN
Penyakitjantung koroner terutama
disebabkan oleh proses Arterosklerosis
yang merupakan suatu kelainan
degeneratif. Penyakit jantung koroner
adalah terjadinya ketidakseimbangan
antara suplai kebutuhan O2 miokard.
Penyakit jantung koroner terjadi akibat:

- Penyempitan arteri koroner


- Penurunan aliran darah / curah jantung
(Cardiac Output)
- Peningkatan kebutuhan O2 di miokardia
- Spasme arteri koroner

Penyebab utama yaitu arterosklerosis. Meskipun


dipengaruhi oleh banyak faktor, karena kelainan
degeneratif, maka sering menyebabkan kematian
mendadak dan menyerang usia sangat produktif.
ETIOLOGI
98 % karena proses arterioskelosis
pada arteri koronaria.
2 % karena kelainan arteri
koronaria yang lain.
PATOFISIOLOGI DAN GAMBARAN
KLINIS
Nyeri angina pektoris yang khas adalah nyeri retrosternal seperti
ditekan, yang sering menjalar kearah lengan kiri dan leher kiri
ke rahang dan telinga kiri. Secara klinis iskemia miokard dapat
menifes dalam bentuk :
1. Asimtomatik
2. Angina pektoris (Angina stabil, Angina tak stabil, Angina
varian, dan Iskemia miokard tenang.)
3. Aritmia yang dapat berbentuk macam macam termasuk
kematian mendadak .
4. Gagal jantung , yang bisa gagal jantung sistolik.Gagal jantung
terutama timbul pada penderita yang telah mengalami infark
miokard.
5. Infark miokard akut.
DIAGNOSTIK
1. Faktor faktor resiko untk penyakit jantung koroner yang
cukup
2. Keluhan penderita berupa angina pektoris
3. Pemeriksaan fisik EKG istirahat yang menunjujkkan depresi
ST atau inversi T. penelitian menunujukkan bahwa banyak
terdapat hasil yang popsitif palsu maupun negatif palsu
4. Uji latih beban
5. Dalam hal hal tertentu dapat dilakukan pemeriksaan dengan
bahan bahan radio aktif
6. Echocardiografi dapat membantu evaluasi miokard yang
iskemik atau nekrotik pada penyakit jantung kotoner
7. Pemeriksaan rekaman EKG selama 24 jam atau lebih, yaitu
holter monitorig, sangat berguna untuk menemukan angina
variant atau iskemik miokard tenang
8. Angigrafi koroner dianggap sebagai acuan dasar untuk
diagnostik PJK.
PENGOBATAN PENYAKIT
JANTUNG KORONER
1. Menghentikan , atau mengurangi
atau regresi dari proses
aterosklerosis
2. Pemakaian obat obatan untuk
mengatasi iskemia miokard
3. Pengobatan revaskularisasi
PENGOBATAN FARMAKOLOGI UNTUK
BERBAGI BENTUK ISKEMIA MIOKARD
Angina stabil
a.Nitrat
b. Penyekat beta
c.Antagonis Calcium

Angina Tak stabil


Obat obatan yang dipakai :

- Preparat nitrat
- Penyekat beta
- Antagonis kalcium
- Anti trombosit, pada umumnya aspirin dengan
dosis 100 -- 200 mg/hari
Angina Variant
- Pereparat nitrat
- Antagonis calcium
- Penyekat beta
- Prazosin mungkin bisa membantu
menghilangkan spasme arteria koronaria
dengan dosis secara titrasi 3 X 0,5 sampai
1 m, dengan observasi tekanan darah
Infark Miokard Akut
Streptokinase, dengan cara
pemberian sbb :1,5 juta unit
streptokinase dilarutkan dalam 100
ml dektrose 5 %, diberika intra vena
selama 1 jam.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
Identitas Klien :

Nama : Tn. M

Usia : 80 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Mentang Wadas Timur RT. 007 RW. 07 Lampung Selatan

Tanggal Masuk : 3 Oktober 2012

No. MR : 2968590

Diagnosa Medis : CHF

Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri dibagian dada

Pengkajian Primer

Airway Terdapat sumbatan atau penumpukan secret di jalan nafas klien (+)

Breathing Sesak nafas


Cisculation

Disability

Eksposure

Pengkajian Sekunder

Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien mengeluh nyeri dada 3 minggu sebelum masuk rumah

sakit, timbul terutama saat batuk dan sesak nafas sejak 2 minggu sebelum masuk rumah

sakit, dan apabila dibuat aktivitas sehari-hari bertambah sesak, tidak berkurang dengan

pemberian obat dari dokter serta bila tidur menggunakan bantal lebih dari 2. Pada tanggal 3

oktober 2012 klien dibaewa ke UGD RSAM dan dirawat di ICCU, tanggal 7 Oktober 2012

pindah ke ruang lantai II kanan.

Riwayat Kesehatan Lalu : Sekitar 5 tahun yang lalu, pasien menderita hipertensi, sejak itu

pasien control ke RSAM tapi tidak rutin. Tidak ada riwayat penyakit DM
Riwayat Kesehatan Keluarga : Pada keluarga tidak da yang menderita penyakit

hipertensi, DM, atau jantung

Pengkajian Head To Toe :

Kepala Simetris, nyeri kepala ( - ), normo cephalic

Leher Simetris, kaku kuduk ( - ), pembesaran vena jugularis 5 + 2

Thorak Paru

Gerakan simetris, retraksi supra sterna ( - ), retraksi intercoste

( - ), perkusi resonan, ronchi ( + ),

wheezing ( - ), fokal fremitus kuat dan simetris


Abdomen Bising usus ( + ), berjalan ( - ), nyeri tekan pada kuadran kanan bawah,

pembesaran hepar 2 jari lunak

Ekstremitas Akral hangat, edema ( - ), kekuatan otot 4, gerak yang tidak disadari ( - )

Integumen Pucat ( - ), permukaan kulit baik, tekstur baik, rambut tipis dan bersih

Botak ( - ), hematom pada perut, kuadran kanan bawah

Pemeriksaan Penunjan & Terapi Medis

Radiologi Laboratorium Darah Pemeriksaan Lain Terapi Medis

Tanggal : 3 Oktober Tanggal : 3 Oktober Tanggal : 12 Oktober - Inhalasi,Ventolin :

2012 2012 2012 bisolvon : NaCl 0,9

Hasil/kesan : CTR > 50 % Hb : 11,9 ECG : Irama sinus, ST % - 1 : 1 : 1

Hematokrit : 35 elevasi - Ceftazidin : 3 x 1 gr

( kardiomegali ) Leukosit : 6300 pada V4, Q patologis - DBH : 3 x Cl

Trombosit : 225000 pada V1-V3 - Captropil : 2 x 12,5 mg

- Agulan : 1 x 1

- Fisioterapi dada
Nama : Tn. M Usia : 80 th Jenis kelamin : L No. MR : 2968590
TGL./JAM SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PLAN INTERVENTION EVALUATION
12 Oktober Sesak nafas, Suara Gallop Tujuan : - Mengkaji S : Sesak nafas,

2012 klien pada ICS 5 Klien dapat toleransi jantung berdetak

10 : 00 WIB mengatakan anterior aksial bernafas aktivitas : tidak teratur

tidak mampu kanan, kembali secara Nafas pendek, O : Suara gallok

melakukan TD : 140/90 normal palpitasi, nyeri pada ICS 5

aktivitas sehari- mmHg Kriteria Hasil : dada/pusing anterior aksial

hari S : 36 0C -Sesak nafas -Memonitoring kanan TD :

RR : 20x/menit (-) HR, irama dan 120/90 mmHg,

N : -Klien dapat denyut jantung RR : 22x/menit

100x/menit melakukan -Mengauskultasi N : 116x/menit

Regular EKG aktivitas secara suara paru : Irreguler,aksis,

normal ronchi LAD

Intervensi : A : Masalah

-Kaji toleransi belum teratasi

aktivitas : nafas P : Lanjutkan

pendek, Intervensi

palpitasi, nyeri Ttd

dada/pusing ( Ns. Ria )

-Monitor HR,

irama dan
LISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Medis : CHF

Diagnosa Keperawatan :

Tindakan Keperawatan :

Dasar Patofisiologi Tindakan Keperawatan :


Resiko/Efek Yang Mungkin Timbul Dari Tindakan Keperawatan :

Anda mungkin juga menyukai