Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dhita Sri Kristantin

Kelas : 7-C
No Absen : 11

KUCING DESA DAN KUCING KOTA

Satu hari di saat matahari nyaris terbenam seekor kucing kota dengan bulu
lebat serta menawan datang menjenguk saudaranya di suatu desa. Kucing desa
sangat suka dengan kehadiran si kucing kota. Kucing kota berbincang-bincang
tentang pengalamanya, dan kucing desa dengarkan cerita itu. Kucing desa
menjamu kucing kota dengan makanan yang simpel. Kucing kota mengunyah
beberapa makanan hidangan itu dengan hati hati walau itu hanya sebatas basa-basi
belaka. Kucing desa sangatlah tertarik mendengar cerita dari kucing kota itu dan
kucing desa ingin sekali mencicipi bagaimanakah nikmatnya hidup di suatu
perkotaan yang penuh dengan makanan.

Sampai pada akhirnya mereka tidur berdua dengan tenang dan nyaman
diatas rerumputan serta jerami kering dibawah suatu pohon yang rindang sampai
ayam berkokok yang mengisyaratkan pagi hari tiba. Saat tidur semalam kucing
desa punya mimpi hidup di suatu kota dengan semua kemewahaannya. Kucing
desa ingin ikut dengan kucing kota saat si kucing kota hendak kembali ke kota
nanti. Kucing kota kemudian mengajak kucing desa untuk pergi ke kota
bersamanya dengan janji bahwa kucing kota bakal memberi kesenangan,
kemewahan dari kehidupan kota. Lantas mereka berdua pergi ke kota dengan
penuh harapan.

Sampailah mereka di suatu rumah yang cukup besar serta elegan dan ketika
mereka masuk si kucing desa kaget dengan makanan diatas meja, dia mencium
aroma yang sangatlah enak serta lezat hingga nafsu makannya menjadi meningkat.
Selang beberapa saat pemilik rumah datang serta melihat si kucing desa sudah ada
di meja makan mengendus-ngendus makanan.
Dengan penuh amarah pemilik rumah mengambil sapu lalu memukul si
kucing desa, si kucing desa ketakutan dan dia lari menjauh darinya, lalu si kucing
kota menuturkan pada kucing desa bahwa bukanlah demikian cara memperoleh
makanan di kota, Pertama biarkanlah pemilik rumah makan dengan tenang, lalu
kau harus mendekatinya sambil meminta-minta serta mengesek-gesekan badanmu
ke pemilik rumah itu. Cara tersebut bakal sukses dan kau pasti memperoleh
makanan dari pemilik rumah kata kucing kota. Kucing desa mencoba apa yang
dikatakan si kucing kota, memang benar dia memperoleh makanan dari yang
tinggal didalam rumah tetapi itu adalah makanan bekas seperti tulang belulang.

Si kucing desa kecewa dengan keadaannya di kota lalu dia bicara pada si
kucing kota aku memang mendapatkan kemewahan di sini namun apa mewahnya
jika aku cuma memperoleh bekas makanan, serta hidup yang tidak tenang saat
akan mencicipi makanan di meja itu sebilah kayu menghantam badanku. Lalu si
kucing desa keluar serta meninggalkan kota itu. Saat ini dia kembali ke desa
dengan makanan yang simpel tetapi penuh dengan kedamaian serta ketenangan.

Anda mungkin juga menyukai